Anda di halaman 1dari 2

 

Menjadi guru itu bukanlah pekerjaan mudah. Berprofesi guru tidak lahir begitu saja dalam
waktu sekejap. Harus dipersiapkan dengan baik dari awal. Siap fisik maupun psikis.
1. Fisik dan mental
Anda harus memiliki fisik yang kuat dan sehat. Itu harus! Bagaimana mungkin Anda jadi guru
sementara fisik Anda tidak sehat, sering sakit-sakitan. Bagaimana bisa Anda mengajar di depan
murid-murid dalam kondisi fisik yang lemah.
Yang tak kalah penting adalah siap mental untuk menjadi guru.

2. Ijazah dan Akta Mengajar


Untuk menyandang profesi guru tidak cukup hanya dengan kondisi fisik yang sehat dan bugar
serta mental yang kuat. Kita harus memenuhi persyaratan administrative sebagai calon guru,
memiliki ijazah dan akta mengajar.

Itu artinya, Anda harus kuliah di perguruan tinggi keguruan. Kedua syarat administrasi ini hanya
dikeluarkan oleh perguruan tinggi keguruan. Jika Anda mempunyai ijazah yang diperoleh dari
perguruan tinggi non kependidikan, misalnya, maka Anda harus mengambil akta mengajar di
perguruan tinggi keguruan terlebih dulu.

Ijazah adalah bukti Anda telah menamatkan pendidikan di perguruan tinggi dan memperoleh
gelar akademik. Akta mengajar adalah semacam izin dan wewenang untuk menjadi guru di
lembaga pendidikan.

Perguruan tinggi keguruan akan menerbitkan ijazah, transkript nilai dan akta mengajar sesuai
mata pelajaran yang diampu. Maksudnya, tamatan perguruan tinggi keguruan mengeluarkan
ijazah dan akta sesuai dengan program studi yang telah diselesaikan. Jadi, perguruan tinggi
hanya mempersiapkan Anda untuk menjadi calon guru.

Untuk mendapatkan persyaratan administratif tersebut, calon guru telah dibekali dengan materi
keilmuan yang berkaitan dengan program studi yang dipilih. Selain itu juga melewati berbagai
latihan berkaitan dengan tugas keguruan.  

Memperoleh berbagai pengetahuan dasar tentang kependidikan. Mencakup didaktik dan metodik
yang akan diterapkan ketika terjun ke lembaga pendidikan sekolah. Didaktik dan metodek
meliputi tugas guru dalam pendidikan, strategi dan metode pembelajaran, dan lain sebagainya.
Lowongan Menjadi Guru
Untuk dapat menjadi guru di lembaga sekolah, tentunya harus ada lowongan dan kesempatan
untuk menjadi guru di lembaga sekolah tersebut. Mungkin Anda tidak akan dipanggil pak guru
atau buk guru oleh peserta didik kalau belum menjadi guru di sekolah.
Lowongan menjadi guru memang rada susah akhir ini. Program sertifikasi guru mengharuskan
guru pegawai negeri sipir untuk mengajar 24 jam pelajaran per minggu. Akibatnya lowongan
jam mengajar jadi terbatas.

Oleh sebab itu, jangan pikirkan dulu Anda diangkat menjadi guru pegawai negeri sipil. Jangan
pernah berpikir masalah gaji atau honor yang akan diterima jadi guru.

Yang penting Anda harus berusaha mencari lowongan untuk mengajar terlebih dulu. Di sekolah
swasta atau pun negeri, walapun berstatus guru honorer dengan penghasilan yang mungkin
belum memadai.

Tugas Pokok Guru dalam Pendidikan


Sebagai calon guru atau guru pemula, Anda perlu memiliki pengetahuan dasar tentang tugas
pokok guru dalam pendidikan. Ada 3 tugas pokok guru yang harus dipahami:

1.Guru sebagai pengajar


Guru bertugas menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa. Menjadikan siswa dari
tidak  mengetahui menjadi mengetahui tentang berbagai disiplin ilmu sesuai mata pelajaran
masing-masing.

Sasaran utamanya adalah aspek kognitif (intelektual) siswa.  Menyampaikan ilmu pengetahuan


dilaksanakan dengan berbagai strategi dan metode, serta media pembelajaran yang sesuai. Itulah
tugas guru sebagai pengajar.

2.Guru sebagai pendidik


Ini termasuk tugas yang tidak mudah. Tugas guru mendidik siswa agar memiliki sikap, tingkah
laku yang baik, berbudi pekerti luhur. Tugas ini dapat terlaksana dengan baik jika guru
memberikan contoh dan teladan yang baik.

Siswa akan mematuhi guru apabila guru memberikan sesuatu yang baik dan pantas ditiru oleh
peserta didik.

3.Guru sebagai pelatih


Kadar tugas guru sebagai pelatih berbeda-beda untuk setiap mata pelajaran. Namun pada
hakikatnya, sebagai pelatih guru memberikan keterampilan dan kecakapan hidup kepada siswa
melalui proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai