Anda di halaman 1dari 5

KEWIRAUSAHAAN

Disusun oleh :

NAMA : Putri Arum Puspita Sari


NIM : 205040100111135
KELAS : Agribisnis A

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
MALANG 2022
“Motivasi, Kreativitas & Inovasi”

Salah satu usahatani yang ada di sekitar tempat tinggal saya yaitu Dsn. Patuk
ialah petani sawi atau produsen sawi dengan menggunkan teknik hidroponik yang
dilakukan oleh kelompok petani masa kini dari golongan ibu-ibu PKK Dsn. Patuk.
Hidroponik sendiri merupakan metode budidaya tanaman yang memanfaatkan
media tanam air sebagai pengganti dari media tanah. Kebutuhan air yang digunakan
pada metode ini lebih sedikit jika dibandingkan dengan menanam dengan
menggunakan media tanah. Kelompok tani yang terdiri dari ibu-ibu yang memiliki
pemikiran gen Z ini terdiri dari ibu-ibu warga Dusun Patuk sendiri dan merupakan
anggota dari perkumpulan ibu-ibu PKK Dusun Patuk. Tujuan dari dibentuknya
kelompok tani ini karena mereka ingin memanfaatkan komoditas pertanian sebagai
bagian untuk meningkatkan perekonomian warga sekitar dan kesejahteraan warga
Dusun Patuk. Dengan dipimpin oleh Ibu Tri, kelompok tani ini berdiri sejak dua
tahun yang lalu yaitu lebih tepatnya pada tanggal 24 Maret 2019.

Komoditas sawi yang ditanami oleh kelompok tani di Dusun Patuk


merupakan salah satu tanaman holtikultural yang memiliki nilai ekonomis yang
tinggi karena sayuran ini seringkali dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia,
konsumennya mulai dari golongan masyarakat kelas atas hingga golongan kelas
bawah. Sayuran sawi hijau yang dikonsumsi baik setelah diolah maupun sebagai
lalapan, mengandung beragam zat makanan yang esensial bagi kesehatan tubuh,
selain itu memiliki kandungan dan vitamin dan zat yang penting bagi kesehatan.

Menurut petani sawi yang saya temui pada tanggal 15 Maret 2022 tepatnya
hari Selasa saat melakukan wawancara dengan petani sawi tersebut secara
langsung, mengatakan bahwa alasan beliau melakukan usahatani tersebut dengan
menggunakan teknik hidroponik ialah kurangnya lahan pertanian atau sempitnya
lahan yang disebabkan adanya konversi lahan untuk alih fungsi lainnya seperti
industri ataupun bangunan dan perumahan. Selain itu, faktor lingkungan seperti
jenis tanah dan kelembaban yang kurang sesuai jika menanam di lahan sembarang.
Maka dari itu beliau memanfaatkan lahan kosong yang berada tepat di sebelah
rumahnya dengan membangun greenhouse agar beliau dapat mengatur suhu,
kelembaban maupun intensitas cahaya yang sesuai dengan kebutuhan tanaman sawi
tersebut. Dari areal lahan tanam sawi tersebut terlihat pengaturan untuk
meminimalisir gangguan OPT dengan menggunakan yellow trap seperti pada
gambar dibawah ini.

Dokumentasi : Yellow Trap pada lahan sawi

Dari gambar diatas terlihat beberapa yellow trap yang dipasang pada setiap
spot di areal lahan tanam sawi tersebut. Selain itu juga terlihat beberapa bibit sawi
yang sudah siap untuk ditanam setelah melewati proses penyemaian dan
perkecambahan.
Dokumentasi : Bibit sawi dan proses perkecambahan
Dari usahatani sawi tersebut yang menjadi inspirasi atas kesuksesan
usahatani ini ialah strategi marketing yang dilakukan oleh pemilik usahatani.
Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa komoditas sawi bukanlh hal yang
asing lagi bagi masyarakat Indonesia, karena mereka sering mengonsusi sawi
sebagai sayur pendamping lauk. Maka hal apa yang bisa dilakukan pemilik
usahatani sawi agar sawi miliknya lebih unggul ketimbang sawi yang dijual oleh
tengkulak ataupun pedagang sayur lainnya? Mereka melakukan strategi marketing
seperti mereka menjual sawi dengan cara menjadikan areal lahan sawi miliknya
menjadi wisata petik sawi kecil-kecilan yang ada di Dsn. Patuk. Hal ini merupakan
hal menarik karena konsumen atau pembeli dibuat penasaran dengan pengalaman
pertama mereka untuk memetik sawi secara langsung di areal lahan sawi dengan
sistem hidroponik dan dengan harga yang lebih murah yaitu Rp. 3.000/kg nya.
Selain itu pemilik usahatani ini berani menjamin kualitas sawi yang ia jual kepada
konsumennya. Karena mereka memiliki pengaturan lahan yang terorginir dan aman
dari serangan hama ataupun OPT. Sehingga ini akan menjadi daya tarik bagi
konsumen dan sekaligus edukasi untuk konsumen lainnya yang ingin menanam
sawi di rumahnya sendiri.

Dari sini saya akhirnya menemukan motivasi yang dapat saya jadikan acuan
atau tujuan untuk memulai usahatani. Misalnya selalu melihat peluang yang ada
disekitar dan menemukan ide bisnis yang unik untuk dapat menarik minat
konsumen. Dan untuk menjamin loyalitas konsumen maka saya harus bisa
menjamin kualitas produk yang akan saya jual kedepannya secara konsisten.
Maka dari itu, saya terpikirkan untuk melakukan sebuah ide inovasi yang
dapat diterapkan sekaligus bekerjasama pada usahatani sawi tersebut. Misalnya
dengan melakukan inovasi kemasan pada komoditas sawi tersebut. Karena sejauh
yang saya ketahui dalam proses pengemasaan saat konsumen memetik sawi di lahan
secara langsung, kemasan yang dipakai hanyalah kantong plastik biasa yang sudah
terkesan klise atau biasa saja. Namun, jika ingin memperluas target pasar atau
konsumen maka diperlukan adanya teknologi dan inovasi seperti salah satunya
ialah inovasi pada kemasan yang aman dan menarik bagi konsumen. Inovasi
kemasan yang akan saya buat nantinya tentunya harus sesuai dengan standar
pengemasan agar komoditas sawi ini bisa terjamin keamanan dan kualitasnnya.

Selain itu ada usaha lain yang sedang saya pikirkan jika melihat peluang
yang ada di sekitar tempat tinggal saya, yaitu dengan inovasi minuman jamu sinom
menjadi ice cream yang dijual dengan harga murah namun dengan rasanya yang
enak. Karena jamu sinom ini termasuk minuman yang digemari oleh masyarakat
Indonesia baik disemua kalangan usia. Jadi inovasi ini nantinya akan membawa
target pasar yang lebih luas. Ice cream jamu sinom ini tidak hanya berupa bentuk
ice cream saja namun akan diolah menjadi gelato yaitu ice cream masa kini yang
memiliki cita rasa yang unik dan creamy. Tidak hanya itu saja, ice cream sinom
gelato ini akan diberikan beberapa pilihan topping seperti choco chips, oreo, bubuk
milo, meses ataupun pilihan toping buah yang segar dan dengan pilihan low sugar
untuk konsumen yang sedang menjalani proses diet maka ini menjadi pilihan yang
sehat dan enak. Dan untuk kemasannya bisa dengan menggunakan cup bergambar
dengan tema dan warna yang aestetik. Serta pemasaran yang memanfaatkan media
online dengan sistem viral akan menjadi opsi yang bagus dalam memasarkan
produk ini nantinya.

Anda mungkin juga menyukai