Anda di halaman 1dari 6

TIPS LULUS BEASISWA LPDP

Education is a better safeguard for our dream.

Beasiswa LPDP ditujukan untuk program Magister dan Doktor dalam dan luar negeri, serta
program Tesis dan Disertasi dalam dan luar negeri. Beasiswa ini dibuka sepanjang tahun dan biasanya
diadakan seleksi wawancara secara bertahap. Tahun 2013 ini seleksi wawancara diadakan bulan Juni-
September. All about LPDP kamu bisa baca sendiri di website resminya ya CHECK IT HERE!

Untuk program Magister dan Doktor ada 4 tahapan yang harus dilalui, yakni seleksi administrasi,
wawancara, ujian di universitas, dan pengayaan. Sedangkan untuk program beasiswa Tesis dan Disertasi
hanya melalui 2 tahap, yakni seleksi administrasi dan wawancara.

SELEKSI ADMINISTRASI
Persyaratan administrasi antara lain sertifikat PBT-TOEFL minimal 500 untuk magister dan 550
untuk Doktor, Studi Plan, satu buah surat rekomendasi, CV (diisi online di website LPDP), Essai, IPK
minimal 3.00 untuk S2 dan 3.25 untuk S3, usia minimal 35 tahun untuk S2 dan 40 tahun untuk S3.

CV, diisi secara online di website LPDP. Yang harus diperhatikan adalah dokumen-dokumen
pendukung untuk pengisian CV karena kita diminta untuk melampirkan scan ijazah, study plan, essay,
transkrip nilai, sertifikat TOEFL, dan surat rekomendasi. Semua dokument di attach dalam bentuk pdf.
Kemudian dalam pengisian CV ada dimana kita diminta menyebutkan pengalaman training, seminar, etc
dan kolom yang harus diisi salah satunya menyebutkan tanggal pelaksanaan. So jika ada sertifikat akan
lebih mudah melihat tanggal pelaksaannya. Format CV sewaktu-waktu bisa berubah.

Studi plan berisi tentang pemaparan pengalaman riset/pekerjaan yang mendukung studi, alasan
pemilihan program studi, rencana tema penelitian dan rencana setelah studi. Tips untuk beasiswa LPDP,
dalam pembuatan research plan sebaiknya ditonjolkan kontribusi untuk pembangunan Indonesia, atau
yang outputnya dapat meningkatkan nilai tambah suatu produk barang/jasa. Pemilihan prodi juga tidak
harus linier, namun harus dipaparkan secara jelas dan logis alasan pemilihan prodi tersebut sehingga
dapat meyakinkan para reviewer bahwa pilihan studi tersebut memang layak dengan basic pendidikan
sebelumnya yang berbeda. Prodi magister yang saya ambilpun tidak linier, latar belakang S1 saya Kimia
sedangkan S2 saya mengambil Magister Manajemen Agribisnis. Dan di wawancara study plan ini juga
banyak ditanyakan. So kuasai study plan kamu!

Essai yang dibuat sebaiknya linier dengan studi plan. Jika bingung mencari ide essai,
dikembangkan saja dari research plan. Fokuskan pada inti permasalahan dan berikan solusinya, pastikan
kita bisa berperan didalam solusi tersebut. Saya yakin ini akan menjadi point plus dari essai dan studi
plan yang kamu buat. Yang dokumennya bagus rata-rata saat wawancara juga santai. Sepertinya
memang sudah ada screening khusus bagi pelamar yang dokumennya bagus. Jadi saat wawancara lebih
banyak difokuskan untuk menggali bakat kepemimpinan pelamar. Intinya kualitas dokumen terutama
CV, study plan, dan essai sangat mendukung tahap selanjutnya.
Di dalam essai ini saya lebih menonjolkan peran saya serta lembaga inkubator bisnis dan teknologi
dalam pembangunan ekonomi Indonesia khususnya di sektor agribsinis. Kajian ini cukup strategis karena
bisa dijadikan model pengembangan koridor ekonomi di beberapa wilayah strategis sebagaimana telah
diagendakan oleh Kemenkeu dalam draft MP3EI. Untuk ide riset itu sendiri lebih banyak saya peroleh
dari pengalaman di lapangan, artikel ilmiah, dan jurnal. Tips untuk membuat essai juga hampir sama
dengan studi plan, yakni tonjolkan peran kita untuk menyelesaikan permasalahan pembangunan di
Indonesia, diantaranya bisa diarahkan untuk peningkatan daya saing/nilai tambah produk/jasa,
menyelesaikan problematika masyarakat, atau kontribusi untuk pengembangan IPTEK. Contoh essai
disini.

Surat rekomendasi hanya diberikan oleh satu orang, diutamakan atasan yang dekat dan tahu
betul tentang kita. Bisa dosen bisa juga atasan di pekerjaan (bagi yang sudah bekerja). Bagi yang belum
bekerjapun bisa mendapat surat rekomendasi dari tokoh masyarakat di tempat tinggalnya. Jadi, jangan
sepelekan sekecil apapun aktivitas kita di masyarakat. Bagi yang masih jadi menara gading di kampus
masih ada kesempatan untuk membumi bersama masyarakat (hehe....ini istilah saya untuk mahasiswa
yang study oriented). Key point bahwa LPDP mencari calon pemimpin masa depan Indonesia. So
karakter-karakter kepemimpinan akan menjadi special pointer dalam setiap tahapan seleksi. Format
surat rekomendasi bisa didownload di website LPDP.

Untuk yang lolos seleksi administrasi akan ada pemberitahuan resmi lewat email dari tim LPDP.
Begitupun untuk informasi tahap selanjutnya pemberitahuan resmi akan dilakukan lewat email. So,
setelah submit dokument, harus lebih intens buka email. Sebaiknya buatlah email baru khusus untuk
apply LPDP karena jika lolos seleksi, email tersebut akan digunakan sebagai sarana komunikasi dengan
LPDP dan seluruh awardee. Setiap tahapan LPDP ada milist-nya so, agar info-info penting tidak terlewat
sebaiknya gunakan email yang masih free. Dan sebaiknya gunakan account gmail karena semua email
LPDP menggunakan account gmail, selain aksesnya mudah terutama untuk googlegroups, postingannya
juga lebih rapih karena email dari pengirim yang sama akan masuk ke dalam satu obrolan. Fitur terbaru
saat ini, gmail mampu memfilter secara otomatis antara individual email, miling list, social network,
ataupun hanya sekedar promo. Jadi email-email yang tidak penting akan terpilah secara otomatis.

SELEKSI WAWANCARA
Ini tahap paling mendebarkan, karena biasanya tahapan paling menentukan dalam seleksi
beasiswa di tahap ini. Dan banyak yang gagal juga di tahap ini. Dari teman-teman seangkatan
saya yang melamar beasiswa LPDP kabarnya tidak sampai 50% yang lolos seleksi wawancara.
Bahkan banyak diantaranya yang sudah dapat LoA baik di Univ dalam ataupun luar negeri tidak
lolos seleksi wawancara. Jadi apa dong tipsnya?

            Tips pra wawancara. Pertama, kuasai studi plan dan essai dan buatlah beberapa
alternatif pertanyaan yang menurutmu bakal ditanyakan penguji, try with your friends if
necessary. Kedua, pastikan jadwal wawancara kita dengan benar dan meskipun dapat jadwal
siang atau sore sebaiknya sudah ready sejak pagi karena pengalaman saya ikut seleksi
wawancara beasiswa jadwal selalu dimajukan dan pemberitahuan panitia selalu mendadak.
Kalo kita belum siap akan membuat kita panik dan nervous. Ketiga, saat hari H gunakan pakaian
terbaik berwarna cerah sehingga kita tampil PD.

Tips saat wawancara. Pertama, tetap tenang don’t nervous, perbanyak dzikir dan do’a
robithoh :). Saat masuk ruangan, jabat tangan para interviewer satu per satu secara urut. Kalo
yang interviewernya bapak-bapak saya hanya menangkupkan tangan di depan dada, insya Allah
beliau paham ^__^. Kalau grogi saat jabat tangan saja pasti ketahuan dari tangan yang dingin
atau gemetar. Dan entah gimana caranya, buatlah mereka tertarik dengan kita, hehe...yang ini
gampang-gampang susah. Kedua, saat berbicara dengan interviewer jangan sekali-kali
menunduk, tataplah mata mereka. Posisikan duduk kita serileks mungkin, gak tegang namun
gak banyak bergerak juga. Pokoknya serileks mungkin deh.

Wawancara saya berlangsung santai dan akrab sampai 45 menit berlalu tanpa terasa :0.
bahkan dipertengahan wawancara interviewer baru ingat bahwa saya belum memperkenalkan
diri. Kata psikolog yang mewawancara saya karena saking tertariknya dengan saya jadinya saat
masuk udah diajak ngobrol ngalor ngidul hehe...

Interviewernya ada 3 orang, 2 dosen ahli dan 1 psikolog. Masing-masing interviewer


punya pertanyaan khusus. Ada yang fokus bertanya tentang pribadi, study, dan pertanyaan
umum. Pertanyaan pribadi ini diajukan oleh psikolog, beliau bertugas untuk menggali potensi-
potensi sosial dan kepemimpinan calon penerima beasiswa. Pertanyaan yang diajukan seputar
keluarga, aktivitas organisasi, motivasi study, dll. 1 dosen ahli fokus menanyakan tentang studi
plan, terutama alasan pemilihan prodi saya yang tidak linier, hubungan dengan prodi
sebelumnya? Alasan lanjut study dan rencana setelah study? Saya juga diberikan sebuah studi
kasus dan diminta memberikan solusinya. Alhamdulillah semua bisa saya jawab dengan baik.
Tips untuk memberikan jawaban: jujur, sederhana, realistis, logis, dan aplikatif :). Interviewer
ketiga bertanya tentang pengetahuan umum. Saya ditanya tentang relevansi pancasila saat ini
(nah yang ini lucu karena saya lupa isi pancasila sampai ditertawakan interviewer dan disuruh
ngulang pelajaran SMP hehe...), tapi saya kasih alasan bahwa saya lupa karena memang saya
tidak menghafalnya tapi langsung mengamalkannya :D. Saya berapologi bahwa lebih penting
pengamalan daripada teori hehe..ini sebenarnya hanya bela diri aja karena saya lupa, tapi
jawaban saya malah didukung sama interviewer lain ^__^. Saya juga ditanya tentang NII, Syi’ah
VS Sunni, relevansi jika saat ini ideologi Indonesia diganti dengan Islam, diminta menganalisis
beberapa kerusuhan yang melibatkan SARA, dll. Mungkin karena jilbab saya gede kali ya jadi
pertanyaannya menguji keislaman saya apakah saya Islam ekstrimis atau moderat hehe...Untuk
interviewer ketiga ini saya jawab apa adanya karena memang saya tidak banyak tahu tentang
hal-hal yang ditanyakan tersebut. Akhirnya beliau yang membantu menjelaskan :).

Terakhir, selesai wawancara jangan lupa beri kata penutup minimal ucapan terimakasih
karena mereka sudah memberikan pengalaman berharga atas materi wawancara hari itu. Dan
sebelum keluar jabat tangannya lagi. Alokasi untuk wawancara sekitar 45 menit per orang,
meskipun ada yang kurang juga. Saya lupa cara penilaiannya, yang jelas nilai tertinggi diberikan
oleh psikolog yang tugasnya adalah menilai potensi kepemimpinan kita. Selesai deh
wawancaranya. Sampai tahap ini perkuat doa robithoh kita sambil bayangkan wajah-wajah para
interviewernya. Minta Allah melembutkan hati mereka agar memberikan rekomendasi
beasiswa untuk kita. Sebab keputusan kita lolos atau nggak dalam seleksi wawancara ada
ditangan para interviewer. Sebelum saya keluar ruangan, para interviewer juga menekankan
bahwa ikhtiar kita selanjutnya adalah do’a.

Hasil wawancara akan diumumkan melalui email dan website. Yang mendapatkan email
tentu saja hanya yang lolos seleksi wawancara, yang tidak lolos seleksi hanya dapat melihat
hasil seleksi di website. Hasil seleksi saya keluar sekitar 2 pekan setelah wawancara meskipun
sempat molor beberapa hari karena mungkin tim LPDP sedang crowded. Yang sudah lolos
seleksi wawancara dan belum mendapatkan LoA mengikuti tahap selanjutnya yakni ujian di
universitas, sedangkan yang sudah mendapat LoA bisa langsung mendaftar pengayaan dengan
cara mengirimkan kembali LoA ke tim beasiswa.

UJIAN MASUK UNIVERSITAS


Sebagian penerima beasiswa LDPD ada yang sudah mendapat LoA berarti skip untuk
tahap ini karena sudah sebelumnya. Bagi yang belum memiliki LoA diberikan waktu 1 tahun
sejak dikeluarkannya SK untuk mendapatkan LoA. Yang mau pindah universitas juga boleh,
misalnya kita mau ganti univ ke luar negeri juga boleh. LPDP memberikan kebebasan untuk
memilih Universitas terbaik bagi yang sudah lolos seleksi wawancara meskipun pilihan Univ
tersebut tidak sesuai dengan yang kita submit saat pendaftaran. Jadi enaknya memang apply
beasiswa dulu baru daftar ke Universitas.

Yang belum dapat LoA biasanya ikut UM di Univ. Tiap Univ beda-beda syarat masuknya,
ada yang harus lolos ujian tulis dan wawancara dulu, ada yang ujian tulis saja, atau ada juga
yang hanya seleksi dokumen. Jadi jauh-jauh hari sebaiknya sudah disiapkan apa saja yang
dibutuhkan untuk masuk Univ yang kita tujun dan bagaimana mekanisme ujiannya. Yang paling
penting adalah kita perlu menyiapkan sertifikat TOEFL, TPA dan proposal penelitian (Tesis).

Pada tahapan ini jika kamu tidak lolos seleksi ujian di Univ maka beasiswapun gagal. Tapi
jangan khawatir, karena LPDP memberi kesempatan selama 1 tahun untuk mendapatkan
beasiswa, jadi bisa dicoba lagi UM di tahapan seleksi berikutnya sesuai kebijakan kampus yang
dituju. Atau ujian dialihkan di kampus lain yang masih membuka pendaftaran atau jika mau
pindah univ ke luar negeri juga bisa. Inilah istimewanya lagi beasiswa LPDP, asalkan sudah lolos
wawancara kita bebas memilih Univ tujuan asalkan sebelumnya belum punya LoA.
TAHAP TERAKHIR PENGAYAAN
Ini sesi yang paling menguras pikiran, tenaga, emosi, kesabaran, etc deh campur aduk. tapi
seruu...bangets :D. katanya alumni-alumni pengayaan sebelumnya, ini adalah program yang sangat
berkesan tapi tidak untuk diulangi hehehe.... Agendanya ada seminar, akademi militer, naik gunung,
kesenian, lomba social competitive, nonton film, makan-makan, diskusi, foto-foto hehe....etc. Pokoknya
seru deh.

Mengapa harus ada program pengayaan? Key point-nya adalah untuk menyamakan visi misi
antara LPDP dengan awardee bahwa LPDP bertujuan untuk menyiapkan calon-calon pemimpin masa
depan Indonesia. Dalam kegiatan ini ditekankan bahwa mahasiswa yang kuliah di luar negeri harus
pulang ke Indonesia dan berkontribusi untuk Indonesia. Disini awardee juga dipersaudarakan dan
dibangun networking. Jadi hubungan yang kelak dibangun antara awardee dengan tim LPDP adalah
kekeluargaan. Kita adalah satu keluarga besar insan LPDP. So pola komunikasi awardee dengan tim LPDP
juga cukup simple dan mudah. Kita bebas konsultasi, curhat, whatever lah tentunya dengan tetap
memperhatikan etika komunikasi yang baik. Nah lagi-lagi ini juga istimewanya LPDP. Semoga nuansa
kekeluargaan ini tetap dipertahankan sampai jikapun LPDP telah mencapai target 10.000
awardee/tahun.

Program pengayaan ini dilaksanakan selama 10 hari dan merupakan program wajib. Beberapa kali
dilaksanakan di Jakarta dengan biaya transport PP ditanggung oleh peserta, LPDP hanya memfasilitasi
biaya akomodasi selama pelatihan. Syarat mengikuti program pengayaan adalah telah lolos seleksi
wawancara dan telah memiliki LoA, namun kebijakan baru yang belum punya LoA-pun bisa mengikuti
program pengayaan. Undangan pengayaan akan dikirimkan secara resmi oleh tim LPDP melalui email.
Program pengayaan ini dilakukan secara bertahap dan kuotanya terbatas. Meskipun sudah memiliki LoA,
program ini tetap diprioritaskan bagi calon penerima beasiswa yang jadwal kuliahnya mendesak. Jadi
kita harus bersabar menunggu antrian undangan pengayaan karena LPDP menerapkan sistem skala
prioritas. Apakah program pengayaan ada sistem gugur? Ya karena masih merupakan proses seleksi.
Sistem gugur dikenakan kepada peserta yang tidak mengikuti pengayaan dan peserta yang dinilai tidak
memiliki integritas. Seperti apa penilaian integritas itu sayapun kurang paham, yang jelas ada tim yang
bertugas memberi penilaian selama PK. So persiapkan fisik, mental, serta pikiran, dan selama PK
tunjukkan bahwa kamu memang pantas menjadi pemimpin. 

Jika gagal PK apakah masih bisa mendaftar? Inilah uniknya LPDP. Jika sudah gagal di tahap PK
maka selamanya tidak bisa mendaftar lagi karena sudah diblacklist. Sedangkan jika gagal di seleksi
administrasi bisa langsung mendaftar lagi dan jika gagal seleksi wawancara harus menunggu minimal 1
tahun lagi untuk bisa mendaftar. Saya kira ini bukan untuk mempersulit calon awardee tapi
menunjukkan bahwa LPDP memang komitmen hanya akan menjaring putra-putri terbaik Indonesia
sebagai awardeenya.

Sudah dapat kan gambaran gimana caranya supaya lolos seleksi beasiswa LPDP. Saya selalu
mengatakan bahwa rezeki itu Allah yang mengatur. Jadi untuk memperoleh beasiswa itu perlu diraih
dengan ikhtiar vertikal dan horizontal :). Meminta restu dan do’a orang tua, bahagiakan orang tua,
memperbanyak sedekah, dan optimalkan ikhtiar untuk memenuhi syarat lainnya (TOEFL, IPK, dll).
Semoga tulisan ini bermanfaat dan semoga Allah memudahkan semua urusan kita.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Informasi lain mengenai kebijakan terbaru seleksi LPDP silahkan diakses di website resmi LPDP
mengingat ada beberapa kebijakan seleksi yang berubah antara lain adanya seleksi FDG dalam tahapan
seleksi dimana di masa saya seleksi tahapan itu belum ada. Kemudian meskipun pendaftaran dibuka
sepanjang tahun namun proses seleksi hanya dilakukan 4 kali dalam setahun yakni bulan Maret, Juni,
September, dan Desember. Jadi bagi calon awardee bisa mempersiapkan lebih matang mau mengikuti
seleksi bulan apa. Artinya jika ingin mengikuti seleksi bulan Maret maka submit persyaratan dokumen
harus dilakukan sebelum bulan Maret dan seterusnya. Waktu seleksi penting untuk jadi pertimbangan
agar tidak berbenturan dengan jadwal perdana kuliah mengingat LPDP tidak membiayai mahasiswa on
going. 

Anda mungkin juga menyukai