Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK USAHA BUDIAYA IKAN NILA

POKDAKAN “TUNAS SAMPALAN”


Alamat : Kampung Cimalati Desa Pasireurih Kecamatan Cisata Kab. Pandeglang

Nomor : 04/TS/VII/2017
Lampiran : 1 (satu) Berkas
Hal : Usulan Permohonan Bantuan Dana Hibah

Kepada :
Yth. Bapak Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pandeglang
Di
Pandeglang

Dengan Hormat,
Salam sejahtera. Semoga Bapak dalam keadaan sehat dan selalu berada dalam lindungan Allah
SWT.
Dalam rangka meningkatkan produksi dan swasembada ikan dalam hal ini ikan Nila yang telah
dicanangkan oleh pemerintah, serta untuk meningkatkan lapangan pekerjaan guna meningkatkan
produktifitas masyarakat, kelompok usaha budidaya ikan Nila “TUNAS SAMPALAN” dengan ini
mengajukan permohonan bantuan dana untuk menyelenggarakan kegiatan Pengembangan Usaha
Budidaya Ikan Nila dengan pola pembesaran ikan Nila di Desa Pasireurih Kecamatan Cisata
Kabupaten Pandeglang.
Besar harapan kami, kiranya Bapak dapat membantu dalam merealisasikan bantuan dana untuk
kegiatan tersebut.
Demikianlah, permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan bantuan Bapak kami ucapkan
terima kasih.

Pasireurih, 09 Juli 2017


Kepala Desa Pasireurih Ketua Kelompok

ADE JUHAENI ABDUL LATIF

Mengetahui
Penyuluh Perikanan

MUKLIS
NIP.
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga
proposal usaha Budidaya Ikan Nila ini dapat tersusun.
Proposal usaha Budidaya Ikan Nila disusun berdasarkan hasil musyawarah anggota kelompok usaha
budidaya ikan Nila yang merupakan permohonan bantuan dana untuk pemeliharaan dan pengembangan Usaha
Budidaya Ikan Nila yang diajukan kepada Bapak Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pandeglang.
Dalam menyusun proposal ini, kami menyadari masih banyak kekurangan. Hal ini disebabkan karena
keterbatasan dan kemampuan kami. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
dari semua pihak untuk perbaikan kami di masa yang akan datang.
Tak lupa penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
tersusunnya proposal ini. Besar harapan kami semoga proposal ini dapat bermanfaat dan menjadi pertimbangan
untuk pengalokasian dana bantuan pengembangan dalam kelompok Usaha Budidaya Ikan Nila pada kelompok
“TUNAS SAMPALAN”.
Semoga Allah SWT memberikan jalan dan bimbingan bagi kita semua. Aamiin.

Ketua Kelompok
“TUNAS SAMPALAN”

ABDUL LATIF
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan Nasional bertujuan membangun manusia Indonesia seutuhnya, titik berat
pembangunan jangka panjang sudah seharusnya terletak pada pembangunan di bidang perikanan, guna
terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat. Pendapat ini selaras dengan sudut pandang bahwa perikanan
pada saat sekarang masih menjadi sebagian mata penvaharian masyarakat di pedesaan.
Pembangunan sektor perikanan bukan hanya bicara tentang budidaya di sekitar, akan tetapi seluruh
bagian yang merupakan suatu kesatuan dari suatu sistem, yaitu sistem perikanan di Indonesia. Dengan
begitu bicara pembangunan perikanan maka harus dapat menjawab seluruh permasalahan yang
berhubungan dengan aktivitas perikanan.
Masalah-masalah perikanan biasanya sangat beragam, keanekaragaman ini tentunya disebabkan
oleh berbagai faktor diantaranya adalah faktor sosial budaya, tingkat ekonomi, komoditas dan lain-lain.
Upaya peningkatan produksi dan produktifitas di bidang perikanan adalah untuk meningkatkan
pendapatan masyarakat melalui usaha budidaya dan sumberdaya manusia yang ada di desa Pasireurih
Kecamatan Cisata Kabupaten Pandeglang. Meningkatkan produksi ikan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat melalui penerapan sistem budidaya sesuai dengan sumberdaya manusia dan sumberdaya
alam. Dalam hal ini lahan untuk budidaya ikan Nila yang tersedia, turut membangun kesempatan kerja
melalui kelompok usaha budidaya ikan Nila khususnya, serta mendorong ekonomi pedesaan melalui
pengembangan sistem dan usaha ikan, merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap masyarakat
khususnya masyarakat Budidaya Ikan Nila.
Di lihat dari argoklimatnya, Desa Pasireurih Kecamatan Cisata sangatlah potensial untuk
pengembangan Budidaya perikanan khususnya ikan Nila, karena selain didukung oleh sumberdaya alam
dalam hal ini ketersediaan air yang melimpah, juga minat setiap masyarakat terhadap ikan Nila sangat
tinggi. Oleh karenanya kami akan mencoba mengembangkan budidaya ikan Nila secara terstruktur, modern
tetapi ramah lingkungan.
Pada dasarnya budidaya ikan Nila tidaklah sulit untuk dilaksanakan, karena masyarakat khususnya
anggota Kelompok Budidaya Ikan Nila “TUNAS SAMPALAN” ini sedang melaksanakan secara kemampuan
swadaya. Berdasarkan pengalaman para pembudidaya ikan, pembudidaya ikan Nila sangat menjanjikan,
selain pemasaran yang tidak sulit harga komoditas Nila di pasaran relatif stabil, ikan Nila tidak rentan
terhadap penyakit dan tidak membutuhkan air yang khusus sehingga peluang untuk mencapai kesuksesan
sangat terbuka.
Berdasarkan analisis di atas, kami pengurus dan anggota Kelompok Budidaya Ikan Nila “TUNAS
SAMPALAN” sangat optimis akan keberhasilan pengembangan usaha pembesaran dan pembenihan ikan
Nila tersebut. Karena kami telah mengikuti beberapa pelatihan tentang budidaya ikan Nila baik yang
diadakan oleh Dinas Perikanan maupun swadaya masyarakat di beberapa daerah dan hasil kegiatan yang
kami lakukan dengan berbagai macam referensi yang kami dapat dari beberapa pihak dan pengalaman
kerja lapangan itu sendiri, kami telah menemukan atau mengetahui cara melakukan budidaya ikan Nila yang
ideal dan menguntungkan.
Hanya kondisi saat ini masih dihadapkan pada permasalahan modal untuk pengembangan serta
peningkatan produksi. Sudah banyak cara yang ditempuh, tapi belum pernah membuahkan hasil. Untuk itu,
dengan pengajuan proposal ini semoga masalah yang sedang kami alami dapat teratasi dengan segera,
yaitu dengan pengalokasian bantuan dana dalam rangka pengembangan pembesaran dan pembenihan ikan
Nila yang pada akhirnya menjadi dana bergulir bagi semua anggota kelompok seluruhnya atau sistem
revolping. Sehingga pada akhirnya Desa Pasireurih dapat menjadi desa sentra produksi ikan Nila yang
secara otomatis memberikan kontribusi dalam pemenuhan kebutuhan ikan Nila khususnya untuk desa
Pasireurih dan masyarakat Kabupaten Pandeglang pada umumnya.

B. Skala Prioritas
Pada kegiatan usaha budidaya ikan Nila ini, kami akan memprioritaskan pada usaha pembenihan dan
pembesaran, sebagai langkah awal untuk mengembangkan usaha dan mendapatkan keuntungan dari
usaha budidaya ikan Nila pada kelompok usaha “TUNAS SAMPALAN” dan kelompok-kelompok lain yang
mitra usaha kami .
Hal ini disebabkan karena kami telah melakukan riset dan studi banding dengan kelompok usaha
budidaya ikan Nila yang lebih dulu menjalankan serta telah melakukan percobaan dan berhasil, sehingga
mental kami yakin akan kesuksesan budidaya ikan Nila tersebut.
Disamping itu, yang ingin dicapai dari kegiatan usaha budidaya pembenihan dan pembesaran ikan
Nila ini diantaranya adalah :
1. Terjadinya proses pemberdayaan masyarakat melalui usaha dalam bidang perikanan
2. Berkembangnya kegiatan perikanan di masyarakat
3. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
4. Membuka lapangan pekerjaan baru
5. Terbentuknya kelompok budidaya yang mandiri
6. Memberikan motivasi dan pembelajaran bagi masyarakat tentang usaha budidaya ikan yang
menguntungkan
7. Membantu terlaksananya program pemerintah yang meningkatkan gizi dan protein bagi masyarakat
dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

C. Waktu dan Tempat


Kelompok usaha budidaya ikan Nila “TUNAS SAMPALAN” memiliki beberapa target, yaitu :
1. Pada tahap awal pengembangan pembenihan dan pembesaran usaha budidaya ikan Nila, kami
memiliki target penambahan 20 kolam terpal untuk pembenihan dan 20 kolam apung untuk
pembesaran serta penyediaan induk Nila sangkuriang jenis unggul untuk pembenihan.
2. Pada periode pertama pengembangan pembenihan ikan Nila ini juga dilakukan analisis usaha tentang
pembenihan untuk mencapai target produksi benih sekitar 200.000 ekor periode.
3. Pada periode kedua akan ditargetkan jumlah benih ikan Nila lebih banyak dua kali lipat dari periode
pertama
4. Diakhir periode kedua akan diketahui kapasitas produksi pembenihan dalam kapasitas tempat yang
ada. Dari hasil produksi benih ikan Nila digunakan untuk memenuhi kebutuhan kolam pembesaran dan
sisanya dijual kepada petani budidaya ikan Nila atau kepada kelompok yang lain yang sudah menjadi
mitra usaha kami.
5. Dalam periode ketiga adalah periode final, dimana produksi pembenihan dan pembesaran ikan Nila
akan dimaksimalkan sesuai dengan kapasitas produksi pembenihan dan pembesaran dalam satu
periode.

D. Pengorganisasian Kelompok
SUSUNAN KEPENGURUSAN
KELOMPOK USAHA BUDIDAYA IKAN NILA
1. Nama Kelompok : “TUNAS SAMPALAN”
2. Alamat : Kp. Cimalati Desa Pasireurih Kecamatan Cisata Kabupaten Pandeglang
3. Pengurus :
Ketua : ABDUL LATIF
Sekretaris : HALIMI
Bendahara : ACANG

E. Penutup
Demikian deskripsi kegiatan dalam pengajuan permohonan bantuan modal budidaya ikan Nila yang
akan kami kelola. Besar harapan kami kiranya proposal ini dapat menjadi bahan pertimbangan Bapak dalam
upaya merealisasikan bantuan bagi kelompok usaha budidaya ikan Nila kami.
Tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan kami. Dalam pengajuan permohonan ini masih
banyak terdapat kekurangan, permohonan maaf yang tulus kami sampaikan kepada Bapak. Atas kesediaan
Bapak dalam merealisasikan permohonan kami ini, diucapkan terima kasih yang tak berhingga, semoga
amal baik Bapak mendapat balasan yang berlipat ganda dan semua upaya yang kita lakukan senantiasa
berada dalam ridho Allah SWT. Aamin.
DATA KELOMPOK TUNAS SAMPALAN

Nama Kelompok : TUNAS SAMPALAN


Komoditas Budidaya : Ikan Nila
Alamat Kampung : Cimalati
Desa : Pasireurih
Kecamatan : Cisata

STATUS
NO KELOMPOK JABATAN TANDA TANGAN
KEPEMILIKAN

1 ABDUL LATIF Ketua Pribadi

2 HALIMI Sekretaris Pribadi

3 ACANG Bendahara Pribadi

4 ROSID Anggota Pribadi

5 AKSAN Anggota Pribadi

6 RODIAH Anggota Pribadi

7 WATI Anggota Pribadi

8 DEDE SUHENDRA Anggota Pribadi

9 JAENUL Anggota Pribadi

10 SAHRI Anggota Pribadi

Kepala Desa Pasireurih Ketua Kelompok

ADE JUHAENI ABDUL LATIF

Mengetahui
Penyuluh Perikanan
Kecamatan Cisata

MUKLIS
NIP.
PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG
KECAMATAN CISATA
DESA PASIREURIH
Jalan Raya Labuan KM. 24 Pasireurih Kecamatan Cisata Kabupaten Pandeglang

BERITA ACARA PENGUKUHAN KELOMPOK BUDIDAYA IKAN


Nomor : /DS-2002/I/2012

Sesuai dengan hasil musyawarah Kelompok TUNAS SAMPALAN pada hari RABU tanggal TIGA Bulan JANUARI
tahun DUA RIBU DUA BELAS, yang dihadiri oleh seluruh anggota dan pengurus kelompok TUNAS SAMPALAN
sebagai terlampir.

Dengan ini Kepala Desa Pasireurih Kecamatan Cisata Kabupaten Pandeglang.

PENGUKUHAN

Nama kelompok : TUNAS SAMPALAN


Nama Pengurus Kelompok :
1. Nama : ABDUL LATIF
Jabatan : Ketua

2. Nama : HALIMI
Jabatan : Sekretaris

3. Nama : ACANG
Jabatan : Bendahara

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk digunakan seperlunya.


No Pengurus Kelompok Tanda Tangan Pasireurih, 03 Januari 2017
Kepala Desa Pasireurih
1. Ketua :
...............................

2. Sekretaris :
...............................
ADE JUHAENI
3. Bendahara :
...............................
PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG
KECAMATAN CISATA
DESA PASIREURIH
Jalan Raya Labuan KM. 24 Pasireurih Kecamatan Cisata Kabupaten Pandeglang

SURAT KEPUTUSAN KEPALA DESA PASIREURIH


Nomor : /KBI/DS-2002/I/2012

TENTANG
PENETAPAN DAN PENGUKUHAN
KELOMPOK USAHA BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR/NILA “TUNAS SAMPALAN”

Menimbang : a) Bahwa untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan kelompok usaha budidaya, perlu
adanya legalitas sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan, sehingga berdaya guna
dan berhasil guna.
b) Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf “a” perlu
adanya pengukuhan kelompok budidaya ikan yang bersangkutan.
Mengingat : 1. UU No. 32/2004 Tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara tahun 2004 Nomor
125. Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437 (i).
2. UU No. 16/2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
3. Keputusan Pemerintah yang tertuang dalam Undang-undang Revitalisasi Perikanan
dan kelautan Tahun 2006.
4. Peraturan Pemerintah Daerah tentang pengorganisasian para pembudidaya di wilayah
binaan penyuluhan perikanan.
5. Kepentingan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Nila untuk memajukan perikanan di
wilayah pedesaan.
Memperhatikan : Hasil Musyawarah Anggota Kelompok Usaha Budidaya Ikan Nila “TUNAS SAMPALAN”
pada hari Kamis Tanggal Empat Bulan Januari Tahun Dua Ribu Dua Belas di Desa
Pasireurih Kecamatan Cisata Kabupaten Pandeglang

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Pertama : Membentuk dan mengukuhkan kelompok Budidaya Ikan Tawar/Nila “TUNAS SAMPALAN”
Desa Pasireurih Kecamatan Cisata.
Kedua : Menetapkan nama-nama yang tercantum dalam lampiran surat keputusan ini sebagai
pengurus dan anggota kelompok Budidaya Ikan Air Tawar/Nila “TUNAS SAMPALAN”.
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggak ditetapkan dengan ketentuan akan diadakan
perubahan bila dianggap perlu.

Diputuskan di : Pasireurih
Pada Tanggal : 04 Januari 2012
Kepala Desa Pasireurih

ADE JUHAENI
PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG
KECAMATAN CISATA
DESA PASIREURIH
Jalan Raya Labuan KM. 24 Pasireurih Kecamatan Cisata Kabupaten Pandeglang

REKOMENDASI
Nomor : /DS-2002/Rek/I/2017

Berdasarkan survey yang kami lakukan ke kelompok pembudidaya ikan Nila Kelompok TUNAS SAMPALAN ini,
yang beralamat di Kampung Cimalati Desa Pasireurih Kecamatan Cisata Kabupaten Pandeglang, selaku instansi
terkait melalui hasil survey lapangan Pokdakan Cisata telah memenuhi beberapa persyaratan antara lain :
1. Kesiapan lahan
2. Kelayakan sarana dan prasarana budidaya perikanan
3. Kesiapan/ketersediaan sumberdaya manusia

Setelah mempertimbangkan berbagai aspek termasuk kelengkapan dokumen dan administrasi kelompok, maka
diharapkan Pokdakan TUNAS SAMPALAN mampu membantu pemberdayaan masyarakat mandiri dan
menciptakan lapangan pekerjaan. Dengan ini kami merekomendasikan bahwa Pokdakan TUNAS SAMPALAN
benar keberadaan dan eksistensinya sebagai kelompok pembudidayaan ikan Nila yang berada di wilayah kami.
Demikian rekomendasi ini dibuat untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pasireurih, 05 Januari 2017


Kepala Desa Pasireurih

ADE JUHAENI
Lampiran 2
Nomor : /TS/DS-2002/I/2017
Tanggal : Januari 2017

PROFIL KELOMPOK PELAKU UTAMA PERIKANAN

DATA KELOMPOK INFORMASI KELOMPOK


TUNAS SAMPALAN
1. Tanggal Berdiri : 3 Januari 2012
2. No. SK Pengukuhan : 01/TS/DS-2002/X/2012 SEJARAH TERBENTUKNYA :
3. Tgl SK Pengukuhan : 3 Januari 2012 Terbentuknya kelompok ini atas dasar keinginan dan tujuan yang sama
4. Kelas Kelompok : MADYA terdorongnya oleh sumberdaya alam yang ada di Kabupaten Pandeglang untuk
5. Wilayah Kelompok : kit agunakan bagi peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
- Desa : Pasireurih Diantaranya dari sektor pertanian khususnya di bidang usaha budidaya ikan air
- Kecamatan : Cisata tawar yaitu untuk meningkatkan produksi dan untuk meningkatkan
- Kabupaten : Pandeglang kesejahteraan anggota kelompok.
6. Jumlah Anggota : 10 Orang
7. Jenis Usaha : BUDIDAYA IKAN NILA Visi : “Kelompok yang mandiri dan mengutamakan musyawarah”
Misi : “Usaha di bidang budidaya ikan air tawar masih mempunyai prospek
cerah di masa depan”

TUJUAN KELOMPOK :
1. Meningkatkan produksi baik pembenihan atau pembesaran khususnya
ikan Nila
2. Memacu pertumbuhan ekonomi pedesaan

SUSUNAN PENGURUS
KELOMPOK PERIKANAN

1. Ketua : ABDUL LATIF


2. Sekretaris : HALIMI
3. Bendhara : ACANG
4. Seksi-seksi :
- Produksi :
- Pemasarana :
- Saprokan :
- Humas :
5. No. Tlp/HP : 085929996322

NAMA KELOMPOK :

AKTIFITAS KELOMPOK :
Budidaya Ikan Nila

SARANA PRASARANA :
Memiliki luas areal kolam 8.500 m2 memiliki saung pertemuan terletak di areal kolam dan memiliki peralatan waring dan serokan

PENDAMPINGAN : dilakukan oleh Penyuluh Perikana PNS (Dedi Wachyudin, SP) dari Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan
(BP4K), dengan kunjungan minimal 3 kali dalam sebulan, melalui silaturahmi dan diskusi non formal agar lebih luwes dan dekat.

LAIN-LAIN :
BERITA ACARA
MUSYAWARAHPEMBENTUKAN
KELOMPOK USAHA BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR/NILA
“TUNAS SAMPALAN”
DESA PASIREURIH KECAMATAN CISATA

Pada hari ini RABU tanggal TIGA bulan JANUARI tahun DUA RIBU DUA BELAS, telah dilakukan musyawarah
kelompok Usaha Budidaya Ikan Air Tawar/Nila yang bertempat du Rumah Sdr Halimi yang beralamat di
Kampung Cimalati Rt. 04 Rw. 08 Desa Pasireurih Kecamatan Cisata Kabupaten Pandeglang, yang dihadiri oleh
seluruh anggota kelompok dan Petugas Perikanan Kecamatan Cisata.

Adapun hasil musyawarah tersebut, telah disepakati dan diputuskan :


1. Nama Kelompok : TUNAS SAMPALAN
2. Susunan Kepengurusan :
a. Ketua : ABDUL LATIF
b. Sekretaris : HALIMI
c. Bendahara : ACANG

Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya

Pasireurih, 03 Januari 2012


Ketua

ABDUL LATIF
PROPOSAL

KELOMPOK PERIKANAN “TUNAS SAMPALAN”


USAHA PEMBUDIDAYA IKAN NILA

DIAJUKAN OLEH :
KELOMPOK PERIKANAN “TUNAS SAMPALAN”

Alamat Sekretariat :
Kp. Cimalati RT. 04. RW. 08 Desa Pasirueurih
Kecamatan Cisata Kabupaten Pandeglang
FC. KTP PENGURUS

FOTO KEGIATAN

FC REKENING

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Secara ekonomis usaha budidaya ikan sangat menguntungkan dan juga sangat mendukung bagi
pemenuhan gizi masyarakat. Sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan manfaat ikan,
maka tingkat kebutuhan akan daging ikan semakin meningkat (Anonim, 2006).
Ketersediaan sumber daya perairan yang luas dan sumberdaya manusia yang melimpah merupakan
modal dasar untuk meningkatkan dan mengembangkan pembangunan perikanan di Indonesia.Salah satu
upaya pengembangan budidaya perikanan di Indonesia adalah mengembangkan usaha budidaya ikan air
tawar khususnya ikan mas (Anonim, 2001).
Jenis ikan yang banyak dibudidayakan hampir diseluruh propinsi di indonesia adalah ikan mas (Cyprinus
carpio). Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan spesies yang mudah dibudidayakan dan dapat
berkembang dengan baik. Daya adaptasi yang tinggi menyebabkan ikan mas dapat hidup dalam dataran
rendah sampai dataran tinggi. Disamping itu preferensi masyarakat terhadap ikan mas cukup tinggi.
Produksi ikan mas semakin meningkat sejalan dengan peningakatan permintaan untuk memenuhi
konsumen dalam negeri (Anonim., 2002)
Disamping itu Ikan mas (Cyprinus carpio ) juga merupakan jenis ikan air tawar yang hidup di perairan yang
mengalir tenang dengan suhu sejuk. Keunggulan ikan mas bagi para petani antara lain, mudah dipelihara
karena pemakan apa saja dan dapat hidup di air yang tergenang. Selain itu, harga ikan mas tidak terlalu
mahal, artinya dapat terjangkau oleh semua golongan. Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila ikan
mas termasuk salah satu komoditas unggulan di sector perikanan air tawar (Khairuman, dkk, 2001).
Ikan mas (Cyprinus carpio) banyak dikonsumsi karena rasanya yang enak, gurih dan mempunyai
kandungan gizi yang tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh dari Direktorat Gizi Departemen Kesehatan
RI (1981), ikan mas mengandung protein 4,5 gram, karbohidrat 23,1 gram, dan lemak 0,2 gram. Selain itu
mengandung kalori, fosfor (P) 134 mg, kalsium (Ca) 42 mg, besi (Fe) 1 mg, Vitamin B1 0,22 mg dan air
sebanyak 71 mg. Tidak mengherankan bila minat masyarakat untuk mengosumsi ikan mas semakin
meningkat seiring dengan peningkatan taraf hidup masyarakat (Hardjamulia, 1988).
Ikan mas juga merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar yang tergolong memiliki nilai ekonomis
penting. Ikan konsumsi ini termasuk salah satu komoditas sektor perikanan air tawar yang terus
berkembang pesat dari waktu ke waktu (Anonim., 2002)

1.2. Tujuan Kegiatan Umum Dan Khusus


Tujuan Umum
1. Untuk menciptakan usaha yang sehat dan menciptakan income yang optimal.
2. Untuk mengembangkan sumber daya yang optimal pada sub sektor perikanan.
3. Untuk menciptakan wadah kerjasama dan organisasi dalam usaha.
4. Untuk meningkatkan pendapatan atau penghasilan.
5. Untuk menerapkan Ilmu perikanan selama dibangku kuliah.
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui cara pemupukan yang baik dan benar.
2. Untuk mengetahui pertumbuhan pakan alami dengan metode pemupukan menggunakan kotoran
ayam.
3. Untuk mengetahui jenis – jenis pakan alami apa saja yang ada dalam wadah budidaya tersebut.
4. Untuk mengetahui pengaruh pakan alami terhadap pertumbuhan ikan mas.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Klasifikasi Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Klasifikasi ikan mas menurut Saanin (1986) sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Ostariophysi
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies :Cyprinus carpio L.
Secara umum karakteristik ikan mas memiliki bentuk tubuh yang agak memanjang dan sedikit memipih ke
samping (compressed). Sebagian besar tubuh ikan mas ditutupi oleh sisik kecuali pada beberapa strain yang
memiliki sedikit sisik. Moncongnya terletak di ujung tengah (terminal) dan dapat disembulkan (protaktil).Pada
bibirnya yang lunak terdapat dua pasang sungut.Pada bagian dalam mulut terdapat gigi kerongkongan
(pharyngeal teeth) sebanyak tiga baris berbentuk geraham. Memiliki sirip ekor menyerupai cagak ( Pribadidkk,
2002).
Saat ini Ikan mas mempunyai banyak ras atau stain. Perbedaan sifat dan ciri dari ras disebabkan oleh adanya
interaksi antara genotipe, lingkungan, musim dan cara pemeliharaan yang dapat dilihat dari bentuk tubuh dan
warnanya.
Adapun ciri-ciri dari beberapa strain Ikan mas adalah sebagai berikut:
1. Ikan mas punten: sisik berwarna hijau gelap, potongan badan paling pendek bagian punggung tinggi
melebar, mata agak menonjol, gerakannya gesit, perbandingan antara panjang badan dan tinggi badan antara
2,3:1.
2. Ikan mas majalaya: sisik berwarna hijau keabu-abuan dengan tepi sisik lebih gelap, punggung tinggi,
badannya relatif pendek, gerakannya lamban, bila diberi makanan suka berenang di permukaan air
perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,2:1.
3. Ikan mas si nyonya: sisik berwarna kuning muda, badan relatif panjang, mata pada ikan muda tidak
menonjol, sedangkan ikan dewasa bermata sipit, gerakannya lamban, lebih suka berada di permukaan air
, perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,6:1.
4. Ikan mas taiwan : sisik berwarna hijau kekuning-kuningan, badan relative panjang
, penampang punggung membulat, mata agak menonjol, gerakan lebih gesit dan aktif
, perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,5:1.
5. Ikan mas koi : bentuk badan bulat panjang dan bersisisk penuh, warna sisik bermacam-macam seperti
putih, kuning, merah menyala, atau kombinasi dari warna-warna Beberapa ras koi adalah long tail
Indonesian carp, long tail platinm nishikigoi, platinum nishikigoi, long tail shusui nishikigoi,
shusi nishikigoi, kohaku hishikigoi, lonh tail hishikigoi, taishusanshoku nshikigoi dan long tail
taishusanshoku nishikigoi.

Gambar 1 Ikan Mas Konsumsi


Perbedaan Ikan mas jantan dan Betina
Induk jantan
1. Pergerakan lincah
2. Bentuk tubuh ramping,
3. Bila diurut pada bagian anus akan keluar cairan putih (sperma).
Induk betina
1. Pergerakan ikan lamban
2. Pada malam hari sering meloncat-loncat
3. Perut membesar/buncit ke arah belakang dan jika diraba terasa lunak bila sudah matang gonad.
4. Lubang anus agak membengkak/menonjol dan berwarna kemerahan

Pemupukan dan pengapuran


Pemupukan kolam pada prinsipnya adalah untuk menyuburkan air, dengan terbentuknya pakan alami dan pupuk
dapat menjaga kesetimbangan air agar fluktuasi komponen perairan tidak besar. Kesuburan perairan ditandai
dengan air yang telah berwarna hijau cerah. Sedangkan Kegiatan pemupukan bertujuan antara lain :
1. Penumbuhan phytoplankton dan zooplankton
2. Menjaga, pH yang konstan
3. Menjaga keseimbangan ekosistem bio aquatic yang berfungsi sebagai penyediaan pakan alami untuk
starter maupun bakteri decomposer.
Menurut Hickling (1962) dalam Boyd (1982) Pemupukan organik sangat efisien untuk meningkatkan kelimpahan
zooplankton dan organise lainnya seperti benthos. Fox et al (1991) menyatakan bahwa perkembangan
zooplankton bergantung pada pemupukan. Hepher dan Prugnin (1981) mengemukakan bahwa peningkatan
zooplankton dan chironomous terutama disebabkan oleh peningkatan produksi bakteri dan protozoa pada kolam
yang diberi pupuk organik.
Pemupukan dilakukan 2 hari sebelum penebaran benih dengan dosis tiap kolam bervolume 60 m3, maka pupuk
setengah karung ± 25 kg pupuk. Pemupukan tidak harus dilakukan 2 hari sebelum penebaran jika kondisi
mendesak misal karena benih sudah ada dan siap untuk ditebar maka sebagai starter awal untuk benih maka
menggunakan 1/3 dari air budidaya sebelumnya.
Pemberian pupuk dapat dilakukan dengan menebarkan langsung ke air di dalam kolam atau pupuk ditaruh dalam
wadah yang memiliki ventilasi udara misal karung pakan, plastik yang di bolong kecil-kecil. Pakan alami ini dapat
memberikan gizi secara lengkap sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Dengan bentuk
dan ukuran mulut yang kecil, benih ikan sangat cocok diberikan pakan alami.Untuk tahap awal, pakan yang
diperlukan adalah pakan alami jenis Infusoria/Paramaecium. Pada tahap selanjutnya sesuai dengan
perkembangan ukuran mulut ikan, jenis pakan alami yang cocok diberikan yaitu Moina, sedangkan pada tahap
akhir sampai ikan siap tebar bisa diberikan pakan alami jenis Daphnia. Pakan alami merupakan salah satu faktor
penentu keberhasilan produksi benih ikan hias maupun ikan konsumsi.
menurut Hepher dan pruginin (1981) dengan meningkatnya ikan perunit area dan berat ikan maka kebutuhan
makan populasi juga meningkat. hal ini harus diikuti oleh peningkatan pakan alami. Sedangkan peningkatan
pakan alami lebih rendah dari peningkatan kebutuhan makan ikan. Jumlah pakan ikan dapat ditingkatkan melalui
pemupukan lanjutan.
Pengapuran dasar kolam sebaiknya dilakukan setelah pengolahan tanah. Pada saat tanah dibalikkan dan sambil
menunggu kering tanah dasar,penebaran kapur dapat dilakukan. Pengapuran merupakan salah satu upaya untuk
mempertahankan kestabilan keasaman (pH) tanah dan air, sekaligus memberantas hama penyakit. Jenis kapur
yang digunakan untuk pengapuran kolam ada beberapa macam diantaranya adalah kapur pertanian, yaitu kapur
carbonat : CaCO3 atau [CaMg(CO3)]2, dan kapur tohor/kapur aktif (CaO). Kapur pertanian yang biasa digunakan
adalah kapur karbonat yaitu kapur yang bahannya dari batuan kapur tanpa lewat proses pembakaran tapi
langsung digiling. Kapur pertanian ada dua yaitu Kalsit dan Dolomit. Dosis kapur yang akan ditebarkan harus
tepat ukurannyakarena jika berlebihan kapur akan menyebabkan kolam tidak subur, sedangkan bila kekurangan
kapur dalam kolam akan menyebabkan tanah dasar kolam menjadi masam. Tetapi ada juga para petani
menggunakan dosis kapur berkisar antara 100-200gram/m2 hal ini dilakukan bergantung kepada keasaman
tanah kolam.
Padat Penebaran larva
Padat penebaran ikan adalah jumlah ikan yang ditebar dalam wadah budidaya persatuan luas atau volume.
Menurut Hepher dalamHepher dan Pruginin (1981) kepdatan merupakan faktor utama yang mempengaruhi
pertumbuhan. Kepadatan ikan tergantung pada ukuran ikan yang dipelihara dan produktivitas kolam diantaranya
jumlah, kualitas dan manajemen pemeliharaan.
Pada pemeliharaan ikan dikolam ketika populasi sedikit dan pakan yang tersedia bagi setiap individu masih
melebihi kebutuhannya maka pertumbuhan maximum dapat terjadi.
Menurut Santoso (1993) padat tebar larva ikan mas untuk pendederan pertama 100 – 200 ekor/m2 . batas padat
tebar sangat bervariasi untuk setiap spesies dan bergantung pada umumnya dan ukuran itu sendiri serta metode
pemeliharaan (Huet, 1995). Namun semakin tinggi tingkat kepadatan ikan dapat menyebabkan banyak masalah
yang timbul seperti sejumlah penyakit, terjadi kompetisi dalam mengambil makanan yang pada akhirnya akan
menimbulkan terjadinya kanibalisme ( Stickney, 1993). Namun pada saat kebutuhan pakan per ekor untuk
pertumbuhan maximum melebihi ketersediaan pakan yang ada dalam wadah budidaya, maka laju pertumbuhan
akan menurun.
Pertumbuhan
Pertumbuhan ikan menurut Rousefell dan Evenhart (1953) dan weathearley (1972) adalah pertambahan ukuran
baik panjang, berat maupun volume sehubungan dengan perubahan waktu.
Laju pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh banyak faktor, Harper dan pruginin (1981) menyatakan bahwa
pertumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu :
1. Hubungan dengan keadaan ikan itu sendiri seperti genetik dan keadaan fisiologi (kesehatan dan
kematangan gonad).
2. Lingkungan tempat hidup ikan seperti : sifat kimia air, sifat kimia tanah, suhu air, sisa metabolisme,
ketersediaan oksigen dan ketersediaan pakan.
National Research Council (1997) mengatakan bahwa pertumbuhan akan terjadi jika jumlah pakan yang
dikonsumsi ikan lebih besardaripada yang dibutuhkan ikan untuk pemeliharaan tubuh.
Proses Produksi Pembenihan ikan air tawar
Menurut Sutisna et al (1995) pembenihan ikan mas menyangkut dalam 2 hal penting yaitu breeding dan seeding.
Breeding adalah semua perlakuan yang diberikan terhadap induk sehingga menghasilkan larva, sedangkan
seeding adalah penanganan mulai dari larva sampai dengan benih siap dipasarkan. Benih ikan adalah ikan yang
siap ditebar untuk dibesarkan (Ditjen perikanan, 1994). Dalam pembenihan ikan mas induk merupakan sarana
produksi yang terpenting. Kualitas dan kuantitas tergantung pada induk yang akan dipijahkan.
Pemijahan adalah proses pengeluaran telur oleh induk betina dan sperma oleh induk jantan yang kemudian
diikuti dengan perkawinan. Proses pemijahan sebenarnya merupakan reaksi terhadap rangsangan alami yang
bersifat kompleks (Sutisna et al, 1995). Setelah terjadi pemijahan tahap selanjutnya adalah proses penetasan.
Proses penetasan terjadi terjadi mulai telur dibuahi samapai dengan menetas. Pembuahan ini terjadi secara
eksternal dan telur yang tidak dibuahi akan berwarna putih dan mengalami kematian.
Pada ikan mas penetasan terjadi dalam tempo 18 jam setelah pembuahan dan sesuai dengan waktu
pengeluaran telurnya (Susanto, 1987). Setelah menetas embrio memasuki masa larva. Larva adalah embrio
yang masih berbentuk primitifm ataunsedang dalam proses peralihan untuk menjadi bentuk definitif. Menurut
Sutisna et al (1995) akhir masa larva ditentukan dengan habisnya isi kantong telur. Saat itu merupakan akhir dari
bentuk primitif atau sedang dalam proses peralihan untuk menjadi bentuk definitif yaitu bentuk tubuh yang sama
dengan bentuk tubuh induk/dewasa. saat larva berumur 5 – 7 hari maka larva siap ditebar dikolam pendederan I
(Santoso,1993).
Pendederan merupakan rangkaian pemeliharaan benih secara bertahap. Pendederan ikan mas biasanya
dilakukan dalam 3 tahap yaitu pendederan I mulai dari larva lepas hapa ( 5 – 7 hari) ukuran 2 – 3 cm lama
pemliharaan 21 hari. Pendederan II mulai dari benih ukuran 2 – 3 cm sampai ukuran 5 – 6 cm dengan lama
pemeliharaan 21 – 28 hari. Pendederan III mulai dari mulai dari benih ukuran 5 – 6 cm sampai dengan 10 – 15
cm dengan berat 40 – 50 gram dengan lama pemeliharaan 28 hari (Sutisna et al, 1995).
Persiapan kolam untuk pendederan I adalah dengan mengeringkan dasar kolam tujuannya untuk memberantas
hama dan penyakit ikan dan untuk menetralkan gas – gas yang beracun, lalu pemupukan dengan dosis 200 –
1000 gr/m2. Bila ada bagian kolam yang becek dan tidak dapat kering maka lakukan pengapuran tohor untuk
membunuh hama dan penyakit juga bisa untuk menetralkan Ph air jika berada pada keadaan asam. Dosis kapur
yang digunakan adalah 60 gr/m2 jika tanah tidak kering maka dosis kapur yang digunakan adalah lebih dari 60
gr/m2. Tinggi air tidak lebih dari 40 cm karena benih ikan yang masih kecil tidak kuat untuk diam pada dasar
kolam yang dalam.

BAB 3 RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN ON FARM

3.1 Tempat Dan Waktu


Kegiatan On farm yang berjudul “ PEMBENIHAN DAN PENDEDERAN IKAN MAS”(Cyprinus carpio)”Khususnya
dalam Peningkatan Pertumbuhan Pakan alami dengan Pupuk ayam. Kegiatan On farm Dilaksanakan Pada Bulan
Desember 2013 sampai Bulan Maret 2014. Kegiatan On farm ini Bertempat Di Departemen Perikanan Budidaya
Perairan (vedca), Cianjur dan Sawah Harempoy.
3.2 Alat Dan Bahan
3.2.1 Alat
1. Bak semen
2. Waring
3. Anco
4. Hapa (kotak dari jaring/kelambu,
5. Seser,
6. Ember,
7. Timbangan skala kecil (gram) dan besar (kg),
8. Cangkul, arit, pisau
9. Ayakan penandean diameter 5 cm
10. Kakaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat),
11. Sabetan
12. Termometer
13. Alat tulis
3.2.2 Bahan
1. Induk Ikan Mas jantan dan betina
2. Kapur
3. Pupuk
4. Kuning telur
5. Pakan Hyprofit dan Probiotik
6. Kantong Plastik, Karet.
Tahapan Pelaksanaan
3.3.1 Prosedur Kerja
1. Menyiapkan waring dan media pembenihan
Perbaikan waring
Pencucian waring
Perbaikan inlet dan outlet
Pengisian air
2. Pengelolaan induk
Pemilihan calon induk
Seleksi induk jantan dan betina
Pemberokan secara terpisah antara induk jantan dan betina
3. Pemijahan induk
Menyiapkan media pemijahan dan kakaban
Penyatuan induk jantan dan betina
Penutupan wadah pemijahan
4. Penetasan telur dan pemeliharaan larva
Mengkondisikan suhu ruangan
Pemindahan kakaban pada media penetasan
Pemberian emulsi kuning telur
Pemberian pakan alami
Pengelolaan kualitas air
Pengendalian Hama dan Penyakit
Perhitungan jumlah larva
Sortasi dan grading
5. Kegiatan Pendederan
Pengeringan kolam
Perbaiakan pematang
Pengolahan tanah
Pemupukan
Pengapuran
Pengisiaan air
Penebaran larva
Pengelolaan parameter kualitas air
Pemberian pakan
Pengamatan pertumbuhan
Sortasi dan grading
6. Pemanenan dan penjualan benih
Pencarian informasi pasar
Transaksi harga benih
Pengurangan media pemeliharaan
Penangkapan benih
Sortasi dan grading seukuran pasar
Packing (penemasan benih)
7. Pengamatan Plankton
Air kolam diambil sebanyak 10 liter
Kemudian air tersebut disaring menggunakan planktonnet. Kemudian air saringan sample tersebut
diambil dan dimasukkan kedalam botol yang sudah diteteskan dengan formalin 1 tetes.
Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali ulangan dengan 1 tetes air sample tersebut dengan menggunakn
cover glass dan diamati dibawah mikroskop.

BAB 4 JADWAL PELAKSANAAN


4.1 Jadwal Pelaksanaan
Bulan Ke-
No Kegiatan Desember Januari Pebruari Maret
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan (Alat, bahan
1
dan proposal)
Persiapan wadah dan
2
media
3 Pengelolaan induk
4 Pemijahan induk
5 Penetasan telur
6 Pemeliharaan larva
7 Penjualan benih
Pemijahan ke-2
8 Pemijahan induk
9 Penetasan telur
10 Pemeliharaan larva
11 Penjualan benih
8 Pembuatan laporan
9 Seminar
10 Pengesahan laporan

DAFTAR PUSTAKA
Afriantono, E dan Evi Liviawaty.1992. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan. Kanisius, Yogyakarta.
Dailami.D, A.S. 2002.Agar Ikan Sehat.Swadaya . Jakarta.
Khairuman, Sudenda. D dan Gunadi. B., 2008. Budidaya Ikan Mas Secara Intensif Revisi. Agromedia Putaka,
Jakarta.
Khairuman, Sudenda.D dan Gunadi.B., 2005. Budidaya Ikan Mas Secara Intensif Agromedia Putaka, Jakarta
Lesmana, Darti. S, 2003.Mencegah dan Menanggulangi Penyakit Ikan Hias. Penebar Swadaya.
Pribadi, T.S., Muharnanto, Endah. J., Listyarini.T dan Herlina.R., 2002.Pembesaran Ikan Mas di Kolam Air Deras.
Agromedia Putaka, Jakarta.
Rukmana, R.H., 2006. Ikan Mas (Pembenihan dan Pembesaran). Aneka Ilmu, Semarang
Saanin.,1986. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Bina Cipta, Bandung
Lampiran 1.Rencana Anggaran Biaya

HargaSatuan
No Uraian Jumlah Satuan Jumlah
(Rp)

Biaya Investasi

Sewa kolam 1 Petak 200.000 200.000


1. · Kolam pendederan sawah
· Kolam pemijahan 5 bak 45.000 225.000

Alatperikanan (seser, ember,


2. 1 set 100.000 100.000
hapa, serok, kakaban, heater dll)

3. Paralon 1 batang 35.000 35.000

Plastik
4 2 pics 85.000 170.000
Plastik. Pembungkus pematang

Total Biaya Investasi 730.000

Modal Biaya Operational

PakanLarva
2 Bal 85.000 170.000
1. ü Hi-Provite
1 Kg 8000 16000
ü Telur ayam

Pakan benih
2 3 Bal 135.000 405.000
ü Pelet PF 800

Induk ikan mas


7 Kg 55.000 385.000
3. · betina
7 kg 45.000 315.000
· jantan

3 Karung 45.000
4. Pupukayam 135.000
2 karung 35.000
Kapur pertanian 70.000
5. Probiotik EM4 1 Botol 55.000 55.000

5. Sewa ala tpengukurkualitas air 1 set 150.000 150.000

Sewaalat lab. HPI


1 Set 8000 8.000
Alat Laboratorium

Total Biaya Operasional 1.659.000

Total Biaya Produksi 2.309.000

Total produksi
Total biayaproduksi = Biayainvestasi + biayaoperasional
=Rp.730.000,- + Rp. 1.659.000,-
= Rp. 2.389.000,-
Pendapatan
Kegiatan Pembenihan
Pendapatan = SR x Benih yang didederkan x Harga jual
= 60% x 45.000 x 2 x Rp. 50,-
= Rp 2.700.000
Total pendapatan = Pendapatan Pembenihan –biayaproduksi
= Rp. 2.700.000 – Rp. 2.389.000
= Rp., 311.000 x 2 = 622.000
Pendapatan2 x periode pemijahanadalah Rp.622.000

Anda mungkin juga menyukai