Anda di halaman 1dari 7

Nama : Dika Mahendra

Nim : 22060014
Mata Kuliah : Ekonomi Sumber Daya Manusia

1. Apa yang dimaksud dengan modal manusia dan apa bentuk-bentuk dari modal
manusia tersebut?
Jawab
Modal manusia atau human capital adalah modal non-fisik yang melekat pada
seorang pekerja di mana modal ini mempengaruhi kualitas seorang tenaga kerja.
Bentuk-bentuk dari modal manusia adalah sebagai berikut :

● Karakter individu misalnya tingkat kecerdasan, kecakapan, dan ambisi.


Karakter individu ini merupakan sifat yang dibawa sejak seorang manusia
dilahirkan. Meskipun demikian dalam perkembangannya, karakter individu ini
juga dibentuk dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan baik lingkungan
keluarga maupun sosial. Berbagai konsep ukuran untuk mengetahui tingkat
karakter individu seseorang misalnya kecerdasan intelektual dan kecerdasan
emosional.
● Tingkat kesehatan. Semakin tinggi tingkat kesehatan seseorang maka semakin
tinggi tingkat kemampuan orang tersebut dapat menghasilkan. Dengan kata
lain tingkat kesehatan mempengaruhi tingkat produktivitas tenaga kerja.
Faktor kesehatan ini dibentuk dari asupan nutrisi yang seimbang maupun
lingkungan sanitasi perkembangan seseorang yang sehat. Tingkat kesehatan
seseorang tercermin dari usia harapan hidup bagi orang dewasa maupun
tingkat kematian bayi pada usia anak-anak.
● Tingkat keterampilan. Bentuk-bentuk tingkat keterampilan seseorang dapat
berupa pendidikan, pelatihan, dan pengalaman. Pendidikan merupakan
berbagai usaha formal maupun informal untuk mendapatkan ilmu dan
pengetahuan dari suatu bidang. Sedangkan pelatihan merupakan upaya melatih
kecakapan menjalankan suatu prosedur kerja tertentu, dan pengalaman adalah
keterlibatan seseorang dalam suatu bidang keterampilan tertentu. Tingkat
keterampilan ini juga akan berpengaruh terhadap tingkat produktivitas pekerja.
2. Mengapa keputusan untuk melanjutkan pendidikan merupakan sebuah keputusan
investasi?
Jawab
Modal manusia dapat dianggap sebagai sebuah keputusan investasi misalnya
dalam memutuskan apakah melanjutkan kuliah atau bekerja setelah lulus SMA. Hal
ini dianggap sebagai keputusan investasi karena melalui kuliah, seseorang berharap
dapat memperoleh pendapatan yang lebih tinggi di masa yang akan datang
dibandingkan dengan pendapatan apabila seseorang tidak melanjutkan kuliah. Di
samping memperoleh pendapatan yang lebih tinggi, seseorang juga berharap
memperoleh kepuasan kerja yang lebih tinggi maupun peningkatan penerimaan dan
status sosial yang lebih tinggi. Oleh karena itu, keputusan untuk melanjutkan
pendidikan merupakan sebuah keputusan investasi.

3. Kapan seorang pekerja akan memutuskan untuk berinvestasi dengan cara


melanjutkan pendidikannya?
Jawab
Seseorang akan melanjutkan pendidikan apabila net present value yang
diharapkan dari melanjutkan pendidikan lebih besar daripada net present value yang
diharapkan dari keputusan tidak melanjutkan pendidikan. Kriteria lain yang
digunakan untuk menganalisis investasi pendidikan adalah internal rate of return, di
mana seorang akan melanjutkan pendidikan apabila tingkat pengembalian internal
pendidikan lebih tinggi daripada tingkat pengembalian investasi alternatif.

Dengan pernyataan yang ada pada soal, untuk melengkapi jawaban pertanyaan
nomor 3, hasil analisis saya adalah dari analisis data yang diberikan, apabila
memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke PS Ekonomi Pembangunan maka kita
akan kehilangan kesempatan untuk bekerja, tetapi kita memiliki keuntungan jangka
panjang yang lebih besar dari pada jangka pendek. Meskipun biaya kuliah saya
sekarang yaitu sebesar Rp.1.000.000 per semester dan biaya lainnya yaitu sekitar Rp.
1.000.000 per bulan yang cukup besar dan secara tidak langsung menjadi beban dalam
masa pendidikan, investasi dalam pendidikan ini dapat membantu meningkatkan
perekonomian dimasa depan. Selain itu kita akan memiliki kualifikasi yang lebih
tinggi dan dapat bersaing di pasar kerja yang lebih baik. Selain itu penghasilan yang
akan diperoleh setelah lulus akan lebih tinggi dari pada penghasilan yang diperoleh
selama kuliah, misalnya mendapatkan pendapatan sekitar Rp. 3.000.000 per bulan dan
setiap tahun naik sekitar 20%. setelah lulus dan bekerja kita bisa mendapatkan
pensiunan pada usia 60 tahun untuk menunjang masa tua kita nanti.
4. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan seorang pekerja untuk melanjutkan
pendidikannya?
Jawab
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan seseorang pekerja untuk
melanjutkan pendidikannya adalah sebagai berikut :
● Usia. Orang muda lebih banyak yang melanjutkan pendidikan dibandingkan
dengan orang tua. Hal ini disebabkan oleh kesempatan menikmati hasil
pendidikan lebih panjang serta opportunity cost yang lebih kecil. Biasanya
orang yang masih muda belum memiliki pendapatan yang tinggi, sehingga
biaya berupa hilangnya kesempatan untuk memperoleh pendapatan menjadi
lebih kecil dibandingkan dengan orang yang sudah senior baik usia maupun
pekerjaannya.
● Orientasi kekinian. Orang lebih mementingkan kehidupan saat ini daripada
kehidupan di masa yang akan datang disebut sebagai orang yang memiliki
orientasi kekinian. Orang yang terlalu berorientasi saat ini biasanya tidak akan
melanjutkan pendidikan. Dengan pendekatan tingkat pengembalian internal di
atas, orientasi kekinian dapat dicerminkan oleh tingginya tingkat diskonto atau
r. Semakin tinggi r berarti orang tersebut mendiskonto lebih besar terhadap
pendapatannya di masa yang akan datang, sehingga investasi pendidikan
dianggap kurang menarik.
● Biaya langsung. Biaya langsung adalah biaya yang dikeluarkan secara
langsung oleh orang yang berinvestasi misalnya pembelian buku, pembayaran
SPP, biaya hidup selama kuliah. Konsep biaya yang dimaksud di sini adalah
biaya finansial artinya berapa uang yang dikeluarkan seseorang untuk
membiayai pendidikannya.
● Opportunity cost. Berbeda dengan biaya langsung, opportunity cost adalah
biaya tidak langsung yang artinya seseorang tidak secara langsung
mengeluarkan uang untuk membiayai pendidikannya. Namun biaya ini adalah
hilangnya kesempatan orang tersebut memperoleh pendapatan apabila
memilih bekerja daripada melanjutkan kuliah. Pada saat tingkat kesempatan
kerja rendah, maka lebih banyak orang melanjutkan kuliah karena opportunity
cost-nya rendah. Pada kondisi ini mungkin orang-orang banyak yang tidak
memiliki pekerjaan ataupun memiliki pekerjaan yang seadanya dengan tingkat
upah yang rendah. Namun sebaliknya. pada saat tingkat kesempatan kerja
tinggi maka hampir semua orang terserap ke pasar kerja dengan tingkat upah
yang lebih tinggi. Dengan demikian, biaya kesempatan berinvestasi pada
pendidikan menjadi lebih tinggi sehingga tidak banyak orang yang
melanjutkan kuliahnya.
● Kesinambungan pekerjaan. Setelah menamatkan pendidikannya, seseorang
berharap dapat melanjutkan pekerjaan lamanya dengan posisi dan upah yang
lebih tinggi daripada sebelumnya atau bahkan mendapatkan pekerjaan baru
yang lebih baik. Ini merupakan insentif bagi seseorang untuk memutuskan
kuliah. Jika tidak ada jaminan tersebut, maka seseorang cenderung tidak
melanjutkan pendidikannya.

5. Apa perbedaan antara pelatihan spesifik dan pelatihan umum?


Jawab
Perbedaan antara pelatihan spesifik dan pelatihan umum adalah
● Pelatihan umum. Pelatihan umum adalah jenis pelatihan yang diberikan
kepada seseorang oleh suatu perusahaan atau lembaga, namun hasil pelatihan
tersebut dapat dimanfaatkan oleh perusahaan lainnya. Contoh pelatihan umum
adalah pelatihan MS Office, pelatihan bahasa Inggris. Orang yang telah
menguasai keterampilan MS Office tetap bisa dipekerjakan oleh perusahaan
lain karena keterampilan ini pada umumnya juga digunakan oleh perusahaan-
perusahaan lainnya. Sedangkan,
● Pelatihan spesifik. Pelatihan spesifik adalah jenis pelatihan yang diberikan
kepada sesorang oleh suatu perusahaan atau lembaga, namun hasilnya hanya
dapat dimanfaatkan oleh perusahaan pemberi pelatihan tersebut. Perusahaan
lainnya tidak dapat memanfaatkan secara langsung hasil pelatihan tersebut.
Contoh pelatihan spesifik adalah pelatihan pengoperasian Sistem Informasi
Manajemen tertentu. Keterampilan ini belum tentu bisa diterapkan pada
perusahaan lain.

6. Apa akibat yang ditimbulkan apabila pekerja membayar biaya pelatihan umum?
Jawab
Biaya pelatihan umum yang dibebankan kepada pekerja dapat mengakibatkan seorang
pekerja keluar, demikian pun pemberi kerja yang menanggung biaya pelatihan. Jika
pekerja yang menanggung biaya pelatihan, maka pekerja menerima upah W, MPR,
selama mengikuti pelatihan dan setelah pelatihan pekerja menerima upah W, MPR,
Pekerja menerima gaji yang lebih rendah dari ini MPR, dianggap sebagai biaya yang
dikeluarkan oleh pekerja. Oleh karena pekerja yang menanggung biaya maka setelah
pelatihan pekerja juga menikmati manfaat dengan tingkat upah yang lebih tinggi
setara dengan W, MPR

7. Apa akibat yang ditimbulkan apabila pekerja dan pemberi kerja menanggung secara
bersama biaya pelatihan umum?
Jawab
Pekerja dan pemberi kerja dapat sepakat untuk menanggung bersama biaya
pelatihan begitu juga untuk menikmati bersama manfaat pelatihan. Selama pelatihan,
pekerja menerima upah di antara tingkat produktivitas sebelum mengikuti pelatihan
dan tingkat produktivitas saat mengikuti pelatihan. Secara grafik, upah terletak pada
MPR, <W<MPR, Upah tersebut dapat didekomposisi menjadi MPR, <W yang
merupakan bagian biaya yang ditanggung oleh pemberi kerja karena pekerja masih
memberikan upah di atas tingkat produktivitasnya; dan sebesar W<MPR, merupakan
bagian biaya yang ditanggung oleh pekerja karena upah yang diterimanya lebih kecil
daripada upah dan produktivitas sebelum mengikuti pelatihan. Sementara itu, setelah
pelatihan, pekerja menerima upah sebesar MPR, <W<MPR,. Dari upah setelah
pelatihan ini, bagian manfaat yang dinikmati oleh pekerja sebesar MPR,< W di mana
pekerja dibayar lebih tinggi daripada produktivitas awalnya, dan manfaat yang
dinikmati oleh pemberi kerja adalah sebesar W<MPR di sini pemberi kerja tidak perlu
membayar sesuai dengan MPR sebagai kompensasi telah menanggung sebagian biaya
pelatihan. Secara empiris, para pekerja dan pemberi kerja menanggung secara
bersama biaya pelatihan spesifik, bahkan juga pada kasus pelatihan umum.

8. Apa hubungan antara tingkat pendapatan dengan tingkat pendidikan dan


pengalaman menurut persamaan Mincer?
Jawab
Hubungan antara tingkat pendapatan seorang pekerja dengan tingkat
pendidikan dan pengalaman dijelaskan dengan persamaan Mincer. Semakin tinggi
pendidikan dan pengalaman makasemakin tinggi tingkat pendapatan, namun untuk
pengaruh pengalaman adalah bersifat non-linear. Persamaan ini mengandung bias
karena tingkat pendapatan dan pendidikan sebenarnya juga dipengaruhi oleh
kecakapan atau ability

9. Apa kelemahan persamaan Mincer?


Jawab
Kelemahan utama dari model persamaan tersebut adalah mengandung potensi
bias, baik bias ke atas, bias ke bawah maupun bias seleksi.
● Bias ke atas. Bias ke atas disebabkan karena variabel upah dan tingkat
pendidikan secara bersamaan keduanya dipengaruhi oleh suatu variabel laten
yang tidak dapat diobservasi yaitu variabel kecapakan (ability). Dengan
demikian, efek pendidikan dianggap terlalu tinggi karena sebenarnya ada
pengaruh faktor kecakapan di dalamnya.
● Bias ke bawah. Bias ke bawah disebabkan oleh karena variabel upah bukanlah
satu-satunya pendapatan bagi pekerja. Masih terdapat bentuk pendapatan
lainnnya seperti insentif, tunjangan sehingga dapat menyebabkan pengaruh
pendidikan menjadi lebih kekecil
● Bias seleksi. Bias perhitungan yang disebabkan oleh karena kesalahan dalam
memilih individu atau kelompok yang seharusnya dipilih untuk pengamatan.

10. Apa perbedaan antara pandangan human capital dengan pandangan screening dalam
melihat hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat produktivitas?
Jawab
Terdapat dua pandangan yang berbeda terhadap pengaruh pendidikan terhadap
tingkat produktivitas. Pandangan tersebut adalah pandangan modal manusia di mana
pandangan ini menyebutkan bahwa pendidikan meningkatkan produktivitas
seseorang. Sedangkan menurut pandangan screening, pendidikan tidak akan
meningkatkan produktivitas seorang pekerja. Namun pendidikan dapat merupakan
sinyal tingkat produktivitas. Pandangan ini merupakan respon dari pandangan modal
manusia yang menyebutkan bahwa pendidikan dapat meningkatkan produktivitas
tenaga kerja. Tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi tingkat penawaran
tenaga kerja khususnya dalam jangka panjang. Secara spesifik, pendidikan
mempengaruhi faktor kualitas tenaga kerja.

Anda mungkin juga menyukai