Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SALSA JUVILIA DEVANKA

NIM : K3119075
BK 3A’

TUGAS BK KARIR

 Karakteristik Pendidikan di SD :

Karakteristik Umum
Pendidikan SD mempunyai ciri khas yang membedakannya dari satuan pendidikan
lainnya, yaitu sebagai berikut : (Dikjen Dikti,2006)
1. Kemelekwacanaan (literacy).
Pendidikan SD diarahkan pada pembentukan kemelekwacanaan, bukan pada
pembentukan kemampuan akademik. Kemelekwacanaan merujuk kepada pemahaman
siswa tentang berbagai fenomena / gagasan dilingkungannya dalam rangka
menyesuaikan perilaku dengan kehidupan.
2. Kemampuan berkomunikasi.
Pendidikan SD diarahkan untuk membentuk kemampuan berkomunikasi, yaitu
mampu mengkomunikasikan sesuatu, baik buah pikiran sendiri maupun informasi yang
didapat dari berbagai sumber, kepada orang lain dengan bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Informasi yang akan dikomunikasikan mungkin di dapat melalui mendengar dari
seorang teman, membaca dari koran, atau menyaksikan sendiri, baik secara langsung
maupun melalui siaran televisi
3. Kemampuan memecahkan masalah (probelm solving) 
Mencakup merasakan adanya masalah, mengidentifikasi masalah, mencari informasi
untuk memecahkan masalah, mengeksplorasi alternatif pemecahan masalah, dan memilih
alternatif yang paling layak
4. Kemampuan bernalar (reasoning) 
menggunakan logika dan bukti – bukti secara sistematis dan konsisten untuk sampai
pada kesimpulan. Pendidikan SD diarahkan untuk mengembangkan kemampuan siswa
berpikir logis sehingga kemampuan bernalarnya berkembang. Siswa yang terlatih daya
nalarnya, tidak akan cepat percaya pada suatu yang tidak masuk akal.

Karakteristik Khusus

Siswa, guru, kurikulum, pembelajaran, serta gedung dan fasilitas SD memang


mempunyai ciri khas yang membedakannya dari satuan pendidikan lainnya.
- Siswa SD berada dalam tahap perkembangan pra-operasional dan operasi konkret,
yang ditandai oleh pandangan yang bersifat holistic.
- Guru SD adalah guru kelas yang wajib mengajarkan lima mata pelajaran SD, yaitu
Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, dan PKn.
- Kurikulum SD dikembangkan berdasarkan standar nasional oleh satuan pendidikan
(SD) bersama dengan Komite Sekolah, di bawah koordinasi Dinas Kabupaten/Kota.
Pendidikan SD berlangsung selama enam tahun, yang dibagi menjadi enam tingkat
kelas.
- Pembelajaran di SD menekankan pada keterpaduan, bersifat holistk, pengalaman
langsung, dan menggunakan contoh-contoh konkret, sesuai dengan karakteristik siswa
SD dan tujuan pendidikan Dasar.
- Gedung dan fasilitas SD bervariasi dari yang paling sederhana sampai yang cukup
mewah. Pada umumnya, terdapat enam ruang kelas dan ruang kepala sekolah, tanpa
ruang guru dan juga tanpa ruang administrasi.
 KARAKTERISTIK PENDIDIKAN SMP :

(Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) , SLTP adalah bentuk satuan pendidikan dasar yang
menyelengaran program 3 tahun. Bentuk satuannya adalah SLTP, SLTP luar biasa, yang
bercirikan khas agama islam yang diselenggarakan oleh Depag disebut Madrasah
Tsanawiyah.

- Kurikulum SMP/MTs memuat 10 mata pelajaran, muatuan lokal dan pengembangan diri.
Muatan lokal merupakan kegiatan kuriuler untu mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. substansi muatan
lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
- Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP/MTs merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS
Terpadu”
- Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam
struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empa jam
pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
- Alokasi waktu satu pembelajaran adalah 40 menit.
- Minggu fektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.

CIRI-CIRI PENDIDIKAN SMP :

1. Didasarkan pada potensi, perkembangan, dan kondisi peserta didik untuk menguasai
kompetensi yang berguna bagi dirinya.
2. Menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa
kepadatuhan Yang Maha Esa
3. belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan
berbuat secara efektif, (d), belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e)
belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan.
4. Memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan
dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan dan kondisi peserta didik.
5. Suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai,
akrab, terbuka dan hangat.
6. Menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang
memadai dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. 6.
Mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan
pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
7. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal
dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan
kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas.

 Strategi-strategi pelaksanaan BK KARIER di SD

Menurut Linda (Sciarra, 2004:105), karakteristik perkembangan karir pada masa


anak-anak, bahwa pada usia ini memasuki tahap orientasi untuk mengenal
kemampuan dan kekuatan dalam dirinya sendiri. Menurut Sciarra (2004:123), bahwa
perkembangan karir sudah mulai dikenalkan dan dibentuk sejak dini yaitu pada
TK/SD. Pengenalan pekerjaan-pekerjaan untuk siswa TK/SD dilihat berdasarkan dari
kehidupan sehari-hari dilingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, tidak tepat jika
pemberian layanan karir mulai diberikan pada anak memasuki sekolah menengah.

 Materi Layanan Konseling Karir di TK/SD


Materi layanan karir untuk TK/SD adalah:

 Kelas Rendah

- Mempelajari tentang aktivitas-aktivitas kerja ibu, ayah, dan anggota keluarga di rumah ,
- Mengenalkan perbedaan antar teman sebaya
- Menjelaskan bahwa bekerja itu penting bagi kehidupan sesuai dengan tuntutan lingkungan
- Mengenalkan keterampilan yang dimiliki
- Menjelaskan macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekolah
- Menggambarkan kegiatan setelah lulus sekolah
- Mengenalkan kegiatan-kegiatan yang menarik
- Mengenalkan macam-macam pekerjaan yang dilakukan orang dewasa
- Mengenalkan alasan orang memilih suatu pekerjaan dan pilihan itu masih dapat
berubah
- Menjelaskan bahwa kehidupan dimasa depan dapat direncanakan sejak sekarang
- Mengenalkan bahwa seseorang dapat memiliki banyak peran
- Menjelaskan pekerjaan seseorang dipengaruhi oleh minat dan keterampilan yang
dimiliki

 Kelas Tinggi

- Menjelaskan manfaat mencontoh orang-orang yang berhasil


- Melatih siswa menggambarkan kehidupan di masa yang akan datang
- Menjelaskan jenis-jenis keterampilan yang dikaitkan dengan pekerjaan tertentu
- Membimbing siswa tentang macam-macam gaya hidup dan pengaruhnya
- Menjelaskan pengaruh nilai yang dianut dalam pengambilan keputusan
- Membimbing siswa untuk merencanakan pekerjaan yang sesuai dengan dirinya di
masa yang akan datang
- Membimbing siswa berdiskusi tentang pengaruh pekerjaan orang dewasa terhadap
kehidupan anak
- Melatih siswa melihat hubungan antar minat dan kemampuan
- Mengenalkan bermcam-macam cara untuk menilai kemajuan berprestasi
- Mengenalkan macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekitar

 Strategi Layanan Konseling Karir di TK/SD

Dapat dilakukan denhgan cara:


1. Pendekatan instruksional, yaitu terpadu dengan kegiatan proses belajar
mengajar secara kurikuler dalam mata pelajaran yang diajarkan.
2. Pendekatan interaktif, yaitu melalui kegiatan-kegiatan interaktif yang
dilakukan di luar kegiatan belajar mengajar, dalam berbagai bentuk kegiatan, seperti
permainan.
3. Pendekatan dukungan sistem, yaitu dengan menciptakan suasana sekolah dan
lingkungannya sedemikian rupa sehingga secara tidak langsung telah memberikan
suatu iklim yang menunjang perkembangan siswa,
4. Pendekatan pengembangan pribadi, yaitu dengan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berkembang sesuai dengan kondisi dirinya.
 Strategi-strategi pelaksanaan BK KARIER di SMP

Karakteristik Perkembangan Karir Siswa SMP

Pada periode ini, menurut Linda (Sciarra, 2004:105) memasuki tahap orientasi
pada evaluasi sosial yaitu dimulainya untuk mengembangkan konsistensi pilihan-
pilihan pekerjaan dengan referensi dari kelompok sosial dan kemampuan yang
dimiliki.

Manrihu (1992:143-144) juga menjelaskan bahwa dari seluruh masa pendidikan,


pada masa sekolah menengah inilah yang memiliki rentang taraf-taraf kematangan
yang paling panjang.

Super (Sharf, 1992) mengungkapkan khusus untuk bimbingan dan konseling karir
bahwa individu (siswa) berada pada masa transisi dari tahap pertumbuhan menuju
tahap eksplorasi. Pada masa ini remaja siswa SMP boleh dikatakan berada dalam
periode kritis. Mereka mulai bertanya tentang identitas dan perannya; khawatir
dengan keputusan karir yang akan mereka ambil bagi masa depannya.

Materi Layanan Konseling Karir di SMP

Menurut Sciarra (2004:130) menjelaskan bahwa komponen dan kompetensi yang


akan diberikan pada siswa SMP meliputi:
- Identifikasi minat karir dan menghubungkan minat tersebut dalam merencanakan di
masa depan
- Pengenalan hubungan antara performansi sekolah dan rencana karir
- Identifikasi dan menggunakan sumber-sumber untuk informasi dan eksplorasi karir
- Menentukan rencana karir dalam membuat pilihan-pilihan pendidikan
- Menggambarkan tentang keterampilan, kemampuan, dan minat yang dimilikinya

Strategi Layanan Konseling Karir di SMP

Strategi yang digunakan dalam layanan bimbingan dan konseling karir adalah
dengan konseling kelompok dan diskusi kelompok. Tujuan dari strategi ini adalah
untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan.

Selain strategi tersebut, strategi pelaksanaan pada layanan dasar dapat berupa
klasikal, bimbingan kelompok, pada layanan responsif meliputi konseling kelompok,
konseling individual, konsultasi, sedangkan pada perencanaan individual dapat berupa
konseling individual.Menurut Sears-Jones (1995, dalam Sciarra, 2004:131)
menambahkan tentang strategi yang dapat digunakan untuk memberikan layanan
konseling karir pada siswa SMP antara lain:

1. Siswa dapat menggunakan waktu luangnya dengan bekerja pada orangtuanya


2. Mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang ada di sekolahnya

Anda mungkin juga menyukai