Oleh :
1. Bapak Fathul Niam, M.Pd selaku dosen pembina matakuliah Konsep Dasar
IPS SD.
2. Teman-teman PGSD Offering A1 angkatan 2018 atas kerjasamanya.
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu
demi terselesaikannya makalah ini dengan lancar. Semoga Allah SWT
membalas semua kebaikan kalian, amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .................................................................................................14
B. Saran ...........................................................................................................15
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Hal ini dapat diketahui dari pengumpulan data lokasi yang terdiri dari data
titik (point data) seperti : seperti : data ketinggian tempat, data sampel tanah, data
sampel bantuan, data bidang (areal data) seperti : data luas hutan, data luas daerah
pertanian, dan data luas padang alang-alang.
7
Terdapat empat prinsip geografi sebagaimana yang digunakan Nursid
Sumaatmadja dalam buku studi Geografi, Suatu Pendekatan dan Analis keruangan
(1988,42-44), antara lain :
4. Prinsip korologi/ disebut juga prinsip keruangan. Dengan prinsip ini dapat
dianalisis gejala,fakta, dan masalah geografi. Ditinjau dari penyebaran,interrelasi,dan
interaksinya dalam ruang.
8
1). Konsep Lokasi
Lokasi sangat berkaitan dengan keadaan –sekitarnya yang dapat memberi arti
sangat menguntungkan ataupun merugikan. Lokasi digunakan untuk mengetahui
fenomena geosfer karena lokasi suatu objek akan membedakan kondisi di
sekelilingnya.
a) Lokasi absolut
Lokasi absolute merupakan letak atau tempat yang dilihat dari garis lintang
dan garis bujur (garis astronomis).Lokasi absolut keadaannya tetap dan tidak dapat
berpindah karena pedomannya pada garis astronomis bumi.Perbedaan garis
astronomis menyebabkan perbedaan iklim (garis lintang) dan perbedaan waktu (garis
bujur).
Lokasi absolut misalnya berdasarkan gambar peta wilayah Indonesia,lokasi absolut
Indonesia terletak di antara 6 LU - 11 LS sampai 95 BT -141 BT.Dari letak
absolut tersebut,dapat dijelaskan bahwa lokasi paling utara negara Indonesia terletak
di 6 LU (Pulau Mianggas,Sulawesi Utara),dan lokasi paling selatan terletak di 11
LS (Pulau Rote,Nusa Tenggara Timur).
b) Lokasi Relatif
Lokasi relatif merupakan posisi sesuatu berdasarkan kondisi dan
situasi daerah di sekitarnya. Kondisi dan situasi dapat berupa kondisi
fisik,sosial,budaya,ekonomi,maupun keberadaan sarana transportasi dengan daerah
sekitarnya. Lokasi atau letak relativ dapat berubah sesuai sudut pandang
penggunaanya karena digambarkan melalui objek-objek yang diberi nama,misalnya
nama benua,samudra,pulau,laut,dan sebagainya. Misalnya lokasi relatif Indonesia di
antara dua benua,yakni benua Asia dan Australia,serta di antara dua samudra , yakni
samudra Hindia dan samudra pasifik.
9
2). Konsep Jarak
10
4). Konsep Pola
Pola merupakan pola keteraturan fenomena geosfer sebagai akibat
interaksi antarkomponen yang ada,seperti pola aliran sungai,pola pemukiman
penduduk,dan lain-lain.Misalnya pola pemukiman di kota besar di Indonesia
dibangun berhimpitan. pola berkaitan dengan susunan,bentuk,atau persebaran
fenomena dalam ruang muka bumi,baik fenomena yang bersifat alami (aliran
sungai,persebaran vegetasi,jenis tanah,dan curah hujan) maupun fenomena sosial
budaya (permukiman,persebaran penduduk,mata pencaharian,dan jenis rumah tinggal)
5). Konsep Morfologi
Konsep morfologi menggambarkan perwujudan daratan muka bumi
sebagai hasil pengangkatan atau penurunan wilayah (secara geologi). Bentuk muka
bumi (relief muka bumi) dapat berbentuk dataran luas,deretan pegunungan dengan
lereng-lereng tererosi,lembah-lembah,dan dataran alluvial. Kajian morfologi berkaitan
dengan bentuk lahan (landform), proses-proses yang mengiringi (erosi,sedimentasi
dan deposisi),serta faktor-faktor yang memengaruhinya, seperti kondisi geologi,tebal
tanah,iklim,ketersediaan air,penggunaan lahan,serta jenis vegetasi yang dominan
6). Konsep Aglomerasi
Konsep aglomerasi merupakan kecenderungan persebaran yang
bersifat mengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit karena saling
menguntungkan,baik yang berkaitan dengan kesejenisan maupun faktor-faktor umum
yang menguntungkan. Dalam geografi dikenal istilah aglomerasi industri,yaitu
pemusatan industri di suatu kawasan tertentu dengan tujuan agar pengelolaannya
dapat optimal. Contohnya industri garmen, industri konveksi, dan industri kerajinan
dibangun di suatu tempat yang berdekatan dengan pusat permukiman penduduk;
industri berat yang memerlukan bahan mentah,seperti batubara dan besi
baja,penentuan lokasi pabriknya cenderung mendekat sumber bahan mentah
Aglomerasi industri ini dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yakni aglomerasi primer dan
aglomerasi sekunder.
11
a).Aglomerasi primer adalah perusahaan yang baru muncul tidak ada
hubungannya dengan perusahaan lama yang sudah terdapat di wilayah aglomerasi
b).aglomerasi sekunder adalah jika perusahaan yang baru beroperasi
merupakan perusahaan yang memiliki tujuan untuk memberi pelayanan pada
perusahaan yang lama atau yang sudah ada dalam wilayah aglomerasi
Dengan adanya istilah aglomerasi,yaitu pengelompokan,maka ada pula istilah
deglomerasi, yaitu suatu kecenderungan perusahaan untuk memilih lokasi usaha yang
terpisah dari kelompok lokasi perusahaan lain.Pemicu lahirnya perusahaan-
perusahaan yang melakukan deglomerasi adalah :
1) Upah buruh yang semakin meningkat di daerah padat industri
2) Penyempitan luas tanah yang dapat digunakan karena sudah
banyak dipakai untuk perumahan dan kantor pemerintah.
3) Harga tanah yang semakin tinggi di daerah yang telah padat
4) Sarana dan prasarana di daerah lain semakin baik namun harga
tanah dan upah buruh masih rendah.
7). Konsep Nilai Kegunaan
Fenomena nilai kegunaan atau sumber-sumber di muka bumi bersifat
relatif,artinya tidak sama bagi setiap orang atau golongan penduduk.Daerah pantai
berpasir yang landai dengan perairan jernih belum tentu memiliki kegunaan yang
besar bagi penduduk setempat.Apalagi,jika kehidupan penduduk tersebut berorientasi
pada pemanfaatan sumber-sumber di daratan dan banyak jalan darat yang dapat
ditempuh. Sebaliknya,bagi masyarakat kota yang hidup berkecukupan,daerah pantai
bagi sebagian orang memiliki nilai kegunaan yang tinggi,yaitu sebagai tempat
rekreasi dan pariwisata. Pusat kota umumnya memiliki nilai kegunaan yang tinggi bila
dibandingkan dengan daerah pinggiran yang jauh dari pusat-pusat kegiatan
perekonomian, pusat pemerintahan, dan terisolasi.
8).Konsep Interaksi dan Interdependensi
Interaksi merupakan peristiwa yang saling memengaruhi antara objek
atau tempat satu dengan yang lain. Setiap tempat mengembangkan potensi sumber
dan kebutuhan yang tidak selalu sama dengan kondisi yang ada di tempat atau
wilayah lain. Oleh karena itu, senantiasa terjadi interaksi atau bahkan interdependensi
antara yang satu dan yang lain.
12
Daerah pedesaan memproduksi hasil-hasil pertanian,dan daerah perkotaan
memproduksi barang industri dan jasa. Akibatnya terjadi interaksi antara penduduk
yang berada di daerah pedesaan dengan penduduk yang berada di daerah perkotaan
9). Konsep Deferensiasi Areal
Konsep ini menunjukkan adanya perbedaan antara satu tempat dengan
tempat lain,atau satu wilayah dengan wilayah yang lain.Di setiap tempat atau
wilayah,terwujud hasil integrasi berbagai unsur atau fenomena lingkungan baik
bersifat alam maupun kehidupan.
10).Konsep Keterkaitan Keruangan
Konsep keterkaitan keruangan atau asosiasi keruangan menunjukkan
derajat keterkaitan persebaran suatu fenomena dengan fenomena yang lain di suatu
tempat atau ruang,baik yang menyangkut fenomena di suatu tempat atau ruang,baik
yang menyangkut fenomena alam, tumbuh-tumbuhan, maupun sosial kemanusiaan.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
14
B. SARAN
15
DAFTAR RUJUKAN
16