Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
1,1 Latar Belakang Masalah
Wirausaha merupakan salah satu tolak ukur kemajuan suatu negara. Semakin tinggi minat
suatu bangsa terhadap kewirausahaan, maka makin besar pula peluang negara tersebut untuk
lebih maju dalam bidang perekonomian.
jumlah penduduk Indonsia yang besar sebagai pasar yang potensial, serta faktor-faktor
produksi yang memadai di segala sektor, rakyat Indonesia dinilai memiliki peluang yang besar
untuk memilih kegiatan berwirausaha sebagai jalan meningkatkan taraf hidup.
minimal yang ditetapkan sebagai ukuran majunya perekonomian suatu negara jika
ditinjau dari segi kewirausahaan ialah 2% dari total penduduk. Angka kecil tersebut tidak
mustahil untuk diwujudkan karena jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini telah mencapai
lebih dari dua ratus juta jiwa.
Pendataan terbaru menunjukkan jumlah wirausaha di Indonesia yang cenderung tidak
memenuhi standar tersebut, yakni hanya sekitar 1,3 % dari total penduduk. Angka tersebut
mencerminkan bahwa kebanyakan masyarakat masih menggunakan cara Bekerja pada orang
lain untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Angka tersebut sekaligus mengindikasikan bahwa
perlu dilakukannya usaha lebih dalam hal meningkatkan kesadaran berwirausaha di kalangan
masyarakat.
Laporan ini dibuat sebagai salah satu cermin bahwa jalur Kewirausahaan adalah cara
yang sangat berpotensi meningkatkan taraf perekonomian. Apa yang telah dilakukan pemilik
usaha Yayasan Pondok Pesantren Al-Kautsar sejak memulai usaha sampai berhasil seperti saat
ini merupakan contoh
bahwa kegiatan berwirausaha merupakan sesuatu yang sangat menjanjikan dalam meningkatkan
taraf perekonomian bagi pengusaha maupun pihak lain di lingkungan sekitarnya.

Dengan melihat perkembangan zaman yang semakin maju sekarang ini kebutuhan
manusia akan gizi semakin meningkat setiap manusia membutuhkan makanan yang bergizi untuk
menjamin keshatanya.Kesempatan bagi kami untuk membuat usaha makanan kecil (ringan )
dengan banyak orang yang suka makanan-makanan kecil, saya yakin usaha kami akan berhasil
dan menguntungkan.
Untuk mengantisipasi turunnya harga jual produk pertanian serta mempertahankan
perekonomian industri rumah tangga agar tetap stabil maka perlu adanya gagasan yang lebih
luas, bermutu dan bermanfaat serta berkwalitas tinggi yaitu dengan memanfaatkan hasil
pertanian dan mengolahnya menjadi krupuk
Secara geografis Indonesia merupakan negara agraris, tanah yang subur dengan
hamparannya yang hijau. Hal tersebut sangat mendukung Indonesia untuk meningkatkan hasil
produksi hasil pertanian. Namun hasil produksi bisa berkwalitas rendah karena adanya pengarus
krisis perekonomian yang menurun. Maka untuk menjaga agar kualitas dan komoditas hasil
pertanian tetap tinggi maka perlu adanya pengolahan pemanfaatan hasil yang lebih luas dan kaya
akan ide-ide atau gagasan baru salah satunya yaitu dengan menolahnya menjadi produk krupuk
yang berkwalitas.

1.2 Sejarah Berdirinya KWP/SKP

Kelurahan Srengat,Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar merupakan daerah


berbukit dengan sebagian masyarakatnya adalah petani dan lebih banyak
lagi buruh tani. Luas lahan pertanian kebanyakan berupa ladang yang
ditanami palawija. Petani di desa sekitar kecamatan Srengat dan kecamatan
sekitarnya kebanyakan menanam palawija sebagi mata pencaharian.
Dengan keterbatasan ekonomi rumah tangga tersebut maka banyak
para istri yang pergi mengadu nasib sebagai pahlawan devisa di negeri
seberang dan kebanyakan menjadi TKI. Hal ini tentu saja menjadi masalah
sosial yang akan terus berkembang jika tidak ada antisipasi penanganan
secara mikro ditingkat rumah tangga terutama menyangkut permasalahan
ekonomi.
Namun pada aspek non teknis yaitu dalam hal permodalan merupakan
kendala dalam pengembangan usaha pengolahan krupuk sehingga Lembaga
belum mengarah pada kegiatan ekonomi pada skala bisnis. Penjualan masih
secara langsung kepada konsumen belum ke toko-toko besar.
Dengan hal itu Yayasan Al-kautsar membuat usaha krupuk yang pada
akhirnya berkembang pada saat ini. Krupuk yang selalu naik omsetnya
membuat Yayasan Al-kautsar merasa ingin mengembangkanya dengan
pengalaman yang standar.
Sebagai usaha pembuatan yang masih baru Yayasan Al-Kautsar juga mengalami banyak
kendala, semua pekerjaan memproduksi krupuknya di lakukan dengan di bantu 5 santri, dari
mulai membeli bahan dasar tepung, bawang putih,terasi,

dan cara menggoreng krupuknya

sendiri masih menggunakan kayu untuk bahan bakarnya, belum lagi pemasaran keripiknya
mereka lakukan dari toko satu ke toko yang lainnya, dan tidak adanya pelaggan tetap dan belum
di kenalnya produk krupek ini menjadi hambatan utama pengembagan produk dan pemasaran
krupuk pada usaha Yayasan Al-Kautsar ini. Namun demikian lambat laun usaha krupuk Yayasan

Al-Kautsar mualai di kenal oleh konsumen berkat kualitas dan rasa krupuk Yayasan Al-Kautsar
yang enak dan gurih, krupuk Yayasan Al-Kautsar ini mulai banyak diminati oleh banyak orang ,
bertahun-tahun berlalu ahirnya krupuk Yayasan Al-Kautsar ini mulai menambahkan inofasi yaitu
menggunakan label kemasan yang di namakan krupuk "MUTIARA". Nama MUTIARA .
Masalah produksi kini Yayasan Al-Kautsar sudah ada orang yang datang kerumahnya seminggu
sekali untuk mengambil semua krupuk yang sudah di produksi Yayasan Al-Kautsar untuk di
lakukan pemasaran di area gisting.

BAB II

PROFIL SINGKAT
Nama lengkap

M.FAHMI HALIM LUBIS

Tempat, tanggal lahir

BLITAR, 17-09-1990

Jenisa kelamin

LAKI LAKI

Nama Usaha

Jenis Usaha

Tanggal, Bulan, Tahun :


Berdirinya Usaha
:
Alamat lokasi Usaha

Kontak personal/Hp

Alamat Email

MUITIARA
KRUPUK
25,10,2014
Jl.Masjid ,No 35, RT 001, RW 003
Kelurahan/Desa Srengat
Kecamatan Srengat
Kab/Kota Blitar,
Kode Pos,66117

Halimluphs17@gmail.com

WIRAUSAHA MUDA PEMULA BINAAN

BAB III

IDENTITAS
SENTRA KEWIRAUSAHAAN PEMUDA
KRUPUK MUTIARA YAYASAN AL-KAUTSAR SRENGAT

Nama

: KRUPUK

Alamat

Akta Notaris

: Jl.Masjid ,No 35, RT 001, RW 003


Kelurahan/Desa Srengat
Kecamatan Srengat
Kab/Kota Blitar,
Kode Pos,66117
: Nomor 239, 28 September 2013

Nama Notaris

: Sulin ,SH.,M.Kn.

Nomor Pokok Wajib Pajak


(NPWP)
Nomor Rekening

: 02.786.728.2.653.000

Nama Bank

: BNI

Nama Dalam Rekening

: PONPES AL KAUTSAR SRENGAT

Alamat E-mail

: Halimluphs17@gmail.com

Kontak Personal

: 0333506122

Nomor
Lampiran

:023/20./10/2015
: 1 (satu) bundel proposal

Perihal

: Permohonan Dukungan Fasilitasi

20,

Oktober 2015

Sentra Kewirausahaan Pemuda


Kepada yang terhormat,
Bapak Menteri Pemuda dan Olahraga
Republik Indonesia di Jakarta
Dengan hormat disampaikan bahwa dalam rangka pengembangan Wirausaha Muda
Pemuda (WMP), Sentra Kewiwausahaan Pemuda Yayasan Al-Kautsar bemaksud mengajukan
permohonan dukungan fasilitasi Sentra Kewirausahaan Pemuda (SKP). Dukungan fasilitasi
dimaksudkan untuk pengembangan usaha WMP binaan kami.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami memohon kepada Bapak Menteri dapat kiranya
memberikan dukungan fasilitasi SKP untuk pengembangan usaha WMP binaan kami.
Demikian permohonan dukungan fasilitasi ini disampaikan, atas perkenan dan bantuan
Bapak Menteri kami ucapkan terima kasih.
Sentra Kewirausahaan Pemuda
Yayasan AL-Kautsar

M,Fahmi Lubis
Ketua SKP

Tembusan:

M.Bahrudin
Sekertaris SKP

1. Seskemenpora selaku Kuasa Pengguna Anggaran;


2. Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Selaku Ketua Pelaksana LPKP;
3. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga/SKPD yang menangani Kepemudaan
setempat Provensi Jawa Timur/Kab.Blitar

BAB III
3,1 Potensi Usaha WMP
Kerupuk mutira, Cara Tepat Meningkatkan Nilai Jual krupuk atau bahasa latinnya adlaah
clarias sp yang artinya lincah dan kuat memang mengacu pada sifat dasar tepung tersebut.
Krupuk meski dalam skala kecil namun dengan jumlahnya yang luar biasa besar bisnis krupuk
merupakan bisnis dengan omzet puluhan juta Usaha makanan berbahan dasar tepung bisa
dipastikan masih memiliki potensi yang sangat luar biasa.
Trend berkembangnya usaha krupuk bisa diliat dengan munculnya aneka jenis olahan lain siap
saji semacam cemilan jajanan ringan yang ternyata banyak digemari. Fakta ini menunjukkan
usaha krupuk tidak akan pernah mati disamping karena dukungan dari keberadaan tepung yang
continue setiap hari.Tepung tanpa mengenal musim dan bisa dikembangankan dengan mudah
tanpa membutuhkan penanganan yang khusus..
Salah satu usaha dengan bahan dasar tepung adalah dengan membuat kerupuk karena
bisa menjadi salah satu ide lama. Kerupuk dengan kandungan berbgai macam bahan dapat
dipasarkan sebagai pendaamping lauk atau camilan. Ini artinya kerupuk dapat berfungsi sebagai
pasar ganda. Sebagai pendamping lauk kerupuk memiliki pasar yang sangat luar biasar, orang
Indonesia pada umumnya terbiasa makan dengan ditemani kerupuk. Dalam setiap hidangan
tanpa terbatas jenis menu dan masakan, kerupuk selalu dicari sebagai teman makan. Kebiasaan
ini sebenarnya yang membuat industry kerupuk bertahan sekian lama dan tetap berkembang.
Usaha kerupuk untuk teman lauk biasanya dikemas dalam bentuk bulky atau ukuran besar.
Kerupuk disajikan dalam kaleng atau plastic dengan kemasan biasanya. Untuk jenis ini yang
paling terbanyak adalah pembuat kerupuk menjual dalam bentuk mentah. Pembeli yang akan
menggorengnya sendiri. Namun perkembangan akhir akhir ini banyak juga dengan alasan praktis
memilih kerupuk siap saji (sudah digoreng) untuk memenuhi kebutuhannya.
Fungsi snak adalah merupakan pengembangan dari pasar kerupuk sendiri, tak hanya
teman makan kerupuk diharapkan menjadi snak atau makanan ringan yang sewaktu waktu bisa
dikonsumsi saat santai, acara wisata, nonton tivi ataupun even yang lainnya. Sebaiknya jika ingin
membidik target pasar snak kerupuk dikemas kecil dan mudah untuk ditenteng serta mudah

dinikmati kapanpun. Beberapa jenis kemasan berbahan dasar plastic yang diprinting merk dan
gambar bagus bisa menjadi salah pilihan penting agar kerupuk terkesan sebagai snak.
Disatu sisi, kerupuk sebagai makanan yang paling menyebar seluruh nusantara ternyata memiliki
daya pikat khas. Yakni kerupuk biasa dianggap sebagai salah satu hasil olahan yang bersifat
kedaerahan. Ini adalah potensi yang cukup besar menempatan kerupuk sebagai makanan yang
akan bersifat khusus dan tidak mudah ditiru daerah lain. Ini pun terkait dengan hasil atau potensi
alam daerah tersebut.
Bahan bahan yang di perlukan
1.Tepung.
2.Bawang putih.
3.Terasi.
4.Micin penyedap ras.
5.Sodium.
6.Garam.

BAB IV
RENCANA SINGKAT PENGEMBANGAN
USAHA WMP BINAAN

PEMBAHASAN
4,1 Pengertian Pengembangan Usaha
Pengembangan usaha adalah Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang
pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha,
tetapi tidak termasuk keputusan tentang strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan
usaha .
Sedangkan untuk usaha yang berskala besar dan mapan , terutama di bidang teknologi
industri yang terkait Pengembangan usaha istilah yang sering mengacu pada pengaturan dan
mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan yang lain, perusahaan pihak ketiga.
Dalam hal ini usaha dapat memanfaatkan satu sama lain keahlian , teknologi atau
kekayaan intelektual untuk memperluas kapasitas mereka untuk mengidentifikasi, meneliti,
menganalisis dan membawa ke pasar bisnis baru dan produk baru, pengembangan bisnis
berfokus pada implementasi dari rencana bisnis strategis melalui ekuitas pembiayaan, akuisisi /
divestasi teknologi, produk, dan lain lain .
4,2 Tingkatan Dalam Pengembangan Usaha
Berikut ini akan dijelaskan tentang tingkatan tingkatan yang ada pada pengembangan
usaha yaitu :
1. Tingkat Produk .
Pada level produk pengembangan usaha berarti mengembangkan produk atau teknologi
baru.Meskipun tingkat pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke perusahaan.
Tingkat perkembangan usaha dibagi menjadi satu kategori yaitu : Perkembangan incremental .
a. Perkembangan Incremental adalah perkembangan yang meningkatkan fungsi yang ada
platform atau teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-putus benar-benar
hal baru yang dikembangkan dari awal.

Misalnya dari pembangunan berkelanjutan adalah tambahan ekstensi untuk produk yang
sudah ada seperti baru baru ini untuk sampo, kamera digital dengan pixel 5MIO untuk ponsel
anda.
Dalam kedua kasus platform ponsel, shampo dan mobile tetap sama.
2. Tingkat Komersial .
Tingkat berikutnya dari pengembangan usaha komersial adalah saluran atau

setup

organisasi penjualan. Saluran atau organisasi penjualan dapat terdiri dari mitra , agen seperti,
distributor, pemegang lisensi,franchisee, atau cabang anda sendiri nasional atau internasional.
Dan terakhir tingkat pengembangan usaha komersial adalah tingkat rantai

nilai.

Pada pengembangan rantai nilai tingkat usaha adalah tentang mengembangkan penawaran
produk secara keseluruhan.
Anda akan menemukan jenis pengembangan usaha / bisnis di perusahaan perusahaan
teknologi yang telah mengembangkan platform yang harus diintegrasikan atau dikombinasikan
dengan teknologi lain atau platform untuk membentuk seluruh produk. Sebuah seluruh produk
umumnya terdiri dari beberapa teknologi untuk membuatnya menjadi hidup.
Sebuah teknologi pada umumnya tidak dikembangkan oleh satu perusahaan tapi bersumber dari
orang lain yang bertujuan untuk menghemat waktu dalam proses usaha .
3. Tingkat Korporasi .
Bila organisasi harus memutuskan apakah akan membuat atau membeli kompetensi
organisasi tertentu Kita memasuki bidang pengembangan bisnis perusahaan . Fokusnya adalah
bukan pada produk maupun komersial tingkat tetapi pada korporasi tingkatan usaha.
Dan pada intinya tingkat pengembangan usaha ini adalah tentang merger & akuisisi (M
& A), usaha patungan (JV), saham langsung investasi (DEI) dan aliansi strategis.
Ini berkaitan dengan analisa bisnis portofolio, keuangan perusahaan, hukum kontrak, hukum
pajak, hukum sosial, anti kepercayaan hukum, manajemen perubahan , dan manajemen
budaya.

4.3 Unsur Unsur Dalam mengembangkan Usaha


Adapun unsur unsur penting dalam mengembangkan usaha ada 2 yaitu :
1. Unsur yang berasal dari dalam ( pihak internal ) :
1. Adanya niat dari si pengusaha / wirausaha untuk mengembangkan usahanya menjadi
lebih besar.
2. Mengetahui teknik memproduksi barang seperti berapa banyak barang yang harus
diproduksi , cara apa yang harus digunakan untuk mengembangkan barang / produk , dan
lain lain.
3. Membuat anggaran yang bertujuan seberapa besar pemasukkan dan pengeluaran produk .
2. Unsur dari pihak luar ( Pihak eksternal) :
1. Mengikuti perkembangan informasi dari luar usaha.
2. Mendapatkan dana tidak hanya mengandalakan dari dalam seperti meminjam dari luar.
3. Mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang baik / kondusif untuk usaha .
4.4 Aspek Aspek Yang Diperhatikan Dalam Mengembangkan Usaha
Pengembangan usaha yang terdiri dari aspek strategi , manajemen pemasaran, dan penjualan,
seperti :
1. Aspek strategi contohnya :
1. Meneliti jenis usaha baru dengan penekanan pada mengidentifikasi kesenjangan
(yang ada dan / atau diharapkan) oleh konsumen .
2. Menciptakan pasar baru .
3. Menciptakan produk baru dengan karakteristik yang menarik konsumen
1. Aspek manajemen pemasaran contohnya :
1. Menembus dan menguasai pangsa pasar .
2. Mengolah situasi / peluang pasar yang ada dengan teliti.
3. Memasarkan produk dengan jaringan yang luas seperti impor produk ke luar
negeri.
4. Membuat strategi pemasaran yang dapat membuat konsumen membeli produk
kita , seperti memasang iklan , brosur, dan lain-lain.

2.Aspek penjualan contohnya :


5. Memberikan saran tentang perancangan dan menegakkan kebijakan penjualan dan
proses tindak lanjut penjualan .
6. Banyak volume produk yang akan dijual.
7. Tingkat keamanan dalam proses penjualan barang.
8. Menjual produk dengan harga yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.
4.5 Kategori Produk Baru
Kategori produk yang baru serta mengapa dilakukan pengembangn usaha, adalah :
1) Benar benar baru
Adalah produk yang benar-benar hasil inovasi dan baru bagi perusahaan serta menciptakan pasar
yang benar-benar baru.
2) Lini produk baru
Adalah produk yang bagi perusahaan tetapi tidak bagi pasar karena sudah ada produk serupa di
pasar.
3)Tambahan untuk lini produk yang sudah ada
Merupakan tambahan atau supplement item atau varian dari produk-produk lini dari suatu
perusahaan yang ada. Produk ini dapat merupakan agak baru bagi perusahaan maupun bagi
pelanggan dari produk yang sudah ada. Atau juga dalam upaya untuk memperluas segmen pasar
dari produk yang ada.
4)

Perbaikan atau revisi dari produk yang ada

Jenis produk baru yang merupakan perbaikan atau memperbaiki kinerja sehingga memeprbaiki
kinerjanya sehingga memperbaiki persepsi pelanggan, dari produk lamanya. Lebih merupakan
hal baru bagi perusahaan termasuk akibat dari generasi teknologi baru bagi suatu produk, dan
biasanya di persepsi sama dengan produk lama yang digantinya.
5)

Reposisi

Adalah produk lama yang ditargetkan untuk aplikasi baru dan segmen pasar baru.
6)

Penurunan biaya

Merupakan modifikasi produk dengan kinerja yang sama tetapi dengan biaya yang lebih rendah.

4.6 Analisa Masalah Dan Solusi Dalam Mengembankan Usaha


Adapun analisa masalahnya adalah:
1 Faktor kurangnya permodalan.
Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit
usaha. Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah
merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan modal
dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank atau
lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena persyaratan secara administratif dan teknis
yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi
2.Kesulitan dalam pemasaran produk .
Kesulitan memasarkan produk dapat berakibat berlebihnya penyimpana prodik di gudana
atau over produk. Sehingga tidak ada pemasukkan bagi si pengusaha.
3.Persaingan usaha yang semakin ketat .
Persaingan usaha yang semakin ketat mendesak para pengusaha bersaing dengan
pengusaha lainnya , hal ini jika tidak diantisipasi maka pengusaha yang kalah bersaing akan
mengalami gagal produk .
4.Kesulitan bahan baku .
Kesulitan dalam bahan baku adalah faktor yang sangat vital dalam proses pengembangan
usaha . Jika tidak ada bahan baku maka akan dipastikan secara perusahaan tidak bisa melakukan
kegitan usahanya.
5.Kurangnya keahlian teknis dan tenaga ahli.
Adapun solusinya adalah
1.Modal dapat diperoleh bukan hanya dari dalam tetapi bisa juga dari luar seperti dari pinjaman
bank , hibah , dan sebagainya.
2.Membuat saluran pemasaran yang luas seperti memasarkan barang tidak hanya di dalam negeri
saja tetapi jika bisa diekspor ke luar negeri. Dengan begitu produk kita akan mlebih mudah
dikenal oleh masyarakat .
3.Menerapkan strategi usaha diantaranya seperti yang telah dibahas sebelumnya seperti
menerapkan strategi penjualan contonhnya membuat diversikiasi produk , menemukan produk
baru dan sebagainya.

4.Membuat lokasi usaha dengan mempertimbangkan mudahnya memperoleh suatu bahan baku
untuk mengembangkan usaha atau dengan kata lain memilih lokasi yang strategis dalam usaha.
5.Merekrut tenaga ahli dengan cara melakukan seleksi yang ketat kepada calon pelamar di
perusahaan anda , dengan demikian anda bisa mendapatkan tenaga yang benar benar ahli
dibidangnya .

PENGURUS SENTRA KEWIRAUSAHAAN PEMUDA


ORGANISASI LEMBAGA AL KAUTSAR

Ketua
Sekretaris
Bendahara
Koordinator Bidang Pengembangan
Kemitraan Usaha
Anggota
Anggota
Koordinator Bidang
Pengembangan SDM
Anggota
Anggota
Koordinator Bidang Promosi dan
Akses Permodalan
Anggota
Anggota

: M.Fahmi Lubis
: M.Bahrudin
: Yayuk Puji Rahayu
: Hartono subali
: Abdul Muslih
: Zaenal Arifin
: Nur Hidayad
: Feri Irawan
: Deni Aji Pangestu
: Hari Slamet Abadi
: Nunik Kumala Sari
: David Hartono

Ditetapkan di :Blitar
Pada tanggal : 20,oktober2015

Ketua Lembaga Al Mukaromah

Sekertaris Lembaga Al Mukaromah

Istamar Muhadi

MUTIMMAH

Anda mungkin juga menyukai