TUTORIAL MPDR5302
NIM : 530075127
2022
1. Apa yang dimaksud kompetensi dalam kurikulum 2013?
Dalam kurikulum 2013 terdapat empat kompetensi inti yang lebih mengacu pada
pendidikan moral. Empat kompetensi itu adalah semangat religius, sikap sosial
prosedural, meta kognitif dan aplikasi kompetensi inti ini menjadi satu kesatuan.
proses sepanjang hayat sehingga lulusan atau keluaran dari suatu proses pendidikan
tertentu harus dipastikan memiliki kompetensi yang diperlukan agar esensi tujuan
potensi yang dimiliki peserta didik agar dapat menjadi orang beriman dan bertakwa,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Oleh sebab itu sangat diperlukan sebuah kompetensi inti yang
mengikat seluruh mata pelajaran, sehingga seluruh mata pelajaran harus berkontribusi
Sejalan dengan UU Sisdiknas, kompetensi inti ibarat anak tangga yang harus ditapak
peserta didik untuk sampai pada kompetensi lulusan jenjang satuan pendidikan.
Kompetensi inti meningkat seiring meningkatnya usia peserta didik yang dinyatakan
dengan meningkatnya kelas. Melalui kompetensi inti, sebagai anak tangga menuju ke
dua, yaitu sikap spiritual terkait tujuan membentuk peserta didik yang beriman dan
bertakwa, dan kompetensi sikap sosial terkait tujuan membentuk peserta didik yang
Lulusan yang harus dimiliki oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program.
kualitas. Kompetensi inti bukan untuk diajarkan, melainkan untuk dibentuk melalui
pembelajaran mata pelajaran yang relevan. Setiap mata pelajaran harus tunduk pada
kompetensi inti yang telah dirumuskan. Dengan kata lain, semua mata pelajaran yang
menjadi kompetensi dasar yang dikelompokkan menjadi empat bagian. Hal ini sesuai
kompetensi dasar sedetil ini adalah untuk memastikan bahwa capaian pembelajaran
dan bermuara pada sikap. Kompetensi dasar dalam kelompok kompetensi inti sikap
bukanlah untuk peserta didik, tetapi sebagai pegangan bagi pendidik, bahwa dalam
mengajarkan mata pelajaran tersebut, ada pesan-pesan sosial dan spiritual yang
Indonesia dan negara lain memiliki perbedaan yang mencolok dalam sistem
dini. Di mana pendidikan ini sangatlah baik untuk melatih perkembangan motorik
anak. Namun, di Indonesia lebih menekankan kepada belajar membaca, menulis, dan
berhitung untuk anak usia dini. Sedangkan di luar negeri, pendidikan usia dini lebih
Kemudian dari sisi waktu belajar, di mana waktu belajar di Indonesia sangatlah padat
dalam waktu yang lama. Diketahui bersama, bahwa siang hari mayoritas pelajar
hanya melakukan belajar di kelas sekitar 30 – 40% saja dan selebihnya dihabiskan
Lalu untuk tugas yang diberikan guru, inilah yang sangat membedakan Indonesia
dengan negara lain. Sebagian besar negara di luar Indonesia tidak memberikan tugas
atau pekerjaan rumah. Namun di Indonesia, hampir setiap sekolah akan selalu
memberikan tugas yang harus dikerjakan di rumah. Tujuannya baik yakni untuk
menambah pengetahuan pelajar, namun hal ini justru bisa membuat mereka bosan dan
tertekan.
Dari sisi ujian akhir, diketahui bersama bahwa Indonesia menerapkan ujian akhir
sebagai penentu kelulusan. Sedangkan di luar negeri, hasil akhir ditentukan berdasar
pada akumulasi pembelajaran yang sudah dilakukan setiap harinya. Dan untuk wajib
belajar, setiap anak sudah dikenalkan dengan pendidikan sejak usianya masih kecil.
Namun di luar negeri, pendidikan baru mulai dikenalkan pada anak saat usianya
untuk mengenalkan pendidikan anak secara baik adalah ketika usianya sudah 7 tahun.
Kelebihan kurikulum Indonesia dengan negara lain adalah pendidikan moral yang
mengakar dan tidak pernah terlepas dari kurikulum manapun meski telah berganti dari
waktu ke waktu. Sedangkan kurikulum di negara lain, lebih study oriented dan
Singapura yang terkenal maju dalam bidang matematika dan penguasaan bahasa
Jepang
Kurikulum sekolah di Jepang meliputi tiga aspek yaitu, subjects (kamoku), moral
terdiri dari mata pelajaran wajib di SD, dan mata pelajaran wajib dan pilihan di SMP
dan SMA.
Inggris
Semua pelajar yang belajar di Inggris diwajibkan mengikuti pendidikan dasar dan
menengah yang dimulai ketika berumur 5 tahun hingga umur 16 tahun. Secara singkat
sistem pendidikan dasar di Inggris dibagi menjadi tahapan penting “Key Stages” yaitu
Stage 3) (Further Education) 11 hingga 14 tahun dan Program Lanjutan (HND) &
stage 1 dan 2 biasanya berlangsung di sekolah dasar, pada usia 11 tahun melanjutkan
Pendidikan di Inggris diatur dan diawasi oleh Department for Education dan
menerapkan kebijakan untuk pendidikan dan sekolah negeri di tingkat lokal. Inggris
mempunyai lebih dari 3.000 Institusi Pendidikan yang menerima pelajar internasional
di berbagai level dengan ribuan pilihan bidang studi. Di samping itu terdapat beragam
berbagai pilihan bidang studi sesuai dengan kebutuhan, minat dan kemampuan.
Jerman
Struktur dan jenis pendidikan yang diterapkan di Jerman terdapat tiga tahapan yaitu
Jerman di mulai dari tahap pra sekolah yang disebut Kindergarten atau Taman Kanak-
Kanak yang dimulai dari umur 3 sampai 6 tahun. Setelah itu dilanjutkan dengan
1. Hauptschule
2. Realschule
3. Gesamtschule
4. Gymnasium
Orienterungsstufe atau Tahapan Orientasi. Di tahap ini diteliti bakat dan kemampuan
dari anak, dan tahap ini menentukan kemana tujuan seorang anak
langsung kerja bila telah menyelesaikan sekolah. Tentu saja setelah melalui
pendidikan lain juga dapat mengikuti kuliah di universitas, tapi dengan melalui jalan
yang panjang. Misal harus melakukan praktek kerja dahulu selama sekian tahun.
Australia
bidang tersebut memberikan kepada para pelajar suatu pendidikan yang utuh dan
Internasional akan mengajar sesuai dengan 8 Bidang Pembelajaran Yang Penting itu,
seperti :
1. Seni
2. Bahasa Inggris
5. Matematika
6. Ilmu Pengetahuan
8. Teknologi
Australia. Hal-hal yang terkait meliputi hal-hal dasar untuk mencapai sukses, belajar
seumur hidup, dan partisipasi dalam masyarakat Australia. Hal ini berarti bahwa
kebutuhan dan kepentingan siswa akan bervariasi, sehingga sekolah dan guru akan
Amerika Serikat
(State), namun demikian guru, sekolah, ataupun distrik dapat mendesain sendiri
program yang ditawarkan sesuai dengan pedoman/ petunjuk yang dikeluarkan oleh
Negara Bagian. Sekolah harus membuat program sesuai dengan persyaratan Negara
Bagian dan mendesain kurikulum yang dapat mempersiapkan siswa untuk mengikuti
standar dan kerangka dari pemerintah Negara Bagian (State), menggunakan sumber-
sumber material yang ditentukan oleh pemerintah atau menentukan sendiri. Dengan
Tak ada persyaratan mengenai alokasi waktu yang digunakan pada setiap mata
pelajaran, dengan demikian setiap sekolah dan guru menggunakan waktu untuk
1. Matematika (Mathematic);
2. Membaca (Reading);
3. Mengeja (Spelling);
4. Menulis (Writing);
6. Geografi (Geography);
9. Kesehatan (Healthy);
kualitas pendidikan negara ini menduduki puncak di ASEAN. Menurut Indeks PISA
Bahasa Inggris merupakan bahasa utama yang digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar di Singapura. Dalam mengemban pendidikan, siswa diberi ruang untuk bisa
Oleh sebab itu, guru tidak hanya fokus pada teori namun juga praktiknya.
Indonesia
Kurikulum di Indonesia masih dirasakan sangat kurang karena tidak melihat secara
langsung bagaimana prospek masa depan siswa. Dengan kurikulum yang sekarang,
ketika pengajaran hanya terpaku pada hal-hal yang bersifat teori. Tingkat
pengangguran pada tingkat SMA yang semakin meningkat juga bisa saja disebabkan
fasilitas belajar, seperti laboratorium dan perpustakaan. Kedua, dapat dilihat dari segi
tenaga pengajar dan kondisi pengajaran itu sendiri. Para guru di Indonesia terbiasa
mengajarkan hal-hal yang bersifat teori. Kebiasaan kuno yang diajarkan secara turun
Singapura dan Indonesia pada masa saat ini sudah menghapuskan ujian akhir nasional.
Hal ini karena pendidikan di Singapura dan Indonesia berkaca pada pendidikan di
negara-negara maju yang telah lebih dulu menghapus ujian akhir. Hal ini bertujuan
pada angka sebagai sistem pengukuran keberhasilan proses pembelajaran yang telah
dilalui.
Pada saat akhir Primary (grade 6), siswa di Singapura akan menghadapi PSLE atau
Primary School Leaving Examination. Merujuk pada situs resmi Badan Ujian dan
Tidak ada batas kelulusan dalam arti semua siswa pasti lulus. Hanya saja, PSLE juga
berdasarkan nilai tes mereka, yakni ; Express, Special dan Normal (Academic dan
Technical).
Hebatnya PSLE ini sudah ada sejak tahun 1960an dan hingga artikel ini ditulis masih
diteruskan. Sangat berbeda dengan Indonesia yang memilih sibuk untuk bergonta-
Setelah lulus dari primary, mereka akan digolongkan menjadi 3 kategori. Semua ini
ternyata memiliki maksud agar siswa bisa fokus mengembangkan minat dan
potensinya.
Express dan Special akan mengikuti Ordinary tes di kelas 4 Secondary. Sedang
Normal Academic dan Normal Technical akan mengambil ujian di tahun kelima.
Lalu bagaimana dengan Indonesia? Sangat sulit untuk menuliskan apa yang ada di
Pada suatu masa, Indonesia pernah menikmati sebuah kestabilan dimana Ujian
pendidikannya.
Lalu muncullah ambang batas kelulusan yang disambut dengan histeria. Kemudian
berubah lagi dengan kebijakan kejar paket untuk yang tak lulus. Hanya bertahan
sebentar, kemudian kebijakan itu dirombak lagi dengan adanya remidial test.