Anda di halaman 1dari 14

MERENCANAKAN MASA DEPAN

(Tugas Guru BK)

Disusun oleh :
KELOMPOK 1

Siti Salma
Sri Yunia
Hermansyah
Asep AS
Rian Taopik
Fitra S
Ratih
Pengertian Masa Depan
Rencana masa depan adalah suatu sketsa yang menerangkan tentang kehidupan kita di
masa depan. Bersifat jangka panjang, karena akan menyangkut kehidupan kita yang pasti akan
terus berkelanjutan. Rencana masa depan bisa diawali dengan target. Jika dianologikan seperti
sebuah bangunan, maka sebelum mendirikan sebuah bangunan, kita harus memiliki pondasi yang
kokoh.
Impian ataupun rencana masa depan itu besar. Setidaknya punya sesuatu yang digantung
di depan mata untuk di raih. Jangan pikirkan jarak untuk mencapainya, segera bulatkan tekad
dan tentukan langkah-langkah untuk kesana. Dan yang paling penting, jangan lupa memohon
kepada-Nya agar setiap hari selalu diberikan semangat oleh-Nya.
Merencanakan masa depan dimaksudkan agar kita mampu mempertimbangkan dan
mengambil keputusan tentang masa depan diri kita sendiri, yang menyangkut bidang pendidikan,
karir, maupun bidang pribadi-sosial.

Bagaimana Merencanakan Masa Depan ?


1. Menyusun Informasi Diri
Menyusun informasi diri merupakan taraf permulaan untuk merencanakan masa depan
kita. Dalam hal ini meliputi:
- Bakat /kemampuan dibidang akademis (secara umum ): misalnya mata pelajaran apa
yang disenangi dan mata pelajaran apa yang tidak disenangi.
- Bakat/kemampuan dibidang kegiatan: misalnya kegiatan yang pernah dilakukan dan
disenangi; kegiatan yang pernah dilakukan namun kurang/tidak disenangi; kegiatan
yang disenangi tetapi belum pernah dilakukan.
- Sifat-sifat individu itu sendiri

2. Mengelola Informasi Diri


Mengelola informasi diri itu sangat berguna untuk setiap orang. Informasi diri artinya
berbagai keterangan atau petunjuk bagi diri kita. Berbagi keterangan/petunjuk diri itu perlu
dikelola, untuk merenacanakan masa depan kita sesuai dengan yang diharapkan.

Dalam mengelola informasi diri terutama harus berdasarkan kepada cita-cita, kemampuan
atau potensi diri, kemampuan fisik, minat terhadap cita-cita dan sosial-ekonomi. Hasil dari
pengelolaan informasi diri itu akan merupakan gambaran sementara untuk dapat
merenacanakan masa depan kita. Tetapai sebelum merenacanakan masa depan kita perlu
sekali adanya pertimbangan-pertimabangan alternatif. Hal ini perlu, mengingat adanya
perubahan-perubahan keadaan karena pengaruh teknologi modern dan pengalaman-
pengalamannya sendiri.
3. Mempertimbangkan Alternative
Kita diharapkan dapat mempertimbangkan (alternative) cita-cita, berdasarkan pengelolaan
informasi diri. Pertimbangan pemilihan cita-cita ini sangat penting untuk merencanakan
karirnya untuk dimasa yang akan datang. Hendaknya kita tidak boleh bosan atau ragu dalam
melakukan kegiatan ini karena kita harus sadar bahwa karirnya dimasa depan banyak
ditentukan oleh perencaan atau keadaan pada saat ini.

Meniti Karir Selepas SMP


Masa remaja adalah masa yang sangat penting bagi perkembangan pada masa-masa selanjutnya,
karena masa remaja menjadi dasar bagi berhasil atau tidaknya seseorang menjalani kenyataan
hidup pada perkembangan selanjutnya. Pada masa ini remaja berusaha untuk menentukan jati
diri, mencapai kemandirian emosional, kematangan hubungan social, dan mempersiapkan diri
meniti karier.

Terkait dengan persiapan meniti karier, sebentar lagi kita akan menyelesaikan pendidikan di
SMP. Lalu akan melanjutkan kemanakah kita?

Tentu saja kita harus tetap melangkah maju karena sekolah sangat bermanfaat bagi kita. Sekolah
memegang peranan sangat penting bagi perkembangan intelektual, keterampilan sosial dan
menunjang dunia kejuruan yang ingin kita masuki. Selain mengembangkan kapasitas intelektual,
social dan kejuruan sekolah juga memberikan pengaruh cukup besar bagi perkembangan remaja.
Misalnya disekolah kita bisa mendapatkan pengetahuan yang benar dan tepat tentang perubahan
fisik dan psikologi yang terjadi ketika siswa memasuki masa puber dan bagaimana
menyikapinya. Pengetahuan tersebut dapat membantu siswa untuk mencapai salah satu tugas
perkembangan remaja, yaitu menerima perubahan keadaan fisik dan menggunakannya secara
efektif.

Memilih Sekolah Yang Tepat


Mengingat pentingnya peran sekolah bagi perkembangan kepribadian, intelektual, social dan
karir kita, maka kita harus memilih sekolah yang tepat dan sesuai dengan cita-cita kita. Saat ini
memeng ada banyak skolah yang tersebar di berbagai wilayah, tapi tidak semuasekolah
tergolong sekolah yang baik yang menunjang perkembangan diri kita.

Sekolah yang baik bagi remaja adalah sekolah yang memperhatikan dengan serius perbedaan
dalam perkembangan individu, menunjukkan perhatian yang mendalam terhadap kondisi remaja.
Kritera ini dapat kita lihat dengan memahami Sekolah Lanjutan Tingkat Atas baik berdasarkan
jenjang, jenis, macam maupun prestasinya. Berdasarkan jenjang pendidikan SLTA/SMP
merupakan jenjang tertinggi pendidikan dasar disamping TK dan SD. Setelah SMP jenjang
berikut dan Perguruan Tinggi yang merupakan pendidikan menengah tinggi.
Berdasar jenis, SLTA terbagi menjadi dua yaitu SMA dan SMK. SMA hanya satu jenis
sedangkan SMK masih terbagi menjadi 9 kelompok yaitu :
1. Kelompok teknologi industry
2. Kelompok bisnis dan management
3. Kelompok seni dan kerajinan
4. Kelompok pariwisata
5. Kelompok kesenian
6. Kelompok olahraga
7. Kelompok agma
8. Kelompok kesehatan dan obat-obatan
9. Kelompok kesejahteraan masyarakat.

Ada 3 jalur yang dapat ditempuh setelah menamatkan SMP, yaitu:


1. Jalur Satu
Setelah lulus SMP siswa melanjutkan ke SMA lalu ke Perguruan Tinggi. Mengapa?
Karena 90 % pengetahuan yang diberikan di SMA memeng dipersiapkan untuk
melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Setelah lulus dari Perguruan Tinggi barulah bekerja
dan mengembangkan karir. Agar jalur ini benar-benar berhasil maka harus dipersiapkan
secara sungguh-sungguh segala kondisi seperti hasil belajar, bakat, minat, fisik serta
social ekonomi.

2. Jalur Dua
Setelah lulus SMP siswa melanjutkan ke SMK sesuai bakat dan kemampuan. Kurikulum
pendidikan kejuruan yang ditetapkan SMK memeng dipersiapkan untuk memesuki dunia
kerja. Dari seluruh pengetahuan yang diberika 60% diantaranya disampaikan dalam
bentuk praktik dan 40% dalam bentuk teori. Oleh karena itu setelah tamat SMK seorang
telah memiliki persiapan untuk kerja sesuai dengan keterampilan yang diperolehnya
disekolah, namun setelah tamat SMk jugabisa melanjutkan ke Perguruan tinggi ssesuai
dengan bidang yang ditekuni.

3. Jalur Tiga
Setelah lulus SMP langsung bekerja. Dalam bekerja itulah seseorang belajar sambil
mengembangkan kita karir. Jadi kalau kita tidak melanjutkan keperguruan tinggi, kita
tidak perlu kecewa karena kita dapat mengikuti kursus keterampilan sesuai minat dan
bakat kita.

Setelah kita mengetahui dan memahami hal-hal tersebut, kita harus memulai
merencanakan studi lanjutan yang merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawab
setiap siswa yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.
SMA Atau SMK ?

Pengertian SMA/SMK
SMA
Sekolah Menengah Atas atau biasa disingkat dengan singkatan SMA (dalam bahasa inggris :
Senior High School atau High School), merupakan jenjang pendidikan menengah pada
pendidikan formal yang ada di Indonesia setelah lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP)
atau sederajat. Sekolah Menengah Atas ditempuh dalam kurun waktu 3 tahun, dengan dimulai
dari kelas 10 hingga kelas 12.

SMK
Sekolah Menengah Kejuruan atau biasa disingkat dengan singkatan SMK merupakan salah satu
bentuk satuan dari pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan yang ada di
jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP ataupun MTs atau dari bentuk lain yang
sederajat, atau lanjutan dari hasil yang diakui secara setara. Untuk di SMK sendiri terdapat
banyak sekali Program Keahlian.

Perbedaan SMA dan SMK


SMA
SMA mengedepankan akan adanya akademik, misal seperti jurusan Bahasa, IPA, IPS dan
lainnya.
SMA memiliki teori yang lebih banyak dibandingkan praktik.
SMA memang lebih ditujukan kepada siswa-siswi yang ingin melanjutkan pendidikannya
ke Perguruan Tinggi.
SMA siswanya biasanya merata.
Biaya SMA relatif murah apabila dikalkulasikan.
SMK
SMK mengedepankan kemampuan atau skill yang dimiliki oleh setiap siswanya.
SMK memiliki lebih banyak praktik dibandingkan dengan hanya teori.
SMK lebih ditujukan untuk langsung bekerja, walaupun melanjutkan ke Perguruan
Tinggi juga bisa.
SMK siswanya biasanya tidak merata, ada yang banyak laki-laki untuk jurusan tertentu,
dan adapula yang banyak perempuan untuk jurusan tertentu.
Biaya SMK relatif lebih tinggi saat dikulkalasikan karena didukung dengan biaya praktik
yang tidak murah.

Kelebihan SMA dan SMK


SMA
Sangat tepat untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi yakni di Perguruan
Tinggi.
Biaya sekolah di SMA relatif murah.
Ilmu yang diajarkan oleh guru akan lebih banyak didapatkan dengan lebih merinci. [5]

SMK
Sangat tepat apabila ingin setelah lulus langsung bekerja.
Praktik lebih ditekankan dibandingkan teori.

Tips Memilih SMA/SMK


A. Berdasarkan Teori atau Ilmu
Jawaban : SMA menang!

SMA
Untuk SMA sendiri memang merupakan sekolah yang lebih menekankan pada teori di mana
siswanya siap lulus dengan hasil yang memuaskan. Selain itu, juga di SMA siswa akan mendapat
ilmu yang lebih banyak dan berwawasan lebih tinggi. Sehingga, hal ini tidak heran jika banyak
siswa lulusan dari SMA lulus dengan nilai yang bagus-bagus dan maksimal.

SMK
Untuk SMK sendiri yang ditekankan di sekolah ini adalah kemampuan (skill) yaitu praktik.
Siswa SMK biasanya lebih condong bekerja apabila sudah lulus. Ilmu yang didapatkan di SMK
juga tidak banyak seperti di SMA. Materinya sama saja sebenarnya, namun di SMK ditambah
dengan pelajaran kejuruan.

B. Berdasarkan Kemampuan
Jawaban : SMK menang!

SMA
Sudah bukan rahasia lagi jika SMA lebih menekankan dalam teori dan kurang dalam praktik,
menjadi siswa kurang memiliki skill yang cukup dalam praktik. Nah ini menjadi tantangan
tersendiri bagi siswa SMA jika akan kerja, justru kepiawaiannya akan kalah dengan siswa
lulusan SMK.

SMK
Berbeda dengan SMA, SMK lebih siap dan mapan dalam bekerja. Bisa dikatakan jika kualitas
lulusan siswa SMK dalam pekerjaan akan lebih dihargai karena mereka mampu mengasah
kemampuan mereka dan kemampuan tersebut tentu akan disalurkan langsung melalui pekerjaan
yang digandrunginya.

C. Kuliah atau Kerja ?


Jawaban : SMA dan SMK seri!

SMA
Setelah selesai menempuh pendidikannya di jenjang SMA, siswa bisa menentukan jalannya
masing-masing. Biasanya, siswa SMA lebih condong untuk melanjutkan pendidikan di
Perguruan Tinggi. Namun, jika tidak melanjutkan juga tidak apa-apa, yakni dengan bekerja, tapi
dalam masalah pekerjaan, prospek kerja bagi SMA masih kurang bagus.

SMK
Jika dengan SMK sendiri, bisa kuliah dan juga bisa kerja tergantung keinginan dari siswanya.
Sebenarnya kuliah adalah hal yang sah-sah saja karena dengan kuliah bisa memperdalam
kemampuan dari praktik yang kita peroleh di masa SMK silam.
D. Hal-hal yang Perlu diperhatikan
1. Awali dengan Niat
Sudah tentukan pilih SMA atau SMK? Awalilah dengan niat!
Bagaimana?
Terlebih dahulu posisikan dirimu dengan niat. Hal ini guna membuat kita bertahan di
sekolah yang akan kita capai nantinya.

Misal, kita berniat di sekolah tersebut, selama tiga tahun, karena kita yakin di sekolah
tersebutlah tujuan yang bagus dan baik bagi kita, kita akan betah di sana hingga lulus
nanti.

2. Gali Bakat dan Minat


Jika kita memiliki bakat yang cukup mumpuni di suatu keahlian, masuklah ke SMK,
karena nanti kemampuan yang kita miliki akan diperdalam dan diasah sehingga bisa
menjadi seorang ahli yang ada di bidang tersebut.

Namun, misal saja kita memiliki bakat dan bakat tersebut sudah dirasa cukup, sementara
itu minat kita ingin di SMA. Ini merupakan pilihan yang sulit, cobalah untuk bertanya
kepada lubuk hati yang paling dalam, pilih di mana nantinya pendidikan kita akan
diteruskan.

3. Bertanya dan Terus Bertanya


Apabila kalian memiliki pertanyaan yang belum terjawab, cobalah tanyakan kepada
Bapak/Ibu Guru di SMP kalian atau dengan orang tua kalian, atau juga bisa dengan teman-
teman di sekitar rumah kalian yang istilahnya sudah senior dibandingkan dengan kita.

Tanya terus hingga kita sudah dapatkan jawaban dan coba simpulkan sendiri atau bisa
simpulkan bersama dengan keluarga untuk mencari jalan keluar sekaligus jalan terbaik
bagi masa depanmu.

4. Sudah Tahu Jawabannya, Lalu Apa?


Jangan cari jawaban hanya dari satu sumber saja, cari jawaban dari banyak sumber, karena
kita ingat pendapat seseorang yang kita tanyai selalu berbeda-beda.

Hal selanjutnya adalah, simpulkan sendiri, tidak untuk terpaku dengan perkataan teman-
teman yang mendorongmu ke sekolah yang tidak kita inginkan, namun karena teman-
teman mengiming-imingi dengan sesuatu yang buruk, kita malah harus merasakan pahitnya
selama 3 tahun.

Percaya dan tetap yakin terhadap diri sendiri, apabila kita belum bisa menyimpulkannya,
cari solusi bersama keluarga atau guru. Ingat, waktu adalah emas, dan waktu tidak bisa
diputar ulang, jangan sampai kita salah arah!

5. Sudah Ditentukan, Lalu Apa?


Carilah referensi tentang sekolah yang sudah kita pilih itu. Cari sekolah yang bermutu dan
berkualitas.
Biaya mungkin tidak terlalu dipertimbangkan karena apabila kita sekolah dengan niat,
Insya Allah orang tua akan membantumu. Tidak ada orang tua yang akan menghalangi
kemajuan anak-anaknya.
Pilihlah sekolah yang berkualitas, siswa-siswanya yang rajin, disiplin dan tidak ada citra
buruk dari sekolah tersebut. Fasilitas juga perlu untuk mendukung pembelajaran di sekolah
nantinya. Pertimbangkan hal ini dengan baik dan matang.

6. Yes Sudah Pilih! Lalu Apa?


Mantapkan dan yakinkan jika kita memang berniat dan bersungguh-sungguh sekolah di
situ.
Jangan lupa untuk berserah diri karena yang tahu akan jalan terbaikmu hanyalah Allah
SWT, tidak ada yang lain.

Tidak hanya itu saja, bersiaplah untuk menghadapi sekolah yang baru, dan mulailah
mencoba aktif dalam berinteraksi, jangan sia-siakan masa sekolah, karena itu hal yang
paling berharga di dalam masa depanmu nanti.

7. Yuk kita Simulasikan !


Q : Kita suka tentang komputer (IT), kita harus sekolah di mana?
A : Kita bisa bersekolah di SMK mengambil jurusan Teknik Komputer dan Jaringan,
bahkan sekolah SMA juga bisa. Namun, jika SMA nanti akan melanjutkan kuliah
Teknik Informatika, si siswa SMA tersebut harus mulai dari nol (0), karena belum
memiliki skill.

Q : Kita ingin menjadi tentara, kita harus sekolah di mana?


A : Bisa bersekolah di SMA, di SMK pun juga bisa. Asalkan, kita harus siap fisik dan
mental. Untuk masuk Tentara dan Kepolisian, siapkan belajar dengan baik, dapatkan
hasil yang maksimal untuk masuk ke sana.

Namun, di lain pihak jika kondisi ekonomi sedang krisis, jalan utamanya adalah kita memilih
SMK untuk langsung disalurkan kerja dan mendapat penghasilan untuk membiayai kehidupan
sehari-hari. Namun sebenarnya, SMA juga bisa kuliah sambil kerja, namun waktunya akan habis
dan waktu istirahat kurang mencukupi.

Untuk penjelasan yang nomor Tiga bagian A, sebenarnya ilmu di SMA dan SMK sama saja.
Namun, lebih mendalam di SMA, dan SMK hanya dasar-dasarnya. Ilmu tidak hanya bisa didapat
di Sekolah saja, melalui Internet, Pengalaman yang bagus juga bisa untuk dijadikan Ilmu. Ilmu
itu luas!

Jadi intinya, kembalilah pada diri masing-masing sesuai keinginan masing-masing. Jujur, kita
lebih memilih SMK karena SMK selain pintar dalam keahlian, juga ada diseimbangi dengan
porsi di bidang akademik dalam ilmunya. Nah mulai dari situ, kita bisa membagi waktu antara
praktik dengan teori
Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru

Penerimaan peserta didik baru sebenarnya adalah salah satu kegiatan manajemen peserta didik
yang sangat penting. Dikatakan demikian, karena kalau tidak ada peserta didik yang diterima
disekolah, berarti tidak ada yang harus ditangani atau diatur.

A. Kebijakan Penerimaan Peserta Didik


Peserta didik dapat diterima disuatu lembaga pendidikan seperti sekolah, haruslah
memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan. Sungguhpun setiap orang mempunyai
hak yang sama untuk mendapatkan layanan pendidikan, tidak secara otomatis mereka dapat
diterima disuatu lembaga pendidikan seperti sekolah, sebab untuk untuk dapat diterima, haruslah
terlebih dahulu memenuhi kewajiban-kewajiban yang telah ditentukan.
Kebijakan penerimaan peserta didik ini dibuat berdasarkan petunjuk-petunjuk yang
diberikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Petunjuk demikian harus dipedomani karena
ia memang dibuat dalam rangka mendapatkan calon peserta didik sebagaimana yang diinginkan
atau diidealkan.

B. Sistem Penerimaan Peserta Didik


Sistem yang dimaksudkan disini lebih menunjuk kepada cara. Berarti, sistem penerimaan
peserta didik adalah cara penerimaan peserta didik baru. Ada dua macam sistem penerimaan
peserta didik baru. Pertama, dengan menggunakansistem promosi, sedangkan yang kedua dengan
menggunakan sistem seleksi.
Yang dimaksud dengan sistem promosi adalah penerimaan peserta didik yang
sebelumnya tanpa menggunakan seleksi. Mereka yang mendaftar sebagai peserta didik disuatu
sekolah, diterima semua begitu saja. Karena itu, mereka yang mendaftar menjadi peserta didik,
tidak ada yang ditolak.
Sistem promosi yang demikian, secara umum berlaku pada sekolah-sekolah yang
pendaftarannya kurang drai jatah atau daya tampung yang ditentukan. Kedua, adalah sistem
seleksi. Sistem seleksi ini dapat di golongkan menjadi tiga macam. Pertama, seleksi berdasarkan
Daftar Nilai Ebta Murni (DANEM), yang kedua berdasarkan Penelusuran Minat Dan
Kemampuan (PMDK), sedangkan yang ketiga adalah seleksi berdasarkan hasil tes masuk.
Pada masa sekarang ini, disekolah-sekolah lanjutan, baik lanjutan pertama maupun
tingkat atas, sudah menggunakan sistem DANEM. Dengan demikian peserta didik yang akan
diterima dirangking DANEMnya. Mereka yang berada pada rangking yang telah ditentukan akan
diterima disekolah tersebut. Pada sistem demikian, sekolah sebelumnya menemukan berapa daya
tampung sekolahnya.
Sistem seleksi dengan penelusuran minat dan kemampuan (PMDK) dilakukan dengan
cara mengamati secara menyeluruh terhadap prestasi peserta didik pada sekolah sebelumnya.
Prestasi tersbut diamati melalui buku raport semester pertama sampai dengan teakhir. Sistem
demikian, umumnya lebih memberikan kesempatan yang besar kepada peserta didik unggulan
disuatu sekolah. Mereka yang nilai raportnya cenderung baik sejak semester awal, memiliki
kesempatan untuk diterima; sebaliknya mereka yang nilai raport jelek, kesempatannya sedikit
untuk diterima.
Sistem seleksi dengan tes masuk adalah bahwa mereka yang mendaftar disuatu sekolah
terlebih dahulu diwajibkan menyelesaikan serangkaian tugas yang berupa soal-soal tes. Jika yang
bersangkutan dapat menyelesaiakan suatu tugas berdasarkan kriteria tertentu yang telah
ditentukan maka ia akan diterima. Sebaliknya jika mereka tidak dapat menyelesaikan tugas
berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditentukan, yang bersangkutan tidak diterima sebagai
peserta didik.
Sistem seleksi ini lazimnya dilakukan melalui dua tahap yaitu, seleksi administratif dan
baru kemudian seleksi akademik. Seleksi administratif adalah seleksi atas kelengkapan-
kelengkapan administratif calon. Apakah kelengkapan-kelengkapan administratif yang
dipersyaratkan bagi calon telah dapat dipenuhi ataukah tidak. Jiak calon tidak dapat memenuhi
persyaratan-persyaratan administratif yang telah ditentukan maka mereka tidk dapat mengikuti
seleksi akademik.
Meskipun demikian, sekolah juga masih dapat memberikan kebijaksanaan kepada
masing-masing calon, misalnya saja menunda pemenuhan persyaratan administrasi dengan batas
waktu yang telah ditentukan, sebab dengan cara demikian, sekolah memang akan lebih mudah
merekrut calon-calon yang lebih protensial. Jangan sampai calon yang potensial gagal mengikuti
seleksi, hanya karena tertundanya persyaratan administratif, karena ada kalanya persyaratan
administratif demikian melibatkan instansin lain dalam hal pemenuhannya.
Adapun seleksi akademik, adalah suatu aktivitasyang bermaksud mengetahui
kemampuan akademik calon. Apakah calon yang akan diterima disuatu sekolah tersebut dapat
memenuhi kemampuan persyaratan yang akan ditentukan ataukah tidak. Jika kemampuan
persyaratan yang diinginkan oleh sekolah tidak dapat dipenuhi maka yang bersangkutan tidak
diterima sebagai calon peserta didik. Sebaliknya, jika calon dapat memenuhi kemampuan
prasyarat yang ditentukan maka yang bersangkutan akan diterima sebagai peserta didik disekolah
tersebut.

C. Kriteria penerimaan Peserta Didik Baru


Kriteria adalah patokan-patokan yang menentukan bisa atau tidaknya seseorang untuk
diterima sebagai peserta didik. Ada tiga macam kriteria penerimaan peserta didik;
Pertama, adalah kriteri acuan patokan (standard criterian referenced), yaitu suatu
penerimaan peserta didik yang didasarkan atas patokan-patokan yang telah ditentukan
sebelumnya. Dalam hal ini, sekolah terlebih dahulu membuat patokan bagi calon peserta didik
dengan kemampuan minimal setingkat dengan sekolah yang menerima peserta didik.
Sebagai konsekuensi dari penerimaan yang didasarkan atas kriteria, jika semua calon
peserta didik yang mengikuti seleksi memenuhi patokan minimal yang ditentukan maka mereka
harus diterima semua. Sebaliknya, jika calon peserta didik yang mendaftar kurang memenuhi
patokan minimal yang telah ditentukan, peserta didik akan ditolak atau tidak diterima.
Kedua, kriteria acuan norma (norm criterian referenced), yaitu penerimaan calon peserta
didik yang didasarkan atas keseluruhan prestasi calon peserta didik yang mengikuti seleksi.
Dalam hal ini sekolah menetapkan kriteria penerimaan berdasarkan prestasi keseluruhan peserta
didik. Keseluruhan prestasi peserta didik dijumlah, kemudian dicari rata-ratanya. Calon peserta
didik yang nilainya barada dan diatas rata-rata, digolongkan sebagai calon yang dapat diterima
sebagai calon peserta didik. Sementara yang berada dibawah rata-rat termasuk peserta didik yang
tidak diterima.
Ketiga, kriteria yang didasarkan atas daya tampung sekolah, sekolah terlebih dahulu
menentukan berapa jumlah daya tampungnya, atau berapa calon peserta didik baru yang akan
diterima. Setelah sekolah menentukan, kemudian merangking prestasi siswa mulai dari yang
berprestasi paling tinggi sampai dengan prestasi paling rendah. Penentuan peserta didik yang
diterima dilakukan dengan cara mengurutdari atas ke bawah, sampai daya tampung tersebut
terpenuhi.
Jika ada di antara siswa yang sama rangkingnya, sedangkan mereka sama-sama berada di
rangking kritis penerimaan, sekolah dapat mengambil kebijaksanaan antara lain, melalui tes
ulang atas siswa-siswa yang rangkingnya sama tersebut. Atau, dapat pula memilih di antara
mereka dengan mengamati prestasi lainnya. Bisa juga, menangguhkan penerimaan mereka
dengan menempatkannya dalam cadangan, dengan catatan jika sewaktu-waktu ada calon peserta
didik yang rangking berada di atasnya mengundurkan diri, yang bersangkutan dipanggil untuk
mengisi formasi tersebut. Penerimaan peserta didik baru sebenarnya adalah salah satu kegiatan
manajemen peserta didik yang sangat penting. Dikatakan demikian, karena kalau tidak ada
peserta didik yang diterima disekolah, berarti tidak ada yang harus ditangani atau diatur.

D. Kebijakan Penerimaan Peserta Didik


Peserta didik dapat diterima disuatu lembaga pendidikan seperti sekolah, haruslah
memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan. Sungguhpun setiap orang mempunyai
hak yang sama untuk mendapatkan layanan pendidikan, tidak secara otomatis mereka dapat
diterima disuatu lembaga pendidikan seperti sekolah, sebab untuk untuk dapat diterima, haruslah
terlebih dahulu memenuhi kewajiban-kewajiban yang telah ditentukan.
Kebijakan operasional penerimaan peserta didik baru, memuat aturan mengenai jumlah
peserta didik yang dapat diterima disuatu sekolah. Penentuan mengenai jumlah peserta didik,
tentu juga didasarkan atas kenyataan-kenyataan yang ada di sekolah (faktor kondisional sekolah).
Faktor kondisional tersebut meliputi: daya tampung kelas baru, kriteria mengenai siswa yang
dapat diterima, anggaran yang tersedia, prasarana dan sarana yang ada, tenaga kependidikan
yang tersedia, jumlah peserta didik yang tinggal di kelas satu, dan sebagainya.
Kebijakan operasional penerimaan peserta didik, juga memuat sistem pendaftaran dan
seleksi atau penyaringan yang akan diberlakukan untuk peserta didik. Selain itu, kebijakan
penerimaan peserta didik, juga berisi mengenai waktu pendaftaran, kapan dimulai dan kapan
diakhiri. Selanjutntnya, kebijakan penerimaan peserta didik harus juga memuat tentang
personalia-personalia yang akan terlibat dalam pendaftaran, seleksi dan penerimaan peserta
didik.
Kebijakan penerimaan peserta didik ini dibuat berdasarkan petunjuk-petunjuk yang
diberikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Petunjuk demikian harus dipedomani karena
ia memang dibuat dalam rangka mendapatkan calon peserta didik sebagaimana yang diinginkan
atau diidealkan.

E. Sistem Penerimaan Peserta Didik


Sistem yang dimaksudkan disini lebih menunjuk kepada cara. Berarti, sistem penerimaan
peserta didik adalah cara penerimaan peserta didik baru. Ada dua macam sistem penerimaan
peserta didik baru. Pertama, dengan menggunakansistem promosi, sedangkan yang kedua dengan
menggunakan sistem seleksi.
Yang dimaksud dengan sistem promosi adalah penerimaan peserta didik yang
sebelumnya tanpa menggunakan seleksi. Mereka yang mendaftar sebagai peserta didik disuatu
sekolah, diterima semua begitu saja. Karena itu, mereka yang mendaftar menjadi peserta didik,
tidak ada yang ditolak.
Sistem promosi yang demikian, secara umum berlaku pada sekolah-sekolah yang
pendaftarannya kurang drai jatah atau daya tampung yang ditentukan. Kedua, adalah sistem
seleksi. Sistem seleksi ini dapat di golongkan menjadi tiga macam. Pertama, seleksi berdasarkan
Daftar Nilai Ebta Murni (DANEM), yang kedua berdasarkan Penelusuran Minat Dan
Kemampuan (PMDK), sedangkan yang ketiga adalah seleksi berdasarkan hasil tes masuk.
Pada masa sekarang ini, disekolah-sekolah lanjutan, baik lanjutan pertama maupun tingkat atas,
sudah menggunakan sistem DANEM. Dengan demikian peserta didik yang akan diterima
dirangking DANEMnya. Mereka yang berada pada rangking yang telah ditentukan akan diterima
disekolah tersebut. Pada sistem demikian, sekolah sebelumnya menemukan berapa daya tampung
sekolahnya.
Sistem seleksi dengan penelusuran minat dan kemampuan (PMDK) dilakukan dengan
cara mengamati secara menyeluruh terhadap prestasi peserta didik pada sekolah sebelumnya.
Prestasi tersbut diamati melalui buku raport semester pertama sampai dengan teakhir. Sistem
demikian, umumnya lebih memberikan kesempatan yang besar kepada peserta didik unggulan
disuatu sekolah. Mereka yang nilai raportnya cenderung baik sejak semester awal, memiliki
kesempatan untuk diterima; sebaliknya mereka yang nilai raport jelek, kesempatannya sedikit
untuk diterima.
Meskipun demikian, diterima atau tidaknya calon peserta didik tersbut, masih juga
bergantung kepada seberapa banyaknnya calon peserta didik yang mendaftar atau memilih pada
jurusan yang ingin dimasuki. Semakin banyak pendaftar dan atau peminatnya, persaingannya
akan semakin ketat.
Sistem seleksi dengan tes masuk adalah bahwa mereka yang mendaftar disuatu sekolah
terlebih dahulu diwajibkan menyelesaikan serangkaian tugas yang berupa soal-soal tes. Jika yang
bersangkutan dapat menyelesaiakan suatu tugas berdasarkan kriteria tertentu yang telah
ditentukan maka ia akan diterima. Sebaliknya jika mereka tidak dapat menyelesaikan tugas
berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditentukan, yang bersangkutan tidak diterima sebagai
peserta didik.
Sistem seleksi ini lazimnya dilakukan melalui dua tahap yaitu, seleksi administratif dan
baru kemudian seleksi akademik. Seleksi administratif adalah seleksi atas kelengkapan-
kelengkapan administratif calon. Apakah kelengkapan-kelengkapan administratif yang
dipersyaratkan bagi calon telah dapat dipenuhi ataukah tidak. Jiak calon tidak dapat memenuhi
persyaratan-persyaratan administratif yang telah ditentukan maka mereka tidk dapat mengikuti
seleksi akademik.
Meskipun demikian, sekolah juga masih dapat memberikan kebijaksanaan kepada
masing-masing calon, misalnya saja menunda pemenuhan persyaratan administrasi dengan batas
waktu yang telah ditentukan, sebab dengan cara demikian, sekolah memang akan lebih mudah
merekrut calon-calon yang lebih protensial. Jangan sampai calon yang potensial gagal mengikuti
seleksi, hanya karena tertundanya persyaratan administratif, karena ada kalanya persyaratan
administratif demikian melibatkan instansin lain dalam hal pemenuhannya.
Adapun seleksi akademik, adalah suatu aktivitasyang bermaksud mengetahui
kemampuan akademik calon. Apakah calon yang akan diterima disuatu sekolah tersebut dapat
memenuhi kemampuan persyaratan yang akan ditentukan ataukah tidak. Jika kemampuan
persyaratan yang diinginkan oleh sekolah tidak dapat dipenuhi maka yang bersangkutan tidak
diterima sebagai calon peserta didik. Sebaliknya, jika calon dapat memenuhi kemampuan
prasyarat yang ditentukan maka yang bersangkutan akan diterima sebagai peserta didik disekolah
tersebut.

F. Prosedur Penerimaan Peserta Didik Baru


Penerimaan peserta didik termasuk salah satu aktivitas penting dalam manajemen peserta
didik. Sebab aktivitas penerimaan ini menentukan seberapa kualitas input yang dapat diterima
oleh sekolah tersebut.
Adapun prosedur penerimaan peserta didik baru adalah bentukan panitia penerimaan
peserta didik baru, pembuatan, pemasangan atau pengiriman pengumuman, pendaftaran peserta
didik baru, seleksi, penentuan peserta didik yang di terima, pengumuman peserta didik yang
diterima dan registrasi peserta didik yang diterima.
Saat ini, beberapa daerah sudah menerapkan system pendaftaran siswa baru secara
Online, atau lebih dikenal dengan nama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Untuk
pendaftaran di Kota Sukabumi, kita bisa mengakses laman Web. https://kotasukabumi.siap-
ppdb.com/ untuk Kabupaten Sukabumi bisa mengakses laman web. http://sukabumikab.siap-
ppdb.com/

Anda mungkin juga menyukai