Definisi Pendidikan IPS Menurut para Ahli
Definisi Pendidikan IPS Menurut para Ahli
1. Somantri (Sapriya, 2012, hlm. 11) mendefinisikan pendidikan IPS dalam dua
jenis, yaitu pendidikan IPS untuk persekolahan dan pendidikan IPS untuk
perguruan tinggi sebagai berikut: “Pendidikan IPS untuk pendidikan dasar dan
menengah yaitu Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari
disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegitan dasar manusia yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk
tujuan pendidikan. Sementara pendidikan IPS untuk perguruan tinggi yaitu
pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora,
serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah
dan psikologis untuk tujuan pendidikan.”
3. Sapriya (2009, hlm. 9) adalah “Seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan
humaniora, serta kegiatan dasar manusia yangh di orghanisasikan dan disajikan
secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.”
5. Kurnia (2014, hlm. 7) “Pendidikan ips adalah hasil dseleksi dari huubungan
interdisipliner antara ilmu pendidikan dengan disiplin ilmu sosial, hal ini
semata-mata untuk tujuan pendidikan.”
6. Trianto (2010: 171) “Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari
berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,
politik, hukum, dan budaya.”
8. Ahmadi (1991, hlm. 2-3) “IPS merupakan ilmu-ilmu sosial yang dipilih dan
disesuaikan bagi penggunaan program pendidikan di sekolah atau bagi
kelompok belajar lainnya yang sederajat.”
9. National Council for the Social Studies (NCCS) dalam Pramono (2013: 11)
sebagai berikut: “The social studies is basic subject of the K-12 curriculum that
(1) derives it goals from the nature citizenship in a democratic society that is
closely linked to other nations and peoples of the world; (2) draw its content
primarily from history, the social sciences, and in some respect from
humanities and science; (3) is taught in ways that reflect an awareness of the
personal, social, and cultural experiences and developmental level of learness;
and (4) facilitates the transfer of what is learned in school to the out of school
lives of students”. Definisi tersebut memberikan penjelasan, bahwa studi sosial
merupakan suatu kurikulum yang bertujuan untuk menjadikan warga Negara
yang baik dalam suatu masyarakat yang berhubungan dengan bangsa dan
masyarakat dunia.
10. Paul Mathis, dalam bukunya “The Teacher Handbook for Social Studies”,
mengartikan IPS sebagai: “the study of man in society in the past, present and
future. Social studiesemerges as a subject of prime importance for study in
school”. Artinya, studi sosial ialah mata pelajaran di sekolah untuk
mempelajari manusia dalam masyarakat pada masa lalu, masa kini, dan masa
yang akan datang.
Daftar Pustaka