Anda di halaman 1dari 5

1. apa hubungan profesi profesional dan profesionalisme, serta contoh!

(dewi)

Penjelasan:

profesi itu suatu pekerjaan atau jabatan yang memerlukan suatu persiapan melalui pendidikan
dan pelatihan khusus.biasanya sebutan “profesi”selalu di kaitkan dengan pekerjaan atau
jabatan yang di pegang oleh seseorang,tetapi tidak semua pekerjaan atau jabatan dapat
disebut profesi karna profesi menuntut keahlian seseorang.

Profesional tidak hanya berarti ahli saja. Namun selain memiliki keahlian juga harus bekerja
pada bidang yang sesuai dengan keahlian yang dimilikinya tersebut. Seorang profesional
tidak akan pernah berhenti menekuni bidang keahlian yang dimiliki. Selain itu, seorang
profesional juga harus selalu melakukan inovasi serta mengembangkan kemampuan yang
dimiliki supaya mampu bersaing untuk tetap menjadi yang terbaik di bidangnya

Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan


kemampuannya secara terus menerus. “Profesionalisme” adalah sebutan yang mengacu
kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa
mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya.

Hubungannya dimana saling adanya keterkaitan antara profesi, professional dan


profesionalisme yang dimana seseorang yang memiliki profesi / pekerjaan dibidangnya yang
memiliki keahlian di bidang tersebut untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan
kualitas profesionalnya sebagai bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi

Adapun salah satu profesi yang ada di tingkat pendidikan yaitu profesi guru. Guru
dapat digolongkan sebagai profesi karena guru mempunyai keahlian, yang didapat melalui
pendidikan dan latihan khusus; memiliki tanggung jawab; kode etik tertentu; dan tidak
dapat dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang pendidikan. Sehingga guru dapat
digolongkan sebagai profesi. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 4 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 mengartikan, Guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah Misi utama seorang guru adalah
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi. Arti
dari filosofis pendidikan di Indonesia “Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso,
tutwuri handayani” secara singkat yaitu “Di depan memberi contoh, di tengah membangun
semangat, di belakang memberi dorongan.

2. Sebagai calon guru nantinya, menurut kalian guru yang bagaimana yang bisa dikatakan
guru yang profesionalisme dalam mengajar? (Siva)

Penjelasan :

Untuk menjadi seorang guru yang memiliki profesionalisme dalam mengajar harus memiliki
sifat manajerial, dengan fleksibbilitasnya dalam menghadapi para siswa dalam kelas. Dia 
harus memiliki keahlian dalam perencanaan kelas, mengorganisasi kelas sejak hari pertama
dia bertugas, cepat memulai kelas, melewati masa transisi dengan baik, memiliki kemampuan
dalam mengatasi dua atau lebih aktifitas kelas dalam satu waktu yang sama. Kemudian dia
juga harus mampu memelihara waktu bekerja serta menggunakannya secara efisien dan
konsisten, dapat meminimalisasi gangguan, dapat menerima suasana kelas yang ribut dengan
kegiatan pembelajaran, memiliki teknik untuk mengontrol kelas, dapat memelihara suasana
tenang dalam belajar, dan tetap dapat menjaga siswa untuk tetap belajar menuju sukses. Dan
semua yang dilakukannya harus bisa dipertanggung jawabkan pada kepala sekolah dan
komite sekolah, sehingga tidak ada satu pihak pun yang merasa dirugikan dengan layanan
guru profesional, dan bahkan semua hak merasa puas dengan layanan pembelajaran dari
mereka. Seorang guru harus memiliki sifat profesional, dengan ciri-ciri utama memiliki
komitmen untuk bekerja keras, memiliki rasa percaya diri yang baik, bisa dipercaya dan
menghargai orang lain. Salah satu hal yang amat penting dari sifat profesional adalah
memiliki komitmen untuk bekerja keras untuk kemajuan sekolah.

3. Menurut kelompok penyaji apakah hak dan kewajiban tenaga kependidikan di Indonesia
saat ini sudah terlaksana dengan baik dan berjalan seirama? (Riska)

Penjelasan :

guru pada kedudukannya sebagai pendidik professional seutuhnya, sebagaimana diamanatkan


dalam UU Guru dan Dosen. Maksudnya disatu sisi guru sudah harus memenuhi kompetensi
minimal sebagai guru professional, dan disisi lain guru yang sudah bersertifikat pendidik
dituntut tanggungjawabnya atas profesinya secara profesional. Mengingat kondisi masyarakat
sekarang ini kerap kali menuntut kinerja serba professional dalam berbagai profesi termasuk
pula pada profesi guru, sebab sesuatu yang bersifat professional sangat identik dengan
kualitas layanan yang terbaik, pastinya berdampak pula pada hasil yang optimal. Yang
dimana hak dan kewajiban sudah terlaksana dengan baik dimana pemerintah juga terus
memberikan program-program bagi guru yang dimana untuk meneingkatkan upah guru yang
sesuai denga napa yang harusnya diberikan mengingat kewajiban guru tidaklah mudah.
Contohnya dengan kenaikan gaji guru

Anda pasti sudah sering mendengarkan/membaca informasi tentang status guru honorer.
Guru honorer adalah guru non PNS yang mengajar di sekolah negeri dan guru swasta dengan
sistem gaji per jam pelajaran.Jika ditinjau dari tingkat kesejahteraan, jelas guru honorer
berbeda dengan guru PNS. Itulah mengapa seringkali muncul gejolak yang menuntut adanya
kesetaraan antara guru honorer dan PNS. Hal itu yang kemudian membuat  pemerintah
melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuka kesempatan bagi para guru
honorer agar mendapatkan perlakukan sama dengan guru PNS. Hal itu dibuktikan dengan
PPPK/P3K honorer. Terlebih lagi, di tahun 2021, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan akan
merekrut 1 juta guru honorer menjadi P3K. Lalu, sebenarnya apa itu P3K? Apa perbedaannya
dengan PNS? PPPK merupakan kepanjangan dari pegawai pemerintah dengan perjanjian
kontrak. Artinya, P3K merupakan ASN non PNS, sehingga bisa mendapatkan jabatan
administratif dan jabatan fungsional di instansi pemerintahan.  Jika dilihat dari besaran gaji
dan tunjangan, P3K sama dengan PNS. Hanya saja, tidak akan mendapatkan dana pensiun.

1. Meningkatkan kesejahteraan guru honorer Manfaat penting pertama dari program P3K
guru ini adalah bisa meningkatkan kesejahetaraan guru honorer, sesuai dengan tujuan
awalnya. Dengan menjadi pegawai P3K, guru honorer akan punya penghasilan bulanan yang
layak. Tak lagi dibayar per jam mengajar.

2. Mengisi kebutuhan guru yang ada Program P3K ini bisa menjadi solusi kekosongan
guru di berbagai daerah yang ada di Indonesia. Dengan begitu tak ada lagi cerita krisis guru
di Indonesia, khususnya di daerah terpencil.
3. Penghasilan yang di dapat setara dengan PNS Berbeda dengan honorer yang mendapat
penghasilan kecil hingga ada yang di bawah UMR, PPPK akan mendapat penghasilan yang
sama dengan PNS jika mengisi jabatan yang sama dengan PNS.

4. Multi level entry Tidak seperti PNS yang harus meniti karier dari jenjang jabatan
terendah, PPPK dapat masuk melalui jenjang tertentu bahkan bisa langsung pada jenjang
tertinggi pada jabatan yang dibutuhkan oleh organisasi sesuai kriteria jabatan yang ditentukan
dalam PP Manajemen PPPK.

5. Dapat di kontrak hingga usia pension Apabila dalam seleksi CPNS batas usia pelamaran
ditentukan paling tinggi adalah 35 tahun dan 40 tahun untuk jabatan-jabatan tertentu, PPPK
dapat melamar suatu jabatan ASN dengan batas usia pelamaran hingga 1 tahun sebelum batas
usia pensiun jabatan yang dilamar.

6. Mendapatkan tunjangan Selain besarnya penghasilan yang diterima, PPPK juga akan
mendapatkan fasilitas yang sama dengan PNS, antara lain: tunjangan kematian dan tunjangan
kecelakaan kerja. Selain itu, PPPK juga berhak mendapatkan penghargaan apabila dapat
menunjukkan kinerja yang baik

7. Mencetak guru yang professional Program P3K ini juga bermanfaat bagi peningkatan
profesionalitas guru. Guru akan semakin semangat meningkatkan profesionalitasnya, agar
kontrak P3K nya terus diperpanjang.

4. Apakah yang membedakan pekerjaan dan profesi serta bagaimana cara menentukan suatu
pekerjaan tersebut termasuk profesi atau bukan? (laksmi)

Penjelasan :

Sudah sama seperti yang dikatakan Kembali pada definisi awal yang dimana profesi itu suatu
pekerjaan atau jabatan yang memerlukan suatu persiapan melalui pendidikan dan pelatihan
khusus.biasanya sebutan “profesi”selalu di kaitkan dengan pekerjaan atau jabatan yang di
pegang oleh seseorang,tetapi tidak semua pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi karna
profesi menuntut keahlian seseorang..

Dari Segi Keahlian Perbedaan pertama bisa dilihat dari sisi keahlian antara profesi dan
pekerjaan. Perbedaan tersebut terlihat dalam mengenai penguasaan keterampilan tertentu atau
keahlian. Profesi merupakan bidang pekerjaan yang membutuhkan keahlian sedangkan
pekerjaan tidak memerlukan keahlian atau keterampilan khusus untuk bisa memulainya.

Siapa saja yang bisa melakukan pekerjaan, tetapi untuk melakukan sebuah profesi tentu
hanya dilakoni oleh mereka yang ahli pada bidangnya.

Latar Belakang Pendidikan Kemudian perbedaan juga bisa dilihat dari latar belakang
pendidikan. Seseorang yang memiliki profesi harus menempuh pendidikan terlebih dahulu
agar memiliki keahlian maupun keterampilan dalam menekuni sebuah profesi. Keterampilan
tersebut tentu didukung dengan pengetahuan yang didapat dari mengenyam pendidikan.
Berbeda dengan pekerjaan yang dilakukan sekalipun tanpa ditunjang Latar belakang
pendidikan yang berhubungan sekalipun.

Kualifikasi yang Dibutuhkan Perbedaan selanjutnya ada di kualifikasi yang dibutuhkan.


Pekerjaan tidak menuntut kualifikasi tertentu, asalkan masing-masing memiliki keinginan dan
bisa langsung dikerjakan. Namun perbedaan dengan profesi sangat membutuhkan kualifikasi
dan harus dipenuhi.

Misalnya, profesi notaris harus menyelesaikan pendidikan tinggi di bidang hukum terlebih
dahulu. Itu pun belum cukup untuk menjadi notaris, sebab ada pendidikan lanjutan
kenotariatan yang harus ditempuh dan memenuhi persyaratan lain.

Besaran Penghasilan Perbedaan sangat jelas terlihat dalam besaran penghasilan yang
didapatkan dari seorang profesional maupun pekerja. Perbedaan profesi dan pekerjaan dilihat
dari besaran penghasilan yang didapatkan. Secara umum, sebuah profesi bisa menjadi sumber
pemasukan utama dengan Jumlah penghasilan yang berbanding lurus dengan keahlian.
Semakin ahli dalam bidang tersebut tentu semakin tinggi penghasilan yang diperoleh.

Sekalipun sama-sama mendapatkan penghasilan tetapi pekerjaan tidak memberikan


penghasilan sebesar profesi. Pekerjaan harus dicari dan meluaskan jaringan akan
memperbesar peluang untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Sedangkan profesi
mendatangkan penghasilan dengan sendirinya, apalagi jika disertai keterampilan khusus
untuk membuat mereka membutuhkan jasa.

Pengaruh pada Status Sosial Pengaruh status sosial juga terlihat perbedaannya. Profesi
yang ditekuni seseorang bisa meningkatkan status sosial di masyarakat sedangkan pekerjaan
cenderung tidak memberikan pengaruh apa-apa di status sosial.

Ketertarikan pada Aturan Ketertarikan pada aturan tertentu juga bisa menjadi perbedaan.
Pekerjaan memiliki sifat bebas jika dibandingkan dengan sebuah profesi. Profesi dalam
prakteknya memiliki keterikatan pada aturan tertentu, misalnya dalam bentuk kode etik
profesi.

Kode etik tersebut berupa norma-norma yang menjadi pedoman atau acuan ketika melakukan
profesi untuk menjaga mutu dan memberikan jaminan secara moral. Contoh kode etik profesi
misalnya jurnalistik. Profesi wartawan terikat dengan kode etik jurnalistik yang salah satu
isinya adalah tidak diperkenankan mencampuradukkan fakta dan opini pribadi serta
menuliskan sebuah berita.

Organisasi yang Mewadahi Untuk meningkatkan kompetensi, biasanya orang-orang yang


memiliki profesi akan tergabung dalam sebuah organisasi profesi. Melalui organisasi tersebut
mereka akan saling mendukung satu sama lain dan bekerja untuk memajukan profesinya.
Keberadaan organisasi profesi ini akan melindungi klien yang menggunakan jasa dari profesi
tersebut.

Namun secara umum, pekerjaan tidak memiliki wadah secara formal seperti asosiasi maupun
organisasi profesi.  Apabila ada organisasi yang menaungi pekerjaan tersebut biasanya
bersifat lebih umum.
Tingkat Dependensi Pekerjaan memiliki tingkat Dependency  yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan profesi. Seorang pekerja harus bekerja sesuai dengan arahan dan
perintah atasannya. Akan ada sanksi jika hal tersebut tidak dilakukan dengan benar. Tetapi
berbeda dengan profesi yang membuat seseorang memiliki keleluasaan untuk berkarya
maupun melakukan aktivitas tanpa adanya tekanan maupun pengaruh dari pihak lain.

Lingkup Kerja Kebanyakan lingkup kerja profesi berkaitan dengan layanan bagi
masyarakat, misalnya dokter, notaris, dan lain sebagainya. Sementara itu, lingkup pekerjaan
juga sangat luas, intinya apapun yang menghasilkan uang.

profesi adalah jabatan untuk seseorang yang sekolahnya tinggi contoh:dokter,guru,polisi dll.
sedangkan pekerjaan adalah jabatan untuk seseorang yg sekolahnya hanya slta/sederajat.

Anda mungkin juga menyukai