Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“KARTOGRAFI DAN SISTEM PROYEKSI”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kartografi dan Navigasi

Dosen Pengampu : Muhammad Muhaimin,S. Pd, M. Sc.

Disusun Oleh :

Rahel Yulian Noor

NIM : 2310115120011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Kartografi dan
Navigasi. Dan juga kami berterima kasih kepada Bapak Muhammad Muhaimin, S. Pd, M.
Sc.

Selaku Dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas ini. Kami sangat berharap
makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
tentang materi yang saat ini kita pelajari. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.

Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik serta sarannya yang membangun demi
perbaikan di masa depan.

Banjarmasin, 15 Desember 2023

Rahel Yulian Noor

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 1

BAB II ..................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2

2.1 Kartografi ................................................................................................... 2

2.2 Macam-Macam Proyeksi Peta ................................................................... 3

2.3 Sistem Proyeksi.......................................................................................... 4

BAB III.................................................................................................................... 6

PENUTUP ............................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ............................................ Error! Bookmark not defined.

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kartografi membahas mengenai hakekat pemetaan, defnisi kartografi dan peta


sebagai media komunikasi, klasifkasi peta, konsep dan metode kartografi, skala
peta, sistem proyeksi peta, generalisasi, simbolosasi, komposisi peta, penempatan
dan penulisan nama-nama geografi, dasar-dasar konstruksi peta, dan dasar-dasar
pembacaan peta.
Topografi dan Toponimi menjelaskan mengenai pengertian peta topografi,
pengertian peta turunan, pengertian peta tematik, spesifkasi peta topografi, teknik
pembuatan peta topografi, penyajian garismiring/penggambaran relief pada peta
topografi, revisi peta topografi, pokok-pokok permasalahan tentang nama-nama
geografi untuk keperluan peta yang meliputi : batasan, pengertian, koleksi data di
lapangan, nama-nama geografi secara nasional, standadisasi, sistem penulisan
exonymims, gazzetters, dan beberapa contoh pemecahan masalah-masalah tentang
nama-nama geografsi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan kartografi?


2. Apa sajakah macam-macam proyeksi peta
3. Apa sajakah sistem proyeksi terbaik?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud kartografi


2. Untuk mengetahui macam-macam proyeksi peta
3. Untuk mengetahui apa sistem proyeksi terbaik

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kartografi
1. Pengertian Kartografi

kartografi adalah suatu tekhnik yang secara mendasar dihubungkan dengan


kegiatan memperkecil keruangan suatu daerah yang luas sebagian atau seluruh
permukaan bumi atau benda-benda angkasa dan menyajikan dalam suatu bentuk
yang dapat mudah diobservasi sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
komunikasi.

2. Kartografi Menurut Para Ahli


a. Menurut Taylor mendefinisikan kartografi sebagai organisasi, presentasi,
komunikasi, dan penggunaan geo-informasi dalam bentuk grafis, digital, atau
format nyata. Hal itu dapat meliputi semua langkah-langkah dari persiapan
data sampai ke penggunaan akhir dengan penciptaan peta-peta dan hasil-hasil
yang terkait dengan informasi spasial. Dengan arti lain dikatakan kartografi
adalah pembuatan data spasial yang dapat diakses, menekankan
visualisasinya, dan memungkinkan berinteraksi dengannya yang berhubungan
dengan masalah-masalah geospasial.
b. Menurut ICA, Kartografi adalah seni, pengetahuan teknologi tentang
pembuatan peta-peta sekaligus mencakup setudinya sebagai dokumen ilmiah
dan hasil kariya seni.
c. Menurut Rystedt B, Kartografi adalah disiplin ilmu yang menyatukan antara
peta dan pemetaan. Kartografi menyatukan tampilan/representasi dari dua
fenomena geografi yaitu, geografi nyata dan virtual.
3. Kartografi sebagai sitem komunikasi

Dalam kehidupan harian, manusia harus berkomunikasi dan bermasyarakat.


Boleh dikatakan seseorang itu tidak dapat tinggal bersendirian tanpa berhubung
antara satu dengan yang lain. Komunikasi wujud di dalam beberapa hal. Seperti
dalam kehidupan harian banyak contoh¬ contoh komunikasi yang boleh
membantu kita memahami proses, definasi danjenis komunikasi. Contoh alat
pandang dengar iaitu radio dan televisyen adalah merupakan salah satu cara
komunikasi, jika mahu dihuraikan banyak lagi conloh-contoh komunikasi yang
boleh dipaparkan. Tetapi apa yang penting disini kita ingin menghuraikan salah

2
satu bentuk komunikasi yaitu komunikasi dalam pemetaan Adalah agak sukar
untuk memberikan definasi dalam bagi peta kerana terdapat berbagai jenis dan
kegunaannya.

2.2 Macam-Macam Proyeksi Peta


Proyeksi peta yang ideal ialah proyeksi yang tidak mengalami distorsi jarak,
sudut, luas dan bentuk, sehingga keadaan asli permukaan bumi tergambar sama
persis dengan peta. Jarak di peta sama dengan jarak di lapangan atau equidistant.
Sudut/arah di peta sama dengan arah/sudut di lapangan atau sama bentuk (conform).
Luas di peta sama dengan luas di lapangan atau sifatnya equalarea. Namun keadaan
ideal ini tidak akan dapat dipenuhi oleh suatu proyeksi peta manapun. Jadi distorsi
tidak dapat dihilangkan, hanya dapat dikurangi saja. Proyeksi peta tidak lain adalah
teknik memindahkan bidang lengkung permukaan bumi ke bidang datar yang berupa
peta.

Tujuan pokok suatu proyeksi peta adalah menggambarkan bentuk bola


bumi/globe ke bidang datar yang disebut peta dengan distorsi sekecil mungkin.
Seperti telah dijelaskan di bagian depan, untuk mencapai ketiga syarat ideal suatu
proyeksi adalah hal yang tidak mungkin, dan untuk mencapai suatu syarat saja untuk
menggambarkan seluruh muka bumi juga merupakan hal yang tidak mungkin. Yang
mungkin dipenuhi ialah salah satu syarat saja dan itupun hanya untuk sebagian dari
permukaan bumi. Suatu kompromi atau jalan tengah antara syarat-syarat di atas bisa
diambil, guna memungkinkan membuat kerangka peta yang meliputi wilayah yang
lebih luas.

Proyeksi peta dapat dibedakan sebagai berikut:

a. Menurut Bidang Proyeksinya


1) Proyeksi Azimuthal/zenithal/planar bila bidang proyeksinya berupa
bidangdatar.
2) Proyeksi silinder bila bidang proyeksinya berupa silinder atau tabung
3) Proyeksi kerucut bila bidang proyeksinya berupa kerucut atau cone.

b. Menurut Posisi Bidang Proyeksinya Terhadap Bola Bumi


1) Proyeksi tegak atau normal, jika garis karakteristik bidang proyeksi
berimpitdengan sumbu bola bumi.

3
2) Proyeksi melintang atau transversal atau equatorial, bila garis karakteristik
bidang proyeksi berpotongan tegak lurus dengan umbu bola bumi.
3) Proyeksi oblique atau miring, bila garis karakteristik bidang proyeksinya
membentuk sudut lancip dengan sumbu bola bumi.

c. Menurut Sifat Distorsinya


1) Proyeksi ekuidistan, bila jarak di permukaan bumi sama dengan jarak di peta
menurut skalanya.
2) Proyeksi konform, bila sudut/bentuk di permukaan bumi sama dengan bentuk di
peta.
3) Proyeksi ekuivalen, bila luas di permukaan bumi sama dengan luas di peta setelah
diskalakan

d. Menurut Posisi Pusat Proyeksi


1) Proyeksi Gnomonis, bila pusat bola bumi merupakan pusat sumber proyeksi.
2) Proyeksi Stereografis, bila pusat sumber proyeksi terletak pada titik di permukaan
bumi.
3) Proyeksi Ortografis, bila pusat sumber proyeksi berasal atau terletak di tempat
yang sangat jauh tidak terhingga sehingga garis-garis proyeksi dianggap sejajar.

2.3 Sistem Proyeksi


Beberapa sistem proyeksi paling bagus untuk menggambarkan permukaan bumi
antara lain:

1. Proyeksi Mercator.
Proyeksi ini merupakan proyeksi silinder normal konform yang cocok untuk
memetakan seluruh muka bumi pada bidang silinder yang berimpit dengan bola
bumi. Proyeksi Mercator dapat menghasilkan peta yang memperlihatkan garis
lintang dan garis bujur dengan akurat, namun mengalami distorsi semakin jauh
dari garis khatulistiwa.
Kelebihan : Memperoleh bentuk dan sudut yang benar.
Kekurangan : Memperbesar area di kutub, menyebabkan distorsi pada ukuran
area.

2. Proyeksi Robinson.

4
Proyeksi ini merupakan proyeksi pseudocylindrical yang mengkombinasikan
elemen-elemen proyeksi silinder dan proyeksi peta kerucut. Proyeksi Robinson
menghasilkan peta dunia yang cukup merata dan mempertahankan akurasi dalam
menampilkan ukuran dan bentuk benua.
Kelebihan : Menyeimbangkan distorsi sudut, bentuk, dan area.
Kekurangan : Tidak memberikan akurasi tinggi pada salah satu aspek tertentu.

3. Proyeksi Eckert IV.


Proyeksi ini merupakan proyeksi pseudocylindrical yang menghasilkan peta
dunia dengan distorsi yang cukup rendah. Proyeksi ini mempertahankan akurasi
dalam menampilkan ukuran dan bentuk benua, namun memperpendek garis
lintang di kutub dan memanjangkan garis lintang di khatulistiwa.

4. Proyeksi Goode (Homolographic).


Proyeksi ini menggunakan bentuk oval untuk memetakan seluruh muka bumi.
Proyeksi Goode mempertahankan akurasi dalam menampilkan bentuk dan ukuran
benua, serta mengurangi distorsi di sepanjang garis lintang dan garis bujur

5. Proyeksi Winkel Tripel.


Proyeksi ini merupakan proyeksi pseudocylindrical yang mengkombinasikan
elemen-elemen proyeksi silinder dan proyeksi peta kerucut. Proyeksi Winkel
Tripel menghasilkan peta dunia yang cukup merata dan mempertahankan akurasi
dalam menampilkan bentuk dan ukuran benua.
Kelebihan: Kompromi yang baik antara distorsi sudut, bentuk, dan area.
Kekurangan: Mungkin tidak sebaik Robinson dalam menyeimbangkan semua
aspek

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan tentang kartografi dan navigasi adalah bahwa kartografi adalah seni
dan ilmu merancang, membuat, dan membaca peta. Ini berkaitan dengan lokasi dan
meliputi faktor-faktor seperti skala, cakupan, dan sumber. Peta telah berevolusi dari
digunakan hanya untuk navigasi menjadi digunakan untuk berbagai aplikasi, seperti
manajemen bencana dan pemantauan lingkungan. Kartografi digital telah
menggantikan peta fisik dan mengandalkan pengambilan data, manipulasi, dan
pemrosesan gambar menggunakan teknologi seperti citra udara resolusi tinggi, GPS,
sensor, dan satelit. Peta digital digunakan dalam kehidupan sehari-hari melalui
aplikasi seperti Google Maps dan memiliki aplikasi dalam manajemen bencana dan
pelestarian lingkungan. Kartografi terus berkembang dan meningkat, dengan peta
menjadi lebih jelas dan informasi menjadi lebih real-time.

Navigasi, di sisi lain, melibatkan menggunakan peta dan alat bantu navigasi untuk
menentukan posisi dan arah. Ini melibatkan pemahaman tentang sistem koordinat,
arah mata angin, dan penggunaan alat seperti kompas atau GPS. Navigasi penting
dalam berbagai bidang, termasuk penerbangan, pelayaran, dan petualangan luar
ruangan. Dalam era modern, navigasi juga telah diadaptasi ke dalam teknologi
seperti aplikasi peta dan sistem navigasi kendaraan. Kombinasi kartografi dan
navigasi memungkinkan manusia untuk menjelajahi dunia dan mengelola
lingkungan mereka dengan lebih efektif.

6
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan. (2003). Pengantar Ilmu Peta dan Penginderaan Jauh. Bandung: Penerbit
ITB

Kreasi Handal Selaras. (2023, Desember 16). Proyeksi Peta. Diakses pada 16
Desember 2023, 13:09 WITA, dari
https://www.handalselaras.com/proyeksi-peta/

Redaksi Geografi Universitas Malang. (2010, November 18). Kartografi Dasar.


Diakses pada 16 Desember 2023, dari http://geografi.fis.um.ac.id/wp-
content/uploads/2016/06/Katalog-S1-Geografi-2016.pdf

Anda mungkin juga menyukai