Anda di halaman 1dari 13

Setiap diri manusia sudah seharusnya memiliki semangat dalam kehidupannya.

Di
dunia pendidikan, semangat sangat diperlukan oleh para siswa dalam hubungannya
dengan proses belajar dan pengembangan prestasi. Bagi siswa kelas XII, penguatan
motivasi juga sangat dibutuhkan untuk membantu mengenali dan memaksimalkan
potensi diri untuk mempersiapkan studi lanjut atau karirnya.

Student Motivation Achievement (SMA) Training atau yang sering disingkat SMA
Training adalah pelatihan yang akan memberikan landasan dasar dalam menciptakan
motivasi diri. SMA Training bertujuan untuk membentuk dan memaksimalkan tujuan
individu dalam kaitannya dengan kehidupan pribadi. Dalam rangka mempersiapkan
Ujian Sekolah, Ujian Nasional, dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi pada tahun 2021
mendatang.

Kegiatan AMT dilanjutkan dengan presentasi dari beniso.id. Bapak Nusman Wibowo
yang juga merupakan salah satu alumni SMA Negeri 3 Yogyakarta, memperkenalkan
sebuah fitur yang mengusung tema Science and Digital Innovation for Indonesia Super
Power Age kepada adik-adik Padmanaba. Kegiatan ini diharapkan dapat memberi
inspirasi pada Padmanaba Muda untuk tidak hanya sekedar menjadi pengguna, namun
juga berani menciptakan karya.

Demi terwujudnya kesiapan siswa kelas XII SMA Negeri 3 Yogyakarta yang
komprehensif dalam menghadapi rangkaian ujian di akhir masa sekolahnya nanti,
kegiatan AMT sengaja dilakukan sejak awal semester pertama tahun ketiga. Tentu
saja harapannya adalah untuk mewujudkan visi dan misi SMA Negeri 3 Yogyakarta,
dalam memberikan pendidikan dan pengajaran kepada siswa untuk dapat melanjutkan
ke jenjang pendidikan tinggi, baik nasional maupun internasional.
Pilih Kerja atau Kuliah, Setelah Lulus SMA Mau Kemana?
Ujian nasional telah usai! Selamat buat kamu yang siswa SMA/SMK yang baru saja
menyelesaikan ujian nasional. Saat ini kamu pasti merasakan kelegaan yang luar biasa
setelah ujian, tetapi juga dag-dig-dug menunggu pengumuman hasil ujian.
Sembari menunggu berita kelulusan, apakah kamu sudah memiliki rencana setelah
lulus sekolah? Rencananya kamu mau kuliah atau kerja? Sudahkah kamu memutuskan
pilihanmu? Atau kamu saat ini masih bingung mau kemana setelah lulus sekolah?
Bekerja atau kuliah setelah lulus SMA/SMK masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Agar tidak bingung dalam merencanakan tujuan hidupmu,
simak gambaran perbedaan dari bekerja dan kuliah yang bisa kamu jadikan referensi
dalam membuat keputusan.
Perbandingan Kerja VS Kuliah Setelah Lulus SMA/SMK
Kerja Kuliah
Memiliki Penghasilan Sendiri Menambah Beban pengeluaran
Kisaran gaji lulusan SMA/SMK terbatas Biaya kuliah tidak murah. Kisaran biaya
dan nilainya lebih kecil ketimbang yang dikeluarkan selama 4 tahun untuk :
lulusan S1. Saat ini kisaran gaji UMR Universitas Negeri ialah minimal Rp24jt
lulusan SMA/SMK adalah Rp2 juta - Rp2,8 Universitas Swata ialah minimal Rp40jt
Juta. Sedangkan, lulusan S1 gaji UMR (biaya ini belum termasuk biaya
yang diperoleh di angka Rp3,3 juta. pendaftaran, uang gedung, uang buku,
praktikum dan lain-lainnya)
Mandiri Secara Keuangan Masih bergantung kepada orang tua
Karena sudah bekerja dan menerima Umumnya, jika kamu kuliah, tidak ada
gaji, kamu bebas mengatur keuangan penghasilan sendiri. Otomatis, kamu
pribadi, semisal menggunakan gaji untuk masih bergantung dari uang saku bulanan
biaya hidup, menabung dan kebutuhan dari orang tua untuk biaya hidup dan
lainnya. kuliah.
Jenis Profesi Terbatas Peluang Profesi Terbuka Lebar
Tidak banyak pilihan posisi lowongan Ketika kamu kuliah dan memilih jurusan
pekerjaan yang dipercayakan kepada yang kamu ingin pelajari, setelah lulus
para lulusan SMA atau SMK. pun kamu memiliki kesempatan lebih
besar untuk bekerja di bidang yang sama
atau lintas bidang.
Jenjang Karir Tidak Sebaik Lulusan S1 Jenjang Karir Lebih Jelas
Faktanya, persaingan di dunia kerja Selesai kuliah, dengan modal ijazah
semakin ketat. Jika kamu hanya sarjana, kamu sudah memiliki modal
mengandalkan ijazah SMA/SMK, maka untuk bekerja dan jenjang karir yang
jenjang karir yang kamu dapatkan lebih jelas di masa depan.
cenderung stagnan dan sulit mengalami
kenaikan.
Solusi Ingin Kuliah, Namun Tidak Memiliki Dana
Saat ini dana yang dibutuhkan untuk kuliah memang tidak sedikit. Namun bukan
berarti tidak ada dana, tidak bisa kuliah. Berikut tips yang bisa dipertimbangan dan
dipraktikkan buat kamu yang ingin kuliah tapi masih bingung dananya dari mana?

Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!


1. Bekerja sambil Kuliah
Jika memang ingin kuliah tanpa ingin membebani orang tua, kamu bisa mengatasinya
dengan kuliah sambil bekerja. Jika memang masih ragu untuk memulainya, berikut
beberapa tips cermat kuliah sambil bekerja :

Pilih pekerjaan yang waktunya cukup fleksibel, sehingga waktu kuliah sama bekerja
Kamu tidak bertabrakan dan akhirnya menyusahkan diri sendiri. Seperti bekerja
secara part time atau menjadi freelancer.
Jika tidak sanggup mengikuti kelas perkuliahan jam reguler kamu bisa memilih kelas
untuk karyawan, agar bisa lebih mudah mengatur waktu antara bekerja dan kuliah.
Upayakan pilih jurusan sesuai dengan pekerjaan yang sedang ditekuni, sehingga bisa
membantu dalam meningkatkan karir.
Selalu sisihkan setidaknya 40% dari gaji untuk dikumpulkan sebagai dana untuk
kebutuhan kuliah baik untuk membayar uang semester dan kebutuhan lainnya.
2. Manfaatkan Pinjaman Pendidikan
Terdapat beberapa bank yang memang menyediakan pinjaman untuk dana
pendidikan. Jadi terhalang kuliah karena masalah keuangan sudah tidak lagi menjadi
alasan. Berikut beberapa pilihan program perbankan untuk pinjaman dana pendidikan:

BNI Cerdas
Persyaratannya mudah dan jumlah pinjaman yang bisa diajukan mulai dari Rp5 juta
sampai Rp200 juta dengan tenor sampai dengan 36 bulan.

BRI Kredit Mahasiswa


Untuk produk pinjaman ini, Kamu yang mahasiswa bisa mengajukan sendiri dengan
membawa fotocopy KTP dan KTM. Dana yang bisa diajukan mulai dari jutaan sampai
ratusan juta tergantung dari kebutuhan Kamu.

KTA Cimb Niaga


Program KTA dari bank CIMB Niaga juga menyediakan pinjaman dana pendidikan
sampai dengan Rp200 juta dengan jangka tenor sampai 4 tahun.

Selain program pinjaman bank, kamu juga bisa ajukan pinjaman dana pendidikan dari
lembaga non pemerintah yang menyediakan pinjaman khusus, seperti danadidik.com.
3. Program Beasiswa
Baik lembaga masyarakat dan pemerintah, ada banyak yang menyediakan program
pemberian beasiswa untuk dana kuliah. Contohnya, beasiswa bidikmasa dan Djarum
beasiswa plus atau mengunjungi beasiswa unggulan.kemdikbud.go.id. yang diberikan
khusus untuk kamu yang berprestasi. Rajin-rajinlah mencari informasi beasiswa dari
berbagai sumber, uang beasiswa bisa membuat biaya kuliah kamu lebih ringan,
bahkan ada beasiswa yang menanggung 100% biaya pendidikan S1 di Indonesia.

Niat dan Bersungguh-sungguh


Baik bekerja atau kuliah merupakan pilihan yang sama-sama memiliki plus minus
masing-masing. Pikirkan baik-baik sebelum memutuskan! Apapun keputusan yang
kamu pilih, jika kamu menaruh niat yang baik dibarengi dengan usaha yang maksimal
maka kesuksesan bisa diraih.
Cara Cepat Dapat Kerja Setelah Lulus SMA/SMK
Setelah menempuh bangku sekolah menengah tingkat atas, baik itu SMA atau SMK,
tentu tidak semuanya langsung melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi.
Terkadang, juga dihadapkan dilema antara lanjut kuliah atau bekerja, dan tak jarang
mau tidak mau memutuskan untuk bekerja karena berbagai hal.

Akan tetapi, di zaman sekarang ini, semakin banyaknya tenaga kerja yang tak
sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan, peluang kerja bagi lulusan SMA/SMK ini
cukup terbatas dan persaingan yang ketat. Sehingga mencari pekerjaan dengan ijazah
lulusan SMA/SMK pun cukup sulit, bahkan tak sediki pekerjaan yang ada pun tidak
sesuai dengan keahlian yang dipelajari di bangku sekolah.

Tapi bagaimanapun kenyataannya, ternyata bekerja setelah lulus sekolah SMA/SMK ini
menjadi suatu keharusan yang ditempuh, apakah untuk menunjang ekonomi keluarga
ataupun upaya mewujudkan cita-cita untuk melanjutkan kuliah nantinya.

Nah, bagi kamu yang ingin segera mendapatkan pekerjaan setelah lulus SMA/SMK,
berikut cara yang bisa kamu lakukan:
1. Rajin Tanya Lowongan Pekerjaan pada Alumni yang Sudah Bekerja
Hal pertama yang bisa kamu lakukan supaya bisa segera mendapatkan pekerjaan
setelah lulus SMA/SMK adalah rajin bertanya lowongan pekerjaan kepada para alumni
sekolah yang sudah bekerja. Sebab peluang para alumni untuk mengetahui lowongan
pekerjaan di tempat dia bekerja cukup besar.

Untuk itu, penting untuk memiliki kontak serta menjaga hubungan baik dengan kakak-
kakak kelas sebelumnya. Sehingga kamu bisa bertanya kepada mereka yang sudah
bekerja, apakah ada lowongan pekerjaan yang bisa kamu lamar.

2. Ikuti Acara Job Fair


Job fair merupakan acara yang di dalamnya berisikan berbagai macam perusahaan
yang sedang membuka lowongan pekerjaan. Sehingga di acara tersebut, kamu bisa
melamar pekerjaan lebih dari satu perusahaan.
Bagi kamu yang ingin cepat kerja setelah lulus sekola, jangan segan mendatangi
acara-acara pameran lowongan pekerjaan ini dan mendapatkan pekerjaan yang tepat.

Untuk itu, saat kamu mendatangi job fair, akan lebih baik jika kamu membawa surat
lamaran pekerjaan sebanyak mungkin.

Pun demikian, tentu saja jangan semua lowongan pekerjaan yang ada itu kamu ikuti,
tapi kamu harus memperhatikan lowongan pekerjaan mana yang sekiranya baik untuk
kamu.
Nah, yang dimaksud baik di sini adalah pekerjaan yang bisa mengembangkan bakat
kamu. Jangan hanya melihat pekerjaan dari nilai gaji yang diberikan saja, tapi juga
potensi ke depannya dalam karir kamu.
3. Cari Informasi Lowongan Pekerjaan yang Terpercaya di Internet
Saat ini, perkembangan teknologi yang semakin maju membuat semua informasi
semakin mudah didapatkan. Kamu bisa mencari informasi mengenai lowongan
pekerjaan melalui internet.

Namun, tentu saja informasi-informasi tersebut haruslah dapat dipercaya. Mengapa?


Saat ini banyak sekali penipuan-penipuan yang mengatasnamakan lowongan
pekerjaan.

Bahkan kasus penipuan sudah merajalela, sehingga kamu perlu berhati-hati saat
mencari informasi lowongan pekerjaan melalui internet, entah itu dari media massa,
media sosial, hingga situs-situs pencari kerja.

Selain itu, jangan lupa akan tenggat waktu atau masa berlaku lowongan pekerjaan
yang diberikan oleh masing-masing perusahaan. Jangan sampai kamu mengirim
lamaran pekerjaan saat deadline sudah berakhir. Untuk lebih amannya, kamu bisa cek
langsung di situs resmi (website) dari perusahaan tersebut.

4. Ikut Bursa Kerja Legal


Jika tempat tinggal kamu memang cukup dekat dengan bursa kerja semisal Dinas
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Kemenakertrans), tidak ada salahnya untuk
mendatangi tempat tersebut untuk mencari informasi lowongan pekerjaan.

Bursa kerja yang legal seperti ini tentunya akan lebih aman karena segala informasi
terpercaya dan jelas. Sehingga kamu akan terhindar dari risiko-risiko penipuan dalam
lowongan pekerjaan.

Jika kamu mencari lowongan pekerjaan di tempat-tempat yang tidak jelas, maka
tentu saja bukan pekerjaan yang kamu dapatkan, tapi kamu bisa saja malah akan
mendapatkan kerugian.

Baca Juga:  Cara Lulus SNMPTN Agar Bisa Kuliah di Universitas Negeri

5. Mengikuti Walk in Interview


pa itu walk in interview? Yakni cara di mana kamu bisa melamar pekerjaan di sebuah
perusahaan dengan langsung ke tahap wawancara hari itu juga.

Misal, perusahaan A sedang akan membuka lowongan walk in interview pada 12 Maret
2018 pukul 10:00 WIB, maka kamu harus datang pada jadwal tersebut.
Jangan lupa membawa semua berkas yang dibutuhkan untuk melamar pekerjaan
sebagai mestinya secara lengkap. Usahakan untuk tidak telat saat datang, sehingga
pihak pewawancara dapat menilai kedisiplinan kamu.

Selain itu, jika kamu sampai mengalami keterlambatan, maka tentu saja kamu bisa
jadi tidak diperbolehkan mengikuti wawancara ini.

Asah Keterampilan Kamu dan Dapatkan Pekerjaan


Kendati sudah menamatkan pendidikan sekalipun, kamu tetap saja juga perlu untuk
selalu mengasah keterampilan dan kemampuan kamu dengan baik di suatu bidang
tertentu. Bahkan untuk hal-hal yang belum pernah kamu pelajari saat masa-masa
sekolah sekalipun. Sehingga dapat menjadi nilai lebih saat kamu melamar sebuah
pekerjaan.
7 Cara Gampang Lolos Wawancara Kerja
Tahap yang paling mendebarkan saat melamar kerja adalah tahap wawancara.
Menurut careernews, 67 persen pelamar kerja gagal pada tahap interview karena
tidak dapat melakukan kontak mata dengan baik. Sedangkan 33 persen, gagal
menunjukkan ekspresi yang baik selama wawancara kerja berlangsung.

Agar tahap seleksi yang dilewati selama ini tidak terkesan sia-sia karena kegagalan
saat wawancara kerja, lakukan persiapan secara matang agar bisa lolos dan segera
mendapat pekerjaan. Bagaimana caranya?

Seperti dikutip dari Cermati.com, berikut 7 cara yang gampang dilakukan agar bisa
lolos dari tahap melamar kerja yakni wawancara.

1. Berpakaian Layaknya Profesional

Pewawancara dapat menebak karakter pelamar kerja lewat cara berpakaiannya.


Seseorang yang berpakaian rapi cenderung bekerja secara rapi, teliti dan teratur.
Sedangkan yang berantakan cenderung asal-asalan, cuek dan kurang peduli.

Itulah sebabnya kenapa berpakaian rapi begitu penting saat mengikuti interview
kerja. Penampilan yang menarik akan menimbulkan rasa penasaran, sehingga atasan
tertarik untuk mewawancarai Anda.

Pilih pakaian yang menonjolkan sikap profesionalitas, misalnya atasan berwarna


putih, biru muda dan warna kalem lainnya. Hindari pakaian yang terlalu mencolok dan
banyak motif agar mata pewawancara tidak ‘sakit’ saat menghadap ke arah Anda.

2. Menjabat Tangan dengan Tegas

Selain cara berpakaian, cara menjabat tangan juga dapat menunjukkan karakter
seseorang. Jabatan tangan yang terlalu lemah menunjukkan sikap kurang
bersemangat, sehingga pewawancara kurang tertarik untuk mengenali diri pelamar.
Sedangkan jabatan tangan yang tegas menunjukkan sikap percaya diri dan siap untuk
menghadapi wawancara.

Setelah memasuki ruangan interview, jabatlah tangan pewawancara dengan tegas.


Artinya jangan terlalu kuat dan kencang. Duduklah ketika sudah dipersilakan,
sehingga tahap wawancara dapat segera dimulai.

3. Memperkenalkan Diri Secukupnya


Siap atau tidaknya pelamar dalam wawancara dapat dilihat dari cara memperkenalkan
diri. Apabila pelamar tampak percaya diri saat memperkenalkan diri, pewawancara
tentu merasa tertarik untuk menggali informasi mengenai diri pelamar.

Dan sebaliknya, jika pelamar tidak siap, pewawancara pasti merasa malas dan ingin
segera mengakhiri wawancara kerja. Persiapkan diri Anda agar bisa tampil maksimal
saat wawancara kerja.

Sisakan waktu untuk berlatih di depan cermin sambil menunjukkan ekspresi yang
tepat. Apabila ada kesalahan mimik, Anda dapat segera memperbaiki sebelum hari H
wawancara kerja dimulai.

4. Memahami Posisi yang Dilamar

Kebanyakan pelamar memilih posisi kerja secara asal-asalan, yang penting tidak
menganggur. Hal ini justru tidak baik.

Apabila pelamar tidak mempertimbangkan kemampuan dirinya terhadap posisi yang


dilamar, 85% hasilnya akan menjurus pada kegagalan. Sebab perusahaan mencari
orang sesuai kualifikasi, bukan secara acak.

Jika Anda lolos ke tahap wawanacara, buka kembali CV yang pernah dituliskan dan
pahami posisi kerja yang dilamar. Sesuaikan dengan mekanisme tata kelola di
perusahaan, agar jawaban yang diberikan nantinya sesuai dengan ekspektasi
pewawancara kerja.

5. Menjaga Kontak Mata

Rasa gugup yang berlebihan menimbulkan rasa takut ketika berhadapan dengan lawan
bicara. Sebagian besar memilih berbicara sambil menunduk atau melihat ke berbagai
arah daripada menjaga kontak mata dengan si pewawancara.

Padahal berbicara sambil menatap mata dapat membangun chemistry yang kuat demi
membangun ketertarikan. Selain itu akan menambah rasa percaya dalam diri.

Kontak mata yang diberikan sebaiknya natural, tetapi tetap menunjukkan sikap
antusias kepada lawan bicara. Hindari kontak mata yang terlalu intens agar
pewawancara tidak risih dan tetap nyaman saat berkomunikasi dengan Anda.

6. Sampaikan Kelebihan Diri Anda


Perusahaan mencari pelamar yang memiliki kelebihan dalam bidang tertentu.
Kelebihan diri dapat dijadikan sebagai nilai jual untuk mengalahkan para pesaing yang
melamar di posisi yang sama.

Sampaikan kelebihan diri Anda saat tahap interview kerja berlangsung. Misalnya
mampu mendesain, mengedit video, public speaking, manajemen dan lain sebagainya.

Kelebihan yang disampaikan sebaiknya sesuai dengan posisi kerja yang dilamar untuk
memperbesar kesempatan lolos wawancara dan memudahkan Anda saat menjalani
posisi tersebut nantinya.

7. Bertanya Bila Kurang Jelas

Pelamar wajib memahami setiap kalimat yang disampaikan oleh pewawancara untuk
memudahkan pelamar saat menjawab pertanyaan nantinya. Jangan ragu untuk
bertanya apabila ada hal yang kurang jelas.

Sampaikan pertanyaan tersebut ketika pewawancara selesai berbicara. Hindari sikap


nyerocos saat berbicara. Sikap ini justru menjadi bumerang bagi diri sendiri. Bukannya
dipersilakan berbicara, Anda malah dipandang sinis oleh pewawancara.

8. Jangan Pernah Menyepelekan Hal-Hal Kecil

Pelamar wajib memerhatikan setiap hal yang diberlakukan oleh perusahaan saat
melamar kerja, baik hal-hal besar maupun hal-hal kecil. Terutama untuk hal kecil,
sebaiknya jangan pernah menyepelekannya begitu saja. Justru hal-hal kecil itulah
yang kerap menyebabkan kegagalan. Jika Anda ingin berhasil saat tahap wawancara,
hindarilah kesan menyepelekan dalam hal apapun.

1. Mempersiapkan diri seperti saat interview pertama


Meski ini bukan interview yang pertama, cobalah untuk tetap mengumpulkan
informasi mengenai perusahaan sebelum bertemu user - EKRUT

Kamu mungkin telah menunjukkan performa yang baik saat interview bersama HR.
Namun, user yang akan kamu temui saat ini belum mengetahui potensi yang kamu
miliki. Jadi, persiapkan dirimu dengan antusiasme yang besar seperti saat interview
pertama kali.

Jangan sampai kepercayaan diri berlebih membuatmu kurang persiapan. Cobalah


mengantisipasi pertanyaan-pertanyaan mengejutkan, seperti, “Jika kamu bisa mulai
bekerja besok, apa yang akan kamu lakukan untuk 3 bulan ke depan?

2. Mengumpulkan informasi mengenai perusahaan


Bekali dirimu dengan informasi mengenai perusahaan yang dilamar-EKRUT

Seperti saat interview pertama, bekali dirimu dengan informasi mengenai perusahaan
yang kamu lamar. Ini akan memberikan kesan yang baik bagi user dan menunjukkan
bahwa kamu memiliki motivasi kuat.

Selain itu, pengetahuan dasar mengenai perusahaan juga bisa membantumu


menjawab pertanyaan tertentu. Misalnya apa yang kamu ketahui tentang perusahaan
tersebut dan mengapa kamu tertarik bekerja di dalamnya.

3. Menjabarkan pencapaian yang spesifik


Terkadang perekrut mencari keunggulan kandidat yang spesifik dari pelamar lainnya-
EKRUT

Salah satu kesalahan yang paling sering dilakukan seseorang saat interview adalah
memberikan jawaban umum untuk pertanyaan yang spesifik. Padahal, perekrut
mencari kandidat yang memiliki keunggulan dibandingkan pelamar lainnya.

Hindari jawaban umum seperti, “Saya adalah pekerja keras.” Justru, buktikanlah
dengan data, misalnya berapa total penjualan yang telah kamu capai atau proyek apa
saja yang kamu jalani saat bekerja di perusahaan sebelumnya.

4. Mengantisipasi pertanyaan mengenai gaji


Pastikan kamu tetap membawa resume, cv, dan dokumen yang diperlukan lainnya
saat interview dengan user - EKRUT

Pembahasan mengenai gaji bisa dilakukan kapan saja. Baik saat interview bersama
HR, user, atau dengan CEO. User bahkan bisa mengajukan kembali pertanyaan
tersebut walaupun kamu telah menjawabnya pada interview sebelumnya.

Kamu perlu mempertimbangkan dengan matang sebelum mengajukan nilai yang


spesifik. Pikirkan rentang yang masuk akal berdasarkan posisi yang kamu lamar.
Sertakan tunjangan kesehatan, uang makan, serta kompensasi lain yang menjadi
hakmu.

5. Membawa resume, CV, dan dokumen yang diperlukan


Kamu juga perlu menyiapkan resume dan cv saat interview bersama user-EKRUT

Beberapa orang beranggapan bahwa interview user hanyalah formalitas sehingga


mereka tidak membawa dokumen lamaran yang diperlukan. Mereka berpikir bahwa
para user sudah mendapatkan salinan resume dari HR. Padahal, tidak demikian.
Bawalah resume, CV, dan dokumen yang kamu gunakan saat melamar. Bila perlu,
bawalah portofolio yang menunjukkan hasil kerjamu. Ini bisa membantumu
menunjukkan keunggulan yang tidak tercantum pada resume atau belum sempat kamu
sampaikan.

6. Mengajukan pertanyaan mengenai perusahan dan posisi tersebut


Jangan lupa ajukan pertanyaan pula terkait perusahaan kepada user-EKRUT

Perekrut biasanya memberikan kesempatan bagi kandidat untuk mengajukan


pertanyaan. Tanyakanlah apa pun yang ingin kamu ketahui mengenai perusahaan dan
posisi yang kamu lamar karena ini menunjukkan besarnya antusiasme yang kamu
miliki.

Ajukan pertanyaan yang berkesan bagi perekrut, misalnya apa tujuan jangka panjang
atau tantangan yang dihadapi perusahaan tersebut. Pertanyaan yang kamu berikan
harus spesifik dan bukan jenis pertanyaan yang jawabannya bisa ditemukan di
internet.

7. Bersikap jujur dan terbuka


Kamu juga perlu bersikap jujur dan terbuka pada user-EKRUT

Selain menunjukkan semangat yang tinggi, kamu juga perlu bersikap jujur dan terbuka
saat interview user. Jawablah semua pertanyaan dengan padat dan jelas tanpa perlu
menambahkan hal lain yang tidak sesuai dengan kondisimu.

Para user tidak hanya menilai kemampuan, tapi juga kepribadianmu. Mereka ingin
memahami bagaimana kamu bersikap secara profesional. Jadi, tunjukkanlah
keunggulanmu sambil tetap bersikap apa adanya. Ini menunjukkan bahwa kamu
adalah orang yang dapat dipercaya.

8. Berpakaian sesuai dengan kultur perusahaan


Pakaian yang kamu kenakan bisa menentukan tingkat profesionalisme - EKRUT
Apa yang kamu kenakan saat melakukan interview user akan membantu mereka
menilai profesionalisme kamu dalam bekerja.

Oleh karena itu, untuk membentuk penilaian yang positif, maka kenakanlah pakaian
interview yang profesional dan nyaman yang akan membuat kamu lebih percaya.

Bila perlu, sebelum melakukan interview user kamu telah mengetahui lebih dulu
budaya berpakaian perusahaan. Apakah memiliki kode etik berpakaian formal atau
kasual.

9. Jangan pernah menjelekkan atasan atau bos di kantor lama


Ada baiknya kamu juga tak perlu menjelekkan rekan kerjamu atau bos lama mu-
EKRUT

Saat kamu dihadapkan dalam situasi interview dengan user, ada baiknya kamu tidak
menjelekkan atasan atau rekan kerja di kantor lama lantaran hal itu bisa membuat
citramu terlihat buruk.

User justru akan terus mengulik dan mencari tahu apakah dari ceritamu tersebut
kamu yang menjadi masalahnya atau bukan.

Tidak etis pula menjelekkan lembaga kerjamu di saat tersebut, meski mungkin
kekesalanmu terhadap mantan atasan tak dapat dibendung.

Anda mungkin juga menyukai