Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matahari merupakan sumber energi untuk kehidupan yang berkelanjutan.
Panas Matahari menghangatkan bumi dan membentuk iklim, sedangkan cahayanya
menerangi Bumi serta dipakai oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Bentuk
Matahari nyaris bulat sempurna dengan kecepatan sebesar sembilan per satu
juta. Matahari tidak punya batas pasti seperti planet-planet berbatu.
Karakteristik Matahari terdiri dari inti, zona radiatif, zona konvektif fotosfer,
atmosfer, medan magnet. Matahari yaitu bintang yang memproduksi energi sendiri
yang dapat berwujud sinar karena terjadi reaksi termonuklir dan diketahui pula
bahwa bulan tidak bercahaya dan hanya memantulkan cahaya yang didapat dari
matahari. Adapun materi yang akan disampaikan pada makalah ini yaitu,
pengertian Matahari, Karakteristik dan ciri khas Matahari, Bentuk dan keadaan
fisik Matahari, Pergerakan Matahari, serta manfaat dan peran Matahari.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini yaitu :
1. Apa pengertian matahari ?
2. Bagaimana karakteristik dan ciri khas matahari ?
3. Bagaimanakah bentuk dan keadaan fisik matahari?
4. Bagaimana pergerakan matahari ?
5. Apa manfaat dan peran matahari ?

C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian matahari
2. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik dan ciri khas matahari
3. Untuk mengetahui bagaimana bentuk dan keadaan fisik matahari
4. Untuk mengetahu bagaiamana pergerakan matahari
5. Untuk mengetahui apa saja manfaat dan peran matahari

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Matahari
Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan helium.
Matahari termasuk bintang berwarna
putih yang berperan sebagai pusat tata
surya. Seluruh komponen tata surya
termasuk 8 planet dan satelit
masing-masing, planet-planet kerdil,
asteroid, komet, dan debu angkasa
berputar mengelilingi Matahari. Di
samping sebagai pusat peredaran, Matahari juga merupakan sumber energi untuk
kehidupan yang berkelanjutan. Panas Matahari menghangatkan bumi dan
membentuk iklim, sedangkan cahayanya menerangi Bumi serta dipakai oleh
tumbuhan untuk proses fotosintesis. Tanpa Matahari, tidak akan ada kehidupan di
Bumi karena banyak reaksi kimia yang tidak dapat berlangsung.

Matahari menjadi pusat dan induk tata surya kita. Benda langit ini adalah
sebuah bintang sejati. Matahari merupakan sebuah bintang yang sebenarnya
hanyabiasa-biasa saja. Matahari berukuran sedang, banyak bintang yang lain yang
lebih besar, lebih berat, lebih panas, dan cahaya lebih cerah lagi. Matahari tampak
jauh lebih besar karena letaknya jauh lebih dekat kita dari pada bintang-bintang
lainnya. Jauhnya kira-kira 149.600.000 km. bintang yang terdekat lainnya adalah
bintang Alpha Centuri, Jauhnya lebih dari 40.000.000.000.000 km.

Nicolaus Copernicus adalah orang pertama yang mengemukakan teori bahwa


Matahari adalah pusat peredaran tata surya pada abad 16. Teori ini kemudian
dibuktikan oleh Galileo Galilei dan pengamat angkasa lainnya. Teori yang
kemudian dikenal dengan nama heliosentrisme ini mematahkan teori geosentrisme
(bumi sebagai pusat tata surya) yang dikemukakan oleh Ptolemeus dan telah
bertahan sejak abad ke dua sebelum masehi.
B. KARAKTERISTIK DAN CIRI KHAS MATAHARI
Matahari adalah bintang deret utama tipe G yang kira-kira terdiri dari 99,85%
massa total Tata Surya. Bentuknya nyaris bulat sempurna dengan kecepatan
sebesar sembilan per satu juta, artinya diameter kutubnya berbeda 10 km saja
dengan diameter khatulistiwanya. Karena Matahari terbuat dari plasma dan tidak
padat, rotasinya lebih cepat di bagian khatulistiwa ketimbang kutubnya. Peristiwa
ini disebut rotasi diferensial dan terjadi karena konveksi pada Matahari dan
gerakan massa-nya, akibat gradasi suhu yang terlampau jauh dari inti ke
permukaan. Massa tersebut mendorong sebagian momentum sudut Matahari yang
berlawanan arah jarum jam jika dilihat dari kutub utara ekliptika, sehingga
kecepatan sudutnya didistribusikan kembali. Periode rotasi aktual ini diperkirakan
25,6 hari di khatulistiwa dan 33,5 hari di kutub. Tetapi akibat sudut pandang yang
berubah-ubah dari Bumi saat mengorbit Matahari, rotasi tampak di khatulistiwa
kira-kira 28 hari. Efek sentrifugal rotasi lambat ini 18 juta kali lebih lemah
dibandingkan gravitasi permukaan di khatulistiwa Matahari. Efek pasang planet
lebih lemah lagi dan tidak begitu memengaruhi bentuk Matahari.

Matahari tidak punya batas pasti seperti planet-planet berbatu dan di kepadatan
gas di bagian terluarnya menurun seiring bertambahnya jarak dari pusat Matahari.
Meski begitu, Matahari memiliki struktur interior yang jelas. Radius Matahari
diukur dari pusatnya ke pinggir fotosfer. Fotosfer adalah lapisan terakhir yang
tampak, karena lapisan-lapisan di atasnya terlalu dingin atau terlalu tipis untuk
meradiasikan cahaya yang cukup agar dapat terlihat mata telanjang di hadapan
cahaya terang dari fotosfer. Selama gerhana Matahari total, ketika fotosfer
terhalang Bulan, korona Matahari terlihat di sekitarnya.

Karakteristik Matahari terdiri dari inti, zona radiatif, zona konvektif fotosfer,
atmosfer, medan magnet.

1. Inti
Inti Matahari diperkirakan
merentang dari pusatnya sampai 20–
25% radius Matahari. Kepadatannya
mencapai 150 g/cm3 (sekitar 150 kali
lipat kepadatan air) dan suhu
mendekati 15,7 juta kelvin (K).
Sebaliknya, suhu permukaan Matahari
kurang lebih 5.800 K. Analisis terkini
terhadap data misi SOHO menunjukkan adanya tingkat rotasi yang lebih cepat di
bagian inti ketimbang di seluruh zona radiatif. Sepanjang masa hidup Matahari,
energi dihasilkan oleh fusi nuklir melalui serangkaian tahap yang disebut rantai p–
p (proton–proton); proses ini mengubah hidrogen menjadi helium. Hanya 0,8%
energi Matahari yang berasal dari siklus CNO.

Inti adalah satu-satunya wilayah Matahari yang menghasilkan energi termal


yang cukup melalui fusi; 99% tenaganya tercipta di dalam 24% radius Matahari,
dan fusi hampir berhenti sepenuhnya pada tingkat 30% radius. Sisanya dipanaskan
oleh energi yang ditransfer ke luar oleh radiasi dari inti ke layar konvektif di
luarnya. Energi yang diproduksi melalui fusi di inti harus melintasi beberapa
lapisan dalam perjalanan menuju fotosfer sebelum lepas ke angkasa dalam bentuk
sinar Matahari atau energi kinetik partikel.

Produksi tenaga oleh fusi di inti bervariasi sesuai jaraknya dari pusat Matahari.
Di pusat Matahari, model teori memperkirakan besarnya mencapai 276.5 watt/m3,
kepadatan produksi tenaga yang kira-kira lebih mendekati metabolisme reptil
daripada bom termonuklir. Tingkat fusi di bagian inti berada dalam kesetimbangan
yang bisa membaik sendiri: tingkat fusi yang agak lebih tinggi mengakibatkan inti
memanas dan sedikit memuai terhadap berat lapisan terluarnya, sehingga
mengurangi tingkat fusi dan memperbaiki perturbasi; dan tingkat yang agak lebih
rendah mengakibatkan inti mendingin dan sedikit menyusut, sehingga
meningkatkan tingkat fusi dan memperbaikinya ke tingkat saat ini.
2. Zona radiatif

Kurang lebih di bawah 0,7 radius Matahari, material Matahari cukup panas dan
padat sampai-sampai radiasi termal adalah cara utama untuk mentransfer energi
dari inti. Zona ini tidak diatur oleh konveksi termal; meski begitu suhunya turun
dari kira-kira 7 juta ke 2 juta kelvin seiring bertambahnya jarak dari inti. Gradien
suhu ini kurang dari nilai tingkat selang adiabatiksehingga tidak dapat menciptakan
konveksi. Energi ditransfer oleh radiasi
ion hidrogen dan helium memancarkan foton, yang hanya bergerak sedikit
sebelum diserap kembali oleh ion-ion lain. Kepadatannya turun seratus kali lipat
(dari 20 g/cm3ke 0,2 g/cm3) dari 0,25 radius Matahari di atas zona radiasi.

Zona radiatif dan zona konvektif dipisahkan oleh sebuah lapisan


transisi, takhoklin. Ini adalah wilayah ketika perubahan fenomena mencolok antara
rotasi seragam di zona radiatif dan rotasi diferensial di zona konveksi menghasilkan
celah besar kondisi ketika lapisan-lapisan horizontal saling bergesekan berlawanan
arah. Gerakan cair yang ditemukan di zona konveksi di atasnya perlahan
menghilang dari atas sampai bawah lapisan ini, sama seperti karakteristik tenang
zona radiatif di bawah.

3. Zona Konvektif

Di lapisan terluar Matahari, dari permukaannya sampai kira-kira 200.000 km


di bawahnya (70% radius Matahari dari pusat), suhunya lebih rendah daripada di
zona radiatif dan atom yang lebih berat tidak sepenuhnya terionisasikan. Akibatnya,
transportasi panas radiatif kurang efektif. Kepadatan gas-gas ini sangat rendah
untuk memungkinkan arus konvektif terbentuk. Material yang dipanaskan di
takhoklin memanas dan memuai, sehingga mengurangi kepadatannya dan
memungkinkan material tersebut naik. Pengaruhnya, konveksi termal berkembang
saat sel panas mengangkut mayoritas panas ke luar hingga fotosfer Matahari.
Setelah material tersebut mendingin di fotosfer, kepadatannya meningkat, lalu
tenggelam ke dasar zona konveksi. Di sana material memanfaatkan panas dari atas
zona radiatif dan siklus ini berlanjut. Di fotosfer, suhu menurun hingga 5.7000 K
dan kepadatannya turun hingga 0,2 g/m3 (sekitar 1/6.000 kepadatan udara di
permukaan laut).

Kolom panas di zona konveksi membentuk jejak di permukaan Matahari yang


disebut granulasi dan supergranulasi. Konveksi turbulen di bagian terluar interior
Matahari ini menghasilkan dinamo "berskala kecil" yang menciptakan kutub
magnetik utara dan selatan di seluruh permukaan Matahari. Kolom panas Matahari
disebut sel Bénard dan berbentuk prisma heksagon.

4. Fotosfer

Permukaan Matahari yang tampak, fotosfer, adalah lapisan yang di bawahnya


Matahari menjadi opak terhadap cahaya tampak. Di atas fotosfer, sinar Matahari
yang tampak bebas berkelana ke angkasa dan energinya terlepas sepenuhnya dari
Matahari. Perubahan opasitas diakibatkan oleh berkurangnya jumlah ion H− yang
mudah menyerap cahaya tampak. Sebalinya, cahaya tampak yang kita lihat
dihasilkan dalam bentuk elektron dan bereaksi dengan atom hidrogen untuk
menghasilkan ion H−. Tebal fotosfer puluhan sampai ratusan kilometer, sedikit
kurang opak daripada udara di Bumi. Karena bagian atas fotosfer lebih dingin
daripada bagian bawahnya, citra Matahari tampak lebih terang di tengah daripada
pinggir atau lengan cakram Matahari; fenomena ini disebut penggelapan
lengan. Spektrum sinar Matahari kurang lebih sama dengan spektrum benda
hitam yang beradiasi sekitar 6.000 K, berbaur dengan jalur penyerapan atomik dari
lapisan tipis di atas fotosfer. Fotosfer memiliki kepadatan partikel sebesar
~1023 m−3 (sekitar 0,37% jumlah partikel per volume atmosfer Bumi di permukaan
laut). Fotosfer tidak sepenuhnya terionisasikan cakupan ionisasinya sekitar 3%,
sehingga nyaris seluruh hidrogen dibiarkan berbentuk atom.

5. Kromosfer

Bagian Matahari di atas fotosfer disebut atmosfer Matahari. Atmosfer dapat


diamati menggunakan teleskop yang beroperasi di seluruh spektrum elektromagnet,
mulai dari radio hingga cahaya tampak sampai sinar gamma, dan terdiri dari lima
zona utama: suhu rendah, kromosfer, wilayah transisi, korona,
dan heliosfer. Heliosfer, dianggap sebagai atmosfer terluar tipis Matahari,
membentang ke luar melewati orbit Pluto hingga heliopause yang membentuk
batas dengan medium antarbintang. Kromosfer, wilayah transisi, dan korona jauh
lebih panas ketimbang permukaan Matahari. Alasannya belum terbukti tepat; bukti
yang ada memperkirakan bahwa gelombang Alfvén memiliki energi yang cukup
untuk memanaskan korona.

Lapisan terdingin Matahari adalah wilayah suhu rendah yang terletak


sekitar 500 km di atas fotosfer dengan suhu kurang lebih 4100 K. Bagian Matahari
ini cukup dingin untuk memungkinkan keberadaan molekul sederhana
seperti karbon monoksida dan air, yang dapt dideteksi melalui spektrum
penyerapan mereka.

Di atas lapisan suhu rendah ada lapisan setebal 2000 km yang didominasi
spektrum emisi dan jalur penyerapan. Lapisan ini bernama kromosfer yang diambil
dari kata Yunani chroma, artinya warna, karena kromosfer terlihat seperti cahaya
berwarna di awal dan akhir gerhana Matahari total. Suhu kromosfer meningkat
perlahan seiring ketinggiannya, berkisar sampai 20000 K di dekat puncaknya. Di
bagian teratas kromosfer, helium terionisasikan separuhnya.

Di atas kromosfer, di wilayah transisi tipis (sekitar 200 km), suhu naik cepat
dari sekitar 20.000 K di atas kromosfer hingga mendekati suhu korona sebesar
1.000.000 K. Peningkatan suhu ini dibantu oleh ionisasi penuh helium di wilayah
transisi, yang mengurangi pendinginan radiatif plasma secara besar-besaran.
Wilayah transisi tidak terbentuk di ketinggian tetap. Wilayah ini membentuk
semacam nimbus mengitari fitur-fitur kromosfer seperti spikula dan filamen dan
memiliki gerakan tak teratur yang konstan. Wilayah transisi sulit diamati dari
permukaan Bumi, tetapi dapat diamati dari luar angkasa menggunakan instrumen
yang sensitif terhadap spektrumultraviolet ekstrem.

6. Karona

Korona adalah kepanjangan atmosfer terluar Matahari yang volumenya lebih


besar daripada Matahari itu sendiri. Korona terus menyebar ke angkasa dan
menjadi angin Matahari yang mengisi seluruh Tata Surya. Korona rendah, dekat
permukaan Matahari, memiliki kepadatan partikel sekitar 1015–1016 m−3. Suhu
rata-rata korona dan angin Matahari sekitar 1.000.000–2.000.000 K; akan tetapi,
suhu di titik terpanasnya mencapai 8.000.000–20.000.000 K. Meski belum ada
teori lengkap seputar suhu korona, setidaknya sebagian panasnya diketahui berasal
dari rekoneksi magnetik. Heliosfer, yaitu volume di sekitar Matahari yang diisi
plasma angin Matahari, merentang dari kurang lebih 20 radius Matahari (0.1 au)
sampai batas terluar Tata Surya.

7. Noda Matahari

Pada Matahari terdapat juga nodanoda atau gangguan-gangguan pada


matahari. Adapun noda-noda matahari antara lain:
a. Gumpalan pada atmosfer (Granulasi Matahari)
Lapisan fotosfer tampak tidak licin tapi berupa gumpalan-gumpalan. Hal ini
disebabkan adanya aliran gas panas yang mengumpul dari dalam.
b. Bintik-bintik hitam matahari
Gejala bintik-bintik matahari dapat diamati dengan jelas jika menggunakan
teropong. Bintikbintik matahari ada yang berumur beberapa menit dan ada yang
berumur berpuluh-puluh hari.
Bintik-bintik hitam matahari berwarna sangat gelap disebut umbra yang
dikelilingi oleh bagian yang agak terang disebut penumbra. Bintik-bintik hitam
menyebabkan temperatur permukaan turun sekitar 4.000 K. Hal ini disebabkan
karena terhalangnya aliran gas dari dalam inti matahari, gangguan magnetik pada
matahari. Diameter bintik matahari mencapai 8 x 105 km.
c. Lidah api
Lidah api adalah fenomena pada matahari yang keluar dari permukaan
fotosfer. Tingginya dapat mencapai ribuan kilometer dan memancar ke segala arah.

8. Prominensa
Prominensa adalah salah satu ciri khas matahari, berupa bagian matahari
menyerupai lidah api yang sangat besar dan terang yang mencuat keluar dari bagian
permukaan serta seringkali berbentuk loop (putaran). Prominensa disebut juga
sebagai filamen matahari karena meskipun julurannya sangat terang bila dilihat di
angkasa yang gelap, namun tidak lebih terang dari keseluruhan matahari itu sendiri.

C. Bentuk dan Keadaan Fisik Matahari


Matahari merupakan bagian tata surya yang bersinar sendiri dan merupakan
pusatnya tata surya. Diameter matahari
±109 kali diameter bumi, massanya
± 333000 massa bumi, suhu di
permukaan ±6000 Kelvin, suhu di bagian
inti ±1,5. 107 Kelvin. Matahari dapat
dipelajari dari spektrumnya yang sampai ke
bumi berupa sinar matahari. Jarak matahari
ke bumi dinyatakan dalam satuan
astronomi (1 astronomi =150 juta km).
Matahari merupakan bintang yang
memproduksi energi sendiri yang dapat berwujud sinar karena terjadi reaksi
termonuklir dan diketahui pula bahwa bulan tidak bercahaya dan hanya
memantulkan cahaya yang didapat dari matahari. Matahari merupakan bagian dari
galaksi yaitu galaksi Bimasakti (Murtono, 2005)

4 Pergerakan Matahari

Matahari mempunyai dua macam pergerakan, yaitu sebagai berikut:

 Matahari berotasi pada sumbunya dengan selama sekitar 27 hari untuk


mencapai satu kali putaran. Gerakan rotasi ini pertama kali diketahui
melalui pengamatan terhadap perubahan posisi bintik Matahari. Sumbu
rotasi Matahari miring sejauh 7,25° dari sumbu orbit Bumi sehingga kutub
utara Matahari akan lebih terlihat di bulan September sementara kutub
selatan Matahari lebih terlihat di bulan Maret. Matahari bukanlah bola
padat, melainkan bola gas, sehingga Matahari tidak berotasi dengan
kecepatan yang seragam. Ahli astronomi mengemukakan bahwa rotasi
bagian interior Matahari tidak sama dengan bagian permukaannya. Bagian
inti dan zona radiatif berotasi bersamaan, sedangkan zona konvektif dan
fotosfer juga berotasi bersama namun dengan kecepatan yang berbeda.
Bagian ekuatorial (tengah) memakan waktu rotasi sekitar 24 hari
sedangkan bagian kutubnya berotasi selama sekitar 31 hari. Sumber
perbedaan waktu rotasi Matahari tersebut masih diteliti.
 Matahari dan keseluruhan isi tata surya bergerak di orbitnya
mengelilingi galaksi Bimasakti. Matahari terletak sejauh 28.000 tahun
cahaya dari pusat galaksi Bimasakti. Kecepatan rata-rata pergerakan ini
adalah 828.000 km/jam sehingga diperkirakan akan membutuhkan waktu
230 juta tahun untuk mencapai satu putaran sempurna mengelilingi
galaksi.

5 Manfaat dan Peran matahari

Matahari adalah sumber 10ystem bagi kehidupan. Matahari memiliki banyak


manfaat dan peran yang sangat penting bagi kehidupan seperti:

 Panas Matahari memberikan suhu yang pas untuk kelangsungan


hidup organisme di Bumi. Bumi juga menerima 10ystem Matahari dalam
jumlah yang pas untuk membuat air tetap berbentuk cair, yang mana
merupakan salah satu penyokong kehidupan. Selain itu panas Matahari
memungkinkan adanya 10ystem, siklus hujan, cuaca, dan iklim.
 Cahaya Matahari dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan
berklorofil untuk melangsungkan fotosintesis, sehingga tumbuhan dapat
tumbuh serta menghasilkan oksigen dan berperan sebagai sumber pangan
bagi hewan dan manusia. Makhluk hidup yang sudah mati akan menjadi
fosil yang menghasilkan minyak Bumi dan batu bara sebagai sumber
10ystem. Hal ini merupakan peran dari 10ystem Matahari secara tidak
langsung.
 Pembangkit listrik tenaga Matahari adalah moda baru pembangkit
listrik dengan sumber 10ystem terbarukan. Pembangkit listrik ini terdiri
dari kaca-kaca besar atau panel yang akan menangkap cahaya Matahari
dan mengkonsentrasikannya ke satu titik. Panas yang ditangkap kemudian
digunakan untuk menghasilkan uap panas bertekanan, yang akan dipakai
untuk menjalankan turbin sehingga 10 ystem listrik dapat dihasilkan.
Prinsip panel surya adalah penggunaan sel surya atau sel photovoltaic yang
terbuat dari silikon untuk menangkap sinar Matahari. Sel surya sudah
banyak dipakai untuk kalkulator tenaga surya. Panel surya sudah banyak
dipasang di atap bangunan dan rumah di daerah perkotaan untuk
mendapatkan listrik dengan gratis.
 Pergerakan rotasi Bumi menyebabkan ada bagian yang menerima sinar
Matahari stem yang tidak. Hal inilah yang menciptakan adanya hari siang
dan malam di Bumi. Sedangkan pergerak Bumi mengelilingi Matahari
menyebabkan terjadinya musim.

 Matahari menjadi penyatu planet-planet dan benda angkasa lain di


11ystem tata surya yang bergerak atau berotasi mengelilinya. Keseluruhan
11ystem dapat berputar di luar angkasa karena ditahan oleh gaya gravitasi
Matahari yang besar.
Daftar Pustaka

Murtono. (2005). Perspektif Al-Qur'an tentang Astronomi. Yogyakarta: Kaunia Jurnal


Sains dan Teknologi .

Galileo Galilei. https://id.wikipedia.org/wiki/Galileo_Galilei. (diakses 08-93-2019)

https://id.wikipedia.org/wiki/Matahari (diakses 08-03-2019)

Anda mungkin juga menyukai