Anda di halaman 1dari 21

PERKEMBANGAN ILMU GEOGRAFI

DOSEN PEMBIMBING
Dr. Iswan Riyadi M.M

DISUSUN OLEH
Octa Marga Mustofa

UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GEOGRAFI
2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih dan Maha penyayang,
Saya penjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya bisa selesaikan
makalah Perkembangan Ilmu Geografi.

Makalah ini sudah selesai saya susun berkat bantuan pertolongan Dr. Iswan Riyadi
M.M selaku dosen pembimbing, serta berbagai pihak sehingga bisa memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang sudah ikut berkontribusi didalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
saya terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun
dari pembaca sehingga saya bisa melakukan perbaikan makalah Perkrmbangan
Ilmu Geografi sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.

Klaten, 14 Desember 2019

Octa Marga Mustofa

ii
DAFTAR ISI

JUDUL …………………………………………………………….......……...…. 1
KATA PENGANTAR …………………………………………………….....….. 2
DAFTAR ISI ……………………………………………………......................... 3

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………. ….......…... 4

A. Latar Belakang …………………………………………………....…... 4


C. Rumusan Masalah ………………………………………………....….. 5
D. Tujuan dan Manfaat ………………………………………………..… 5

Bab III PEMBAHASAN

A. Perkembangan Geografi Dari Zaman Klasik Sampai Abad 21 Serta


Peran Para Tokoh Geografi Pada Zamannya ……………………….. 6
1. Geografi Klasik ............................................................................. 6
2. Geografi Abad Perengahan ……………………………………... 7
3. Geografi Modern Abad 18 ………………………........................ 9
4. Geografi Akhir Abad Ke-19 Sampai Abad Ke-20 ……………… 13
5. Geografi Mutakhir Abad 21 …………………………………….. 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah Geografi pertama kali dikemukakan oleh Erasthosthenes pada


tahun 276-195 SM dan berasal dari bahasa yunani yaitu geo “Bumi” dan Graphein
”Tulisan” atau “Menjelaskan”. Jadi Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang
lokasi serta persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dalam lingkup keruangan.
Orang yang ahli di bidang geografi disebut geograf atau geographer

Geografi sendiri merupakan ilmu yang berasal dari catatan perjalanan manusia dan
akan terus berkembang sepanjang masa. Perkembangan ilmu pengetahuan ini
berawal dari berbagai mitologi yang berkembang di masyarakat pada saat itu
kemudian karena rasa Curiosity “Rasa Penasaran dan Keingintahuan” yang tinggi
manusia serta tuntutan kebutuhan hidup, manusia mulai melakukan perjalanan ke
berbagai tempat di muka bumi ini kemudian melahirkan catatan-catatan perjalanan
mengenai daerah yang disinggahi dan dinamakan logografi. Dari situlah ilmu
geografi berkembang pesat sampai pada titik ini dimana ilmu geografi menjadi
bagian yang tak terpisahkan dari kemudian manusia.

Sejarah perkermbangan ilmu Geografi dibedakan menjadi 5 pandangan yaitu :


1. Geografi klasik;
2. Geografi abad pertengahan;
3. Geografi modern abad 18;
4. Geografi akhir abad 19 sampai abad 20;
5. Geografi Mutakhir;
Perkembangan tersebut tak lepas dari kontribusi tokoh pada setiap zamanya.

iv
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Perkembangan Geografi dari zaman ke zaman dan peran


para tokoh geografi pada zamannya.

C. Tujuan dan Manfaat

Untuk mempelajari sejarah serta mengetahui perjuangan para tokoh dalam


mengembangkan ilmu geografi hingga jadi seperti ini.

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Geografi Dari Zaman Klasik Sampai Abad 21 Serta Peran


Para Tokoh Geografi Pada Zamannya.

1. Geografi Klasik

Era geografi klasik merupakan era dimana awal pembentukan ilmu


geografi berlangsung. Berikut adalah para tokoh pada zaman geografi
klasik:

a. Anaximandros (640-546 SM)

Ia adalah seorang Yunani dan juga murid Thales yang


mengeluarkan dalil bahwa bumi adalah pusat alam semesta berbentuk
silinder (tabung), dan pada tahun 550 SM membuat peta bumi.
Perbandingan silinder dan garis tengah bumi menurutnya adalah 3:1.
Bagian Bumi yang dihuni manusia menurutnya adalah sebuah pulau
berbentuk bulat yang muncul dari laut.

b. Thales (640-548 SM)

Ia menganggap bumi ni berbentuk keping silinder dan


terapung di atas air dengan separuh bola hampa di atasnya. Pendapat
ini dimentahkan seabad kemudian oleh Parminedes yang
beranggapan bumi ini bulat.

c. Herodotus (485-425 SM)

Ia adalah seorang ahli geografi, filsafat dan sejarah Yunani .


Ia mengemukakan bahwa ada hubungan antara perkembangan
masyarakat dengan faktor-faktor geografi di wilayah yang
bersnagkutan. Pada tahun 450 SM kemudian ia membuat peta dunia
dan membagi bumi menjadi tiga wilayah yaitu: Eropa, Asia dan
Libia (Afrika). Peta yang ia buat sangatlah sederhana bola
dibandingkan dengan peta yang kita kenal saat ini. Terkait bumi
sebagai planet, Herodotus memiliki pandangan bahwa bentuk bumi
adalah bulatan yang tersusun oleh dua lapis bulatan: lapis pertama
terdiri dari zat padat dengan air dan lapis kedua yang mengelilingi
lapis pertama terdiri dari uap pada lapis bulatan yang pertama karena
pengaruh panas matahari.

vi
d. Homerus

Ia adalah seoang penjelajah berkebangsaan Yunani yang


banyak menulis tentang keadaan sekitar Laut Tengah berdasarkan
hasil penjelajahannya.

e. Pitheas (3340 SM)

Ia berasal dari Massilia, Perancis dan membuat karya berupa


sebuah uraian perjalanan dari pantai Eropa ke Inggris.

f. Erastothenes (276-194)

Ia adalah peletak dasar pengetahuan tentang bumi dan


pencetus asal mula kata geografi dari hasil karya tulisnya berjudul
"Geografika" yang berjumlah tiga jilid. Pada jilid pertama ia
menguraikan perubahan - perubahan antara dataran dan lautan serta
arus laut. Jilid kedua menguraikan benda-benda langit dan jaring-
jaring astronomis. Jilid ketiga berisi uraian tentang daerah dan
penduduknya. Ia berjasa dalam melakukan pengukuran terhadap
jaring-jaring derajat bumi . Berdasarkan berkas sinar matahari yang
jatuh ke bumi dan menurut pengukurannya jarak antara Assuan dan
Alexandria adalah 5.000 stadia atau 910 km dan keliling bumi adalah
252.000 stadia atau 45.654 km.

2. Geografi Abad Pertengahan

a. Marcopolo

Ia merupakan seorang petualang asal Venesia Italia dan pada


tahun 1272-1295 melakukan perjalanan menjelajahi Asia Timur dan
Asia Tengah dari Italia.

b. Bartholomeus Diaz

Ia merupakan seorang pelaut Portugis dan melakukan


perjalanan sampai ke Tanjung Harapan (Cape of The God Hope) di
Afrika Selatan dan diteruskan dengan mengarungi Samudera Hindia
ke Kalikut India pada tahun 1486.

c. Vasco Da Gama

Ia meurpakan seorang pelaut Portugis dan mengabdi pada


raja Portugis dan dipilih untuk melakukan pelayaran mencari rute
ke wilayah Timur. Ia mulai berlayar pada tahun 1497 dengan

vii
membawa 4 kapal kecil dan 170 awak. Dia melakukan perjalanan
dengan rute yang sama dengan Bartholomeus Diaz dan terus
melanjutkannya hingga sampai di Indonesia pada 1498.

d. Cristhoper Columbus

Ia adalah seorang pelaut asal Genoa Italia. Pelayaran


pertamanya dimulai tahun 1492-1493 mengarungi Samudera Atlantik
hingga sampai di Kuba dan Haiti dan menemukan benua Amerika
yang tujuan sebenarnya adalah menuju India. Dalam perjalanan
yang kedua tahun 1493-1494 ia sampai di Kepulauan Bahama dan di
dalam perjalanannya yang ketiga pada 1498 dia sampai di pantai
Venezuela dan pada penjelajahan keempatnya di tahun 1502-1504
ia menjelajahi daratan Amerika Tengah.

e. Amerigo Vespuci

Ia adalah seorang pelaut Itali dan memulai pelayaran pada


1501-1502 di Samudera Atlantik melalui Tanjung Horn di Patagonia
dan menyeberangi Samudera Pasifik dan berlabuh di Filipina.

f. Ferdinand Magelhaens

Ia melakukan perjalanan ke Amerika Selatan pada tahun 1519


dan melanjutkan pelayarannya ke Filipina pada 1521.

g. Nicolas Copernicus

Ia mengemukakan bahwa Bumi berbentuk bulat, bergerak


pada porosnya dan melakukan gerak edar mengelilingi matahari.
Teorinya ini dikenal dengan Heliosentris dan mematahkan teori yang
sudah lama berkembang saat itu yaitu Geosentris. Usaha Copernicus
kemudian dilanjutkan Galileo Galilei dan Johanes Kepler hingga
akhirnya diketahui tentang gambaran posisi Bumi dalam Tata Surya
dalam Hukum Kepler.

Pengaruh penmuan Sarjana Ilmu Alam pada abad ke 17 seperti


Newton, Boyle dan Huygins menyebabkan orang mulai mempelajari
lebih dalam tentang gejala-gejala fisis seperti gunung, laut, angin
dan sebagainya. Kondisi ini menunjukkan mulai berkembangnya
geografi fisis di tengah masyarakat. Sampai abad ke 18 gegorafi
sangat berhubungan erat dengan sejarah dan astronomi kala itu.

viii
3. Geografi Modern Abad 18

a. Imanuel Kant

Geografi diberi dasar-dasar filsafatnya. Toko Jerman ini


berpendapat bahwa semua pengetahuan itu dapat dikategorisasikan
menjadi tiga kelompok. Pertama, ilmu-ilmu sistematis, misalnya:
botani, mestudi tumbuhan, geologi menstudi kulit bumi, sosiologi
menstudi masyarakat keolompok. Yang distudi masing-masing adalah
kenyataan. Kedua, ilmu-ilmu historis, yang distudi adalah fakta-fakta
dalam relasinya dengan waktu, misalnya sejarah, prasejarah, sejarah
geologi. Ketiga, ilmu-ilmu geografis yang obyek studinya adalah
benda-benda, hal-hal atau gejala-gejala yang tersebar di dalam ruang,
misalnya:geografi dan kosmografi

Kosmografi yang dikategorikan oleh Kant dalam kategori


ketiga Pikiran Kant dioper oleh Alfred Hettner, geograf Jerman abad
yang lalu dan kemudian juga oleh geograf Amerika, Richard
Hartshorn, yang menulis buku The Nature of Geography (1939).
Tentang sumbangan Kant kepada geografi diperlukan uraian angka
panjang bahwa ia bukanlah seorang tokoh lapangan, keahliannya
lebih di kamar studi dan mimbar kuliah. Itu semua karena berkat
ketajamannya dalam menstudi filsafat dan perhatiannya yang
mendalam kepada geografi fisis. Karena itulah maka sumbangannya
lebih bercorak filsafat, khusunya yang menyangkut hakikat geogrfi
dalam hubungannya dengan ilmu-ilmu alamiah.

Menurut Kant penegtahuan manusia itu diawali oleh kegiatan


akal murni, melalui inderanya. Persepsi indra dibagi dalam dua
macam, yakni indra batiniah dan indra lahiriah. Berkat dua jenis
pengetahuan itu manusia memperoleh pengetahuan empiris tentang
dunia. Dunia sebagaimana dipersepsi oleh indra batiniah adalah jiwa
dan manusia, yakni diri sendiri. Adapaun dari persepsi oleh indra
lahiriah alam.

Ilmu yang mempelajari manusia adalah ilmu manusia dalam


arti ilmu jiwa. Adapun alam dipelajari oleh geografi alam atau uraian
bumi. Dengan demikian, maka geografi fisi itu pertama-tama adalah
suatu pengetahuan tentang dunia dan ini berfungsi sebagai dasar bagi
pemahaman dunia selanjutnya dunia melalui persepsi.

Mengingat bahwa pengalaman seseorang itu terbatas oleh


waktu dan ruang, diperlukanlah kelengkapan pengalaman-
pengalaman dari orang lain.Cara mendapatkannya harus melalui

ix
teknik cerita dan uraian. Dengan demikian, manusia membutuhkan
sejarah dan geografi.

Dalam memahami alam diperlukan sejarah alam dan uraian


alam. Dalam hal ini geografi fisis menyajikan sejarah permukaan
bumi dan dari situ dapat diuraikan aspek-aspek lain dari geografi
yang menurut Knat jumlahnya ada lima, yaitu:

1) Geografi matematis yang menelaah bentuk, ukuran, dan


perputaran bumi serta posisinya dalam sistem matahari.

2) Geografi moral yang menelaah berbagai adat kebiasaan dan


tabiat manusia di berbagai negeri.

3) Geografi politik yang menelaah relasi antara unit-unit politis


latar belakang alamnya masing-masing.

4) Geografi perniagaan yang menelaah mengapa negri tertentu


memiliki komoditi khusus sehingga terlibat dalam pernigaan
dunia.

5) Geografi teologis yang menelaah sejauh mana latar belakang


alam menjadikan bentuk-bentuk ibadat lahiriah yang berlainan
di berbagai negri, padahal agamanya sama.

b. Alexander von Humboldt (1769-1859)

Ia membentuk isi pengetahuan geografi menjadi ilmiah benar.


Humboldt adalah ahli geografi karena petualangannya mengelilingi
benua-benua, khususnya Amerika tropika, ia sekaligus seorang ahli
kosmogrofi pula. Dengan pengalamannya semua itu ia melihat relasi
yang jelas antara gejala sosial dan latar belakang alamnya. Ia
menuliskan buku Cosmos yang memperkenalkan pembagian zona
berdasarkan suhu secar vertikal dan istilah isotherm. Dalam
mempelajari budaya manusia ia melihat kemiripan evolusi antara
penduduk asli Amerika dan yang ada di Asia. Deskripsi geografinya
yang khusus adalah tentang negeri Kuba dan Meksiko.

Dari berbagai obervasinya terhadap gejala-gejala alam


Humboldt akhirnya sampai kepada ilmu geografi. Meskipun
berlainan latar belakang studi dan pendekatan telaahnya, konsepya
tentang geografi pada dasarnya sama dengan tokoh Ritter. Dalam

x
karya tulisnya pertama yang berjudul Flora Fribergenesis,
Humboldt membicarakan batas-batas yang ada di antara ilmu-ilmu
pengetahuan dan membaginya atas empat golongan, yaitu:

1) Physiographie (ilmu alamiah yang sistematis).

2) Naturgeschicte (sejarah alam)

dengan tekanan pada perkembangan segla hal


dalam waktu.

3) Geonesie oder Weltbeschreibung (uraian tentang bumi


atau dunia) 

yang mebahas persebaran spatial. Bagi Humboldt


geografi itu sinonim dengan geografi fisis, menguraikan
tentang aspek-aspek planet bumi. Adapun yang
menguraikan aspek keantraiksaan dengan planet-planet
lain di luar bumi disebutnya uranographie, yakni apa yang
sekarang disebut astronomi atau ilmu falak deskriptif.

4) Uranographie

Seperti Kant, ia pun memisahkan sejarah alam dari


geografi fisis dari dunia. Memang dua tokoh Jerman itu
sebagai anak dari zamannya mencerminkan ekspresi
filsafat abad ke-18. Gagasan dari filsuf Spinoza tentang
kesatuan hidup dalam alam telah diwariskan kepada filsuf
Fichte, Shelling, dan Hegel. Selanjutnya ini terasa jelas
dalam puinsinya Goethe dan Schiller. Adapaun tulisan
Humboldt dalam buku Cosmos: untuk membentuk
kesatuan relasi kehidupan di alam (termsuk manusia)
permukaan bumi bumi yang bersifat anorganis ini harus
diselidiki. Perhatian saya akan selalu saya arahkan pada
observasi atas harmoni di antara berbagai kekuatan alam
dengan tujuan agar temukan realitas pengaruh manusia atas
dunia hewan dan tetumbuhan.

xi
c. Carl Ritter 1779-1859)

Ia mementingkan studi terhadap geografi regional. Setelah


mengunjungi bebrapa negri Eropa, ia menulis buku berjudul Die
Erdkunde yang dilengkapilagi dengan jilid kedua mengenai Asia. Ia
melihat bumi sebagai tempat tinggal manusia. Ia melihat bumi sebagi
tempat tinggal manusia. Ia membagi permukaan bumi atas wilayah-
wilayah alami yang pada umumnya berdasarkan morfologinya.
Kemudian diperiksa makna masing-masing unit bagi masyarakat
manusia yang bertempat tinggal di situ. Makna disini memang kata
yang tepat, karena Ritter adalah seorang yang bertakwa. Ia berpaham
bahwa Tuhan telah menciptakan bumi ini sebagai suatu sekolah
latihan bagi umat manusia, sehingga dari taraf kehidupan yang liar
manusia mampu meningkatkan diri menjadi manusia yang luhur
secara spiritual.

Ia juga mempelajari kemauan peradaban kuno umat manusia di


Lembah Sungai Nil dan Efrat-Tigris. Kemudian ditulisnya tentang
peradaban Yunani dan Romawi. Akhirnya proses pergeseran
peradaban yang bergerak pindah ke Eropa Brat Laut setelah Lutan
Tengah selesai tugasnya sebagai lautan dunia. Ritter mendapat kritik
tajam pada masanya karena dipandang mencaupadukkan filsafat
Kristen tentang kehendak Ilahi dengan ilmu.Penelitiannya yang
obyektif seharusnya sesuai dengan tuntutan zamannya. Apabila
orang tidak memperhatikan pendekatan teleologis (yang bertalian
dengan tujuan sesuatu) maka masih akan tersisa hal yang bermakna
yakni geographic insights. Ritter selalu bercita-cita memandang atau
menujukkan setiap bumi yang individual sebagai suatu keutuhan,
sebagai suatu unit wilayah yang berisi unsur-unsur yang interelasinya
bersifat kompleks.

Begitu menarik metodenya itu sehingga gagasannya dalam


studi geografi menjadi model bagi penyajian uraian wilyah. Pengaruh
Ritter juga terasa hanya di bidang pengajaran metode geografi pada
zamannya. Periksalah sejauh manusia dengan senjata teknologinya
(peralatan materialnya) beradaptasi terhadap lingkungan alam dan
memanfaatkan habitat sebaik-baiknya.

xii
4. Geografi pada Akhir Abad ke-19 Sampai Abad 20

Sejak pertengahan abad ke-19kemajuan di bidang pemgetahuan


alam dan hayat menarik perhatian mesyarakat. Geografi dengan
sendirinya mengutamkan pendalaman studi atas aspek alam seperti iklim,
dunia tumbuhan, dan hewan serta bentang alam (bidang geomorfologi).
Kegiatan membuka daerah-daerah baru di Amerika Serikat mendorong
keinginan orang untuk meneliti arti lingkungan alam dan sumber daya
bagi pemukiman-pemukiman baru. Tokoh-tokoh yang berpengaruh antara
lain sebagai berikut.

a. Antropogeografi dari Ratzel (1844-1904)

Frederich Ratzel mendalami studi tentang pengaruh


lingkungan fisis terhadap pengaruh lingkungan fisis atas
kehidupanmanusia. Menurut dia, manusia adalah ciptaan alam
belaka dengan cara yang sesuai dengan paham adaptasi manusia
dan kemenagan si kuat menurut paham Darwin.

Ia juga mempelajari antropologi yang mengajarkan bahwa


manusia juga dibentuk oleh lingkugan budayanya. Ia memberi
tekanan tentang uraian pesebaran dan kepadatan penduduk,
bentuk-bentuk pemukiman, migrasi bangsa, dan persebran
budaya. Di situ ia mengakui pengaruh dari faktor historis-kultural
di samping yang dari alam. Tetapi sebelum itu Ratzel dalam
memandang manusia yang menghuni bumi ini, ia benar-benar
sebagai seorang naturalis.

Ratzel peka sekali pada adanya hubungan yang beraneka


yang serba rumit di antar manusia dan topografi wilayah,
ketinggian tempat, iklim setempat serta vegetasi yang dominan. Ia
membahas bagaimana tersebarnya manusia dimpermukaan bumi
dengan diatur oleh kekuatan-kekuatan alam.Ia menguraikan
kenyatan persebaran tersebut.

Pengaruh Ratzel di Amerika Serikat

Ia melihat bumi sebagai suatu keutuhan yang integral,


artinya suatu kesatuan yang memuat hubungan timbal balik.

xiii
Ratzel memandang manusia sebagi produk akhir dari evolusi yang
bersumber pada seleksi alam di kalangan jenis-jenis makhluk.
Sehubungan dengan penyesuaian diri mereka dengan lingkungan
alam. Ratzel cenderung melihat manusia sebagai produk
lingkungan yang dicetak berbagai kekuatan alam yang
mengelilinginya, dan manusia hanya akan lestari apabila bentuk-
bentuk adaptasinya tepat.

Pengaruh paham nature determinisme dari Ratzel


diteruskan muridnya, nona E. C Semple ke Amerika Serikat.
Bukunya menyangkut yang kuat oleh alam atas sejarah manusia.
Antar masa 1903-1930 geografi terbagi menjadi dua, yakni
geografi fisis yang obyek studinya adalah permukaan bumi dan
geografi manusia yang berobyek relasi manusia-alam. Sebutan
faktor geografis dan pengaruh geografis amat populer. Bedanya
yang terdahulu mencakup khusu iklim, relief, dan air tanah. Yang
kedua di samping yang geografis mencakup pula anek agen lain
yang nonfisis yang ikut menciptakan watak wilayah.

b. Richthofen dan Hettner

Geografi harus menjadi suatu ilmu khorologis. Adapun


khorologi bertugas mengerti interelasi antara alam dan manusia
yang memberikan watak pada tempat. Murid Richthofen, Hettner
(1859-1941) melanjutkan usaha gurunya dan mengarahkan studi
geografi kepada selbuk-beluk wilayah, meniru yang di Amerika
disebut cultural geography dari tokoh Carl Sauer.

Hettner yang diangkat menjadi guru besar sejak tahun 1895


banyak menulis artikel di berbagai majalah ilmiah. Kemudian
pada tahun 1927 itu dibukukan berjudul Die Gographie, ihre
Geschichte, ihr Wesen und ihre Methoden. Menurut dia, geografi
itu bukanlah suatu ilmu yang umum tentang bumi, melainkan ilmu
kronologis tentang permukaan bumi. Geografi terutama
menelaaah permainan alam bersama manusia dan di samping
menilai hubungan keruangan. Tujuan utama dari geografi adalah
menelaah wilayah untuk diterangkan secara analitis dan sintetis.

xiv
Pembatasan wilayah-wilayah merupakan salah satu masalah
dalam geografi, sedang observasi lapangan merupakan dasar bagi
pendekatan geografis. Hettner membedakan antara geografi umum
dan geografi khusus atau geografi wilayah. Yang pertama itu
membicarakan secara sistematis persebaran aneka gejala geografis di
dunia ini, sedangkan yang kedua menerangkan konsep wilayah
geografis.

Tata kerja yang dipeloori Hettner kemudian banyak ditiru oleh


para geograf modern, yakni tentang deskripsi dan penjelasan itu.
Adapun hal yang dirasakan kurang adalah yang berupa perencanaan
di dalam telaah geografis.

Geografi Abad ke-20

Pendekatan Sosial Budaya

Kini meskipun orang membahas topik dalam geografi alam,


misalnya iklim atau relief, selalu itu dihubungkan dengan kehidupan
manusia, sehingga dapat dikatakan bahwa geografi mempelajari bumi
sebagai tempat tinggal manusia.

Bagi para environmentalist geografi sepantasnya menstudi


bagaimana alam mensyarati bahkan menetukan perilaku manusia.

Tokoh-tokoh yang berperan antara lain:

 George P. Marsh, mengatakan bahwa manusialah yang


membentuk rumahnya, yakni permukaan bumi.

 Ratzel, menunjukkan semangat manusia serta alat-alat yang


dipakainya banyak bertalian langsung dengan habitatnya.

 Vidal De La Blache(1845-1918), pendiri aliran modern dalam


geografi di negri tersebut, mengoreksi determinisme lingkungan.
Menurtunya, bumi tidak mendiktekan perilaku manusia. Bumi
hanya sekedar menawarkan berbagai kemungkinan, sedangkan
manusialah yang menetukan pilihannya. Karena dalam melawan
paham environmental determinisme dari Ratzel, ia sering

xv
mengajukan istilah environmental possibilities, maka kemudian
pahamnya ini disebut oleh para penganutnya possibilisme.

Geografi Budaya

Cultural geography inimencakup topik-topik seperti bentuk


pemukiman, tipe rumah, sebaran agama, bahasa, teknologi, ternak, dan
tanaman. Cari Sauer dari Amerika (1889-1975) mempelopori studi
tentang itu. Cultural geography menstudi aspek material dari budaya
yang memberikan corak khas kepada suatu region, terutama pada
kenampakan landscape-nya.Landscape ini berisi kekhasan dalam hal
faktor sosial ekonomi seperti ideologi, adat, hukum, perdagangan, dan
sebagainya. Menurut alirancultural geography, bumi sebagai home of
man membutuhkan terus menerus pengubahan demi kerasnya manusia
disitu. Ini nampak sekali dalam kehidupan kota dimana kata keruangan
terus saja ditingkatkan. Jelaslah bahwa manusia itu suatu active agent,
sedangkan bumi itu passive agent belaka.

Geografi Agama

Geografi agama bukan hanya menelaah pengaruh ruang atas


agama-agama dan gejala-gejala kegamaan pada umunya, tetapi juga
sebaliknya, yakni pengaruh agama dan gejala keagamaan atas tata ruang.
Orang menduga bahwa agama dipengaruhi oleh matahari, bulan dan
bintang, peredaran musim, air dan padang pasir, vulkanisme, gejala-
gejala atmosferis (angin, suhu, hujan, halilinta, guntur) serta dunia hewan
dan tetmubuhan. Ide-ide di dalam agama etis dipengaruhi oleh ruang
geografis, sehingga mewarnai bentuk-bentuk oragnisasinya dan
persebarannya di permukaan bumi. Tokoh-tokoh yang berpengaruh
antarlain:
 Motesque. Iaterkenal dengan gagasannya bahwa agma
monotheistis dilahirkan oleh kondid tepi-tepi gurun pasir
yang alamnya monoton.

 Deffontaines. Ia membicarakan lima pokok, yaitu agama


dan geografi tempat kediaman, agama dan penduduk,
agama dan eksploitasi, agama dan lalu lintas, agama dan
jenis-jenis kehidupan.

xvi
Geografi di Rusia

Para geograf Marxis pada dasarnya menolak geografi


manusia. Pada awalnya itu mepunyai pertalian erat dengan
determinisme geografis yang menekankan relasi antara individu dan
lingkungan alam. Menurut azas dogma marxisme manusia secara
sadra atau tidak sadar tidak dapat diubah oleh lingkungan alam. Bagi
kaum Marxis faktor-faktor dominan yang dapat mengubah manusia
adalah organisasi sosialnya. Tokohnya yaitu Clarke yang berpendapat
bahwa aspek-aspek produktif dari penduduk paling penting dalam
menetukan persebaran penduduk, dan karena itu maka geografi
kependudukan harus masuk ke dalam wilayah geografi
ekonomi.Geografi kependudukan ternyata mencakup pula geografi
kota, pedesaan, pertania, sejarah kependudukan, kesuskuan, serrta
geografi perburuhan.

Di Rusia, geografi kependudukan penting sekali fungsinya untuk


perencanaan kota dan perencanaan wilayah.

Geografi Ekonomi

Tokohnya adalah H. Robinson. Di dalam bukunya yang


berjudul Economic Geography (1979) mendefinisikangeografi ekonomi
dengan demikian: Ecinomic geography is concerned with the ways and
problems of making a living and with spatial interaction. Jelaslah dari situ
bahwa poko-pokok yang dibahasnya mencakup bentuk-bentuk
perjuangan hidup manusia dalam usaha memenuhi kebutuhan materilnya
dengan berbagai masalhanya, tetapi kesemuanya itu tadi di dalam
kerangka interaksi keruangan. Jika diperinci lebih lanjut, maka geografi
ekonomi membicarakan hal-hal seperti eksplorasi SDA bumi oleh
manusia, produksi dari komoditi, usaha transportasi, distribusi dan
konsumsi. Adapun definisi geografi modern sendiri adalah pengetahuan
yang eksak dan sistematis tentang persebaran serta penataan gejala di
permukaan bumi.

Adapun isi geografi perdagangan, yaitu produksi, transportasi dan


pemasaran komoditi. Geografi ekonomi bukanlah telaah yang mati atau

xvii
statis karena kondisi di dunia ini yang selalu berubah dibahasnya
mengikuti perkembangan yang berlangsung. Bagian besra dari pokok-
pokoknya diambilkan dari perubahan baik yang berlaku di bidang
perindustrian di dunia maju maupun di bidang agraris di dunia
berkembang.

5. Geografi Mutakhir

Tiga gejala perkembangan

Tokohnya adalah Minshull (1970). Pertama, jenis bidang khusus yang


distudinya bertambah, misalnya sampai muncul geografi agama dan
geografi penyakit sebagai spesialisai baru. Kedua, dalam menganalisa
masalah lebih diberi tekanan pada kausalitas dan hubungan. Ketiga,
dalam menelaah fenomena lebih diutamakan dimananya itu terdapat (jadi
bukan bagaimana dan mengapanya).

Sementara ini jumlah geograf terus bertambah. Tujuan praktis


geografi memang semakin nyata, yakni khususnya untyk perencanaan
sosial dan ekonomi. Bersama para planolog, geograf juga menyiapkan
masyarakat untuk masa depannya, khususnya yang bertalian dengan tata
guna tanah. Memang telaah geografi sifatnya multidimensional, ada
sintesisnya yang historis dan kontemporer, ada pula yang melalui
hubungan spatial atau interaksi spatial.

Definisi-definisi geografi berdasarkan tugas telaah

Tokoh-tokoh yang berpengaruh antara lain:

a. James, ia menulis bahwa tugas geografi yeng bertalian dengan ruang


menulis. Tugas geografi yang khusus adalah menegmbangkan teori
tentang relasi keruangan di permukaan bumi dan menguraikan
perubahan yang ada, pernah ada, dan akan ada dari aneka gejala yang
menenpatinya.

b. Manshull, menemukan 12 obyek material geografi. Geografi adalah


studi mengenai bentang alam, tempat, ruang, pengaruh alam atas
mantisia, kovarisi pola wilayah, lokasi, kombinasi gejala di
permukaan bumi, sistem alam-manusia, sistem manusia-alam, relasi

xviii
dan resiprositas (hubungan timbal balik) dalam ekosistem, ekologi
manusia, dan perbedaan wilayah serta antarhubungan gejala di
permukaan bumi yang penting bagi manusia.

c. Bochert, ia menulis The basic intellectual problem which has


motivated geographical study is the need to see one self in perspective
within the canging patterns of man resources and activities on teh
surface of the earth.

d. Chapman, ia menulis dalam rangka bertahan lestari mausia itu ingin


tahu tentang hal-hal yang meyangkut perkembangan sejarahnya
sendiri hingga kini, dan hakikat dari gejala alam serta sosial yang
mngelilinginya.

Geografi baru: Impian dan kenyataan

Perubahan yang sekarangterjadi di dalam geografi didorong oleh rasa


tidak puas terhadap geografi lama. Tokohnya adalah Clava, geograf asal
Perancis. Ia menulis geografi lama itu sifatnya retrospektif, sedangkan
yang kita inginkan itu prospektif. Yang lama berorientasi dengan masa
lampau dan tata kerjanya serba ideogratis yang artinya menguraikan.
Yang dikehendaki sekarang adalah geografi yang nomotetis, artinya
mampu menemukan hukum-hukum dan gejala-gejala yang ditelaah.
Dengan demikian, geografi mampu meramalkan isi masa depan. Untuk
sampai ke situ, geografi diharapkan mampu menemukan tempatnya yang
layak di dalam lingkungan ilmu-ilmu sosial. Caranya yaitu melaui usaha
yang lebih memperhatikan aspek-aspek sosial dari relasi manusia dengan
lingkungan. Sehubungan ini harus banyak mengoper pemikiran-
pemikiran yang terdapat di dalam sosiologi dan ekonomi.

Geografi mengahadapi pihak-pihak yang merestui pembaruan dan


yang menolaknya. Mereka meragukan manfaat geografi baru yang
bersifat prospektif itu tidak akan lenyapnya hak hidup geografi jika
dipakai metode-metode pinjaman dari ilmu lain. Geografi baru harus ada,
tetapi ini tidak berarti bahwa harus dilenyapkan warisan gagasan yang
berharga dari yang lama dalam menyusun seluk-beluk tata kerjanya yang
baru.

xix
Tokoh tokoh geografi mutakhir

a. Preston E. James

Pada tahun 1952 menampilkan pengertian `region` dan


menunjukkan bahwa konsep regional merupakan inti kajian geografi juga
mendapat kecaman pedas. Pandangannya yang konvensional dipandang
sudah ketingalan zaman. Orang mulai meragukan konsepsi geografi
sebagai pengetahuan korologi yang sasarannya mempelajari wilayah-
wilayah yang bersifat unik.

b. Schaefer

Di samping kemudian McCarty dan Garrison yang merupakan


pengecam-pengecam paham regional, mencetuskan pernyataan-
pernyaatn programatis mengenai analisis keruangan. Schaefer yang
merupakan penganut postivisme ilmu memandang bahwa geografi yang
memusatkan penelitiannya pada region-region yang unik
menggambarkan metodologi ilmu yang sistematis yang menyimpang.
Menuruntnya, setiap disiplin pada dasarnya mengkaji secara mendalam
makna tertentu dari objek-objek yang unik, akan tetapi adanya keunikan
tidaklah menjadi alasan untuk tidak memungkinkan orang merumuskan
hukum-hukum.

c. E. A. Wrigley (1965)

Ia mengemukakan pendapatnya bahwa semua metode analisa


dapat digunakan dalam kajian geografi selama analisa tersebut mampu
menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Wrigley juga berpendapat
bahwa geografi adalah disiplin ilmiah yang berorientasi pada masalah
(problem oriented) dalam mengkaji interaksi antara manusia dan
lingkungannya.

xx
Daftar Pustaka

https://ilmugeografi.com/geografi-dasar/pengertian-geografi-menurut-para-ahli
https://geografiunm.wordpress.com/2011/04/27/perkembangan-geografi-zaman-
kunomodern-mutakhir/
https://geograph88.blogspot.com/2015/10/tokoh-geografi-abad-pertengahan.html
https://geograph88.blogspot.com/2013/03/perkembangan-geografi-masa-ke-masa.html
https://allaboutgeo-edu.blogspot.com/2019/04/perkembangan-geografi-zaman-
kunomodern.html
https://geograph88.blogspot.com/2013/04/perkembangan-geografi.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Geosentrisme
https://id.wikipedia.org/wiki/Heliosentrisme
https://geograph88.blogspot.com/2015/10/tokoh-geografi-klasik.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Thales
https://id.wikipedia.org/wiki/Anaximandros
https://id.wikipedia.org/wiki/Aristoteles

xxi

Anda mungkin juga menyukai