Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOK REPORT

DISUSUN OLEH :

NAMA : SOGYA SOLIN

NIM : 3223131034

KELAS : C 2022

MATA KULIAH : Kartografi

DOSEN PENGAMPU : Rohani, S.Pd., M.Si

FAKULTAS ILMU SOSIAL


JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur pada TUHAN YANG MAHA ESA , karya tulis ilmiah ini
dapat selesai dengan baik sesuai kehendak dari penulis. Karya tulis ilmiah ini
dibuat sebagai pemenuhan tugas Critical Book Review yang diberikan oleh ibu
Rohani, S.Pd., M.Si dosen pengampu mata kuliah Kartografi.
Materi dalam karya tulis ilmiah ini disajikan dengan bahasa sederhana,
lugas, dan penyajiannya mampu menarik minat pembaca sehingga, karya ilmiah ini
menjadi suatu karya yang menarik.
Karya tulis ini juga mengajarkan kita terutama para mahasiswa agar
mencerminkan sifat yang berkarakter bangsa INDONESIA yaitu bertanggung
jawab atas segala perbuatan yang dilakukan dan membangun sikap kritis yang
konstruktif pada mahasiswa agar dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan begitu pengetahuan dan keterampilan mshasiswa dapat berjalan selaras .
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.
Akhirnya, penulis sampaikan selamat membaca karya tulis ilmiah ini.

Medan , Maret 2023

SOGYA SOLIN

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................................1
A. Informasi Bibliografi Buku I..................................................................................................1
B. Informasi Bibliografi Buku II................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN CRITICAL BOOK REPORT.............................................................. 2
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................................2
B. Permasalahan Yang Akan Dikaji............................................................................................3
C. Kajian Teori...........................................................................................................................3
D. Metode Digunakan.................................................................................................................3
BAB III PEMBAHASAN SECARA UMUM BUKU..................................................................... 4
A. Sinopsis Buku.........................................................................................................................4
B. Penilaian Tentang Kelebihan dan Kelemahan Buku.............................................................12
C. Analisis Critical Book Report..............................................................................................14
BAB IV PENUTUP........................................................................................................................ 15
A. Kesimpulan..........................................................................................................................15
B. Saran....................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Informasi Bibliografi Buku I


1. Judul buku : Kartografi
2. Penulis : Ir.Mahara Sintong,M.Si
Rohani.S.Pd,M.Si

3. Penerbit : Universitas Negri Medan Press


4. Tahun terbit : 2023
5. Kota terbit : Medan
6. Tebal Buku Halaman : ii +96 halaman
7. ISBN :-

B. Informasi Bibliografi Buku II


1. Judul buku : Rancangan dan Produksi Kartografi
2. Penulis : J. S Keates
3. Penerbit :Longman
4. Tahun terbit : 1976
5. Kota terbit : Inggris
6. Tebal Buku Halaman : 650 halaman
7. ISBN : 0-582-48440-5

1
BAB II
PEMBAHASAN CRITICAL BOOK REPORT

A. Latar Belakang Masalah


Kartografi adalah suatu tekhnik yang secara mendasar dihubungkan dengan
kegiatan memperkecil keruangan suatu daerah yang luas sebagian atau seluruh
permukaan bumi atau benda – benda angkasa dan menyajikan dalam suatu bentuk yang
dapat mudah diobservasi sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan komunikasi.
Dan menurut Taylor mendefinisikan kartografi sebagai organisasi presentasi
komunikasi dan penggunaan geo informasi dalam bentuk grafis digital atau format
nyata. Hal itu dapat meliputi semua langkah-langkah dari persiapan data sampai ke
penggunaan akhir dengan penciptaan peta-peta dan hasil-hasil yang terkait dengan
informasi spasial.Dengan arti lain dikatakan kartografi adalah pembuatan data spasial
yang dapat diakses menekankan visualisasinya dan memungkinkan berinteraksi
dengannya yang berhubungan dengan masalah-masalah geospasial. Menurut AS
Kartografi adalah seni pengetahuan teknologi tentang pembuatan peta-peta sekaligus
mencakup studinya sebagai dokumen ilmiah dan hasil kariya seni. Menurut Taylor
kartografi adalah disiplin ilmu yang menyatukan antara petadan pemetaan. Kartografi
menyatukan tampilan representasi dari dua fenomena geografi yaitu geografi nyata dan
virtual. Kartograf membahas mengenai hakekat pemetaan, defnisi kartograf danpeta
sebagai media komunikasi, klasifkasi peta, konsep dan metodekartograf, skala peta,
sistem proyeksi peta, generalisasi, simbolosasi,komposisi peta, penempatan dan
penulisan nama-nama geograf, dasar-dasar konstruksi peta, dan dasar-dasar pembacaan
peta. Topograf dan Toponimi menjelaskan mengenai pengertian peta
topograf,pengertian peta turunan, pengertian peta tematik, spesifkasi petatopograf,
teknik pembuatan peta topograf,penyajian garis miring / penggambaran relief pada peta
topograf, revisi peta topograf,pokok-pokok permasalahan tentang nama-nama geograf

2
untuk keperluan peta yang meliputi : batasan, pengertian, koleksi data di lapangan,
nama-nama geograf secara nasional, standadisasi, sistem penulisanya, dan beberapa
contoh pemecahan masalah-masalah tentang nama-nama geografi

B. Permasalahan Yang Akan Dikaji


Adapun permasalahan yang akan dikaji dalam critical book report ini adalah sebagai
berikut :

1. Apakah simbol-simbol dalam peta ?


2. Apakah warna-warna yang digunakan dalam pembuatan peta ?
3. Bagaimanakah bentuk variabel grafik pada pembuatan peta ?
4. Bagaimanakah pembuatan peta-peta topografi dalam peta ?

C. Kajian Teori
Kajian teori yang digunakan pada critical book report ini adalah

1. Pengertian peta
2. Simbol peta
3. Jenis – jenis peta
4. Warna peta

D. Metode Digunakan
Adapun metode yang digunakan dalam critical book report ini adalah metode
analisis studi pustaka. Dengan menganalisis buku I yaitu bab – bab terkait dengan kajian
teori yang telah ditetapkan. Lalu, membandingkan isinya dengan buku II yang masih terkait
dengan kajian teori yang telah disajikan.

3
BAB III
PEMBAHASAN SECARA UMUM BUKU

A. Sinopsis Buku
1. Sinopsis Buku I
SIMBOL DAN WARNA PETA

Peta adalah gambaran permukaan bumi yang ditampilkan pada suatu bidang datar
dengan skala tertentu. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari
peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah
peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Namun
secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada
bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. Sebuah peta adalah
representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan
peta disebut kartografi. Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar
objek pada peta dalam keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut
atlas.

Simbol Peta

Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili ketampakan yang ada di
permukaan bumi yang terdapat pada peta ketampakannya, jenis-jenis simbol peta antara
lain:

1. Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional


2. Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang berhubungan dengan jarak
3. Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu area tertentu dengan simbol yang
mencakup area tertentu
4. Simbol aliran, digunakan untuk menyatakan alur atau gerak.
5. Simbol batang, digunakan untuk menyatakan suatu harga/dibandingkan dengan
harga/nilai lainnya.

4
6. Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam bentuk
persentase.
7. Simbol bola, digunakan untuk menyatakan volume, makin besar simbol bola
menunjukkan volume semakin besar dan sebaliknya makin kecil simbol bola berarti
volume semakin kecil.

Warna Peta

Warna peta digunakan untuk membedakan ketampakan atau objek di permukaan


bumi, memberi kualitas atau kuantitas simbol di peta, dan untuk keperluan estetika peta.
Warna simbol dalam peta terdiri dari 8 warna, yaitu:

1. Warna hijau

Warna hijau menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian kurang dari
200 m. Biasanya bentuk muka bumi yang terdapat pada ketinggian < 200 m didominasi
olah dataran rendah. Dataran rendah di Jawa terdapat di sepanjang pantai utara dan
pantai selatan.

2. Warna merah

Warna merah menunjukkan jalan kereta api/gunung aktif. Warna merah sering
dijumpai di peta suatu provinsi.

3. Warna hijau muda

Warna hijau muda menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara
200–400 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini berupa
daerah yang landai dengan disertai bentuk-bentuk muka bumi bergelombang dan bukit.
Penyebaran bentuk muka ini hampir menyeluruh di atas dataran rendah.

5
4. Warna kuning

Warna kuning menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 500–
1000 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini didominasi
oleh dataran tinggi dan perbukitan dan pegunungan rendah. Penyebaran dari bentuk
muka bumi ini berada di bagian tepi-tengah dari Provinsi Jawa Tengah dan paling luas
di sebelah tenggara Kabupaten Sukoharjo.

5. Warna cokelat muda

Warna cokelat muda menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian antara


1000–1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi yang dominan di daerah
ini berupa pegunungan sedang disertai gunung-gunung yang rendah. Penyebaran dari
bentuk muka ini berada di bagian tengah dari Jawa Tengah, seperti di sekitar
Bumiayu,Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, Salatiga dan Tawangmangu.

6. Warna cokelat

Warna cokelat menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian lebih dari


1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi di daerah ini didominasi oleh
gunung-gunung yang relatif tinggi. Penyebaran dari gunung-gunung tersebut sebagian
besar di bagian tengah dari Jawa Tengah.

7. Warna biru keputihan

Warna biru menunjukkan warna ketampakan perairan. Warna biru keputihan


menunjukkan wilayah perairan yang kedalamannya kurang dari 200 m. Bentuk muka
bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentuk lereng yang relatif landai. Zona
di wilayah ini disebut dengan zona neritik. Penyebaran dari zona ini ada di sekitar
pantai. Di wilayah perairan darat warna ini menunjukkan danau atau rawa. Di Wonogiri
terdapat Waduk Gajah Mungkur, di Bawen terdapat Rawa Pening, di

6
sekitar Kebumen terdapat waduk Wadaslinangdan Sempor dan masih ada beberapa
waduk kecil lainnya.

8. Warna biru muda

Warna biru muda menunjukkan wilayah perairan laut yang mempunyai


kedalaman antara 200–2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi
oleh bentukan lereng yang relatif terjal. Wilayah ini merupakan kelanjutan dari zona
neritik. Namun wilayah ini tidak tergambar dalam peta umum.

9. Warna biru tua

Warna biru tua menunjukkan wilayah perairan laut dengan kedalaman lebih dari
2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di sekitar Pulau Bali pada kedalaman > 2000 m
sulit untuk diketahui dan tidak bisa diinterprestasikan dari peta. Namun biasanya bentuk
muka bumi pada laut dalam dapat berupa dataran, lubuk laut, drempel dan palung laut.
Bentuk muka bumi seperti ini juga tidak tergambar dalam peta umum.

2. Sinopsis Buku II

SIMBOL – SIMBOL KARTOGRAFI

Fungsi simbol pada peta adalah untuk mengganti atau mewakili objek yang
digambarkan pada peta. Dalam penggambaran peta, penempatan simbol ini diusahakan
benar lokasinya. Simbol peta yang baik adalah yang mudah dikenal dan mudah digambar.

Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada
permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya. Dalam penggambarannya
simbol ditempatkan sesuai pada lokasi kenampakan pada peta utama dan
penjelasan/keterangannya ditempatkan pada legenda.

Simbol peta dapat diklasifikasikan menurut bentuk dan sifatnya. Simbol menurut
bentuknya terdiri dari simbol: titik, garis dan luasan/area. Sendangkan menurut sifatnya,

7
ada simbol kualitatif, dan ada yang kuantatif. Pemilihan bentuk dan sifat simbol yang
dipilih tergantung pada jenis data yang akan digambarkan pada peta. Data statistik
umumnya digambar dengan simbol kuantatif (seperti pada peta–peta statistik).

Dalam peta rupabumi, objek permukaan bumi dikelompokkan atas :

Detil 1 : Bangunan dan unsur buatan manusia.

Detil 2 : Infrastruktur transportasi atau perhubungan.

Detil 3 : Topografi dan relief.

Detil 4 : Batas administrasi baik alam maupun buatan.

Detil 5 : Vegetasi (Penggunaan Lahan).

Detil 6 : Hidrografi atau unsur perairan.

Detil 7 : Toponimi atau nama geografi.

Agar dapat dibaca oleh pengguna maka sebaiknya simbol dibuat secara sederhana.
Mewakili obyek aslinya, jika memungkinkan dibuat mirip/sama dengan obyek aslinya
tersebut. Berdasarkan kenampakan lingkungannya simbol dibedakan menjadi dua, yaitu
sebagai berikut.

1. Simbol Budaya

Simbol budaya adalah simbol yang mewakili kenampakan budaya, misalnya


jalan, rel, kota dan lain-lain.

8
2. Simbol Alam

Simbol alam adalah simbol yang mewakili kenampakan alam, misalnya sungai,
gunung, danau dan lainnya.

Berdasarkan bentuknya simbol dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:

1. Simbol Garis

Simbol garis digunakan untuk mewakili data geografis yang berhubungan dengan
jarak, contoh : sungai, jalan, rel dan batas wilayah.

9
2. Simbol Titik

Simbol Titik digunakan untuk mewakili tempat, contoh : kota, gunung dan objek-onjek
penting lainnya.

3. Simbol Area

Simbol Area digunakan untuk mewakili suatu luasan tertentu, contoh : danau, rawa, gurun
dan hutan.

10
Berdasarkan Wujudnya, simbol dibedakan menjadi 3 yaitu :

1. Simbol Piktorial
Simbol Piktorial adalah simbol yang berupa gambar yang mirip dengan yang
sebenarnya.

2. Simbol Abstrak
Simbol Abstrak adalah simbol yang berupa gambar yang tidak mirip dengan yang
sebenarnya.

3. Simbol Huruf / Angka


Simbol Huruf / Angka adalah simbol yang berupa huruf / angka.

3. Legenda

Legenda adalah keterangan yang berupa simbol-simbol pada peta agar peta mudah
dimengerti oleh pembaca.

11
4. Mata angin

Mata angin merupakan panduan yang digunakan untuk menentukan arah. Umum
digunakan dalam navigasi, kompasdan peta. Berpandukan pada pusat mata angin, maka kita
akan melihat 8 arah yaitu dengan urutan sebagai berikut (mengikuti arah jarum jam):

1. Utara (0°)
2. Timur laut (45°): Terletak di antara utara dan timur.
3. Timur (90°)
4. Tenggara (135°): Terletak di antara timur dan selatan.
5. Selatan (180°)
6. Barat daya (225°): Terletak di antara selatan dan barat.
7. Barat (270°)
8. Barat laut (315°): Terletak di antara barat dan utara.

Utara, timur, selatan dan barat merupakan empat mata angin utama. Utara dan selatan
menggambarkan kutub Bumi, manakala timur dan barat menentukan arah putaran Bumi.

B. Penilaian Tentang Kelebihan dan Kelemahan Buku

1. Buku I
a. Bahasa

12
Bahasa yang digunakan mudah di mengerti, dipahami dan dicerna,
disampaikan secara lugas, sehingga seseorang yang yang membaca tidak kesulitan
untuk mengetahui mengenai hal yang di sampaikan, serta tata bahasa yang
digunakan sesuai ejaan EYD (ejaan bahasa Indonesia). Dalam penulisan bahasa
asing juga disertai dengan artiannya, dan dicetak miring. Dalam penyampaian
materi juga baik, dan disertai gambar – gambar dalam memperjelas dan
mempertajam kajian teori dari materi yang disampaikan pata pembuatan peta, serta
mengelompokkan bagian – bagain penjelasan yang dijelaskan secara runtut dan
tidak bertele – tele sehingga mahasiswa mudah untuk memahami isi dari materi
yang disampaikan.

b. Gaya Penyampaian

Buku ini menyampaikan materi dengan runtut, tidak bertele-tele. Namun


pembahasan setiap bab sangat banyak dan kurang rinci, buku ini memberikn contoh
materi yang disertai gambar sehingga menambah tampilan buku menjadi lebih menarik
dan tidak monoton.

2. Buku II
a. Bahasa
Bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah tata bahasa. Bahasa yang di
gunakan dalam penyampaian materi juga sopan, menggunakan bahasa yang lugas,
sehingga mudah di pahami. Pembahasan sub bab pada simbol – simbol peta juga
ringkas.
b. Gaya Penyampaian

Buku ini menyampaikan materi dengan runtut, tidak bertele-tele. Buku Buku
ini juga menyampaikan materi dengan sisitem yang menarik, seperti contoh-contoh
yang disampaikan. Disertai dengan gambar – gambar. Setiap materi juga tidak
terdapat masalah pengetikan sehingga orang yang membaca tertarik untuk terus

13
melanjutkan untuk memahami maksud dari isi setiap materi. Namun buku ini
kurang menarik dalam menyampaikan contoh gambar, disebabkan oleh gambar
kurang berwarna.

C. Analisis Critical Book Report

1. Tujuan Penulisan Buku

Untuk mengetahui cara bagaimana membuat peta yang baik dan benar, serta mampu
menganggap peta sebagai sebuah yang sakral sehingga mampu menghargai bahwa peta
merupakan salah satu alat bantu manusia untuk mengetahui kondisi geografis, tata letak
wilayah, keadan dan potensi suatu wilayah.

2. Isi buku Secara Umum

Peta merupakan suatu media komunikasi grafis, antara si pembuat peta dengan si
pengguna. Untuk meletakan informasi fenomena permukaan bumi si pembuat peta tidak
menyatakannya dalam bentuk gambar yang sebenarnya, tetapi menggunakan simbol untuk
mengganti gejala. Dengan demikian simbol dalam peta memegang peran yang sangat
penting. Bahkan dalam peta – peta khusus maupun dalam peta tematik, simbol merupakan
suatu informasi utama untuk menunjukkan tema suatu peta. Secara sederhana peta dapat
diartikan sebagai suatu gambar atau tanda yang mempunya makna atau arti. Disamping itu
warna juga merupakan bagian dari salah satu hal yang sangat dibutuhkan agar hasil karya
seni sebuah peta dapat menjadi sebuah hasil karya yang menarik untuk dilihat oeh orang
lain.

3. Penilaian Kualitas Isi Buku

Pembahasan materi pada buku I dan buku II merupakan buku bagus untuk materi
pembelajaran, karena keduanya saling melengkapi dalam kekurangan-kekurangan yang
ada. Serta daya analisis mahasiswa juga dipertajam dengan adanya unsur tambahan seperti
bentuk gambar yang diasajikan oleh materi simbol dan warna pembuatan peta.

14
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Peta adalah gambaran permukaan bumi yang ditampilkan pada suatu bidang datar
dengan skala tertentu.
2. Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili ketampakan yang ada
di permukaan bumi yang terdapat pada peta ketampakannya
3. Jenis-jenis simbol peta antara lain:
a) Simbol titik
b) Simbol garis
c) Simbol area
d) Simbol aliran
e) Simbol batang
f) Simbol lingkaran
g) Simbol bola
4. Warna peta digunakan untuk membedakan ketampakan atau objek di permukaan
bumi, memberi kualitas atau kuantitas simbol di peta, dan untuk keperluan estetika
peta’.
5. Warna simbol dalam peta terdiri dari 8 warna, yaitu:
a) Warna hijau
b) Warna merah
c) Warna hijau muda
d) Warna kuning
e) Warna cokelat muda
f) Warna cokelat
g) Warna biru keputihan
h) Warna biru muda
i) Warna biru tua

15
B. Saran
Materi dapat disampaikan dengan rinci, namun haruslah padat makna agar pembaca
lebih mudah mencapai tujuan isi buku dan mengerti makna dari suatu materi tersebut.
Sehingga setiap pembaca dapat meningkat kualitas daya tarik untuk membudayakan
membaca melalui sumber buku, dan memperleh wawasan yang tinggi terutama kepada
mahasiswa.

16
DAFTAR PUSTAKA

Rohani, dkk. 2023. Kartografi. Unimed Press. Medan


Keates J. S. 1973. Rancangan dan Produksi Kartografi. PT. Lowe dan Brydone, Inggris

17

Anda mungkin juga menyukai