Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“MATAHARI”

MATA KULIAH : Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa

DOSEN PENGAMPU:
Prof. Dr. Eva Marlina Ginting,M.Si

DISUSUN OLEH :
NAMA : SANDY BERNIKE BR SURBAKTI
NIM : 4223121012
KELAS : PSPF 22 C

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2024
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis sanggup menyusun
Makalah mengenai ” Bintang ” ini semaksimal mungkin. Adapun maksud
penulis menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas di mata kuliah
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Penulis juga mengucapkan banyak
terimakasih kepada ibu Prof. Dr. Eva Marlina Ginting, M.Si selaku dosen
pengampu pada mata kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa yang telah
membimbing kami.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini tentu saja tidak lepas dari
banyaknya kekurangan - kekurangan baik dari segi mutu maupun jumlah dari
materi yang dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh keterbatasan yang
penulis miliki. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan adanya masukan dan
kritik yang bersifat membangun yang berasal dari semua pihak, demi perbaikan
terhadap Makalah ini. Harapan penulis semoga laporan ini bermanfaat terlebih
bagi kami dan para pembaca.
Medan, Februari 2024
Penulis

Sandy bernike
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
BAB III...............................................................................................................................................10
PENUTUP..........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seandainya kita berada di dalam ruang angkasa beribu-ribu
kilometer jauhnya dari planet kita anda akan melihat bumi itu seperti bola
kecil sekali yang bergerak sepanjang lintasan luas di sekeliling sebuah
bintang yang mungkin anda kenal sebagai Matahari. Anda juga akan
melihat bahwa pada berbagai jarak pada matahari, delapan planet berjalan
kearah yang sama sepanjang lintasan sirkuler di sekeliling matahari.
Pada dasarnya matahari merupakan salah satu bintang yang berada
di tata surya dan menjadi pusatnya. Matahari termasuk bintang karena
dapat menghasilkan energi cahaya sendiri. Cahaya matahari dibandingkan
bintang yang lain terasa lebih cemerlang. Hal itulahyang menyebabkan
pada waktu siang hari kita tidak dapat melihat bintang selain matahari.
Matahari menjadi pusat dan induk tata surya kita. Benda langit ini
adalah sebuah bintang sejati. Matahari merupakan sebuah bintang yang
sebenarnya hanyabiasa&biasa saja. Matahari berukuran sedang, banyak
bintang yang lain yang lebih besar, lebih berat, lebih panas, dan cahaya
lebih cerah lagi. Matahari tampak jauh lebih besar karena letaknya jauh
lebih dekat kita dari pada bintang-bintang lainnya. Jauhnya kira-kira
149.600.000 km. Bintang yang terdekat lainnya adalah bintang Alpha
centuri, jauhnya lebih dari 40.000.000 km.
B. Rumusan masalah
 Apa pengertian matahari?
 Bagaimana spektrum matahari?
 Apa saja Gangguan-gangguan pada atmosfer matahari ?
C. Tujuan
 Mengetahui pengertian matahari
 Mengetahui spektrum matahari
 Mengetahui Gangguan-gangguan pada atmosfer matahari serta
energi matahari
BAB II

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MATAHARI
Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan
helium. Matahari termasuk bintang berwarna putih yang berperan sebagai
pusat tata surya. Seluruh komponen tata surya termasuk 8 planet dan
satelit masing-masing, planet-planet kerdil, asteroid, komet, dan debu
angkasa berputar mengelilingi Matahari. Di samping sebagai pusat
peredaran, Matahari juga merupakan sumber energi untuk kehidupan
yang berkelanjutan. Panas Matahari menghangatkan bumi dan
membentuk iklim, sedangkan cahayanya menerangi Bumi serta dipakai
oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Tanpa Matahari, tidak akan ada
kehidupan di Bumi karena banyak reaksi kimia yang tidak dapat
berlangsung.
Matahari menjadi pusat dan induk tata surya kita. Benda langit ini
adalah sebuah bintang sejati. Matahari merupakan sebuah bintang yang
sebenarnya hanyabiasa-biasa saja. Matahari berukuran sedang, banyak
bintang yang lain yang lebih besar, lebih berat, lebih panas, dan cahaya
lebih cerah lagi. Matahari tampak jauh lebih besar karena letaknya jauh
lebih dekat kita dari pada bintang-bintang lainnya. Jauhnya kira-kira
149.600.000 km. bintang yang terdekat lainnya adalah bintang Alpha
Centuri, Jauhnya lebih dari 40.000.000.000.000 km.
Nicolaus Copernicus adalah orang pertama yang mengemukakan
teori bahwa Matahari adalah pusat peredaran tata surya pada abad 16.
Teori ini kemudian dibuktikan oleh Galileo Galilei dan pengamat angkasa
lainnya. Teori yang kemudian dikenal dengan nama heliosentrisme ini
mematahkan teori geosentrisme (bumi sebagai pusat tata surya) yang
dikemukakan oleh Ptolemeus dan telah bertahan sejak abad ke dua
sebelum masehi. Konsep fusi nuklir yang dikemukakan oleh
Subrahmanyan Chandrasekhar dan Hans Bethe pada tahun 1930 akhirnya
dapat menjelaskan apa itu Matahari secara tepat.
B. Dimensi Matahari
Matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan Bumi, yaitu
berjarak rata-rata 149.600.000 kilometer (92,96 juta mil). Jarak Matahari
ke Bumi ini dikenal sebagai satuan astronomi dan biasa dibulatkan (untuk
penyederhanaan hitungan) menjadi 150 juta km.
Matahari merupakan bola gas mahabesar yang menyala dan
panasnya luar biasa. Diameter matahari kira-kira 1.400.000 km lebih dari
100 kali diameter bumi. Massa matahari sama dengan 333.420 kali massa
bumi. Karena berat jumlah gasnya mahabesar , tekanan pada pusat
matahari lebih dari satu juta metric ton setiap cm2..
C. Gravitasi Matahari
Gaya gravitasi di Matahari sebanding dengan 28 kali gravitasi di
Bumi. Secara teori hal tersebut berarti bila seseorang memiliki berat 100
kg di Bumi maka bila berjalan di permukaan Matahari beratnya akan
terasa seperti 2.800 kg. Gravitasi Matahari memungkinkannya menarik
semua komponen-komponen penyusunnya membentuk suatu bentuk bola
sempurna. Gravitasi Matahari jugalah yang menahan planet-planet yang
mengelilinginya tetap berada pada orbit masing-masing. Pengaruh dari
gravitasi Matahari masih dapat terasa hingga jarak 2 tahun cahaya.
D. Spektrum Matahari
Tiap-tiap bagian permukaan bumi itu secara tetap memancarkan
energi sebesar 3,91023 kilowatt. Kira-kira seperdua billion darinya dalam
bentuk sinar matahari dapat mencapai bumi. Sinar matahari itu adalah
campuran dari warna-warna. Jika sinar itu melalui sebuah prisma gelas,
beberapa sinar ini terbias lebih dari bagian-bagian yang lain. Sinar yang
meninggalkan prisma ini terurai ke dalam beberapa berkas warna yang
disebut spektrum. Warna-warna itu berturut-turut bergeser dari warna
merah melalui warna jingga, kuning, hijau, biru dan nila sampai ke warna
violet.
Spektrum ini di belah-belah oleh garis-garis yang tajam-kelam.
Peristiwa ini menandakan bahwa beberapa sinar yang mempunyai
gelombang-gelombang tetentu telah di absorpsi waktu melalui lapisan gas
yang “dingin” yang berada di atas permukaan matahari. Garis itu disebut
garis-garis fraunhofar, sesuai nama orang yang telah menemukannya.
E. Gangguan gangguan pada atmosfer matahari
Ada empat macam gangguan yang terjadi pada matahari, yakni:
 Gumpalan-gumpalan fotosfer
 Bintik matahari (Sunspot)
 Gangguan pada pancaran gelombang radio
 Aurora
Berikut ini pembahasannya:
1. Gumpalan-gumpalan Matahari
Gumpalan-gumpalan fotosfer ini disebabkan oleh beda suhu
antara daerah panas dan daerah dingin yang cukup besar
2. Bintik Matahari (Sunspot)
Bintik matahari adalah daerah gelap pada fotosfer. Tampak
gelap karena suhunya lebih rendah daripada suhu fotosfer di
sekitarnya. Sebuah bintik matahari suhunya antara 4000 – 5000
derajat celcius. Bintik matahari ini ditimbulkan oleh perubahan
medan magnetik di matahari. Bintik matahari dapat tunggal
ataupun dalam kelompok. Ia bergerak melintasi fotosfer
disebabkan oleh rotasi matahari pada sumbunya. Sebuah bintik bisa
berukuran 10.000 km dari tepi ke tepi. Bintik besar dapat mencapai
200 ribu – 300 ribu km, dan bintik kecil atau disebut pori-pori
kurang dari 3000 km. Sebuah pori-pori bisa bertahan di bawah 1
jam, sedangkan bintik yang besar mampu bertahan selama 250
hari.
Bintik matahari kadang-kadang dapat dilihat dengan mata
telanjang ketika matahari tertutup oleh kabut atau sebuah kaca
gelap. Peristiwa ini tidak disadari orang sampai tahun 1613. Ketika
Galileo mempelajarinya, dia menyimpulkan bahwa bintik ini
berlokasi di permukaan matahari dan dibawa mengitari matahari
oleh rotasi matahari. Karena itulah bintik matahari pertama kali
digunakan untuk mengikuti rotasi matahari pada sumbunya.
Kecepatan rotasi matahari kira-kira 25 hari terhadap ekuatornya.
Diperkirakan dalam setiap 11 tahun, bintik matahari mencapai
jumlah maksimum sebelum menurun kembali.
3. Gangguan pada Pancaran Gelombang Radio
Radiasi dan partikel-partikel matahari yang diledakkan ke
luar dari matahari mengenai bumi. Karena 99,98% dari semua
energi yang lewat melalui atmosfer bumi datang dari matahari,
tidaklah mengherankan jika gangguan kecil dari matahari
menyebabkan pengaruh-pengaruh besar di bumi.
Pengaruh lain yang cukup besar adalah pancaran sinar X.
Partikel sinar X mempunyai energi tinggi, karena panjang
gelombangnya pendek. Saat sinar X menembus atmosfer bumi,
sinar X mengubah penyebaran ion-ion atmosfer. Perubahan ini
mempengaruhi radio-radio di bumi.
4. Aurora
Lidah-lidah api matahari tidak hanya memancarkan sinar X,
tetapi juga memancarkan aliran-aliran partikel-partikel atom,
seperti proton-proton dan elektron-elektron. Partikel-partikel itu
sampai pada atmosfer bumi bagian atas. Kemudian partikel
mengubah sifat kimia atmosfer dan menciptakan nyata yang sangat
terang, yang disebut aurora. Aurora tampak fantastik, berwarna,
dengan pola-pola cahaya tampak pada waktu malam. Aurora ini
tampak di daerah kutub utara maupun kutub selatan.
Penemuan penyabab terjadinya aurora memerlukan waktu
250 tahun. Sejak awal tahun 1700, astronom Edmund Halley, yang
terkenal sebagai penemu komet Halley, menemukan bahwa aurora
terbentuk disepanjang garis-garis medan magnet bumi. Sekitar
tahun 1920, F. C. Stormer astronom Norwegia memperlihatkan
bahwa aurora terjadi pada suatu ktinggian di atas 100 km.
Pada tahun 1950 astronom Amerika Aden Meinei,
menunjukkan bahwa partikel-partikel atom matahari memasuki
atmosfer dengan kecepatan beberapa ribu kilometer per detik.
Partikel-partikel ini mengganggu atom-atom atmosfer pada
ketinggian kira-kira 100 – 300 km. Partikel ini masuk daerah sabuk
Van Allen yang bersentuhan dengan atmosfer bumi di kutub utara
maupun kutub selatan. Partikel ini bertumbukan dengan molekul
udara. Tumbukan ini menyebabkan pancaran pita spektrum. Warna
spektrum yang dihasilkan tergantung dari energi partikel dan
susunan udara.
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan
helium. Matahari termasuk bintang berwarna putih yang berperan sebagai
pusat tata surya. Tiap-tiap bagian permukaan bumi itu secara tetap
memancarkan energi sebesar 3,91023 kilowatt. Kira-kira seperdua billion
darinya dalam bentuk sinar matahari dapat mencapai bumi. Sinar
matahari itu adalah campuran dari warna-warna. Jika sinar itu melalui
sebuah prisma gelas, beberapa sinar ini terbias lebih dari bagian-bagian
yang lain.
Ada empat macam gangguan yang terjadi pada matahari, yakni:
 Gumpalan-gumpalan fotosfer
 Bintik matahari (Sunspot)
 Gangguan pada pancaran gelombang radio
 Aurora
B. SARAN
Saran penulis kepada para pembaca terhadap makalah ini adalah penulis
berharap makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca dan
pembaca dapat memberikan kritik yang membangun terhadap makalah ini
apabila terrjadi kesalahan
DAFTAR PUSTAKA
Jasin, Maskoeri. 1998. Ilmu Alamiah Dasar Cetakan Ketujuh. Jakarta. Penerbit :
PT. Raja Grafindo Persaja

Ramadhani, Sulistyani Puteri. 2018. Bumi dan Antariksa. Depok: Yayasan Rich.

Somadinata, Yusuf. 2022. Ensiklopedia Mini Ruang Angkasa. Jakarta: PT. Alex
Media Komputindo.

Jasin, Maskoeri. 1998. Ilmu Alamiah Dasar Cetakan Ketujuh. Jakarta. Penerbit :
PT. Raja Grafindo Persaja.

Anda mungkin juga menyukai