a. Pemerintah Desa Gucialit Kecamatan Gucialit Kripik adalah sejenis makanan ringan berupa irisan tipis dari umbi-umbian, buah-buahan atau sayuran yang di oleh menjadi keras atau renyah. secara umum kripik di buat melalui tahap penggorengan, tetapi ada pula yang melalui tahap penjemuran atau pengeringan. Keripik dapat berasa dominan pedas, asin, manis, asam, dan gurih atau paduan dari beberapa rasa. Keripik talas merupakan makanan ringan yang sangat renyah dan memiliki berbagai macam rasa, baik rasa manis, pedas ataupun rasa gurih. Silahkan anda buat sesuai dengan selera dan keinginan anda untuk pilihan rasanya. Dengan proses pembuatan yang sangat mudah anda dapat membuat makanan enak yang satu ini. b. UMKM Binaan Kabupaten Sragen Salah satu kripik yang saat ini menjadi camilan favorit adalah kripik talas. Keripik talas adalah makanan yang terbuat dari talas yang dikupas, diiris tipis kemudian digoreng ini, biasanya tersedia berbagai macam rasa, yaitu rasa original, asin, balado dan lain-lain. RH Kripik, nama usaha Ibu Herawati yang diambil dari nama anaknya, yaitu Ridho dan Habibi ini beda dengan kripik-kripik lain diluar sana, karena RH Kripik hanya memilih bahan-bahan berkualitas untuk bahan dasar kripiknya. Untuk memenuhi kebutuhan produksi kripik talas, RH kripik mendatangkan talas dari daerah Lumajang 3 ton per minggunya. Dengan harga 40 ribu per kg dan 10 ribu perkemasan kalian sudah dapat menikmati kripik talas yang best seller diantara varian kripik lainya. Inovasi turunan tales atau biasa disebut sepingan bisa juga dibuat tepung untuk membuat kue moci dan brownis. Talas di tangan Herawati bisa menjadi makanan kudapan yang inovatif. 3.2 Pengalaman Petani Gusti Nyoman Sila (52) seorang petani di Dusun Kartiasa, Desa Pegadungan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng sukses mengembangkan berbagai jenis varian tanaman talas (keladi) diantaranya, Talas Pratama 2 Berlian, Talas Gambir, Talas Bogor, Talas Udang, Talas Ketan, Talas Jepang dan Talas Togog Kuning. Saya tertarik membudidayakan talas jenis ini karena dari segi perawatan tidak terlalu sulit, tahan penyakit dan tidak terlalu boros dengan air. Hasil dari umbi keladi tersebut sangat menjanjikan. Membudidayakan tanaman talas secara organik dengan membuat pupuk organik sendiri dari bahan kotoran ternak sapi yang dicampur dengan serasah dari limbah sawah difermentasi dengan produk EM4. Budidaya secara organik memang lebih menguntungkan, dimana pertumbuhan tanaman keladi cukup bagus, umbi yang dihasilkan cukup besar, tidak berserat serta keladi yang habis dipanen bisa disimpan hingga satu bulan, kalau menggunakan non organik hanya bisa bertahan seminggu. Pasca panen umbi keladi Gusti Sila tidak pernah sulit dalam pemasaran, selalu habis di lahan tidak sampai dijual ke pasar, karena sudah ada pelanggan tetap. Dimana dalam satu pohon keladi yang dipanen pada usia maksimal 10 bulan bisa menghasilkan berat hingga 7-8 kgUntuk bibit tanaman keladi, awalnya Gusti Sila mendatangkan dari daerah Bogor, Jawa Barat. Dan kini semakin berkembang, karena setiap pohon keladi yang berusia 5 bulan sudah bisa mengeluarkan sejumlah tunas yang bisa dijadikan bibit.Kesuksesan Gusti Sila menghasilkan cuan dari umbi keladi menarik minat petani sekitar untuk mengikuti jejaknya. Terbukti saat ini sudah ada sekitar 50 orang petani yang menanam keladi dan mengambil bibit.
3.3 Sumber Lain yang dapat Dipercaya
UMKM Keripik Talas Risma yang dimiliki oleh ibu Malika. Usaha ini merupakan usaha yang masih terbilang baru dan juga masih dikerjakan secara individu. Terdapat beberapa masalah yang dihadapi oleh usaha keripik talas ini dalam mengemabngkan produk yang dimiliki ditengah perubahan zaman diaman saat ini sektor industri sudah masuk di era industri 4.0. Dari masalah tersebut, maka mahasiswa KKN-T Universitas Muhammadiyah Purworejohadir untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut dengan semaksimal mungkin sehingga kedepannya dapat bermanfaat bagi UMKM Keripik Talas Risma agar usaha yang dijalankan dapat bertahan di era industri 4.0 saat ini. Masalah yang dihadapi oleh umkm keripik talas risma yaitu kurangnya inovasi produk dalam segi kemasan atau packaging, belum menerapkan digital marketing, dan kurangnya penggunaan teknologi dalam melakukan proses produksi. Dalam proses produksi usaha keripik talas ini masih menggunakan alat yang sederhana sehingga dalam proses produksi sering terjadi kendala. Oleh karena itu, Mahasiswa KKN-Tmembantu pelaku usaha dengan memfasilitasi alat-alat produksi modern yang dapat mendukung dalam pembuatan produk dan memudahkan dalam proses produksi seperti sealer makanan untuk kemasan dan timbangan. Alat-alat tersebut diharpkan dalam jangka panjang dapat bermanfaat bagi usaha umkm keripik talas risma. Kegiatan pengembangan umkm serta upaya-upaya yang dilakukan oleh mahasiswa kknt dalam membantu mengatasi masalah yang ada pada usaha diharapkan dapat sangat bermanfaat bagi pelaku usaha agar dapat menghadapi era industri 4.0saat ini serta dapat secara efektif dan efisien meningkatkan penjualan dan mendukung proses pemasaran produk lebih baik lagi (Kurniawan et al., 2023). DAFTAR PUSTAKA Kurniawan, A., Saputra, S., Fitriastuti, F. W., Murdiyani, I., Mauza, A., Anggraeni, N. K., Wijayanti, S. N., Novanti, N. T., Sthil, T., & Faiq, N. R. (2023). PENGEMBANGAN UMKM KERIPIK TALAS DI DESA PUCANG AGUNG UNTUK MENGHADAPI ERA INDUSTRI 4 . 0 DEVELOPMENT MSMEs OF KERIPIK TALAS IN PUCANG AGUNG VILLAGE TO FACE. BIBLIOGRAPHY Gucialit, D. (2017, Oktober 10). gucialit-gucialit.lumajangkab. Retrieved from SistemInformasiDesa:HYPERLINK "https://gucialit- gucialit.lumajangkab.go.id/index.php/first/artikel/53"https:// gucialitgucialit.lumajangkab.go.id/index.php/first/artikel/53 Sargen, K. (2019, November 15). sragenkab. Retrieved from UMKM Binaan Kabupatenn Sargen: https://sragenkab.go.id/jelajah-sukowati/pemuda- inspiratif--dengan-modal-40-ribu-herawati-menjadi-jutawan.html