Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI MEMILIH JURUSAN

Hal-hal yang mesti dipikirkan dalam memilih jurusan

Memilih program studi yang sesuai dengan minat, bakat, dan kondisicalon peserta memang gampang-
gampang susah. Ada hal-hal tertentu yang harus diperhatikan sebelum memilih program studi di PTN
agar selain bisa diterima juga bisa menjalani kuliah dengan senang hati dan penuh semangat dan
motivasi yang tinggi. Sebelum memilih program studi di PTN yang sudah dilakukan adalah menetapkan
cita-cita yang mantap.

Anak-anak kecil kalau ditanya tentang cita-citanya, dengan tangkas tanpa ragu akan menjawab, ada yang
ingin jadi dokter, jadi pilot, presiden bahkan jadi ibu rumah tangga. Nah jangan kalah dengan anak-anak
yang dengan cepat bisa menentukan cita-cita. Sekarang tentunya Kalian harus sudah punya cita-cita
yang mantap. Cita-cita yang mantap yaitu cita- cita yang benar-benar Kalian cintai dam tidak goyah oleh
hal-hal kecil atau tantangan-tantangan kecil dan tidak berubah setiap waktu. Sebab bila Kalian tidak
punya cita-cita yang mantap maka hidup Kalian sudali bisa diramalkan akan terombang-ambing tidak
tentu arah.

Keyakinan adalah setengah dari kesuksesan. Kemudian pertanyaannya adalah: Apa tanda-tanda cita-cita
itu sudah dikatakan mantap? Salah satu tanda bahwa cita-cita sudah dapat dikatakan mantap atau
belum adalah apakah dengan cita-cita tersebut Kalian berani berkorban apa saja demi mewujiudkan
cita-cita tersebut. Bila sudah berani berkorban apa saja demi terwujudnya cita-cita itu boleh dikatakan
sudah punya cita-cita yang mantap.

Setelah mempunyai cita-cita yang mantap maka selanjutnya tentukan jenjang studi yang akan dimasukil
Kalian mau masuk program pendidikan Akademik atau profesional, milih yang program S0 atau yang S1.
Keputusan ini akan dipengaruhi oleh kemampuan otak (intelegensi) dankemampuan ekonomi.

Misalnya bila Kalian termasuk ke dalam golongan orang yang berotak sedang dan kemampuan ekonomi
yang pas-pasan sebaiknya tidak ngotot untuk masuk program S1 (Sarjana) tetapi cukup masuk program
SO (Diploma) saja. Selain tidak diperlukan biaya yang besar dan dalam jangka yang lama, memungkinkan
Kalian menghemat biaya dan bisa cepat lulus dan mencari pekerjaan. Bukankah lulusan diploma
III/Poltekakan lebih baik dari pada drop outnya S1.

Selanjutnya setelah menentukan jenjang studi yang kalian ingin masuki, untuk memilih jurusan yang tepat
dalam rangka mengambil keputusan yang tepat maka sebaiknya memperhatikan bagaimana proses
pengambilan keputusan. Hindarimemilih program studi dengan cara ikut-ikutan, karena teman atau
mungkin pacar masuk program studi Akuntansi ikut-ikutan masuk program studi Akuntansi, atau karena
melihat dokter spesialis kehidupan ekonominya mapan kemudian pingin jadi dokter.
Aristoteles dalam teorinya mengajarkantiga langkah dalam mengambilkeputusan
(memecahkanpersoalan). Ketiga langkah tersebut meliputi:
1. Carilah dan kumpulkanlah seluruh fakta yang ada
2. Buatlahanalisa terhadap fakta-fakta tersebut.
3. Ambillah keputusan dan kemudian laksanakan keputusan tersebut.

Langkah-langkah pengambilan keputusan yang diajarkan oleh Aristoteles tersebut sangat tepat bila
diterapk a n untuk mengambil keputusan dalam memilih jurusan.

Tanpa adanya data dan fakta yang lengkap kita tidak munqkin dapat memecahkan persoalan/mengambil
keputusan yangtepat bahkan bisa-bisa dikatakan keputusan yang ngawur.

Data yang diperlukan dalam memilih program studi, antara lain:

a). Informasi Mengenai Program Studi


Jauh-jauh sebelum mengikuti test masuk PTN sudah harus mengetahui informasi semua program studi
yang adadi PTN. Setelah mengetahui semua informasi program studi yang ada maka hendaknya juga harus
mengetahui seluk beluk dari masing-masing program studi, misalnya menyangkutbidang keilmuannya, apa
saja yang dipelajari dan bagaimana prospek masa depan (faktor kesempatan kerja di masa yang akan
datang) dari masing-masing program studi. Denganmengetahui seluk beluk semua program studi yang
ada diPTN diharapkan sudah bisa mengira-kira program studi mana yang sesuai dan mendukung sekaligus
mewujudkan cita-cita Kalian.

Untuk faktor kesempatan kerja di masa yang akan datang tidak selalu menjadi penentu bagi
pertimbangan pengambilan keputusan untuk memilih program studi, sebab ada sebagian orang merasa
bahwa suatu bidang atau profesi tertentu merupakan panggilan jiwanya, dan ia tetap akan memasukinya
tanpa memikirkan ada tidaknya lapangan yang tersedia untuknya di kemudian hari.

Dan perlu dicamkan disini bahwa tidak semua profesi tergantung lapangan kerja yang tersedia, karena
ada pula profesi tertentu yang dapat menciptakan lapangan kerja sendiri.
Jika Kalian melakukan pertimbangan memilih program studi ini dikaitkan dengan faktor lapangan kerja di
masa yang akan datang, maka pertimbangan ini harus melihat ke perkembangan dunia lapanngan kerja di
masa-masa yang akan datang, yaitu 5-6 Tahun kemudian, bukan ketika baru masuk perguruan Tinggi, tetapi
masa setelah menamatkan pendidikan dari Perguruan Tinggi.

Sebab mungkin ada suatu profesi yang saat ini kurang dikenal(kurang favorit) ataumemilikilapangan
kerja terbatas, tetapi di kemudian hari memiliki lapangan kerja yang luas (favorit). Hal ini bisa saja terjadi
karena keadaan mensyarakat senantiasa terus berkembang. Di dunia ini tidak ada yang tidak berubah,
yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri.
Perlu Kalian camkan bahwa semua jurusan/program study yang ada di Perguruan Tinggi adalah baik dan
rata-rata berprospek yang cerah tetapi program studi yang baik bagi orang lain bukan berarti baik bagi
kalian.

b). Memahami Minat, Bakat, dan Kemampuan


Pemahaman terhadap bakat, minat dan kemampuan ini sangat penting sekali dilakukan sebelum
menentukan pilihannya di program studi tertentu di PTN. Untuk mengetahui minat, bakat dan
kemampuan pada diri kita mema tidak mudah. Namun secara sederhana untuk mengetahui minat kita
adalah dengan cara melihat/memikirkan kegiatan apa yang disukai untuk mengisi waktu luang. Misalnya
diwaktu luang (Minggu, hari libur) suka untuk tulis menulis maka mungkin minat di bidang jurnalistik.
Atau kalau ada waktu luang dihabiskan untuk mengotak-atik barang-barang elektronika maka mungkin
minat di bidang teknik elektronika.

Cara yang termudah untuk mengetahui bakat adalah dengan mengingat-ingat kira-kira pekerjaan/tugas
apa yang bisa Kalian kerjakan dengan cepat dan sempurna sehinggamenghasilkan pekerjaan yang
memuaskan. Misalnya ada tugas dari guru elektronika untuk membuat sebuah bel, teman-teman yang
lain mungkin hasil karyanya walaupunsudah merangkaikan dan menyambung kabel sana sini sampaipusing
ternyata belnya tidak berbunyi sedangkan Kalian dapat membuat bel dengan cepat dan mudah dan bisa
berbunyi, sebaliknya bila Kalian disuruh mengasuh adik malahan menangis dan rewel terus. Ini mungkin
Kaliain berbakat di bidang elektronika.

Sedangkan untuk melihat kemampuan, bisa melihat nilai-nilai yang terpampang di raport. Namun demikian
janganterkecoh dengan nilai raport yang tinggi pada semester/cawu awal tetapi menurun pada semester
berikutnya. Nilai yang naik turun tidak bisa dijadikan patokan. Misalnya pada kelas I nilai kimia hanya 6.
Tapi sebaliknya nilai fisika sejak kelas satu 8 berarti kemampuan di bidang fisika bisa diandalkan.

Hal diatas adalah cara yang masih sangat sederhanauntuk melihat bakat, minat dan kemampuan. Untuk
cara yanglebih ilmiah, bisa bertanya langsung ke Psikolog yang ahli di bidangnya atau mengikuti tes
psikologi yang khusus untuk melihat bakat, minat dan kemampuan.

Dari uraian diatas untuk memilih program studi Perguruan Tinggi faktor yang harus diperhatikan yan g
pertama-tama adalah faktor minat. Jangan sekali-kali memilih suatu program studi yang tidak diminati.
Dengan rasio diterima dan tidak diterima yang sama yaitu 50 % diterima dan 50 % tidak diterima,
alangkah baiknya kalau memilih program studi yang diminati. Karena jurusan yang diminati ini nantinya
bila bisa diterima di program studi tersebut maka akan menjalaninya dengan sungguh-sungguh penuh
semangat dan motivasi.

c). Tingkat Persaingan


Untuk mengetahui tingkat persaingan masing masing program studi ini bisa Kalian peroleh pada buku
petunjuk pendaftaran SPMB. Disitu dimuat daya tampung dan jumlah peminat masing-masing program
studi. Untuk mengetahui tingkat persaingan ini perlu menghitung (ratio) antara daya tampung dan jumlah
peminat dari suatu program studi.

Misalnya : Program Studi Ilmu Komunikasi UI, daya tampung 60 kursi, peminat yang mendaftar 3000
peserta, maka rationya adalah 60/3000=1/50.

Tingkat persaingan tersebut diatas adalah masih secara kasar. Belum menunjukkan persaingan yang
sebenarnya. Sebab bisa saja tingkat persaingan yang 1:50 tersebut kebetulan p e se rta n y a adalah biasa-
biasa saja. Sehingga kita dengan mudah bisa memperebutkannya. Namun demikian walaupun tingkat
persaingannya hanya 1:5 misalnya tetapi kalau pesertsnya adalah pintar-pintar berarti untuk
memperebutkannya harus dengan perjuangan berat.

Untuk itulah sebelum memilih program studi tertentu selain pertimbangan tingkat persaingan tetapi harus
dapat mengira-ngira peserta yang memilih program studi tersebut tergolong pintar-pintar atau biasa-biasa
saja.

Perlu diketahui dalam sistem seleksi SPMB yang lolos adalah mereka yang termasuk rangking 1 hingga
urutanjumlah yang tertera pada daya tampung. Jadi misalnya di Program Studi Ilmu Komunikasi UI daya
tampungnya 60 maka yang lolos adalah mereka yang memilih program studitersebut dan setelah di rangking
nilai total SPMB hari I danII masuk ke dalam rangking I sampai 60.

Selain mengetahui tingkat persaingan dari masingH masing program studi untuk memilih jurusan, bisa
jugfl menggunakan apa yang disebut PASSING GRADE, mesm tidak mutlak, sekali lagi tidak mutlak.
Passing Grade adalah nilai minimal yang harus dicapai untuk bisa diterima pado program studi tertentu.
Passing Grade ini bukan Panitil SPMB yang mengeluarkan/membuat tetapi biasanyl lembaga-lembaga
bimbingan belajar yang sudah profesionaH mempunyai / membuat Passing Grade ini.

Passing Grade ini biasanya disusun berdasarkalB pengalaman dan data-data siswa yang diterima di
bimbingaifl belajar tertentu. Passing Grade ini pasangannya adalah trjfl out SPMB. Jadi misalnya Passing
Grade yang disusun oleH lembaga bimbingan belajarA harus menggunakan soal - soafl try out yang ada di
lembaga bimbingan belajar A.

Berikut ini secara singkat diberikan contoh bagaimanamemilih program studi dengan menggunakan
bantuan Passing Grade (Perhatikan dengan seksama).

Misalnya: Passing Grade untuk Program Studi Akuntansi UGM = 360. SetelaSi Jaya mengikuti beberapa
kali try out SPMB ternyata nilai Jaya hanya menthok pada angka 300 maka sebaiknya Jaya tidak ngotot
untuk memilih Akuntansi UGM. Prinsip yang harus saudara pakai untuk memilih program studi adalah
“Mendaki sebatas kemampuan". Untuk bisa diterima di PTNidaman Jaya tidak usah ngotot milih
Akuntansi UGM, tetapi Jaya harus mengembalikan dulu cita-cita Jaya sejak awalapa sih cita-citanya?
Misalnya cita-citanya untuk bias bekerja di Bank. Perlu Kalian ketahui untuk bisa bekerja di Bank tidak
harus dari Jurusan Akuntansi. Memang bagian-bagiantertentu di Bank harus dari Jurusan Akuntansi.
Karena cita-cita yang sudah jelas dan mantap Jaya tidak usah lantasputus asa namun juga harus
mengingat-ingat skala prioritas program studi yang dibuat antara lain:

Program Studi / Jurusan Akuntansi, Manajemen, Ekonomi, studi Pembangunan, Administrasi Niaga. Dari
sini maka Jaya kemudian harus melihat kembali pada Passing Grade, misalnya untuk Manajemen passing
gradenya 340, Ekonomi Studi Pembangunan 300 sedangkan untuk Administrasi Niaga 280. Alangkah
baiknya kalau berpikir realistis, Jaya tidak memilih Akuntansi, tetapi cukup pilihan ke-1 Ekonomi Studi
Pembangunan dan pilihan ke-2 Administrasi Niaga. Selain peluang untuk diterima besar tapi juga dia
berminat.

D). Konsultasikan dengan Orang Tua / Wali


Apapun yang terjadi orang tua merupakan penyandangdanauntuk kuliah kita. Jangan meninggalkanbegitu
saja orang tua, jurusan yang akan saudara pilih sebaiknya dikonsultasikandenganorangtua.

Orang tua tentunya akan secara bijaksana memilihkan dan sekaligus memberikan nasehat kepada Kalian.
Namun bila pilihan orang tua tidak sesuai dengan minat, bakat dan kemam puan, maka Kalian berhak
menolaknya dengan cara yang halus. Caranya saudara harus dengan sabar menerangkan dengan sejelas-
jelasnya mengenai minat, bakat dan kemampuan saudara.

Anda mungkin juga menyukai