Anda di halaman 1dari 6

LEARNING JOURNAL

Matakuliah : Ilmu Pengetahuan Bumi & Antariksa


Materi Perkuliahan : Matahari
Nama Mahasiswa : Nyimas Salsa Humairah
Dosen : Dr. Derlina, M.Si
Nomor Presensi : 20

MATAHARI

A. Pokok Pikiran
 Pengertian Matahari

Matahari atau Surya adalah bintang di pusat tata surya. Bentuknya nyaris bulat dan terdiri


dari plasma panas bercampur medan magnet. Diameternya sekitar 1.392.684 km, kira-kira 109 kali
diameter Bumi, dan massanya (sekitar 2×1030 kilogram, 330.000 kali massa Bumi) mewakili
kurang lebih 99,86 % massa total tata surya.

Matahari terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu akibat peluruhan gravitasi suatu
wilayah di dalam sebuah awan molekul besar. Sebagian besar materi berkumpul di tengah,
sementara sisanya memipih menjadi cakram beredar yang kelak menjadi tata surya. Massa pusatnya
semakin panas dan padat dan akhirnya memulai fusi termonuklir di intinya.

 Struktur Matahari

Sama seperti bumi, matahari memiliki banyak lapisan yang berbeda untuk menentukan strukturnya.
Berbeda dengan bumi, matahari benar-benar gas, tidak ada permukaan padat di matahari. Meskipun
matahari benar-benar terbuat dari gas, kepadatan dan suhu gas berubah drastis dari pusat ke daerah
terluar matahari. Densitas matahari adalah 150 gram per cm3.

 Inti

matahari diperkirakan merentang dari pusatnya sampai 20–25% radius


matahari. Kepadatannya mencapai 150 g/cm3 (sekitar 150 kali lipat kepadatan air) dan suhu
mendekati 15,7 juta kelvin (K). Sebaliknya, suhu permukaan matahari kurang lebih 5.800 K.
Analisis terkini terhadap data misi SOHO menunjukkan keberadaan tingkat rotasi yang lebih cepat
di bagian inti ketimbang di seluruh zona radiatif. Sepanjang masa hidup matahari, energi dihasilkan
oleh fusi nuklir melalui serangkaian tahap yang disebut rantai p–p (proton–proton); proses ini
mengubah hidrogen menjadi helium. Hanya 0,8% energi matahari yang berasal dari siklus CNO.

Inti adalah satu-satunya wilayah matahari yang menghasilkan energi termal yang cukup
melalui fusi; 99% tenaganya tercipta di dalam 24% radius matahari. Fusi hampir berhenti
sepenuhnya pada tingkat 30% radius. Sisanya dipanaskan oleh energi yang ditransfer ke luar oleh
radiasi dari inti ke zona konvektif di luarnya. Energi yang diproduksi melalui fusi di inti harus
melintasi beberapa lapisan dalam perjalanan menuju fotosfer sebelum lepas ke angkasa dalam
bentuk sinar matahari atau energi kinetik partikel

 Zona Radiasi

Lapisan i di atas inti matahari. Densitas perlahan menurun ketika menjauh dari inti. Cahaya
yang dihasilkan oleh fusi nuklir di inti bergerak keluar dari kulit inti matahari disebut zona radiasi.
Lapisan ini tidak sepadat dengan inti tapi masih padat sehingga cahaya dari inti memantul keluar
sekitar 100.000 tahun untuk bergerak melalui zona radiasi.

 Zona Konveksi

Ini adalah lapisan matahari di atas zona radiasi. Di luar zona radiasi suhu relatif dingin, 2
juta derajat Kelvin di zona konveksi dan 5 juta derajat Kelvin di zona radiasi. Pada suhu ini, atom-
atom di dalamnya akan menyerap energi, tapi karena atom dingin  dan padat, atom tidak
melepaskannya begitu mudah. Akibatnya transfer energi oleh radiasi melambat secara signifikan.
Ini adalah lapisan matahari di atas zona radiasi. Di luar zona radiasi suhu relatif dingin, 2 juta
derajat Kelvin di zona konveksi dan 5 juta derajat Kelvin di zona radiasi. Pada suhu ini, atom-atom
di dalamnya akan menyerap energi, tapi karena atom dingin  dan padat, atom tidak melepaskannya
begitu mudah. Akibatnya transfer energi oleh radiasi melambat secara signifikan.

 Fotosfer

Permukaan matahari yang tampak, fotosfer, adalah lapisan yang di bawahnya matahari
menjadi opak terhadap cahaya tampak. Di atas fotosfer, sinar matahari yang tampak bebas
berkelana ke angkasa dan energinya terlepas sepenuhnya dari matahari. Perubahan opasitas
diakibatkan oleh berkurangnya jumlah ion H− yang mudah menyerap cahaya tampak. Sebalinya,
cahaya tampak yang kita lihat dihasilkan dalam bentuk elektron dan bereaksi dengan
atom hidrogen untuk menghasilkan ion H−. Tebal fotosfer puluhan sampai ratusan kilometer,
sedikit kurang opak daripada udara di Bumi. Karena bagian atas fotosfer lebih dingin daripada
bagian bawahnya, citra matahari tampak lebih terang di tengah daripada pinggir atau lengan cakram
matahari; fenomena ini disebut penggelapan lengan.

 Atmosfer

Bagian matahari di atas fotosfer disebut atmosfer matahari. Atmosfer dapat diamati


menggunakan teleskop yang beroperasi di seluruh spektrum elektromagnet, mulai dari radio hingga
cahaya tampak sampai sinar gama, dan terdiri dari lima zona utama: suhu
rendah, kromosfer, wilayah transisi, korona, dan heliosfer. Heliosfer, dianggap sebagai atmosfer
terluar tipis matahari, membentang ke luar melewati orbit Pluto hingga heliopause yang membentuk
batas dengan medium antarbintang. Kromosfer, wilayah transisi, dan korona jauh lebih panas
daripada permukaan matahari. Alasannya belum terbukti tepat; bukti yang ada memperkirakan
bahwa gelombang Alfvén memiliki energi yang cukup untuk memanaskan korona.

 Medan Magnet

Matahari adalah bintang bermagnet aktif. Matahari memiliki medan magnet kuat yang


berubah-ubah tiap tahun dan berbalik arah setiap sebelas tahun di sekitar maksimum
matahari. Medan magnet matahari menjadi penyebab sejumlah dampak yang secara kolektif
disebut aktivitas matahari, termasuk titik matahari di permukaan matahari, semburan matahari, dan
variasi angin matahari yang mengangkut material melintasi tata surya. Dampak aktivitas matahari
terhadap Bumi meliputi aurora di lintang tengah sampai tinggi serta gangguan komunikasi radio
dan tenaga listrik. Aktivitas matahari diduga memainkan peran besar dalam pembentukan dan
evolusi tata surya. Aktivitas matahari mengubah struktur atmosfer terluar Bumi.

 Pergerakan Matahari

Matahari mempunyai dua macam pergerakan, yaitu sebagai berikut:

 Matahari berotasi pada sumbunya dengan selama sekitar 27 hari untuk mencapai satu kali
putaran. Gerakan rotasi ini pertama kali diketahui melalui pengamatan terhadap perubahan
posisi bintik matahari. Sumbu rotasi matahari miring sejauh 7,25° dari sumbu orbit Bumi
sehingga kutub utara matahari akan lebih terlihat di bulan September sementara kutub
selatan matahari lebih terlihat di bulan Maret. Matahari bukanlah bola padat, melainkan bola
gas, sehingga matahari tidak berotasi dengan kecepatan yang seragam. Ahli astronomi
mengemukakan bahwa rotasi bagian interior matahari tidak sama dengan bagian
permukaannya. Bagian inti dan zona radiatif berotasi bersamaan, sedangkan zona konvektif
dan fotosfer juga berotasi bersama, tetapi dengan kecepatan yang berbeda. Bagian ekuatorial
(tengah) memakan waktu rotasi sekitar 24 hari, sedangkan bagian kutubnya berotasi selama
sekitar 31 hari. Sumber perbedaan waktu rotasi matahari tersebut masih diteliti.
 Matahari dan keseluruhan isi tata surya bergerak di orbitnya mengelilingi
galaksi Bimasakti. Matahari terletak sejauh 28 ribu tahun cahaya dari pusat galaksi
Bimasakti. Kecepatan rata-rata pergerakan ini adalah 828 ribu km/jam sehingga
diperkirakan akan membutuhkan waktu 230 juta tahun untuk mencapai satu putaran
sempurna mengelilingi galaksi.
 Cirri Khas Matahari
 Prominensa (Lidah Api Matahari)

Prominensa adalah salah satu ciri khas matahari, berupa bagian matahari menyerupai lidah
api yang sangat besar dan terang yang mencuat keluar dari bagian permukaan serta sering kali
berbentuk loop (putaran). Prominensa disebut juga sebagai filamen matahari karena, meskipun
julurannya sangat terang bila dilihat di angkasa yang gelap, prominensa tidak lebih terang daripada
keseluruhan matahari itu sendiri. Prominensa hanya dapat dilihat dari Bumi dengan
bantuan teleskop dan filter. Prominensa terbesar yang pernah ditangkap oleh SOHO (Solar and
Heliospheric Observatory) diperkirakan sepanjang 350 ribu km.

 Bintik Matahari

Bintik matahari adalaah granula-granula cembung kecil yang ditemukan di bagian fotosfer
matahari dengan jumlah yang tak terhitung. Bintik matahari tercipta saat garis medan magnet
matahari menembus bagian fotosfer. Ukuran bintik matahari dapat lebih besar daripada Bumi.
[95] Bintik matahari memiliki daerah yang gelap bernama umbra, yang dikelilingi oleh daerah yang
lebih terang disebut penumbra. Warna bintik matahari terlihat lebih gelap karena suhunya yang jauh
lebih rendah dari fotosfer. Suhu di daerah umbra adalah sekitar 2.200 °C sedangkan di daerah
penumbra adalah 3.500 °C. Karena emisi cahaya juga dipengaruhi oleh suhu maka bagian bintik
matahari umbra hanya mengemisikan 1/6 kali cahaya bila dibandingkan permukaan matahari pada
ukuran yang sama.

 Angin Matahari

Angin matahari terbentuk dari aliran konstan dari partikel-partikel yang dikeluarkan oleh
bagian atas atmosfer matahari yang bergerak ke seluruh tata surya. Partikel-partikel tersebut
memiliki energi yang tinggi. Namun, proses pergerakan ke luar medan gravitasi matahari pada
kecepatan yang begitu tinggi belum dimengerti secara sempurna. Kecepatan angin surya terbagi
dua, yaitu angin cepat yang mencapai 400 km/s dan angin cepat yang mencapai lebih dari
500 km/s. Kecepatan ini juga bertambah secara eksponensial seiring jaraknya dari matahari. Angin
matahari yang umum terjadi memiliki kecepatan 750 km/s dan berasal dari lubang korona di
atmosfer matahari.

 Badai Matahari

Badai matahari terjadi ketika ada pelepasan seketika energi magnetik yang terbentuk di
atmosfer matahari. Plasma matahari yang meningkat suhunya hingga jutaan Kelvin beserta partikel-
partikel lainnya berakselerasi mendekati kecepatan cahaya. Total energi yang dilepaskan setara
dengan jutaan bom hidrogen berukuran 100 megaton. Jumlah dan kekuatan badai matahari
bervariasi. Ketika matahari aktif dan memiliki banyak bintik, badai matahari lebih sering terjadi.
Badai matahari sering kali terjadi bersamaan dengan luapan massa korona. Badai matahari
memberikan risiko radiasi yang sangat besar terhadap satelit, pesawat ulang alik, astronaut, dan
terutama sistem telekomunikasi Bumi. Badai matahari yang pertama kali tercatat dalam pustaka
astronomi adalah pada tanggal 1 September 1859. Dua peneliti, Richard C. Carrington dan Richard
Hodgson yang sedang mengobservasi bintik matahari melalui teleskop di tempat terpisah,
mengamati badai matahari yang terlihat sebagai cahaya putih besar di sekeliling matahari. Kejadian
ini disebut Carrington Event dan menyebabkan lumpuhnya jaringan telegraf transatlantik antara
Amerika dan Eropa.

 Manfaat dan Peran Matahari

Matahari adalah sumber energi bagi kehidupan. Matahari memiliki banyak manfaat dan peran yang
sangat penting bagi kehidupan seperti:

 Panas matahari memberikan suhu yang pas untuk kelangsungan hidup organisme di


Bumi. Bumi juga menerima energi matahari dalam jumlah yang pas untuk membuat air tetap
berbentuk cair, yang mana merupakan salah satu penyokong kehidupan. Selain itu, panas
matahari memungkinkan adanya angin, siklus hujan, cuaca, dan iklim.
 Cahaya matahari dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan berklorofil untuk
melangsungkan fotosintesis, sehingga tumbuhan dapat tumbuh serta menghasilkan oksigen
dan berperan sebagai sumber pangan bagi hewan dan manusia. Makhluk hidup yang sudah
mati akan menjadi fosil yang menghasilkan minyak Bumi dan batu bara sebagai sumber
energi. Hal ini merupakan peran dari energi matahari secara tidak langsung 
 Pembangkit listrik tenaga matahari adalah moda baru pembangkit listrik dengan sumber
energi terbarukan. Pembangkit listrik ini terdiri dari kaca-kaca besar atau panel yang akan
menangkap cahaya matahari dan mengkonsentrasikannya ke satu titik. Panas yang ditangkap
kemudian digunakan untuk menghasilkan uap panas bertekanan, yang akan dipakai untuk
menjalankan turbin sehingga energi listrik dapat dihasilkan. Prinsip panel surya adalah
penggunaan sel surya atau sel photovoltaic yang terbuat dari silikon untuk menangkap sinar
matahari. Sel surya sudah banyak dipakai untuk kalkulator tenaga surya. Panel surya sudah
banyak dipasang di atap bangunan dan rumah di daerah perkotaan untuk mendapatkan listrik
dengan gratis.
 Pergerakan rotasi Bumi menyebabkan ada bagian yang menerima sinar matahari dan ada
yang tidak. Hal inilah yang menciptakan adanya hari siang dan malam di Bumi. Sedangkan
pergerakan Bumi mengelilingi matahari menyebabkan terjadinya musim.
 Matahari menjadi penyatu planet-planet dan benda angkasa lain di sistem tata surya yang
bergerak atau berotasi mengelilinya. Keseluruhan sistem dapat berputar di luar angkasa
karena ditahan oleh gaya gravitasi matahari yang besar.

B. Penerapan
Seperti yang kita ketahui banyak riset yang menunjukkan bahwa siswa lebih tertarik dan
mudah untuk memahami suatu materi apabila dijelaskan menggunakan bahan ajar. Nah ketika
saya menjadi seorang guru nantinya, saya akan menggunakan media sebagai penunjang dari
pembelajaran materi ini. Sebagai contoh, saya akan menggunakan PPT untuk menjelaskan,
dengan tamplate yang menarik serta disuguhkan dengan gambar-gambar yang membuat anak-
anak tertarik dan mudah untuk mengingatnya.

Anda mungkin juga menyukai