Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Matahari
Matahari adalah bintang yang letaknya paling dekat dengan bumi, yaitu sekitar
149.600.000 kilometer atau 92,26 juta mil, terbentuk dari komponen gas helium dan
hydrogen.

B.

Struktur Matahari
Matahari memiliki enam lapisan yang masing-masing memiliki karakteristik
tertentu. Keenam lapisan tersebut meliputi inti matahari, zona radioaktif, dan zona
konvektif yang membentuk lapisan dalam (interior); fotosfer; kromosfer; dan korona
sebagai daerah terluar dari matahari.

1.

Inti Matahari
Inti adalah area terdalam dari matahari yang memiliki suhu sekitar 15 juta
derajat Celcius (27
juta
derajat Fahrenheit). Berdasarkan
perbandingan
radius/diameter, bagian inti berukuran seperempat jarak dari pusat ke permukaan dan
1/64 total volume matahari. Kepadatannya adalah sekitar 150 g/cm3. Suhu dan
tekanan yang sedemikian tingginya memungkinkan adanya pemecahan atomatom menjadi elektron, proton, dan neutron. Neutron yang tidak bermuatan akan
meninggalkan inti menuju bagian matahari yang lebih luar. Sementara itu, energi
panas di dalam inti menyebabkan pergerakan elektron dan proton sangat cepat dan
bertabrakan satu dengan yang lain menyebabkan reaksi fusi nuklir (sering juga
disebut termonuklir). Inti matahari adalah tempat berlangsungnya reaksi fusi nuklir
helium menjadi hidrogen. Energi hasil reaksi termonuklir di inti berupa sinar
gamma dan neutrino memberi tenaga sangat besar sekaligus menghasilkan seluruh
energi panas dan cahaya yang diterima di bumi. Energi tersebut dibawa keluar dari
matahari melalui radiasi.

2.

Zona Radiatif
1

Zona radiatif adalah daerah yang menyelubungi inti matahari. Energi dari inti dalam
bentuk radiasi berkumpul di daerah ini sebelum diteruskan ke bagian matahari yang
lebih luar. Kepadatan zona radiatif adalah sekitar 20 g/cm3 dengan suhu dari bagian
dalam ke luar antara 7 juta hingga 2 juta derajat Celcius. Suhu dan densitas zona
radiatif masih cukup tinggi, namun tidak memungkinkan terjadinya reaksi fusi nuklir.
3.

Zona Konvektif
Zona konvektif adalah lapisan di mana suhu mulai menurun. Suhu zona konvektif
adalah sekitar 2 juta derajat Celcius (3.5 juta derajat Fahrenheit). Setelah keluar dari
zona radiatif, atom-atom berenergi dari inti matahari akan bergerak menuju lapisan
lebih luar yang memiliki suhu lebih rendah. Penurunan suhu tersebut menyebabkan
terjadinya perlambatan gerakan atom sehingga pergerakan secara radiasi menjadi
kurang efisien lagi. Energi dari inti matahari membutuhkan waktu 170.000 tahun
untuk mencapai zona konvektif. Saat berada di zona konvektif, pergerakan atom akan
terjadi secara konveksi di area sepanjang beberapa ratus kilometer yang tersusun atas
sel-sel gas raksasa yang terus bersirkulasi. Atom-atom bersuhu tinggi yang baru
keluar dari zona radiatif akan bergerak dengan lambat mencapai lapisan terluar zona
konvektif yang lebih dingin menyebabakan atom-atom tersebut "jatuh" kembali ke
lapisan teratas zona radiatif yang panas yang kemudian kembali naik lagi. Peristiwa
ini terus berulang menyebabkan adanya pergerakan bolak-balik yang menyebabakan
transfer energi seperti yang terjadi saat memanaskan air dalam panci. Oleh sebab itu,
zona konvektif dikenal juga dengan nama zona pendidihan (the boiling zone). Materi
energi akan mencapai bagian atas zona konvektif dalam waktu beberapa minggu.

4.

Fotosfer
Fotosfer atau permukaan matahari meliputi wilayah setebal 500 kilometer dengan
suhu sekitar 5.500 derajat Celcius (10.000 derajat Fahrenheit). Sebagian besar radiasi
matahari yang dilepaskan keluar berasal dari fotosfer. Energi tersebut diobservasi
sebagai sinar matahari di bumi, 8 menit setelah meninggalkan matahari.

5.

Kromosfer
Kromosfer adalah lapisan di atas fotosfer. Warna dari kromosfer biasanya tidak
terlihat karena tertutup cahaya yang begitu terang yang dihasilkan fotosfer. Namun
saat terjadi gerhana matahari total, di mana bulan menutupi fotosfer, bagian
kromosfer akan terlihat sebagai bingkai berwarna merah di sekeliling
matahari. Warna merah tersebut disebabkan oleh tingginya kandungan helium di
sana.

6.

Korona
Korona merupakan lapisan terluar dari matahari. Lapisan ini berwarna putih, namun
hanya dapat dilihat saat terjadi gerhana karena cahaya yang dipancarkan tidak sekuat
2

bagian matahari yang lebih dalam. Saat gerhana total terjadi, korona terlihat
membentuk mahkota cahaya berwarna putih di sekeliling matahari. Lapisan korona
memiliki suhu yang lebih tinggi dari bagian dalam matahari dengan rata-rata 2 juta
derajat Fahrenheit, namun di beberapa bagian bisa mencapai suhu 5 juta derajat
Fahrenheit.

TUGAS IPA
*STRUKTUR MATAHARI*
3

Nama : Neri Allys Dharma Wijaya


Kelas : V IT

Anda mungkin juga menyukai