Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH JARAK DALAM ILMU UKUR TANAH DAN SUDUT

DALAM ILMU UKUR TANAH

Dosen Pengampuh: Firzan, S.T., M.T

Di susun oleh:

Nama Muhammad Yatim


Nim 2005903020101

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
JL. ALUE PEUNYARENG
KEC. MEUREUBO
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena berkat dan
rahmat serta karunia nya sehingga Saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan lancar serta
tepat pada waktunya.Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “JARAK DALAM ILMU
UKUR TANAH DAN SUDUT DALAM ILMU UKUR TANAH”Dalam penyusunan makalah ini
saya sebagai manusia biasa sadar apabila belum sempurna . Saya memohon maaf apa bila masih
banyak terjadi kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua. Terima kasih
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................................................

BAB I Pendahuluan........................................................................................................................

A. Latar Belakang............................................................................................................

B. Rumusan Masalah.......................................................................................................

C. Tujuan.........................................................................................................................

BAB II Pembahasan.......................................................................................................................

A. jarak dalam ilmu ukur tanah...................................................................................

B. Jarak dalam ilmu ukur tanah..................................................................................

BAB III Penutup.............................................................................................................................

A. Kesimpulan..................................................................................................................

B. Saran............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara pengukuran di
permukaan bumi dan di bawah tanah untuk menentukan posisi relatif atau absolut titik-titik pada
permukaan tanah, di atasnya atau di bawahnya, dalam memenuhi kebutuhan seperti pemetaan dan
penentuan posisi relatif suatu daerah.Ilmu ukur tanah bisa disebut juga plan surveying yaitu ilmu
yang mempelajari cara menyajikan bentuk permukaan bumi baik unsur alam maupun unsur manusia
(mencakup seni dan teknologi) diatas permukaan yang dianggap datar. Berdasarkan pengertian dan
definisi tersebut, maksud dari pengukuran tanah atan sarveying yaltu untuk menentukan posisi-titik
atau obyk di permulaan bumi atau di dekat di sekitar permukaan bumi. Unsur utama yang berkaitan
dengan aktititas pengukuran tanah yainu termasuk pengukuran jarak dan pengukuran sudat.
Adapun aktifitas tersebut antara lain bertujuan untuk:Berdasarkan pengertian dan definisi tersebut,
maksud Berdasarkan pengertian dan definisi tersebut, maksud dari pengukuran tanah atan sarveying
yaltu untuk menentukan posisi-titik atau obyk di permulaan bumi atau di dekat di sekitar permukaan
bumi. Unsur utama yang berkaitan dengan aktititas pengukuran tanah yainu termasuk pengukuran
jarak dan pengukuran sudat. Adapun aktifitas tersebut antara lai:

a. di posisi maupun obyek di permukaan bumi.


b. Tetapkan posisi vertikal (elevasi) titik tetap maupun obyek di bumi, baik di atas maupun di bawah
bidang referensi daturn ketinggian.
C. Menennakan arah dari satu garis atau jalur.
d. Mennatukan panjang garis.
e. Menentukan cara garis batas
f. Menentuikan luas wilayab yang telah membentuk garis tertettu, E Pembustan peta rupa bumi
suatu wilayah. Selain Iu, aktifitas penguktaran jarak dan sadut juga diperlukan untuk keperluan
berbagai keperluan proyek konstruisi maupun ketekniksipilan (crvil engineerng),
seperti balnya:
1. Konstuksi bangunan gedung, perumahan atau perkantoran.
2. Konstatiksi jalan raya dan jembatan
3. Konstiuksi bendungan bendungan seita jaringan irigasi
4. Pembuatan terowongan.
5. Pembustan sistem jaringan air bersih, jalur pipa, bendungan pemhuangan alr. 6. Pembangunan
pelahulan, dermaga atau lapangan terbang (bandara).
7. Penglavlingan tanah dan perhitungan volume galian dan timbenan.
8. Pengootrol pada saat pelaksanaan konstruksi. S. Memantau kemangkinan adanya deformass
pergeseran letak bangunan besar. Sesuai dengan ruang lingkupaya, survei diklastfikasikan menjadi 2
(dua) katagoti, yaitu Pengukuran Tanah Datar (Plane Surveying) atau Ukur Tanah dan Pengukuran
Geodest Taiggi (Geodetic Surveying)

B. Rumusan masalah

a. Jarak ukur dalam ilmu tanah


1.jarak miring

2.jarak datar(horizontal distance)

3.jarak vertikal (vercital distance)

b. Sudut ujur dalam ilmu tanah

1. Sudut mendatar ( sudut horizontal)

2.sudut jurusan

3.azimuth

4. sudut vercital

C. Tujuan

menggambarkan bayangan sabagian atau seluruh permukaan bumi kedalam suatu kertas yang disebut

peta. Secara ilmiah, ilmu ukur tanah mempunyai tujuan menentukan bentuk bumi.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Jarak dalam ilmu ukur tanah
Pengertian Jarak Ada beberapa istilah jarak dalam Ilmu Ukur Tanal yang perlu diketahui dan
diterapkan, yaitu:
1. Jarak Miring (Slope Distance), yaitu jarak yang diukur sepanjang garis penglubung lurus
antara 2 (dua) titik di permukaan bumi.
2. Jarak Datar (Horizontal Distance), yaitu jarak terukur sebagai penghubung terpendek
antara 2 (dua) titik yang posisinya telah diproyeksikan pada bidang datar, atau dapat
dikatakan jarak yang diukur pada sebuah peta.
3. Jarak Vertikal (Jarak Vertikal), yaltu jarak yang dihitung dari selisih antara panjang 2
(dua) garis proyeksi yang melalui kedua titik di permukaan buml, atau dapat dikatakkan
sebagai jarak terpendek antara dua bidang datar (bidang nivo) yang melalui kedua titik
tersebut .
Ketiga macam jarak tersebut dapat diilustrasikan dengan sketsa sketsa pada balaman
berikutnya
B. Sudut dalam ilmu tanah

Pengertian Sudut Ada beberapa istilah yang berkaltan dengan istilah sudut dalam Tanah yang
tidak diketahui dan diterapkan, yaltu

1. Sudur Mendatar (Sudut Horisontal), adalah sudut yang dibentuk oleh dua bidang normal yang
melalui titik sadut tersebut, sudut Besanya mendatar tersebut dilitung dari selisih Angka bacaan
kedua arah Jurusan, menurut arah putaran jarum jam (angka bacaan akhir dikurangi bacaan awal.
Dalam hal ini, yang dimaksud dengan jurusan atau arah adalah arah bidikan teropong theodalite
(alat pengukur sudut di lapangan) ke suatu target tertentu. Setelah target tepat pada benang silang
lensa okuler maka dilakukan pembacaan angka pada lingkaran mendatar (piringan busur)

2.Sudut Jurusan adalah besar sudut mendatar pada suatu titik tertentu dengan berpedoman pada
sumbu Y positif salib sumbu Kartesian XOY. Dalam hal ini arah sumbu Y pesitif sebaga pemnjuk
arah Utara peta dan perhitungan besar sudut Jurusan memurut arah pataran jarum Jam, dari arah
utara peta ya menjadi berfungsi sebagal titik nol.

3. Azimuth adalah besamya sudut mendatar pada suatu titik dengan berpedaman pada arah utara
Geografi dan besanya dihitung memurut aralh putaran jartum dari arah utara Geografi sebagai
titik nol sampai ke titik tetentu.

4. Sudur Vertikal adalah sudut yang diukur pada bidang vertikal dan besaran dapat dihitung
dengan dua macam baru, yaltu:

a. Sudut Miring (m) atau helling adslah sudut yang diukur pada lingkaran vertikal dan besamya
dilhitung dergan berpedoman pada arah mendataritugan, dengan kerentuan: Posiaf Bertanda
tergantung arah putarannya memija vertikal atas Bettanda negadf apablla arab putarannya menuju
vertikal bawah.

b Sudut Zenith (z) adalalı sudut yang diukur pada lingkaran vertilkal dan besar dihitung dengan
berpedoman pada arah vertikal atas (titik Zenitth) sebagal tirik ool (aawal)

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
penggunaan jenis alat ukur dan aplikasi alat ukur untuk pemetaan.

1.Mampu menggunakan alat ukur secara baik dalam pengukuran;

2.Mampu memanfaatkan dan memahami tujuan pengukuran dan pemetaan;

3.Mampu melakukan perhitungan koordinat, cara menggambar peta, menghitung luas peta hasil ukur,
dan menentukan elevasi permukaan tanah;

4.Mampu menghitung volume galian dan urugan atas dasar peta rencana.

5.Mampu mengenal dasar pengukuran dengan alat ukur elektronik dan alat GPS

B. Saran

1. Mengupayakan ketelitian dalam pembacaan alat, pengutaraan dan kalibrasi.

2. Mengusahakan pemilihan waktu pelaksanaan, keadaan cuaca yang cerah.

3. Pemilihan lokasi patok dengan tanah yang mendukung 

Daftar pustaka
Adi, D. (2015). Pengertian Ilmu Ukur Tanah menurut Benyamin Unwakoly,SP,

M.Si. [Online]. Tersedia di: http://dekadisingaraja.blogspot.co.id/. Diakses 3

September 2016. Angelia, P. (2012). Ilmu Ukur Tanah dengan Theodolite. [Online]. Tersedia
di:http://angeliapretty.blogspot.co.id/2012/12/ilmu-ukur-tanah-theodolit-wp.html Diakses 3 Oktober
2016.

https://www.google.com/search?q=jarak+dalam+ilmu+ukur+tanah&safe=strict&sxsrf=ALeKk03Frf-
HdbUIShS7MgAufqjW8_8WzA:1619105705385&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwj
N2bDjlpLwAhX8ILcAHR3KALYQ_AUoAXoECAEQAw&biw=1366&bih=657#imgrc=FS4V0OS
AoxtGZM

Anda mungkin juga menyukai