Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP KONSEP GEOGRAFI


UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Konsep Dasar IPS SD
Yang dibina oleh Bapak Fathul Niam, M.Pd

Oleh :

Mar Atul Chasbiyah (1886206012)


Wina Azizah (1886206021)

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
OKTOBER 2018
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT. Yang mana telah


memberikan rahmat dan karuniaNya pada penulis. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ Konsep Konsep Geografi ”, untuk memenuhi
tugas matakuliah Konsep Dasar IPS SD.

Tidak lupa peneliti menyampaikan terima kasih kepada.

1. Bapak Fathul Niam, M.Pd selaku dosen pembina matakuliah Konsep Dasar
IPS SD.
2. Teman-teman PGSD Offering A1 angkatan 2018 atas kerjasamanya.
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu
demi terselesaikannya makalah ini dengan lancar. Semoga Allah SWT
membalas semua kebaikan kalian, amin.

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan


yang terdapat didalamnya, untuk itu peneliti sangat mengharapkan adanya kritikan
dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata
peneliti berharap semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi para pembaca dan
peneliti selanjutnya.

Blitar, Oktober 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i


DAFTAR ISI .............................................................................................................. . ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................4

1.3 Tujuan ............................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Geografi.......................................................................................6

2.2 Macam-macam pendekatan geografi..............................................................6

2.3 Prinsip-prinsip Geografi ................................................................................7

2.4. Macam-macam konsep geografi...................................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................14

B. Saran ...........................................................................................................15

DAFTAR RUJUKAN ...............................................................................................16


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia pengajaran , Ilmu-ilmu sosial telah mengalami
perkembangan sehingga timbullah paham studi-sosial (social studies), atau di
Indonesia disebut Ilmu Pengetahuan Sosal (IPS). Paham studi sosial
berkembang dan berpengaruh terhadap program kurikulum pada sekolah-
sekolah di Amerika Serikat sejak tahun 1940-an sampai sekarang.
Paham studi sosial dipergunakan bagi keperluan pendidik-an dan
pengajaran , dan bukan merupakan satu disiplin ilmu yang mandiri. Social
studies atau ilmu pengetahuan sosial (IPS) adalah ilmu-ilmu sosial yang
disederhanakan untuk tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah
dasar dan menengah (elementary and secondary school). Dengan begitu,
tandaslah sudah bahwa ilmu pengetahuan sosial (IPS) ialah ilmu-ilmu sosil
yang dipilih dan disesuaikan bagi penggunan program pendidikan di sekolah
atau bagi kelompok belajar lainnya yang sederajat. Materi dari berbagai
disiplin ilmu sosial seperti geografi, sejarah, sosiologi, antropologi, psikologi
sosial, ekonomi, ilmu politik,ilmu hukum dan ilmu-ilmu sosial lainnya,
dijadikan sebagai bahan baku bagi pelaksanaan program pendidikan dan
pengajaran di sekolah dasar dan menengah.
Oleh karena itu kita perlu mengetahui kajian –kajian materi ilmu
pengetahuan sosial beserta isi-isi yang ada didalamnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari geografi ?
2. Apa saja macam-macam dari pendekatan geografi?
3. Bagaimana prinsip-prinsip yang terdapat pada geografi ?
4. Apa saja macam dari konsep geografi ?

4
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu pentingnya geografi


2. Untuk mengetahui macam-macam dari pendekatan geografi
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsi yang terdapat pada geografi
4. Untuk mengetahui macam-macam konsep geografi

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Geografi

Geografi di artikan sebagai cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang


manusia,tempat,lingkungan alam dan kapasitas bumi untuk mendukung kehidupan
manusia .Para pakar geografi dalam seminar dan lokakarya peningkatan kualitas
pengajaran Geografi di semarang tahun 1998, telah merumuskan konsep geografi
sebagai berikut : geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan
fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkupan yang diketengahkan di atas
secara jelas menegaskan bahwa yang menjadi obyek studi geografi tidak lain adalah
geosfer, yaitu permukaan bumi pada hakikatnya merupakan bagian dari bumi yang
terdiri dari atmosfer (lapisan udara), litosfer (lapisan batuan ,kulit bumi ). Hidrosfer
(lapisan air,perairan), dan biosfer (lapisan kehidupan). pada konsep ini, geosfer atau
permukaan bumi ditinjau dari sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan yang
menampakkan persamaan dan perbedaan. Persamaan dan perbedaan tersebut tidak
lepas dari adanya relasi keruangan dari unsur-unsur geografi yang membentuknya
(Nurdin Sumaatmaja,2001 :11) .

2.2 Macam macam pendekatan geografi

Dalam geografi untuk mendekati suatu permasalahan, digunakan tiga


macam pendekatan, yaitu : pendekatan keruangan ( spatial approach), pendekatan
ekologi (ecological approach), dan pendekatan komplek wilayah (regional complex
approach). (Bintarto dan Surastopo,1981 :12-30).

1). Pendekatan keruangan

Pendekatan keruangan mempelajari perbedaan lokasi mengenai sifat-sifat


penting atau seri sifat-sifat penting. Dalam pendekatan keruangan ini yang harus
diperhatikan adalah penyebaran penggunaan ruang yang telah ada dan penyedian
ruang yang akan digunakan untuk berbagai kegunaan yang dirancangkan.

6
Hal ini dapat diketahui dari pengumpulan data lokasi yang terdiri dari data
titik (point data) seperti : seperti : data ketinggian tempat, data sampel tanah, data
sampel bantuan, data bidang (areal data) seperti : data luas hutan, data luas daerah
pertanian, dan data luas padang alang-alang.

2). Pendekatan ekologi

Pendekatan Ekologi mempelajari hal-hal yang mengenai interaksi


antara organisme hidup dengan lingkungan . sehingga, dalam mempelajari ekologi
seseorang harus mempelajari organisme hidup seperti manusia , hewan, tumbuhan
serta lingkungannya seerti litosfer, hidrosfer, atmosfer. Manusia merupakan salah satu
komonen organisme hidup yang berinteraksi dengan organisme lain. Oleh karena itu
munculah pengertian ekologi manusia (human ecology) dimana dipelajari interaksi
antar manusia dan antara manusi dengan lingkungannya.

3). Pendekatan Kompleks Wilayah

Merupakan analisa keruangan dan analisa ekologi. Yang pada


hakekatnya merupakan suatu anggapan bahwa interaksi antar wilayah akan
berkembang pada suatu wilayah yang berrbeda atau dengan wilayah lain. Pada
analisa ini diperhatikan pula mengenai penyebaran fenomena tertentu dan interaksi
antara variabel manusia dan lingkungannya yang kemudian dipelajari kaitannya
sebagai analisis kelingkungan.

2.3 Prinsi-prinsip Geografi

Perkembangan ilmu geografi mengalami kemajuan atau modernisasi,


terutama setelah Perang Dunia II. Dalam menelaah lebih jauh mengenai ilmu
geografi, terdapat prinsip geografi. Seperti ilmu-ilmu yang lain prinsip ini digunakan
sebagai dasar uraian, pengkajian, penyingkapan gejala,variabel, dan faktor-faktor
geografi. Prinsip dapat dianggap sebagai “jiwa” pada waktu kita melakukan
pendekatan terhadap objek yang kita pelajari, menurut Nursid Sumaatmadja (1981).

7
Terdapat empat prinsip geografi sebagaimana yang digunakan Nursid
Sumaatmadja dalam buku studi Geografi, Suatu Pendekatan dan Analis keruangan
(1988,42-44), antara lain :

1. Prinsip penyebaran /spreading principle


Prinsip penyebaran dapat digunakan untuk menggambarkan gejala fakta geografi
dalam peta serta mengungkapkan hubungan antara gejala geografi yang satu dengan
yang lain. Hal tersebut disebabkan penyebaran gejala dan fakta geografi tidak merata
antara wilayah yang satu dengan wilayah lainnya.

2. Prinsip interrelasi/ Interrelationship Principle

Prinsip interrelasi digunakan untuk menganalisis hubungan antara gejala


fisik dan non fisik. Prinsip tersebut dapat mengungkapkan gejala atau fakta Geografi
di suatu wilayah tertentu.

3. Prinsi deskripsi/ Descriptive Principle

Prinsip deskripsi dalam geografi digunakan untuk memberikan gambaran


lebih jauh tentang gejala dan masalah geografi yang dianalisis. Prinsip ini tidak hanya
menampilkan deskrisi dalam bentuk peta. Tetapi juga dalam bentuk diagram,grafik
maupun tabel. Prinsip deskripsi digunakan dalam penelitian ini, yaitu untuk
merepresentasikan data dalam bentuk tabel klasifikasi,dan juga peta .

4. Prinsip korologi/ disebut juga prinsip keruangan. Dengan prinsip ini dapat
dianalisis gejala,fakta, dan masalah geografi. Ditinjau dari penyebaran,interrelasi,dan
interaksinya dalam ruang.

2.4 Macam-macam konsep geografi

Konsep geografi merupakan konsep yang paling penting dalam


menggambarkan struktur ilmu ataupun hakikat suatu ilmu. konsep-konsep geografi
berupa rancangan atau gambaran objek, proses, atau apapun yang berkaitan dengan
ilmu greografi. Geografi memiliki sepuluh konsep-konsep esensial ( Suharyono dan
Moch. Amien, 1994:26-34 ).antara lain:

8
1). Konsep Lokasi

Lokasi sangat berkaitan dengan keadaan –sekitarnya yang dapat memberi arti
sangat menguntungkan ataupun merugikan. Lokasi digunakan untuk mengetahui
fenomena geosfer karena lokasi suatu objek akan membedakan kondisi di
sekelilingnya.

a) Lokasi absolut

Lokasi absolute merupakan letak atau tempat yang dilihat dari garis lintang
dan garis bujur (garis astronomis).Lokasi absolut keadaannya tetap dan tidak dapat
berpindah karena pedomannya pada garis astronomis bumi.Perbedaan garis
astronomis menyebabkan perbedaan iklim (garis lintang) dan perbedaan waktu (garis
bujur).
Lokasi absolut misalnya berdasarkan gambar peta wilayah Indonesia,lokasi absolut
Indonesia terletak di antara 6 LU - 11 LS sampai 95 BT -141 BT.Dari letak
absolut tersebut,dapat dijelaskan bahwa lokasi paling utara negara Indonesia terletak
di 6 LU (Pulau Mianggas,Sulawesi Utara),dan lokasi paling selatan terletak di 11
LS (Pulau Rote,Nusa Tenggara Timur).
b) Lokasi Relatif
Lokasi relatif merupakan posisi sesuatu berdasarkan kondisi dan
situasi daerah di sekitarnya. Kondisi dan situasi dapat berupa kondisi
fisik,sosial,budaya,ekonomi,maupun keberadaan sarana transportasi dengan daerah
sekitarnya. Lokasi atau letak relativ dapat berubah sesuai sudut pandang
penggunaanya karena digambarkan melalui objek-objek yang diberi nama,misalnya
nama benua,samudra,pulau,laut,dan sebagainya. Misalnya lokasi relatif Indonesia di
antara dua benua,yakni benua Asia dan Australia,serta di antara dua samudra , yakni
samudra Hindia dan samudra pasifik.

9
2). Konsep Jarak

Jarak sebagai konsep geografi mempunyai arti penting dalam kehidupan


sosial, ekonomi, ataupun kepentingan pertahanan. Jarak merupakan faktor pembatas
yang bersifat alami meskipun arti pentingnya bersifat relatif,sejalan dengan kemajuan
kehidupan dan teknologi.Dalam geografi dibedakan antara dua jenis jarak yakni jarak
absolut dan jarak relatif.

a). Jarak Absolut


Jarak absolut merupakan ruang atau sela antara dua lokasi yang digambarkan
atau dijelaskan melalui ukuran panjang dalam satuan ukuran meter,kilometer,dan
sebagainya.Jarak absolut merupakan jarak yang tetap dan tidak dapat berubah-
ubah.Misalnya jarak antara Bandung dan Jakarta adalah 150 km.Jarak tersebut diukur
memanjang dari titik A (Bandung) dan titik B (Jakarta) dan dihitung dengan satuan
kilometer.
b) Jarak Relatif
Jarak relatif merupakan jarak tempuh yang menggunakan satuan waktu atau lamanya
perjalanan.Misalnya jarak antara Jakarta ke Bandung di tempuh dalam waktu dua jam
melewati Tol Purbaleunyi. Jarak relatif tersebut akan berbeda apabila perjalanan
tersebut tidak melalui jalan tol Purbaleunyi atau jika lalu lintas jalan tol sedang macet.
3). Konsep Aksebilitas/Keterjangkauan
Keterjangkauan merupakan tingkat kemudahan untuk menjangkau
suatu tempat yang ditentukan oleh sarana yang digunakan,alat komunikasi yang
digunakan dan sebagainya.Konsep ini tidak selalu berkaitan dengan jarak,tetapi lebih
berkaitan dengan kondisi medan atau ada tidaknya sarana angkutan atau komunikasi
yang dapat dipakai. Dengan demikian,konsep keterjangkauan ini terkait dengan
kemudahan untuk dijangkau.Kemudahan untuk dijangkau ditentukan oleh kondisi
medan,prasarana jalan,dan ketersediaan angkutan.Jarak berpengaruh jika medannya
sulit dijangkau.Suatu tempat dapat dikatakan dalam keadaan terasing atau terisolasi
jika tempat itu sukar dijangkau dari tempat-tempat lain.

10
4). Konsep Pola
Pola merupakan pola keteraturan fenomena geosfer sebagai akibat
interaksi antarkomponen yang ada,seperti pola aliran sungai,pola pemukiman
penduduk,dan lain-lain.Misalnya pola pemukiman di kota besar di Indonesia
dibangun berhimpitan. pola berkaitan dengan susunan,bentuk,atau persebaran
fenomena dalam ruang muka bumi,baik fenomena yang bersifat alami (aliran
sungai,persebaran vegetasi,jenis tanah,dan curah hujan) maupun fenomena sosial
budaya (permukiman,persebaran penduduk,mata pencaharian,dan jenis rumah tinggal)
5). Konsep Morfologi
Konsep morfologi menggambarkan perwujudan daratan muka bumi
sebagai hasil pengangkatan atau penurunan wilayah (secara geologi). Bentuk muka
bumi (relief muka bumi) dapat berbentuk dataran luas,deretan pegunungan dengan
lereng-lereng tererosi,lembah-lembah,dan dataran alluvial. Kajian morfologi berkaitan
dengan bentuk lahan (landform), proses-proses yang mengiringi (erosi,sedimentasi
dan deposisi),serta faktor-faktor yang memengaruhinya, seperti kondisi geologi,tebal
tanah,iklim,ketersediaan air,penggunaan lahan,serta jenis vegetasi yang dominan
6). Konsep Aglomerasi
Konsep aglomerasi merupakan kecenderungan persebaran yang
bersifat mengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit karena saling
menguntungkan,baik yang berkaitan dengan kesejenisan maupun faktor-faktor umum
yang menguntungkan. Dalam geografi dikenal istilah aglomerasi industri,yaitu
pemusatan industri di suatu kawasan tertentu dengan tujuan agar pengelolaannya
dapat optimal. Contohnya industri garmen, industri konveksi, dan industri kerajinan
dibangun di suatu tempat yang berdekatan dengan pusat permukiman penduduk;
industri berat yang memerlukan bahan mentah,seperti batubara dan besi
baja,penentuan lokasi pabriknya cenderung mendekat sumber bahan mentah
Aglomerasi industri ini dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yakni aglomerasi primer dan
aglomerasi sekunder.

11
a).Aglomerasi primer adalah perusahaan yang baru muncul tidak ada
hubungannya dengan perusahaan lama yang sudah terdapat di wilayah aglomerasi
b).aglomerasi sekunder adalah jika perusahaan yang baru beroperasi
merupakan perusahaan yang memiliki tujuan untuk memberi pelayanan pada
perusahaan yang lama atau yang sudah ada dalam wilayah aglomerasi
Dengan adanya istilah aglomerasi,yaitu pengelompokan,maka ada pula istilah
deglomerasi, yaitu suatu kecenderungan perusahaan untuk memilih lokasi usaha yang
terpisah dari kelompok lokasi perusahaan lain.Pemicu lahirnya perusahaan-
perusahaan yang melakukan deglomerasi adalah :
1) Upah buruh yang semakin meningkat di daerah padat industri
2) Penyempitan luas tanah yang dapat digunakan karena sudah
banyak dipakai untuk perumahan dan kantor pemerintah.
3) Harga tanah yang semakin tinggi di daerah yang telah padat
4) Sarana dan prasarana di daerah lain semakin baik namun harga
tanah dan upah buruh masih rendah.
7). Konsep Nilai Kegunaan
Fenomena nilai kegunaan atau sumber-sumber di muka bumi bersifat
relatif,artinya tidak sama bagi setiap orang atau golongan penduduk.Daerah pantai
berpasir yang landai dengan perairan jernih belum tentu memiliki kegunaan yang
besar bagi penduduk setempat.Apalagi,jika kehidupan penduduk tersebut berorientasi
pada pemanfaatan sumber-sumber di daratan dan banyak jalan darat yang dapat
ditempuh. Sebaliknya,bagi masyarakat kota yang hidup berkecukupan,daerah pantai
bagi sebagian orang memiliki nilai kegunaan yang tinggi,yaitu sebagai tempat
rekreasi dan pariwisata. Pusat kota umumnya memiliki nilai kegunaan yang tinggi bila
dibandingkan dengan daerah pinggiran yang jauh dari pusat-pusat kegiatan
perekonomian, pusat pemerintahan, dan terisolasi.
8).Konsep Interaksi dan Interdependensi
Interaksi merupakan peristiwa yang saling memengaruhi antara objek
atau tempat satu dengan yang lain. Setiap tempat mengembangkan potensi sumber
dan kebutuhan yang tidak selalu sama dengan kondisi yang ada di tempat atau
wilayah lain. Oleh karena itu, senantiasa terjadi interaksi atau bahkan interdependensi
antara yang satu dan yang lain.
12
Daerah pedesaan memproduksi hasil-hasil pertanian,dan daerah perkotaan
memproduksi barang industri dan jasa. Akibatnya terjadi interaksi antara penduduk
yang berada di daerah pedesaan dengan penduduk yang berada di daerah perkotaan
9). Konsep Deferensiasi Areal
Konsep ini menunjukkan adanya perbedaan antara satu tempat dengan
tempat lain,atau satu wilayah dengan wilayah yang lain.Di setiap tempat atau
wilayah,terwujud hasil integrasi berbagai unsur atau fenomena lingkungan baik
bersifat alam maupun kehidupan.
10).Konsep Keterkaitan Keruangan
Konsep keterkaitan keruangan atau asosiasi keruangan menunjukkan
derajat keterkaitan persebaran suatu fenomena dengan fenomena yang lain di suatu
tempat atau ruang,baik yang menyangkut fenomena di suatu tempat atau ruang,baik
yang menyangkut fenomena alam, tumbuh-tumbuhan, maupun sosial kemanusiaan.

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Geografi di artikan sebagai cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang


manusia,tempat,lingkungan alam dan kapasitas bumi untuk mendukung kehidupan
manusia .Para pakar geografi dalam seminar dan lokakarya peningkatan kualitas
pengajaran Geografi di semarang tahun 1998, telah merumuskan konsep geografi
sebagai berikut : geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan
fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkupan yang diketengahkan di atas
secara jelas menegaskan bahwa yang menjadi obyek studi geografi tidak lain adalah
geosfer, yaitu permukaan bumi pada hakikatnya merupakan bagian dari bumi yang
terdiri dari atmosfer (lapisan udara), litosfer (lapisan batuan ,kulit bumi ). Hidrosfer
(lapisan air,perairan), dan biosfer (lapisan kehidupan).pada konsep ini, geosfer atau
ermukaan bumi ditinjau dari sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan yang
menampakkan persamaan dan perbedaan. Persamaan dan perbedaan tersebut tidak
lepas dari adanya relasi keruangan dari unsur-unsur geografi yang membentuknya
(Nurdin Sumaatmaja,2001 :11) . Dan didalam geografi juga terdapat istilah konsep
geografi , yaitu merupakan konsep yang paling penting dalam menggambarkan
struktur ilmu ataupun hakikat suatu ilmu. konsep-konsep geografi berupa rancangan
atau gambaran objek, proses, atau apapun yang berkaitan dengan ilmu greografi.
Geografi memiliki sepuluh konsep-konsep esensial ( Suharyono dan Moch. Amien,
1994:26-34 ).yang di antaranya yaitu konsep lokasi, konsep jarak, konsep aksebilitas
atau keterjangkauan, konsep pola,konsep morfologi, koonsep aglomerasi, konsep nilai
kegunaan, konsep interaksi dan interpedensi, Konsep Deferensiasi Areal,dan
keterkaitan keruangan.

14
B. SARAN

1. karena banyak anak yang belum faham betul tentang pentingnya


pendidikan IPS, maka mohon diberikan motivasi -motivasi yang berhubungan
tentang pentingnya pendidikan ips . sehingga hal tersebut dapat menumbuhkan rasa
ingin tahu yang tinggi terhadap ilmu ilmu sosial lainya.
2. Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber–sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan.

15
DAFTAR RUJUKAN

 Ahmadi,Abu.2003. Ilmu Sosial Dasar.Jakarta: PT Rineka Cipta


 Suprapto,Yuni.2016.Teori dan Prinsi IPS alam Perspektif Geografi
Di Sekolah Dasar. Jurnal Dialektika Jurusan PGSD.5(1):11-23
 Eko,Pramono. 2013..Hakikat Pendidikan IPS. Semarang: Widya karya

16

Anda mungkin juga menyukai