KONSEP GEOGRAFI
Dosen pengampu: Muhammad Imanuddin M. Pd
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirohim
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga kami dapat
menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari seluruh teman teman yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah yang berjudul ”Konsep Geografi” Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman kami, kami yakin dalam pembuatan makalah kali ini masih banyak ditemukan
kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, serta seluruh Masyarakat
Indonesia khususnya para mahasiswa untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis
Kelompok II
2
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR ...............................................................................................2
DAFTAR ISI ................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
Latar Belakang.....................................................................................................4
Rumusan Masalah................................................................................................5
Tujuan ..................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................6
Pengertian Geografi..............................................................................................6
Macam-macam pendekatan geografi.....................................................................7
Prinsip-prinsip Geografi .......................................................................................8
Macam-macam konsep geografi............................................................................9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................................13
B. Saran ..................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
kajian materi ilmu pengetahuan sosial beserta isi-isi yang ada didalamnyaan , Ilmu-ilmu
sosial telah mengalami perkembangan sehingga timbullah paham studi-sosial (social studies),
atau diIndonesia disebut Ilmu Pengetahuan Sosal (IPS). Paham studi sosial berkembang dan
berpengaruh terhadap program kurikulum pada sekolah-sekolah di Amerika Serikat sejak
tahun 1940-an sampai sekarang.Paham studi sosial dipergunakan bagi keperluan pendidik-an
dan pengajaran , dan bukan merupakan satu disiplin ilmu yang mandiri. Socialstudies atau
ilmu pengetahuan sosial (IPS) adalah ilmu-ilmu sosial yangdisederhanakan untuk tujuan-
tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolahdasar dan menengah (elementary and secondary
school). Dengan begitu,tandaslah sudah bahwa ilmu pengetahuan sosial (IPS) ialah ilmu-ilmu
sosilyang dipilih dan disesuaikan bagi penggunan program pendidikan di sekolahatau bagi
kelompok belajar lainnya yang sederajat. Materi dari berbagaidisiplin ilmu sosial seperti
geografi, sejarah, sosiologi, antropologi, psikologisosial, ekonomi, ilmu politik,ilmu hukum
dan ilmu-ilmu sosial lainnya,dijadikan sebagai bahan baku bagi pelaksanaan program
pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah. Oleh karena itu kita perlu
mengetahui kajian kajian materi ilmu pengetahuan sosial beserta isi-isi yang ada didalamnya.
4
kuyupB. Rumusan Masalah
1.) Apa pengertian dari geografi ?
C. Tujuan
1.) Untuk mengetahui apa itu penting nya geografi
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Geografi
Istilah Geografi pertama kali diperkenalkan Erastothenes abad ke-2 sebelum Masehi. Pada
masa itu, geografi hanya didominasi oleh cerita-cerita tentang perjalanan dari berbaai
penjuru dunia(Logografi). Kata geografi sendiri berasal dari kata Geographica yang berarti
penulisan atau penggambaran mengenai bumi. Erastothenes dianggap sebagai peletak dasar
pengetahuan geografi
1. Menurut Ferdinan von Richoffen: Geografi sebagai studi tentang gejala dan sifatsifat
permukaan bumi serta yang disusun berdasarkan letak dan mencari hubungan timbal balik
antara gejala dan sifat-sifatitu.
3. Menurut Alexander (1963) Geografi adalah studi tentang pengaruh lingkungan alam pada
aktivitas manusia.
4. Menurut Yeates (1963) Geografi adalah suatu ilmu yang memperhatikan perkembangan
rasional dan lokasi dari berbagai sifat yang beraneka ragam di permukaan bumi.
6. Menurut Preston E. James: Geography is the mother of all sciences (geografi dapat
diungkapkan sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan), karena banyak bidang ilmu
pengetahuan selalu mulai dari keadaan bumi untuk beralih pada studinya masing--‐masing
8. Menurut Seminar dan Lokakarya di IKIP Semarang (1988) :Geografi adalah ilmu yang
mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dari sudut pandang kewilayahan
dan kelingkungandalam konteks keruangan
9. Menurut I Made Sandy Geografi adalah ilmu yang berusaha mengemukakan, menemukan,
dan memahami persamaan dan perbedaan yang ada dalam ruang muka bumi 1
1Johnston, R.J., Gregory, D., Pratt, G., Watts, M.J.and Whatmore, S., eds. 2009. The
Dictionary of Human Geography, 5th Edition. Oxford: Blackwell
6
10. Cludius Ptolomeus (abad 2) Geografi adalah penyajian melalui peta sebagian atau
seluruh permukaan bumi Pada abad ke-2, seorang ahli astronomi Alexandria yang bernama
Claudius Ptolemaeus, mengajukan metode bar dalam pembuatan peta dalam karyanya yang
berjudul Geographike Syntaxis lalu membuat atlas yang dinamakan Atlas Ptolemaeus.
Seorang ahli geografi Jerman, Bernhardus Varenius dalam karyanya yang berjudul
Geographia Generalis membagi Geografi menjadi 3 yakni:
1. Geografi Absolut, mengkaji berbagai fakta secara matematika tentang bentuk dimensi,
ukuran, gerakan bumi
2. Geografi Relatif, mengkaji pengaruh matahari, iklim, musim, perbedaan waktu di bumi.
3. Geografi Komparatif, mengkaji pembagian muka bumi, letak relative di suatu tempat,
pembuatan peta, globe dan navigasi. Akhir abad 18 berkembang aliran Fisis Determinis
dengan tokohnya yang terkenal Ellsworth Hunthington, Karl Ritther dan Friederich Ratzel.
Fisis determinis memandang manusia sebagai figur yang pasif sehingga hidupnya
dipengaruhi oleh alam sekitarnya.
Mengutip dari buku Geografi: Menyingkap Fenomena Geosfer untuk kelas X SMA/MA
(2007) karya Ahmad Yani dan Mamat Ruhimat, dijelaskan bahwa pendekatan geografi dibagi
menjadi tiga, yaitu:
Pendekatan keruangan adalah upaya dalam mengkaji rangkaian persamaan dari perbedaan
fenomena geosfer dalam ruang. Analisis keruangan merupakan pendekatan yang khas dalam
geografi, karena merupakan studi tentang keanekaragaman ruang muka bumi dengan
membahas masing masing aspek-aspek keruangannya. Pendekatan geografi satu ini
digunakan sebagai medium untuk mengetahui peta persebaran dalam penggunaan ruang yang
ada. Selain itu, juga bisa menjadi sarana geografi dalam melihat adanya penyediaan ruang
yang akan digunakan untuk berbagai fungsi-fungsi dasar. Dengan kata lain, pendekatan ini
memungkinkan seorang ahli geografi melakukan analisis dan penelitian yang terstruktur serta
holistik terhadap keberadaan suatu ruang yang menjadi objeknya. Contohnya, yaitu
penggunaan lahan DAS atau kerusakan pada lahan.
7
2. Pendekatan Kelingkungan (Ekologi)
Berbeda dengan dua pendekatan di atas, pendekatan kompleks wilayah atau regional ini
adalah peleburan dari pendekatan keruangan dan lingkungan. Adanya interaksi antar wilayah
akan memungkinkan terjadinya perkembangan. Hal ini bisa terjadi karena secara harfiah
suatu wilayah di bumi memiliki beberapa unsur pembeda di setiap wilayahnya.Unsur
pembeda ini terjadi karena adanya unsur dalam ruang-ruang berbeda, baik dari segi kualitas
maupun kuantitasnya. Contoh dari pendekatan kompleks wilayah, yaitu manusia yang
membangun rumah harus melihat karakteristik wilayah dan lingkungan sekitarnya. Misalnya,
rumah yang dibangun di tepi pantai akan memiliki fondasi yang kokoh dan kuat.
Prinsip persebaran menjelaskan bahwa fenomena geografi di Bumi tidak merata. Fenomena
geografi termasuk gejala dan fakta geografi yang berkenaan dengan alam maupun manusia.
Contoh prinsip persebaran:
1. Persebaran potensi air yang berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya
2. Persebaran limbah cair dalam tanah
3. Persebaran polusi udara2
2Thomas, D.S. and Goudie, A., eds. 2000. The Dictionary of Physical Geography. Oxford:
Blackwell
8
2.) Prinsip Interelasi
Prinsip geografI. Selanjutnya adalah prinsip interelasi. Permasalahan yang terjadi di alam
dengan manusia saling terkait. Interelasi ini dapat terjadi antara alam dengan alam itu sendiri
maupun alam dengan manusia.
Bentuk keterkaitan antara alam dan manusia dapat digambarkan dalam bentuk deskripsi.
Selain disajikan dengan tulisan atau kata-kata, dapat dilengkapi pula dengan diagram, tabel,
gambar, dan peta. Penjelasan atau deskripsi berguna untuk memberikan gambaran lebih jauh
tentang gejala dan masalah yang sedang dipelajari.
4. Prinsip Korologi
Prinsip korologi mencakup pengamatan gejala, fakta ataupun masalah geografi di suatu
tempat. Prinsip ini meninjau fenomena geografi dari segi pesebarannya, interelasinya,
interaksinya, dan integrasinya dalam ruang tertentu. Singkatnya, prinsip korologi memadukan
ketiga prinsip lainnya. wilayah. Kondisi wilayah akan memberikan ciri khas pada kesatuan
gejala, fungsi, dan bentuk. Contoh Prinsip Korologi:
1. Jika ingin mengetahui tentang suhu udara, peneliti perlu mengetahui tentang perbedaan
9
suhu udara pada pedesaan dan kota, penyebab timbulnya udara sejuk di pedesaaan, serta
pengaruh banyaknya pohon di desa terhadap suhu udara di wilayah pedesaan.
Untuk bisa berpikir dengan cara geografis, detikers harus mempelajari konsep ilmu geografi.
Menurut e-modul Geografi kelas X terbitan Kemendikbud, geografi memiliki dua konsep,
yaitu konsep dasar dan konsep esensial. Konsep dasar sering juga disebut sebagai konsep
utama yang menggambarkan esensi atau hakekat suatu ilmu. Sementara, konsep esensial
adalah konsep penting yang perlu dikuasai pelajar sesuai dengan tingkat kemampuan di tiap
jenjang pendidikan. Konsep esensial dalam geografi berguna untuk menggambarkan corak
abstrak fenomena esensial dari objek material bidang kajian ilmu. Maka, konsep esensial
adalah elemen penting dalam memahami fenomena yang ada. Lalu, apa saja 10 konsep
esensial geografi dan contohnya
1. Lokasi
Konsep lokasi membahas tentang letak atau posisi spasial dari objek tertentu di permukaan
bumi. Secara umum, lokasi terbagi menjadi dua yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi
absolut adalah letak atau tempat yang dilihat dari garis lintang dan garis bujur. Lokasi absolut
keadaannya tetap karena berpedoman pada garis astronomis bumi. Contoh lokasi absolut
yaitu letak astronomis Indonesia pada 6°LU-11°LS dan 95°BT-141°BT. Lokasi relatif adalah
letak atau tempat yang dilihat dari daerah lain di sekitarnya. Lokasi relatif dapat berganti-
ganti sesuai dengan objek yang ada di sekitarnya. Contoh lokasi relatif adalah lokasi
geografis negara Indonesia yang terletak di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik,
serta Benua Asia dan Benua Australia.
2. Jarak
Jarak adalah ruang yang menghubungkan antara dua lokasi atau dua objek. Konsep jarak
dibagi menjadi dua, yaitu jarak mutlak dan jarak relatif. Jarak mutlak adalah jarak dua tempat
yang diukur berdasarkan garis lurus di udara yang mudah diukur pada peta. Contohnya jarak
Jakarta - Malang. Lalu, jarak relatif bisa dinyatakan pada jarak tempuh, baik yang berkaitan
10
dengan waktu perjalanan yang diperlukan maupun satuan biaya angkutan. Contohnya jarak
Jakarta - Malang dengan pesawat adalah 1,5 jam.
3. Keterjangkauan
Konsep geografi ini mengacu pada kemudahan untuk mencapai suatu objek yang
dipengaruhi oleh kondisi geografis suatu wilayah. Contohnya, dari Jakarta akan lebih mudah
menjangkau kota Padang daripada kepulauan Mentawai.
4. Pola
Konsep ini mengacu pada susunan atau penyebaran fenomena pada ruang muka bumi.
Contoh, pola pemukiman penduduk di wilayah pesisir memanjang mengikuti garis pantai.
5. Morfologi
Morfologi menggambarkan perwujudan daratan di muka bumi, yang merupakan hasil
proses pengangkatan atau penurunan wilayah melalui proses geologi. Contohnya seperti
pulau-pulau, dataran yang luas, pegunungan, dan lembah.
6. Aglomerasi
Konsep geografi ini adalah kecenderungan persebaran yang bersifat mengelompok pada
suatu wilayah. Contohnya pemukiman penduduk masyarakat perkotaan, mereka cenderung
tinggal mengelompok, sehingga timbul pengelompokan pemukiman seperti daerah elite,
daerah kumuh, dan sebagainya.
8. Nilai Kegunaan
Nilai kegunaan mengacu pada kelebihan yang dimiliki suatu tempat atau wilayah tertentu
11
dan memiliki nilai kegunaan yang berbeda berdasarkan fungsinya. Contohnya, wilayah yang
memiliki alam yang indah cocok sebagai daerah wisata.
9. Diferensiasi Area
Diferensiasi area menggambarkan keunikan atau karakteristik antara wilayah satu dengan
yang lainnya. Contoh konsep ini misalnya masyarakat yang tinggal di pesisir bekerja sebagai
nelayan, sedangkan warga pegunungan biasanya bekerja di kebun atau ladang.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menguasai konsep dan ruang lingkup geografi sehingga memiliki pemahaman yang benar
tentang hakikat ilmu geografi Memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan dan
menyelesaikan field study guna mengkaji objek geografi serta terampil dalam menerapkan
pendekatan geografi sebagai penunjang untuk melakukan penelitian sesuai dengan asas logis,
kritis, kreatif, inovatif dan fleksibel dalam konteks pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi Menjadi inspirator sebagai warga yang baik sesuai dengan tujuan IPS
B. Saran
Perlunya kita mempelajari geografi supaya kita tau bagaimana kehidupan sosial ini
berjalan serta dapat mengembangkan wawasan kita dengan memperbaiki geografi ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
15