Nim : 22060014
Mata Kuliah : Ekonomi Sumber Daya Manusia
1. Apa yang dimaksud dengan modal manusia dan apa bentuk-bentuk dari modal
manusia tersebut?
Jawab
Modal manusia atau human capital adalah modal non-fisik yang melekat pada
seorang pekerja di mana modal ini mempengaruhi kualitas seorang tenaga kerja.
Bentuk-bentuk dari modal manusia adalah sebagai berikut :
Dengan pernyataan yang ada pada soal, untuk melengkapi jawaban pertanyaan
nomor 3, hasil analisis saya adalah dari analisis data yang diberikan, apabila
memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke PS Ekonomi Pembangunan maka kita
akan kehilangan kesempatan untuk bekerja, tetapi kita memiliki keuntungan jangka
panjang yang lebih besar dari pada jangka pendek. Meskipun biaya kuliah saya
sekarang yaitu sebesar Rp.1.000.000 per semester dan biaya lainnya yaitu sekitar Rp.
1.000.000 per bulan yang cukup besar dan secara tidak langsung menjadi beban dalam
masa pendidikan, investasi dalam pendidikan ini dapat membantu meningkatkan
perekonomian dimasa depan. Selain itu kita akan memiliki kualifikasi yang lebih
tinggi dan dapat bersaing di pasar kerja yang lebih baik. Selain itu penghasilan yang
akan diperoleh setelah lulus akan lebih tinggi dari pada penghasilan yang diperoleh
selama kuliah, misalnya mendapatkan pendapatan sekitar Rp. 3.000.000 per bulan dan
setiap tahun naik sekitar 20%. setelah lulus dan bekerja kita bisa mendapatkan
pensiunan pada usia 60 tahun untuk menunjang masa tua kita nanti.
4. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan seorang pekerja untuk melanjutkan
pendidikannya?
Jawab
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan seseorang pekerja untuk
melanjutkan pendidikannya adalah sebagai berikut :
● Usia. Orang muda lebih banyak yang melanjutkan pendidikan dibandingkan
dengan orang tua. Hal ini disebabkan oleh kesempatan menikmati hasil
pendidikan lebih panjang serta opportunity cost yang lebih kecil. Biasanya
orang yang masih muda belum memiliki pendapatan yang tinggi, sehingga
biaya berupa hilangnya kesempatan untuk memperoleh pendapatan menjadi
lebih kecil dibandingkan dengan orang yang sudah senior baik usia maupun
pekerjaannya.
● Orientasi kekinian. Orang lebih mementingkan kehidupan saat ini daripada
kehidupan di masa yang akan datang disebut sebagai orang yang memiliki
orientasi kekinian. Orang yang terlalu berorientasi saat ini biasanya tidak akan
melanjutkan pendidikan. Dengan pendekatan tingkat pengembalian internal di
atas, orientasi kekinian dapat dicerminkan oleh tingginya tingkat diskonto atau
r. Semakin tinggi r berarti orang tersebut mendiskonto lebih besar terhadap
pendapatannya di masa yang akan datang, sehingga investasi pendidikan
dianggap kurang menarik.
● Biaya langsung. Biaya langsung adalah biaya yang dikeluarkan secara
langsung oleh orang yang berinvestasi misalnya pembelian buku, pembayaran
SPP, biaya hidup selama kuliah. Konsep biaya yang dimaksud di sini adalah
biaya finansial artinya berapa uang yang dikeluarkan seseorang untuk
membiayai pendidikannya.
● Opportunity cost. Berbeda dengan biaya langsung, opportunity cost adalah
biaya tidak langsung yang artinya seseorang tidak secara langsung
mengeluarkan uang untuk membiayai pendidikannya. Namun biaya ini adalah
hilangnya kesempatan orang tersebut memperoleh pendapatan apabila
memilih bekerja daripada melanjutkan kuliah. Pada saat tingkat kesempatan
kerja rendah, maka lebih banyak orang melanjutkan kuliah karena opportunity
cost-nya rendah. Pada kondisi ini mungkin orang-orang banyak yang tidak
memiliki pekerjaan ataupun memiliki pekerjaan yang seadanya dengan tingkat
upah yang rendah. Namun sebaliknya. pada saat tingkat kesempatan kerja
tinggi maka hampir semua orang terserap ke pasar kerja dengan tingkat upah
yang lebih tinggi. Dengan demikian, biaya kesempatan berinvestasi pada
pendidikan menjadi lebih tinggi sehingga tidak banyak orang yang
melanjutkan kuliahnya.
● Kesinambungan pekerjaan. Setelah menamatkan pendidikannya, seseorang
berharap dapat melanjutkan pekerjaan lamanya dengan posisi dan upah yang
lebih tinggi daripada sebelumnya atau bahkan mendapatkan pekerjaan baru
yang lebih baik. Ini merupakan insentif bagi seseorang untuk memutuskan
kuliah. Jika tidak ada jaminan tersebut, maka seseorang cenderung tidak
melanjutkan pendidikannya.
6. Apa akibat yang ditimbulkan apabila pekerja membayar biaya pelatihan umum?
Jawab
Biaya pelatihan umum yang dibebankan kepada pekerja dapat mengakibatkan seorang
pekerja keluar, demikian pun pemberi kerja yang menanggung biaya pelatihan. Jika
pekerja yang menanggung biaya pelatihan, maka pekerja menerima upah W, MPR,
selama mengikuti pelatihan dan setelah pelatihan pekerja menerima upah W, MPR,
Pekerja menerima gaji yang lebih rendah dari ini MPR, dianggap sebagai biaya yang
dikeluarkan oleh pekerja. Oleh karena pekerja yang menanggung biaya maka setelah
pelatihan pekerja juga menikmati manfaat dengan tingkat upah yang lebih tinggi
setara dengan W, MPR
7. Apa akibat yang ditimbulkan apabila pekerja dan pemberi kerja menanggung secara
bersama biaya pelatihan umum?
Jawab
Pekerja dan pemberi kerja dapat sepakat untuk menanggung bersama biaya
pelatihan begitu juga untuk menikmati bersama manfaat pelatihan. Selama pelatihan,
pekerja menerima upah di antara tingkat produktivitas sebelum mengikuti pelatihan
dan tingkat produktivitas saat mengikuti pelatihan. Secara grafik, upah terletak pada
MPR, <W<MPR, Upah tersebut dapat didekomposisi menjadi MPR, <W yang
merupakan bagian biaya yang ditanggung oleh pemberi kerja karena pekerja masih
memberikan upah di atas tingkat produktivitasnya; dan sebesar W<MPR, merupakan
bagian biaya yang ditanggung oleh pekerja karena upah yang diterimanya lebih kecil
daripada upah dan produktivitas sebelum mengikuti pelatihan. Sementara itu, setelah
pelatihan, pekerja menerima upah sebesar MPR, <W<MPR,. Dari upah setelah
pelatihan ini, bagian manfaat yang dinikmati oleh pekerja sebesar MPR,< W di mana
pekerja dibayar lebih tinggi daripada produktivitas awalnya, dan manfaat yang
dinikmati oleh pemberi kerja adalah sebesar W<MPR di sini pemberi kerja tidak perlu
membayar sesuai dengan MPR sebagai kompensasi telah menanggung sebagian biaya
pelatihan. Secara empiris, para pekerja dan pemberi kerja menanggung secara
bersama biaya pelatihan spesifik, bahkan juga pada kasus pelatihan umum.
10. Apa perbedaan antara pandangan human capital dengan pandangan screening dalam
melihat hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat produktivitas?
Jawab
Terdapat dua pandangan yang berbeda terhadap pengaruh pendidikan terhadap
tingkat produktivitas. Pandangan tersebut adalah pandangan modal manusia di mana
pandangan ini menyebutkan bahwa pendidikan meningkatkan produktivitas
seseorang. Sedangkan menurut pandangan screening, pendidikan tidak akan
meningkatkan produktivitas seorang pekerja. Namun pendidikan dapat merupakan
sinyal tingkat produktivitas. Pandangan ini merupakan respon dari pandangan modal
manusia yang menyebutkan bahwa pendidikan dapat meningkatkan produktivitas
tenaga kerja. Tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi tingkat penawaran
tenaga kerja khususnya dalam jangka panjang. Secara spesifik, pendidikan
mempengaruhi faktor kualitas tenaga kerja.