Anda di halaman 1dari 16

Mengenal Jenjang Jabatan Guru, Detail Tugas, dan

Persyaratannya

Jenjang Jabatan Guru. Mencoba meningkatkan kesejahteraan


menjadi seorang guru bisa dilakukan dengan fokus meraih kenaikan
jenjang jabatan guru. Jadi, di lingkungan profesi guru tidak berbeda
jauh dengan profesi dosen. Sebab terdapat jenjang karir atau jabatan
yang bisa diraih oleh semua guru di Indonesia. 

Meraih jabatan tertinggi dari suatu profesi tentunya penting untuk


dilakukan, khususnya jika banyak manfaat bisa didapatkan dan
diberikan setelah meraihnya. Profesi guru pun demikian, meraih
jenjang karir tertinggi tak hanya bermanfaat untuk diri sendiri.
Melainkan mampu memberikan manfaat secara luas bahkan kepada
semua orang di sekitarnya. 

Jadi, tidak perlu ragu untuk terus mengembangkan diri dan mengejar
kenaikan jabatan fungsional guru. Khususnya bagi para guru PNS,
sebab banyak manfaat bisa didapatkan sekaligus diberikan kepada
orang sekitar. Lalu, seperti apa prosedur dan persyaratannya? Simak
informasinya di bawah ini. 

Daftar Isi
 Apa Itu Jenjang Jabatan Guru? 
o 1. Guru Kelas 
o 2. Guru Mata Pelajaran 
o 3. Guru Bimbingan Konseling 
 Mengenal Jenjang Jabatan Fungsional Profesi Guru 
o 1. Guru Pertama 
o 2. Guru Muda 
o 3. Guru Madya 
o 4. Guru Utama 
 Kewajiban Memenuhi Angka Kredit Guru 
o 1. Pendidikan 
o 2. Pembelajaran atau Bimbingan 
o 3. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 
o 4. Penunjang Guru 
 Persyaratan untuk Kenaikan Jabatan Fungsional 

Apa Itu Jenjang Jabatan Guru? 


Jika membahas mengenai jenjang jabatan guru maka perlu juga
membahas mengenai definisinya. Jabatan untuk profesi guru lebih
sering disebut dengan istilah jabatan fungsional guru. Adapun
pengertian dari jabatan fungsional guru ini adalah sebuah jabatan
fungsional yang ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan
wewenangnya berkaitan dengan tugas keguruan. 

Tugas keguruan ini ternyata bisa dikatakan sangat kompleks karena


mencakup tugas untuk mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, menilai, dan melakukan evaluasi terhadap
perkembangan peserta didik (murid/siswa). Pelaksanaan tugas
keguruan ini kemudian disesuaikan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku untuk Pegawai Negeri Sipil. 

Dari penjelasan di atas kemudian bisa dipahami juga bahwa jenjang


jabatan guru hanya bisa diraih atau diperjuangkan oleh guru PNS.
Jika statusnya belum menjadi guru PNS, maka biasanya tidak atau
belum ada jenjang karir yang perlu diraih dan diperjuangkan. Tugas
guru non PNS kemudian menjalankan semua tugas keguruan tadi. 

Mengenai fasilitas yang didapatkan, nantinya akan disesuaikan


dengan kesepakatan antara guru non PNS tersebut dengan pihak
sekolah. Selain mengenai tugas dan tanggung jawab juga akan
membahas mengenai fasilitas atau hak yang akan didapatkan,
termasuk juga mengenai besaran gaji yang akan diterima. 

Jika membahas mengenai fasilitas dan hak, maka nantinya juga akan
berhubungan dengan tugas yang diamanahkan oleh pihak sekolah.
Sebab dalam dunia keguruan, berdasarkan sifat dan juga tugas
maupun kegiatannya guru dibedakan menjadi tiga. Yaitu: 

1. Guru Kelas 

Guru kelas adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab,


wewenang, dan hak secara penuh dalam proses pembelajaran seluruh
mata pelajaran di kelas tertentu di TK/RA/BA/TKLB dan
SD/MI/SDLB dan yang sederajat. Biasanya guru kelas adalah guru
yang mengajar di jenjang TK sampai SD. 

Inilah alasan kenapa saat duduk di bangku TK maupun SD setiap


tahunnya hanya diajar oleh satu orang guru saja. Guru ini kemudian
mengajarkan semua mata pelajaran yang didapatkan di jenjang
masing-masing. Namun, hal ini tidak berlaku untuk dua mata
pelajaran. 

Yakni untuk mata pelajaran olahraga dan pendidikan agama,


misalnya pendidikan agama Islam atau PAI. Sehingga di setiap
Sekolah Dasar (SD) terdapat dua guru yang secara khusus hanya
mengajar pelajaran olahraga dan juga pendidikan agama. Sehingga
dua mata pelajaran ini diampu oleh dua guru dari jenis Guru Mata
Pelajaran. 

2. Guru Mata Pelajaran 

Guru mata pelajaran adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung


jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam proses pembelajaran
pada satu mata pelajaran tertentu di sekolah atau di madrasah.
Biasanya sudah diterapkan di jenjang SMP dan juga SMA. 
Sehingga saat memasuki lingkungan SMP maupun SMA, akan
bertemu dengan guru yang jumlahnya lebih banyak dibanding saat
masih duduk di bangku SD. Sebab satu orang guru hanya mengajar
satu mata pelajaran, meskipun karena satu dan lain hal bisa juga
lebih dari satu mata pelajaran. 

Inilah yang kemudian membuat satu hari belajar di sekolah bisa


bertemu dengan beberapa guru di kelas. Pertemuannya disesuaikan
dengan jadwal mata pelajaran yang diterima oleh para siswa. Ada
kalanya dalam sepekan akan bertemu guru yang sama lebih dari
sekali, ada juga yang hanya sekali pertemuan saja. 

3. Guru Bimbingan Konseling 

Guru bimbingan konseling adalah guru yang mempunyai tugas,


tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan
bimbingan dan konseling terhadap sejumlah peserta didik. Dalam
lingkungan sekolah, guru bimbingan konseling sering disingkat
menjadi guru BK. 

Guru BK ini kemudian dikenal juga hanya berhadapan dengan para


siswa yang bermasalah. Paling sering memang bertemu dengan siswa
nakal dan diketahui melanggar peraturan sekolah. Baik itu peraturan
dalam pakaian (seragam sekolah), kelakuan, dan lain sebagainya. 

Namun, bimbingan yang diberikan juga bisa didapatkan oleh semua


siswa di satu sekolah tempat guru tersebut bertugas. Misalnya
membantu siswa kelas X SMA untuk memilih jurusan yang tepat,
sehingga bisa maksimal dalam kegiatan belajar. Bisa juga membantu
siswa yang kebetulan mengalami stres maupun depresi karena suatu
sebab. 

Baca Juga:

Jenjang Karir Dosen PNS


Jenjang Karir Dosen Swasta

Mengenal Jenjang Jabatan Fungsional Profesi Guru 

Setiap guru apapun tugas dan tanggung jawab maupun wewenang


yang ditetapkan tentu perlu fokus menjalankannya. Sedangkan bagi
guru PNS kemudian juga bisa mengejar jenjang jabatan guru yang
sudah disesuaikan dengan peraturan yang ada. Dalam ruang lingkup
keguruan, guru PNS di Indonesia bisa meraih jenjang jabatan
berikut: 

1. Guru Pertama 

Jenjang jabatan fungsional yang pertama adalah Guru Pertama, yang


secara kepangkatan masuk ke dalam Pangkat Penata Muda di
golongan III/a. Selain itu juga bisa naik jabatan lagi ke Pangkat
Penata Muda Tk. I dengan golongan III/b. 

Sebagaimana PNS pada umumnya, kenaikan golongan biasanya


disesuaikan dengan masa mengabdi sebagai PNS atau guru PNS.
Artinya semakin lama menjadi guru maka golongan dan pangkat ini
akan terus naik juga. Hanya saja tetap dipengaruhi juga oleh angka
kredit guru, detailnya akan dijelaskan di bawah. 

2. Guru Muda 

Jabatan fungsional guru di tingkat atau jenjang berikutnya adalah


Guru Muda, berikut detail pangkat dan golongannya: 

 Pangkat Penata termasuk dalam golongan ruang III/c.


 Pangkat Penata Tingkat termasuk dalam golongan ruang III/d.

3. Guru Madya 
Jenjang jabatan guru yang ketiga adalah Guru Madya, yang juga
terdapat beberapa pangkat dan golongan. Totalnya ada tiga pangkat
dan golongan untuk guru PNS di jenjang ini. Berikut detailnya: 

 Pangkat Pembina termasuk dalam golongan ruang IV/a.


 Pangkat Pembina Tingkat I termasuk dalam golongan ruang
IV/b.
 Pangkat Pembina Utama Muda termasuk dalam golongan ruang
IV/c.

4. Guru Utama 

Terakhir, dan merupakan jenjang jabatan fungsional tertinggi di


lingkungan keguruan adalah Guru Utama. Berikut detail pangkat dan
golongannya: 

 Pangkat Pembina Utama Madya termasuk dalam golongan


ruang IV/d.
 Pangkat Pembina Utama termasuk dalam golongan ruang IV/e.

Agar seorang guru PNS bisa meraih jabatan fungsional di tingkat atau
jenjang paling tinggi. Maka harus memenuhi sejumlah syarat dan
mengikuti prosedur yang berlaku sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Semakin tinggi jabatan yang dipegang
biasanya guru akan semakin sejahtera, karena berhak mendapatkan
sejumlah tunjangan. 

Baca Juga:

Cara Menjadi Asisten Dosen dengan Segala Keuntungannya

Kisah Sukses Asdos hingga Menjadi Dosen di Almamaternya

Kewajiban Memenuhi Angka Kredit Guru 


Guru yang fokus mengembangkan karir dan berusaha meraih jenjang
jabatan guru paling tinggi, ternyata tak hanya bisa meningkatkan
kesejahteraan hidupnya. Akan tetapi juga ikut meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia karena ilmu pengetahuan, keterampilan, dan
juga pengalaman akan terus berkembang. 

Sejalan dengan pelaksanaan sejumlah tugas dan tanggung jawab


sebagai seorang guru PNS di Indonesia. Kemudian untuk bisa terus
naik jabatan fungsional, guru juga perlu mengenal dan mengejar
jumlah angka kredit guru. Memenuhi jumlah minimal angka kredit
guru menjadi syarat wajib untuk bisa naik jabatan. 

Angka kredit guru sendiri adalah nilai yang diperoleh guru melalui
serangkaian kegiatan dalam rangka menunjang kenaikan
pangkatnya. Sehingga setiap kali seorang guru PNS berhasil
menyelesaikan suatu tugas, maka akan menambah nilai angka kredit
guru yang dimilikinya. 

Proses perhitungan tugas menjadi poin dalam bentuk angka kredit


guru ini akan dilakukan oleh tim yang dibentuk secara khusus. Jadi,
pembentukan tim untuk menilai angka kredit guru dilakukan oleh
PKG atau Penilaian Kinerja Guru. Hal ini tidak berbeda jauh dengan
penilaian angka kredit dosen yang dilakukan oleh PAK. 

Adapun unsur tugas dan tanggung jawab guru yang akan


mempengaruhi nilai angka kredit guru ini ada beberapa. Berikut
penjelasannya: 

1. Pendidikan 

Unsur pertama untuk naik jenjang jabatan guru adalah unsur


pendidikan, yakni pendidikan minimal yang diraih oleh guru PNS
tersebut. Jadi, untuk menjadi guru PNS minimal lulus S1 atau D4
jurusan pendidikan. Jika lulus diluar jurusan pendidikan maka ada
sertifikasi yang harus dikejar. 

Selain terkait ijazah, unsur pendidikan ini juga mencakup diklat atau
keikutsertaan dalam suatu pelatihan prajabatan. Melalui pelatihan
tersebut maka guru PNS akan mendapatkan sertifikat. Sertifikat ini
nantinya akan memenuhi unsur pendidikan dan menambah nilai
angka kredit guru. 

2. Pembelajaran atau Bimbingan 

Unsur kedua dalam mendorong kenaikan jabatan fungsional guru


adalah kegiatan atau tugas pembelajaran (bimbingan). Terdapat tiga
hal yang masuk ke dalam unsur pembelajaran, yaitu: 

a. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan yang pertama adalah kegiatan pembelajaran dan mencakup


semua tugas guru pelajaran. Yaitu pembuatan rencana pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi belajar, penilaian terhadap hasil
belajar, analisis terhadap hasil pembelajaran, dan penindaklanjutan
berdasarkan analisis hasil belajar. 

Sehingga guru tak hanya menyiapkan tugas mengajar di kelas dengan


menyiapkan materi yang sesuai. Kemudian memilih metode mengajar
yang tepat agar mudah dipahami siswa. Namun juga melakukan
evaluasi terhadap kemampuan siswa melalui hasil ulangan, tes, atau
yang lainnya. 

b. Kegiatan Bimbingan 

Berikutnya adalah kegiatan bimbingan dan mencakup semua tugas


dari guru BK seperti yang disampaikan sekilas di atas. Detailnya
adalah perencanaan program bimbingan siswa, pelaksanaan
pembimbingan, evaluasi program bimbingan, penilaian hasil dari
program bimbingan, analisis dan tindak lanjut dari hasil bimbingan.

Sama seperti tugas sebelumnya, tugas bimbingan juga bukan sekedar


memberikan bimbingan pada masalah yang dihadapi siswa sekolah.
Melainkan juga melakukan evaluasi hasil bimbingan tersebut, apakah
memang hasilnya sesuai harapan atau sebaliknya. Jika sebaliknya,
maka bimbingan akan terus dilakukan dan menerapkan metode lain
yang dianggap lebih sesuai. 

c. Kegiatan Tugas di Sekolah 

Berikutnya adalah tugas di sekolah atau yang diberikan oleh pihak


sekolah. Tugas ini kemudian terbagi menjadi dua, pertama tugas
sekolah yang mengurangi beban mengajar dan tugas sekolah yang
tidak mengurangi beban mengajar. 

Tugas sekolah yang mengurangi beban mengajar contohnya adalah


menjadi Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Ketua Prodi (Program
Studi), Kepala Laboratorium, Kepala Bengkel (misal di SMK), dan lain-
lain. 

Sedangkan tugas sekolah yang tidak mengurangi beban mengajar


seorang guru adalah menjadi wali kelas, mengajar ekskul,
pembimbing publikasi ilmiah, pembimbing pesantren kilat, dan lain
sebagainya. 

3. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 

Unsur selanjutnya adalah unsur pengembangan keprofesian yang


berkelanjutan. Unsur ini mencakup beberapa kegiatan atau tugas
berikut ini: 

 Mengikuti kegiatan diklat fungsional. 


 Mengikuti kegiatan secara kolektif yang dilaksanakan oleh
sesama guru, adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
meningkatkan kompetensi dan keprofesian dari guru. 
 Membuat publikasi ilmiah, bisa dalam bentuk publikasi hasil
penelitian, publikasi buku pelajaran, dan bisa juga dalam
bentuk presentasi di suatu forum ilmiah. 
 Membuat karya inovatif. Misalnya penemuan teknologi yang
tepat guna, membuat atau melakukan modifikasi terhadap alat
peraga pembelajaran, menciptakan sebuah karya seni (misal:
menciptakan tari modern bagi guru seni tari), dan lain
sebagainya. 
4. Penunjang Guru 

Beberapa prestasi dan kegiatan yang dijalankan oleh guru PNS


kemudian juga bisa menambah angka kredit guru. Hal ini masuk ke
dalam kategori unsur penunjang, diantaranya adalah: 

 Memiliki gelar atau mungkin ijazah yang tidak relevan dengan


bidang yang diampu. 
 Melakukan bimbingan PKL. 
 Menjadi pengawas ujian, baik itu untuk tingkat sekolah
maupun nasional. 
 Menjadi anggota dari suatu organisasi profesi. 
 Menjadi anggota atau tim penilai angka kredit guru. 
 Memperoleh suatu penghargaan atau suatu tanda jasa. 
 Menjadi anggota Pramuka. 

Jadi, pada saat guru mampu melaksanakan sejumlah tugas pokok


dan penunjang yang dijelaskan di atas. Maka nilai angka kredit guru
akan terus bertambah dan kemudian bisa mempermudah proses
kenaikan jenjang jabatan guru. Tidak tertutup kemungkinan
nantinya bisa sampai ke jabatan fungsional Guru Utama. 

Persyaratan untuk Kenaikan Jabatan Fungsional 

Selain sangat dipengaruhi oleh total angka kredit guru untuk bisa
mengajukan kenaikan jabatan fungsional. Guru di seluruh Indonesia
atau seluruh guru PNS juga perlu melengkapi sejumlah syarat
administrasi dan syarat pengangkatan. Adapun syarat pengangkatan
jabatan ini antara lain: 

 Bergelar minimal S1/D-IV (sarjana).


 Sudah memiliki NUPTK.
 Memiliki sertifikat pendidik.
 Pangkat paling rendah Penata Muda golongan III/a.
 Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, semua unsur
penilaian pada Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerja (DP3)
mendapatkan nilai yang baik.
 Pada masa program induksi, memiliki kinerja yang terbilang
baik.

Sedangkan untuk syarat administrasinya sendiri antara lain: 


 SK CPNS dan PNS.
 PAK.
 Ijazah terakhir dan transkrip nilai.
 Sertifikat pendidik.
 Surat keterangan induksi.
 Kartu identitas pegawai negeri sipil (karpeg).
 SPMT (Surat Perintah Melaksanakan Tugas Pertama).
 Surat pernyataan telah berpengalaman mengajar minimal 2
tahun dari kepala Dinas Pendidikan atau pejabat yang
ditunjuk.
 SKP 1 tahun terakhir.

Kenaikan jenjang karir seorang guru praktis akan dipengaruhi sekali


oleh prestasinya dalam dunia mengajar. Semakin disiplin dalam
melaksanakan semua tugas dan tanggung jawab sebagai guru. Maka
semakin mudah memenuhi batas minimal angka kredit guru untuk
naik jabatan. 

Oleh sebab itu, guru PNS di seluruh Indonesia harus terus memupuk
semangat untuk menorehkan prestasi. Sehingga bisa terus naik
jenjang jabatan guru dan kemudian semakin sejahtera sekaligus
mendorong perbaikan kualitas pendidikan di tanah air. 

Artikel Terkait:

Contoh Surat Lamaran Dosen

Tips Menjadi Dosen 

Cara Mengetahui NIDN Dosen

Mengenal Dosen Pengampu

di tag : guru

PrevPreviousPak Holy: Jadilah Dosen, Agar Kita Dapat Terus Belajar


NextTeknik Penulisan Gambar Dalam Karya Ilmiah Yang Baik Dan
BenarNext

RELATED POST

Perpanjangan Pengisian Kelengkapan Usulan Penelitian dan


Pengabdian Kepada Masyarakat Pendidikan Tinggi Vokasi
Pengantar Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat oleh Dr.
Miguna Astuti
Penerimaan Proposal Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat Tahun Anggaran 2022
Panduan Tes Seleksi Program MicroCredential Game Developer
Ditjen Dikti: Perguruan Tinggi Menjadi Poros Akselerasi
Pembangunan Daerah

Peluncuran Empat Aplikasi dan Satu Layanan Baru oleh Ditjen


Dikti untuk Pendidikan Tinggi Indonesia

Leave a Reply

窗体顶端
Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment * 

Name *

窗体底端

Anda mungkin juga menyukai