Anda di halaman 1dari 19

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Bahasa Jawa “Tembang Macapat Gambuh”

Disusun oleh:
Happy Nurul Hanifah PGSD 4A/17108244053

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Kelas / Semester : IV/2


Mata Pelajaran : Bahasa Jawa

Materi : Tembang Macapat Gambuh


Alokasi waktu : 15 Menit

A. Kompetensi Inti
KI-3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar
Bahasa Jawa
3.2. Memahami tembang Gambuh
4.2. Melantunkan tembang macapat Gambuh

C. Indikator
Bahasa Jawa
3.2.1. Mengidentifikasi isi teks tembang Gambuh
4.2.1. Mempraktekkan tembah macapat Gambuh di depan kelas secara individu

D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan diskusi bersama kelompok siswa mampu mencermati isi tembang macapat
gambuh
2. Dengan membuat teks tembang macapat “Gambuh” siswa mampu menggolongkan
aturan-aturan dalam tembang macapat
3. Dengan melakukan pengamatan dan pengumpulan informasi siswa mampu
membuat teks tembang macapat tentang “Gambuh” berdasarkan informasi yang
diketahui secara benar.

E. Materi Pembelajaran
1. Bacaan tembang macapat
2. Teks tembang macapat gambuh

F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : PAKEM
Model : Cooperative Learning
Metode : Ceramah, Tanya-Jawab, Diskusi dan Penugasan

G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
Waktu

Pendahuluan  Guru mengucapkan  Siswa memulai 5 Menit


salam dan menyapa pembelajaran
murid dengan salam
 Guru mengecek dan berdoa oleh
kehadiran siswa. salah satu siswa
 Mengkondisikan  Siswa dicek
kesiapan belajar siswa. kehadirannya
“ Bagaimana keadaan oleh guru
hari ini, siap untuk  Siswa diberi
belajar ?” motivasi untuk
 Guru melakukan selalu
apersepsi kepada siswa. mengutamakan
Apersepsi dengan sikap disiplin.
bertanya jawab,  Siswa mengingat
memberikan pertanyaan kembali
untuk merangsang pembelajaran
pemahaman belajar siswa kemarin
terhadap materi yang  Siswa
akan dipelajari yaitu mendengarkan
tentang tembang macapat tujuan
“Gambuh” pembelajaran
 Guru menyampaikan yang
tujuan pembelajaran dan disampaikan
menyampaikan materi oleh guru.
apa yang akan
disampaikan
 Guru memberikan tepuk
“Macapat”
Ma Ca Pat
Ji Ro Lu Pat
Mocone papat-papat.

Inti  Guru mengawali  Siswa 12 menit


pembelajaran dengan mendengarkan
memberikan video dan melihat
tembang gambuh video tembang
 Guru mengawali macapat
pembelajaran dengan “Gambuh” dan
bertanya jawab dengan siswa mencari
siswa tentang macam- informasi serta
macam tembang macapat memahami lebih
 Guru memberikan materi rinci
tentang aturan dalam  Siswa
tembang macapat menjawab
 Guru memberikan teks pertanyaan dari
tembang macapat guru
“Gambuh”  Siswa
 Guru menjelaskan aturan mencermati teks
dalam tembang gambuh tembang
yang lainnya. macapat
 Guru melakukan tanya gambuh
jawab tentang aturan  Siswa
tembang macapat mendengarkan
“Gambuh” untuk informasi yang
menstimulus rasa ingin diberikan oleh
tahu siswa. guru mengenai
 Guru membagi aturan dalam
kelompok menjadi 3 tembang
kelompok macapat.
 Guru mengajak siswa  Siswa
untuk melakukan menjawab
kegiatan diskusi dari pertanyaan dari
soal yang telah guru mengeani
diberikan aturan tembang
 Guru mengajak siswa macapat
untuk melagukan gambuh yang
tembang macapat dibuat oleh guru
gambuh secara bersama-  Siswa
sama berkumpul
 Guru mengajak siswa sesuai kelompok
satu persatu untuk yang sudah
melagukan tembang dibentuk
gambuh di depan kelas.  Siswa
 Guru memberikan berdiskusi
penguatan terhadap mengenai aturan
siswa yang belum tepat tembang
dalam melagukan dan macapat
menyapaikan aturan gambuh.
tembang gambuh  Siswa membaca
teks bacaan
tentang tembang
macapat
“Gambuh”
 Siswa
menuliskan
pokok pikiran
dan informasi
penting
 Siswa
mendengarkan
penjelasan
tentang pokok
pikiran.
 Siswa
menyimpulkan
dan menuliskan
tentang isi yang
terkandung pada
tembang
Gambuh.
 Siswa
melagukan
tembang
macapat
gambuh secara
bersama
 Siswa maju ke
depan kelas
untuk
melagukan
tembang
gambuh beserta
menjelaskan
aturan tembang
gambuh
Penutup  Guru bertanya kepada  Siswa 3 Menit
siswa tentang menyimpulkan
bagaimana materi yang sudah
pembelajaran hari ini, di pelajari hari ini
menyenangkan atau  Siswa diberi
tidak? penguatan dengan
 Guru mengajak siswa tanya jawab
untuk menyimpulkan mengenai
materi yang sudah tembang macapat
dibahas pada hari ini “Gambuh”
 Guru memberi  Siswa diberi tugas
penguatan kepada siswa untuk
dengan tanya jawab pembelajaran di
tentang tembang hari selanjutnya
gambuh beserta untuk membuat
aturannya aksara jawa
 Guru memberi tugas dengan teks
kepada siswa untuk gambuh
dikerjakan dirumah  Siswa berdoa
 Guru untuk menutup
menginformasikan kegiatan
materi apa yang akan pembelajaran
dibahas di pertemuan pada hari ini
selanjutnya
 Guru dan siswa
menutup pembelajaran
dengan berdoa dan
mengucapkan salam

H. Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap : Observasi selama kegiatan (Pengamatan dan
pencatatan sikap siswa selama kegiatan).
2. Penilaian Pengetahuan : Tes Lisan dan Tes Tertulis
3. Penilaian Keterampilan : Praktik
I. Media / Alat Bahan dan Sumber Belajar
1. Media / Alat Bahan :
a. Buku pedoman guru dan siswa kelas 4 Semester II
b. Teks bacaan
c. Video
2. Sumber Belajar : Buku Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar Kelas IV SD,
Penulis: Drs. Haryono dkk, penerbit PT Yudhistira

J. Penilaian
1. Penugasan : Diskusi mengenau tembang macapat
2. Tes Praktik : Melagukan tembang macapat gambuh

Yogyakarta, 9 Desember 2018

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas V

( ) ( )
Lampiran 1

Materi Pembelajaran
A. Tembang Macapat Gambuh
TEMBANG MACAPAT

Karya sastra Jawa sing minangka warisane leluhur ana akeh maceme sing bisa
awake dhewe petuki nganti saiki. Salah sawijine geguritan Jawa sing kerep awake
dhewe rungokake yaiku tembang macapat, sing minangka pametu cipta sastra Jawa
anyar sing nggunakake basa Jawa anyar (Saputra, 2010: 12-13). Miturut ukura liyane,
tembang macapat yaiku minangka wujud geguritan Jawa sing migunakake bahasa Jawa
anyar, tinalenan karo paugeran guru gatra, guru wilangan, lan guru lagu.
Macapat kagolong geguritan tradisional Jawa, saben ayat macapat nduweni
baris ukara sing kasebut gatra, lan saben gatra nduweni sakrenane guru wilangan
tartamtu, lan akhir saka suara sing disebut guru lagu. Tembang macapat diartekne dadi
maca papat-papat, yaiku maksude cara maca sing kajalin saben papat suku tembung.

Pangerten Macapat
Karya sastra Jawa sing minangka warisane leluhur ana akeh maceme sing bisa
awake dhewe petuki nganti saiki. Salah sawijine geguritan Jawa sing kerep awake
dhewe rungokake yaiku tembang macapat, sing minangka pametu cipta sastra Jawa
anyar sing nggunakake basa Jawa anyar (Saputra, 2010: 12-13). Miturut ukura liyane,
tembang macapat yaiku minangka wujud geguritan Jawa sing migunakake bahasa Jawa
anyar, tinalenan karo paugeran guru gatra, guru wilangan, lan guru lagu.Puisi
tradisional Jawa utawa tembang biasané dipérang dadi telung kategori: tembang cilik,
tembang tengahan lan tembang gedhé. Macapat digolongaké kategori tembang cilik lan
uga tembang tengahan, déné tembang gedhé arupa kakawin utawa puisi tradhisional
Jawa Kuna, nanging ing jaman Mataram Anyar, ora dipatrapaké prabédan antara suku
kata dawa lan cendhak. Saliyané kuwi tembang tengahan uga bisa ngarujuk marang
kidung, puisi tradhisional jroning basa Jawa Tengahan.
Yèn dibandhingaké karo kakawin, aturan-aturan jroning macapat kuwi béda lan
luwih gampang dipatrapaké jroning basa Jawa amarga béda karo kakawin sing
didhasaraké marang basa Sanskerta, jroning macapat prabédan antara suku kata dawa
lan cendhak dilirwakaké.

Aturan-aturan iku ana ing:


a. Guru gatra : wilangan larik/gatra saben pada (basa Indonesia: bait)
b. Guru wilangan : wilangan wanda (Indonesia: suku kata) saben gatra.
c. Guru lagu : tibané swara wanda ing pungkasan ing saben gatra.

Pengertian Tembang Gambuh

Tembang Macapat Gambuh merupakan nasehat atau penjelasan yang diberikan


kepada seorang, juga menyiratkan sebuah isi, tentang pengarahan proses manusia yang
sedang berada di dalam usia mudanya. Di jelaskan juga bahwa kemandirian seseorang
akan dimulai dari masa mudanya. Maka dari itu para penasehat tersebut mendukung
untuk para pemuda untuk lebih berdekatan dengan sesepuh mereka seperti ulama,
orang-orang sholeh, guru dan lain sebagainya. Perintah agar menghargai orang lain
serta pentingnya kita hidup bersosialitas. Hidup manusia ini tidak akan luput dari saling
di butuhkan dan membutuhkan antara sesama manusia.

a. Arti tembang gambuh

Gambuh (kecocokan) ing bahasa jawa yaiku "jumbuh utawa sarujuk"


sing duweni arti cocok. Tembang iki nggambaraken komitmen menungsa sing
wis wara-wara katresnan lan siap kanggo dumunung mudhun. Gancarne
tembang gambuh yaiku salah sawijine tembang kang ngandung akeh piwulang.

Saben tembang macapat kaiket wewaton/paugeran: guru gatra (cacahing


gatra saben sapada), guru wilangan (cacahing wanda saben sagatra), guru lagu
(dhong-dhinge swara saben pungkasane gatra). Tembang gambuh iku gatrane
5, yaiku 7u 10u 12i 8u 8o.

b. Sifat lan watake tembang gambuh


Tembang iki nyritakake babagan tugas lan kewajibane para generasi
muda. Sifate lagu iki kulina lan nepung-nepungke. Watake tembang gambuh
yaiku grapyak, sumanak, mula cocok kanggo nyritakake pitutur. Saliyane iku,
tembang gambuh uga menehi piwulangan marang kabeh wong. Tembang
Gambuh njelasake yen manungsa iku ora isa urip dewe utawa nggantungake
wong liya. Manungsa mbutuhake wong liya kanggo gawe kepribadian diri.
Tembang iki akeh pituduh lan nasehat kanggo generasi muda, babagan pentinge
ngormati wong kang luwih tuwa.

c. Tuladha tembang gambuh

Sekar gambuh ping catur (Tembang iki tembang sing kaping papat)

Kang cinatur polah kang kalantur (Sing dadi omongan yaiku lakon kang
keblabasen)

Tanpa tutur katula-tula katali (Tanpa nasehat kejiret kesangsaran)

Kadaluwarsa katutuh (Wis terlanjur dadi kebiasaan)

Kapatuh pan dadi awon (Suwe-suwe dadi lakon kang ora becik)

d. Aturan Tembang Gambuh

 Memiliki Guru Gatra: 5 baris setiap bait (Artinya tembang Gambuh ini
memiliki 5 larik atau baris kalimat).
 Memiliki Guru wilangan: 7, 10, 12, 8, 8 (Artinya baris pertama terdiri
dari 7 suku kata, baris kedua berisi 10 suku kata, dan seterusnya)
 Memiliki Guru lagu: u, u, i, u, o (Artinya baris pertama berakhir dengan
vokal u, baris kedua berakhir vokal u, dan seterusnya).
LAMPIRAN 2. Lembar Kerja Siswa

Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa

a. Soal Isian

1. Apa tegese guru gatra.....?

2. Apa tegese guru lagu.......?

3. Apa tegese guru wilangan ....?

4. Sebutna tembang macapat ...?

5.Tembang Gambuh watake .......?

Soal Uraian

Tembang Gambuh

1. Sekar gambuh ping catur


(Tembang iki tembang sing kaping papat)
Kang cinatur polah kang kalantur
(Sing dadi omongan yaiku lakon kang keblabasen)
Tanpa tutur katula-tula katali
(Tanpa nasehat kejiret kesangsaran)
Kadaluwarsa katutuh
(Wis terlanjur dadi kebiasaan)
Kapatuh pan dadi awon
(Suwe-suwe dadi lakon kang ora becik)

1. Sebutna aturan tembang macapat gambuh! (Guru gatra, guru wilangan, guru lagu)
2. Apa makna tembang macapat gambuh?

Kunci Jawaban

Soal isian

1. Guru gatra cacahe larik/gatra saben sapada.


2. Guru lagu yaiku tibane suara ing pungkasane gatra.
2. Guru wilangan yaiku cacahe wanda saben sak gatra.
3. Maskumambang, pangkur, sinom, pucung, gambuh, megatruh, mijil,
asmorodono, durmo, dandang gula, kinanthi.
4. Pitutur.

Soal Uraian

1. 5 baris, 7u, 10u, 12i,8u,80

2. Arti tembang gambuh: Gambuh (kecocokan) ing bahasa jawa yaiku "jumbuh
utawa sarujuk" sing duweni arti cocok. Tembang iki nggambaraken komitmen
menungsa sing wis wara-wara katresnan lan siap kanggo dumunung mudhun.
Gancarne tembang gambuh yaiku salah sawijine tembang kang ngandung akeh
piwulang.

Sifat tembang gambuh: Tembang iki nyritakake babagan tugas lan kewajibane
para generasi muda. Sifate lagu iki kulina lan nepung-nepungke. Watake
tembang gambuh yaiku grapyak, sumanak, mula cocok kanggo nyritakake
pitutur. Saliyane iku, tembang gambuh uga menehi piwulangan marang kabeh
wong. Tembang Gambuh njelasake yen manungsa iku ora isa urip dewe utawa
nggantungake wong liya. Manungsa mbutuhake wong liya kanggo gawe
kepribadian diri. Tembang iki akeh pituduh lan nasehat kanggo generasi muda,
babagan pentinge ngormati wong kang luwih tuwa.
Lampiran 3. Instrumen Penilaian

a. Sikap
Petunjuk:
Berilah tanda centang (v) pada nilai 1,2,3,4 sesuai dengan sikap yang ditunjukkan
oleh siswa!
1. Pedoman Observasi Sikap Bertanggung jawab
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4

1. Menyelesaikan tugas yang diberikan dengan


baik.

2. Mengakui kesalahan.

3. Mengumpulkan tugas tepat waktu.

Jumlah Skor

2. Pedoman Observasi Sikap Teliti

No Aspek Pengamatan Skor


1 2 3 4

1. Senantiasa berhati-hati dan penuh perhatian


dalam mengerjakan sesuatu.

2. Mengerjakan sesuatu sesuai dengan aturan atau


kaidah yang berlaku.

Jumlah Skor

3. Pedoman Observasi Sikap Percaya Diri


Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4

1. Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab


pertanyaan.

2. Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa


ragu-ragu

3. Mampu membuat keputusan dengan cepat

4. Tidak mudah putus asa/pantang menyerah.

Jumlah Skor

Pedoman Penskoran:

4 = selalu; apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 = sering; apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak


melakukan

2 = kadang-kadang; apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan

1 = tidak pernah; apabila tidak pernah melakukan

b. Pengetahuan
Deskripsi Sangat Baik Baik Cukup Perlu
Bimbingan
(4) (3) (2)
(1)
Menjelaskan Siswa Siswa Siswa mampu Siswa belum
pengertian mampu mampu menjelaskan mampu
tembang menjelaskan
menjelaskan pengertian menjelaskan
macapat pengertainpengertian tembang pengertian
sesuai tembang tembang macapat tembang
dengan macapat macapat dengan macapat
kaidah dengan sesuai membawa dengan tepat
bahasan bahasanya dengan buku catatan dan benar
sendiri teks dengan
dengan tepat
tepat dan
dan benar benar
Menyebutka Siswa Siswa Siswa mampu Siswa belum
n macam- mampu mampu menyebutkan 6 mampu
macam menyebutkamenyebutkan macam menyebutka
tembang n 11 macam11 macam tembang n macam-
macapat tembang tembang macapat dan macam
macapat dan
macapat dalam tembang
menjelaskan
tetapi menjelaskanny macapat
dengan penjelasanny a kurang baik
bahasanya a masih
sendiri kurang
paham.
Penilaian (Penskoran) : Total nilai siswa
X 10
Total nilai maksimal

Nilai (skoring) : 4+4+3+3


= 14 X 10 =8,7
16 16

c. Ketrampilan

Deskripsi Sangat baik Baik Cukup Perlu


Bimbingan
(4) (3) (2) (1)
Melagukan Siswa Siswa Siswa Siswa belum
tembang mampu mampu mampu mampu
macapat di melagukan melagukan melagukan melagukan
depan kelas tembang tembang tembang ma tembang
macapat macapat capat macapat
gambuh gambuh gambuh dengan lirik
dengan lirik dengan lirik dengan lirik dan nada
yang sesuai yang sesuai yang belum yang sesuai
dan nada tetapi sesuai dan
yang sesuai nadanya nada kurang
kurang tepat tepat capat
gambuh
denga
Menjelaskan Siswa Siswa Siswa Siswa belum
aturan dan mampu mampu mampu mampu
makna dari menjelaskan menjelaskan menjelaskan menjelaskan
tembang aturan dan sebagian aturan dari aturan dan
macapat makna dari aturan dan tembang makna dari
gambuh di tembang makna dari macapat tembang
depan kelas macapat tembang gambuh macapat
gambuh di macapat akan tetapi gambuh di
depan kelas gambuh di belum depan kelas
depan kelas mampu
menjelaskan
makna dari
tembang
macapat
gambuh di
depan kelas
Lembar Kerja Siswa

1. Apa tegese guru gatra.....?

2. Apa tegese guru lagu.......?

3. Apa tegese guru wilangan ....?

4. Sebutna tembang macapat ...?

5.Tembang Gambuh watake .......?

Jawab:

1. Guru gatra cacahe larik/gatra saben sapada.


2. Guru lagu yaiku tibane suara ing pungkasane gatra.
5. Guru wilangan yaiku cacahe wanda saben sak gatra.
6. Maskumambang, pangkur, sinom, pucung, gambuh, megatruh, mijil,
asmorodono, durmo, dandang gula, kinanthi.
7. Pitutur.

Soal Uraian

Tembang Gambuh

Sekar gambuh ping catur


(Tembang iki tembang sing kaping papat)
Kang cinatur polah kang kalantur
(Sing dadi omongan yaiku lakon kang keblabasen)
Tanpa tutur katula-tula katali
(Tanpa nasehat kejiret kesangsaran)
Kadaluwarsa katutuh
(Wis terlanjur dadi kebiasaan)
Kapatuh pan dadi awon
(Suwe-suwe dadi lakon kang ora becik)

1. Sebutna aturan tembang macapat gambuh! (Guru gatra, guru wilangan, guru lagu)
2. Apa makna tembang macapat gambuh?
Jawab

1. 5 baris, 7u, 10u, 12i,8u,80

2. Arti tembang gambuh: Gambuh (kecocokan) ing bahasa jawa yaiku "jumbuh
utawa sarujuk" sing duweni arti cocok. Tembang iki nggambaraken komitmen
menungsa sing wis wara-wara katresnan lan siap kanggo dumunung mudhun.
Gancarne tembang gambuh yaiku salah sawijine tembang kang ngandung akeh
piwulang.

Sifat tembang gambuh: Tembang iki nyritakake babagan tugas lan kewajibane
para generasi muda. Sifate lagu iki kulina lan nepung-nepungke. Watake
tembang gambuh yaiku grapyak, sumanak, mula cocok kanggo nyritakake
pitutur. Saliyane iku, tembang gambuh uga menehi piwulangan marang kabeh
wong. Tembang Gambuh njelasake yen manungsa iku ora isa urip dewe utawa
nggantungake wong liya. Manungsa mbutuhake wong liya kanggo gawe
kepribadian diri. Tembang iki akeh pituduh lan nasehat kanggo generasi muda,
babagan pentinge ngormati wong kang luwih tuwa.

Anda mungkin juga menyukai