Judul Makalah : Filsafat Pendidikan Aliran Realisme
Pemakalah : Quien Dwi Yinaiza Pertanyaan dan Jawaban :
1. Seperti apa aliran Realisme itu ?
Jawaban : Aliran Realisme adalah aliran filsafat yang memandang bahwa realitas sebagai dualitas. Aliran realisme memandang dunia ini mempunyai hakikat realitas terdiri dari dunia fisik dan dunia rohani. Hal ini berbeda dengan filsafat aliran idealisme yang bersifat monistis yang memandang hakikat dunia pada dunia spiritual semata. Hal ini berbeda dari aliran materialisme yang memandang hakikat kenyataan adalah kenyatan yang bersifat fisik semata.
2. Bagaimana konsep Pendidikan menurut aliran Realisme ?
Jawaban : Pendidikan dalam realisme memiliki keterkaitan erat dengan pandangan John Locke bahwa akal, pikiran, dan jiwa manusia tidak lain adalah tabularasa, ruang kosong tak ubahnya kertas putih kemudian menerima impresi dari lingkungan. Oleh karena itu, pendidikan dipandang dibutuhkan karena untuk membentuk setiap individu agar mereka menjadi sesuai dengan apa yang dipandang baik. Dengan demikian, pendidikan dalam realisme kerap diidentikkan sebagai upaya pelaksanaan psikologi behaviorisme ke dalam ruang pengajaran.
3. Seberapa besar pengaruh aliran Realisme dalam perkembangan pendidikan
Jawaban : Dengan temuan gagasan Crezh, salah seorang pendidik di Mosenius pada abad ke-17 dengan karya Orbic Pictusnya. Pada periode itu, temuan Orbic Pictus sempat mengejutkan dunia pendidikan dan dipandang sebagai gagasan baru. Ini disebabkan oleh dalam periode tersebut belum ada satupun yang memiliki pemikiran untuk memasukkan alat bantu visual seperti gambar-gambar, perlu digunakan dalam pengajaran anak, terutama dalam mempelajari bahasa. Diabad selanjutnya, yaitu ke-18 menjelang abad 19, gagasan Moravi ini menginspirasi seorang pestalozzi. Ia menghadirkan objek-objek peraga fisik dalam ruang pengajaran di dalam kelas. Comenius dalam bukunya “Didacita Magna” (Didaktik besar), dan “Orbis Sensualium Pictus” (Dunia panca indera dengan gambar-gambar) merupakan peletak dasar didaktik modern. Ia mengubah cara berfikir anak yang deduktif spekulatif dengan cara berfikir induktif, yang merupakan metode berfikir ilmiah. Peragaan merupakan suatu keharusan dalam proses belajar mengajar, sehingga ia dijuluki sebagai Bapak keperagaan dalam belajar mengajar.
4. Bagaimana tujuan pendidikan menurut aliran Realisme ?
Jawaban : Tujuan pendidikan realisme adalah untuk penyesuaian diri dalam hidup dan mampu melaksanakan tanggung jawab sosial. Pendidikan bertujuan agar peserta didik dapat bertahan hidup di dunia yang bersifat alamiah, memperoleh keamanan dan hidup bahagia, dengan jalan memberikan pengetahuan esensial kepada peserta didik. Pengetahuan tersebut akan memberikan keterampilan-keterampilan yang penting untuk memperoleh keamanan dan hidup bahagia.
5. Apa definisi kebenaran menurut sudut pandang penganut aliran Realisme ?
Jawaban : Definisi kebenaran menurut penganut realisme adalah ukuran kebenaran suatu gagasan mengenai sesuatu yaitu menentukan apakah gagasan itu benar-benar memberikan pengetahuan kepada kita mengenai sesuatu itu sendiri ataukah tidak dengan mengadakan pembedaan antara apakah sesuatu itu yang senyatanya dengan bagaimanakah tampaknya sesuatu itu.
6. Bagaimana pandangan Realisme mengenai pendidikan dan manusia ?
Jawab : Pada ujung pendidikan, realisme memiliki proyeksi ketika manusia akan dibentuk untuk hidup dalam nilai-nilai yang telah menjadi common sense sehingga mereka mampu beradaptasi dengan lingkungan-lingkungan yang ada. Sisi buruk pendidikan model ini kemudian cenderung lebih banyak dikendalikan skeptisisme positivistik, ketika mereka dalam hal apa pun akan meminta bukti dalam bentuk-bentuk yang bisa didemonstrasikan secara indrawi. 7. Bagaimana prinsip mengajar dalam pandangan Realisme ? Jawaban : a. Pelajaran harus didasarkan pada minat peserta didik. Keberhasilan dalam belajar tidak karena dipaksakan dari luar, melainkan merupakan suatu hasil perkembangan pribadinya. b. Setiap mata pelajaran harus memiliki out-line atau garis besar proses belajar mengajar, silabus, dan rencana pembelajaran, dan sudah ada pada awal pembelajaran. c. Pada pertemuan awal atau permulaan pembelajaran, guru harus menyiapkan dan menyampaikan informasi tentang garis-garis besar pembelajaran yang akan dipelajari peserta didik. d. Kelas harus diisi dengan gambar-gambar, peta, motto, dan sejenisnya yang berkaitan dengan rencana pelajaran yang akan diberikan. e. Pembelajaran harus berlangsung secara sikuens atau berkesinambungan dengan pelajaran sebelumnya sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh dan mengikuti perkembangan pengetahuan secara terus menerus. f. Setiap aktivitas yang dilakukan guru bersama peserta didik hendaknya membantu untuk pengembangan hakikat manusia, dan kepada peserta didik ditunjukkan kepentingan yang praktis dari setiap sistem nilai. g. Pelajaran dalam subjek yang sama diperuntukkan bagi semua peserta didik.
8. Bagaimana konsep pengetahuan menurut aliran Realisme ?
Jawaban : Aliran filsafat realisme berpendirian bahwa pengetahuan manusia itu adalah gambaran yang baik dan tepat dari kebenaran. Dalam hubungannya dengan pendidikan, pendidikan harus universal, seragam, dimulai sejak pendidikan yang paling rendah, dan merupakan suatu kewajiban. Pada tingkat pendidikan yang paling rendah, anak akan menerima jenis pendidikan yang sama. Pembawaan dan sifat manusia sama pada semua orang. Oleh karena itulah, metode, isi, dan proses pendidikan harus seragam. Namun, manusia tetap berbeda dalam derajatnya, di mana ia dapat mencapainya. Oleh karena itu, pada tingkatan pendidikan yang paling tinggi tidak boleh hanya ada satu jenis pendidikan, melainkan harus beraneka ragam jenis pendidikan. 9. Seperti apa implikasi aliran Realisme terhadap tujuan pendidikan ? Jawaban : Rasionalitas manusia adalah kekuatan tertinggi manusia yang harus dikembangkan melalui belajar berbagai macam ilmu pengetahuan. Manusia harus pula memberanikan diri untuk mengenal diri, melatih potensi dan mengintegrasikan berbagai peran dan tuntutan kehidupan sesuai dengan tatanan rasional berjenjang.
10. Bagaimana metode belajar yang baik menurut aliran Realisme ?
Jawaban : Belajar tergantung pada pengalaman baik langsung atau tidak langsung. Metodenya harus logis dan psikologis. Metode pontiditioning (Stimulua-Respon) adalah metode pokok yang digunakan. semua kegiatan belajar berdasarkan pengalaman baik langsung maupun tidak langsung. Metode mengajar bersifat logis, bertahap dan berurutan.