PENYUSUN :
1. EVA KHALISA NUR AZIZAH (V1423027)
2. NISRINA FARADHIA ZHARIFAH (V1423056)
3. ZAHROTUL ‘ULYA (V1423076)
3. Annuity
Adalah suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumalh yang sama yang
terjadi dalam periode waktu tertentu.
Rumus :
FV = Ko (1 + r)n
Keterangan :
FV = Future Value / Nilai Mendatang
Ko = Arus Kas Awal
r = Rate / Tingkat Bunga
^n = Tahun Ke-n (dibaca dan dihitung pangkat n)
b. Bunga sederhana
Bunga adalah uang yang dibayarkan untuk penggunaan uang pinjaman atau
tambahan uang bila modal diinvestasikan (Herispon, 2007: 30). Suku bunga terbagi
menjadi dua: simple interest/bunga sederhana dan compound interest/bunga
Majemuk.
Bunga majemuk yaitu bunga yang dibayarkan atau dihasilkan dari pinjaman
(investasi) ditambahkan terhadap pinjaman pokok secara berkala. Pada konsep
bunga majemuk, bunga pada periode tertentu disertakan dalam perhitungan bunga
periode selanjutnya (bunga berbunga).
Bunga sederhana adalah bunga yang dibayarkan hanya pada pinjaman atau
tabungan atau investasi pokoknya saja. Pada konsep bunga sederhana, bunga pada
periode tertentu tidak dibungakan kembali pada periode selanjutnya. Apabila
memakai konsep bunga sederhana, maka besarnya bunga dihitung dari nilai pokok
awal dikalikan dengan tingkat bunga dan waktu. Perhitungan bunga ini dilakukan
satu kali pada akhir periode atau pada tanggal pelunasan.
secara sistematis dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :
SI = P r t
Keterangan
SI = simple interest (bunga sederhana)
P = principal (pokok)
r = interest rate p.a. (tingkat bunga/tahun)
t = time (waktu dalam tahun)
karena satuan t adalah tahun, jika waktu t dinyatakan dalam bulan, kita dapat
menggunakan persamaan berikut.
t=
sementara jika t dinyatakan dalam hari, maka ada beberapa metode untuk mencari
nilai t sebagai berikut.
a) Bunga tepat (exact interest) atau SIe dengan t =
SI = P r t
b) Bunga biasa (ordinary interest) atau Sio dengan t =
Untuk memperoleh hasil interpolasi dari dua tanggal yang berbeda,
pembilang salam Sio dapat dihitung dengan formula berikut.
360 (Y2-Y1) + 30 (M2-M1) + (D2-D1)
Dengan Y adalah tahun, M adalah bulan, dan D adalah tanggal
investasi/penarikan investasi.
c) Bunga banker’s rule atau Sibr dengan t =
penggunaan metode ini akan menguntungkan penerima bunga dan
merugikan pembayar bunga. Oleh karena itu dalam hal pinjaman kredit,
bank lebih menyukai penggunaan bunga Perhitungan bunga ini dilakukan
berulang kali, yang dapat dinyatakan dalam pernyataan berikut.
CI = P [(1 + r)t – 1]
Contoh 1 :
Hitung bunga tepat, bunga bangker’s rule dan bunga biasa dari sebuah
pinjaan sebesar Rp. 10.000.000 sejak tanggal 1 Maret sampai dengan 3 April
2018 dengan bunga 10%.
Jawab:
P = Rp. 10.000.000r = 10% = 0,010
t = 60 hari
SI = P r t
Bunga tepat (SIe) = Rp 10.000.000 × 0,10 × = Rp 164.383,562
Bangker’s rule (SIbr) = Rp 10.000.000 × 0,10 × = Rp 166.666,667
Jumlah hari untuk bunga biasa
Jumlah hari = 360 (Y2 -Y1) + 30 (M2-M1) + (D2-D1)
= 360 (2018-2018) + 30 (4-3) + (30-1)
= 59
Bunga biasa (SIo) = Rp 10.000.000 × 0,10 × = Rp 163.888,889
Contoh 2 :
Budi menabung di bank sebesar Rp 2.000.000 selama 4 tahun dengan bunga
10% p.a. Hitung bunga tabungan yang ia peroleh, jika:
1) Perhitungan bank menggunakan bunga sederhana.
2) Perhitungan bank menggunkan bunga majemuk.
Jawab:
1) Perhitungan bank menggunakan bunga sederhana.
P = Rp 2.000.000
r = 10% = 0,10
t=4
SI = P r t = Rp 2.000.000 × 0,10 × 4 = Rp 800.000
2) Perhitungan bank menggunkan bunga majemuk.
P = Rp 2.000.000
r = 10% = 0,10
t=4
CI= P[(1+r)t – 1] = Rp 2.000.000 × [(1+0,10)4 -1] = Rp 928.200
Contoh 1
Setelah meminjam selama 90 hari Lina melunasi pembayaran bunga pinjaman
sebesarRp 3.500.000. Berapa besarnya pinjaman Linajika tingkat bunga sederhana 15%
p.a.?
Jawab:
r = 15% = 0,15
t=
SI = Rp 3.500.000
. .
P= = = Rp 94.946.152
, ×
Contoh 2
Seorang renternir menawarkan pinjaman sebesar Rp 2.000.000 yang harus dilunasi
dalam waktu tiga bulan sebesar Rp 2.500.000. Berapa tingkat bunga sederhana tahunan
yang dilaksanakan atas pinjaman tersebut ?
Jawab:
P = Rp 2.000.000
SI = Rp 2.500.000 – Rp 2.000.000 = Rp 500.000
t=
.
r= = = 1 atau 100% p.a.
. . ×
3. MENGHITUNG HARI
Dua metode yang dapat digunakan dalam menghitung hari diantara dua tanggal
kalender untuk mmenghitung bunga tepat dan bunga bangker’s rule, selain
menggunakan microsoft excel dan kalkulator finansial. metode pertama adalah dengan
menghitung jumlah hari per bulan dan dijumlahkan seluruhnya.
Contoh 1 :
Hitunglah jumalah hari tanggal 4 Maret dan 10 Agustus !
Jawab :
Perhitungan secara manual
Hari tersisa pada bulan Maret = 27 hari (31-4)
April = 30
Mei = 31
Juni = 30
Juli = 31
Agustus = 10 +
159
Contoh 2 :
Sebuah wesel berjangka waktu 75 hari dikeluarkan pada tanggal 3 Mei 2020. Tentukan
tanggal berapa wesel tersebut jatuh tempo !
Jawab :
Hari tersisa pada bulan Mei = 28 (31-3)
Juni = 30
Juli = 17 +
75
Jadi, tanggal jatuh temponya adalah 17 juli 2020
Tabel Nomor Urut Hari
P= Rp. 100.000.000
t= =
SI = Rp. 10.000.000
. . .
r= = = 6% p.a.
. . . ×
5. LATIHAN SOAL DAN PENYELESAIAN BAB
1. Hitung jumlah hari antara tanggal 19 September 2018 dan 4 Oktober 2020. Lakukan
perhitungan dengan cara manual, serta menggunakan Microsoft Excel dan kalkulator
financial.
Perhitungan cara manual
Tahun 2018 hari tersisa di bulan September = 11 hari (30-19)
Oktober = 31 hari
November = 30 hari
Desember = 31 hari
Tahun 2019 bukan tahun kabisat, maka = 365 hari
Tahun 2020, hari tersisa di bulan Januari = 31 hari
Februari = 29 hari
Maret = 31 hari
April = 30 hari
Mei = 31 hari
Juni = 30 hari
Juli = 31 hari
Agustus = 31 hari
September = 30 hari
Oktober = 4 hari
Jumlah = 746 hari
Menggunakan Microsoft excel
= Rp. 986.301,37
= Rp. 1.000.000
3. Hitung bunga sederhana dan bunga majemuk untuk pinjaman sebesar Rp. 5.000.000
selama 4 tahun dengan bunga 5%
a. Bunga Sederhana
P= Rp 5.000.000
r= 5% =0,05
t= 4 tahun
SI = P r t
= Rp 5.000.000 × 0,05 × 4
= Rp. 1.000.000
b. Bunga Majemuk
P= Rp. 5.000.000
r= 5%
t= 4
CI = P {(1 + 𝑟) − 1}
= Rp. 5.000.000 {(1 + 0,05) − 1}
= Rp. 1.077.531,25
4. Berapa lama waktu yang dibutuhkan uang sebesar Rp. 2.000.000 untuk dapat
memberikan SI sebesar Rp. 550.000 dengan bunga sederhana 5% p.a.
Jawab: P= Rp. 2.000.000
SI= Rp. 550.000
r= 5% = 0,05
t =
. .
= . . . × ,
= 5,5 tahun
5. Berapa lama waktu yang harus kita investasikan hari ini supaya berkembang menjadi
Rp. 20.000.000 dalam 10 tahun kedepan dengan tingkat bunga sederhana 10% p.a.
Jawab: S= Rp. 20.000.000
r= 10% = 0,10
t= 10
P =
. . .
= ( , × )
= Rp. 10.000.000
6. Seorang pedagang menawarkan pinjaman sebesar Rp 10.000.000 yang harus dilunasi
dalam waktu 3 bulan sebesar Rp. 12.000.000. Berapa tingkat bunga sederhana tahunan
yang dikenakan atas pinjaman tersebut
Jawab: S= Rp. 12.000.000
P= Rp. 10.000.000
t=
S = P(1 + rt)
Rp12.000.000 = Rp10.000.000× 1+ 𝑟
. .
. .
= 1 + 0,25r
1,2 = 1 + 0,25r
0,25r = 0,2
,
r = ,
r = 0,8 atau 80%
7. Ibu Dinda membeli mesin cuci dengan harga harga Rp. 12.000.000. Sebagai tanda jadi,
Ibu Dinda membayar uang muka sebesar Rp.2.000.000 dan akan mengangsur sisanya
dalam lima kali angsuran yang sama besar setiap akhir bulan dengan bunga sederhana
10% p.a. Hitung besarnya angsuran Ibu Dinda tersebut
Jawa: P= Rp. 10.000.000 ( Rp.12.000.000 - Rp. 2.000.000)
r= 10% = 0,1
t=
S = P (1 +r t)
= Rp. 10.416.666,7
. . . ,
Jumlah angsuran setiap bulannya adalah = = 2.083.33,34
3% Pt = Rp15.000.000
Pt = Rp500.000.000
P + 5% Pt =Rp 50.000.000
P + 5% (Rp500.000.000) = Rp50.000.000
P + Rp25.000.000 = Rp50.000.000
P =Rp50.000.000 – Rp. 25.000.000
Pt = Rp500.000.000
Rp 25.000.000 t =Rp500.000.000
. .
t = . .
= 20