Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“PETA DAN PEMETAAN”

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Geografi

Disusun Oleh:

NAMA : DORA DOVIA PUTRI

KELAS : XII

MADRASAH ALIYAH (MA) PULAU TENGAH


TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyanyang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-NyA kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah tentang Peta dan Pemetaan.

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya
kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Peta dan Pemetaan ini
bisa memberikan manfaat maupun untuk pembaca.

03 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Klasifikasi PETA ..................................................... 2

2.2 Langkah-langkah Pemetaan .............................................................. 4

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

GEO INFO Peta sudah ada sejak zaman dahulu. dari zaman ke zaman
pengetahuan peta semakin berkembang. peta paling kuno dibuat pada tahun 1418
oleh seorang laksamana laut dari cina yang bernama Cheng-Ho Di jaman yang
semakin maju ini peta menjadi alat bantu yang sangat dibutuhkan dalam
perencanaan pembangunan diberbagai bidang, seperti bidang pertanahan,
pertanian, perkebunan, industri dan perdagangan, pelayaran, penerbangan,
pendidikan, tata ruang wilayah, politik dan keamanan, dan lain-lain.

Terlebih untuk peta-peta tematik yang sifatnya lebih khusus dan spesifik,
sudah menjadi kebutuhan hampir setiap lembaga, lebihlebih yang bergerak di
bidang perencanaan dan pembangunan suatu wilayah dalam skala lokal, regional,
nasional dan internasional. Pada hakekatnya peta adalah sebuah alat peraga (Sandy,
1986), karena melalui peta seseorang akan dapat menyampaikan sesuatu ide kepada
orang lain. Ide tersebut dapat berupa gambaran tentang bentuk-bentuk muka bumi,
distribusi penduduk, penggunaan lahan di suatu tempat, kesuburan tanah,
kedalaman air laut, penyebaran iklim, dan lainlain yang terutama berkaitan dengan
aspek keruangan (spasial).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dan bagaimana klasifikasi PETA?

2. Apa saja komponen-komponen PETA?

3. Bagaimana Langkah-langkah Pemetaan?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Klasifikasi PETA

1. Pengertian PETA

Di jaman yang semakin maju ini peta menjadi alat bantu yang sangat
dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan diberbagai bidang, seperti bidang
pertanahan, pertanian, perkebunan, industri dan perdagangan, pelayaran,
penerbangan, pendidikan, tata ruang wilayah, politik dan keamanan, dan lain-lain.
Terlebih untuk peta-peta tematik yang sifatnya lebih khusus dan spesifik, sudah
menjadi kebutuhan hampir setiap lembaga, lebih-lebih yang bergerak di bidang
perencanaan dan pembangunan suatu wilayah dalam skala lokal, regional, nasional
dan internasional.

Pada hakekatnya peta adalah sebuah alat peraga (Sandy, 1986), karena
melalui peta seseorang akan dapat menyampaikan sesuatu ide kepada orang lain.
Ide tersebut dapat berupa gambaran tentang bentuk-bentuk muka bumi, distribusi
penduduk, penggunaan lahan di suatu tempat, kesuburan tanah, kedalaman air laut,
penyebaran iklim, dan lain-lain yang terutama berkaitan dengan aspek keruangan
(spasial).

Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil


dengan menggunakan skala dan digambar di atas bidang datar sebagai kenampakan
jika dilihat dari atas dan ditambah dengan tulisan sebagai identitas. Untuk
mempelajari seluk beluk penggambaran permukaan bumi atau peta diperlukan
pengetahuan khusus yang mempelajari tentang peta yang dinamakan Kartograf.

2
2. Klasifikasi PETA

a. Berdasarkan skala

1) Peta kadaster, berskla 1:100-1:5.000

2) Peta skala besar, berskala 1:>5.000-1:250.000

3) Peta skala sedang, berskala 1:>250.000-1:500.00

4) Peta skala kecil, beskala 1:>500.000-1:1.000.000

5) Peta geografi, berskla 1:>1.000.000

b. Berdasarkan Isinya

1) Peta umum, peta yang menggambarkan segala sesuatu yang ada


dalam suatu daerah yang dipetakan. Contoh: peta topografi, peta
chorografi, peta dunia.

2) Peta khusus/tematik, peta yang hanya menggambarkan kenampakan


tertentu saja atau menggambarkan satu aspek saja. Contoh peta
kepadatan penduduk, peta geologi, peta navigasi, peta pariwisata,
peta kontur dll.

c. Berdasarkan bentuk

1) Peta foto, yang dihasilkan dari mosaik foto udara/ortofoto yang


dilengkapi garis kontur, nama, dan legenda.

2) Peta garis, peta yang menyajikan detail alam dan buatan manusia
dalam bentuk titik, garis, dan luasan. Misal: peta rupa bumi
(topografi), peta tematik.

3
2.2 Langkah-Langkah Pemetaan

Pemetaan adalah kegiatan pemrosesan data survai sampai menyajikannya


menjadi geo-informasi. Artinya bahwa pemetaan dapat dibuat di
laboratorium/studio atau di lapangan. Bagaimana caranya?

1. Secara fotogrametri akan menghasilkan peta dasar.

2. Secara inderaja akan menghasilkan peta tematik.

Lalu, apa itu survai? Survai adalah kegiatan pengumpulan data. Bagaimana
caranya? Dapat dilaksanakan melalui Pengukuran (measurement) atau pengamatan
(observation) dan Penginderaan (sensing) dari udara (airbone) atau antariksa
(spaceborne).

Pembuatan Peta Dasar Untuk Peta Apabila kita ingin membuat peta tematik,
maka sebelumnya kita perlu menyiapkan peta dasar. Peta dasar merupakan peta
kerangka letak/lokasi yang nanti akan dilengkapi atau diisi dengan data-data sesuai
dengan isi/tema peta yang akan digambar. Untuk memperoleh peta dasar tersebut
dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu peta dasar dari pengukuran sendiri di
lapangan/lokasi yang akan dipetakan. Dalam era kemajuan teknologi informasi (TI)
proses pembuatan peta telah terbantu, sehingga untuk melakukan pemetaan suatu
wilayah dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Pemanfaatan peta dasar yang
dahulu banyak bersumber dari peta rupabumi, sekarang sudah banyak yang beralih
menggunakan citra penginderaan jauh.

Citra penginderaan jauh yang banyak digunakan sebagai sumber peta dasar
adalah; citra foto udara, citra satelit Landsat, citra satelit Spot, citra satelit Ikonos,
dan citra satelit Quickbird. Dengan menggunakan citra penginderaan jauh,
gambaran muka bumi yang akan dipetakan akan dapat memberikan data dan
informasi yang terkini.

4
Kenampakan-kenampakan obyek fisik, sosial dan budaya beserta batas-
batas administratif maupun batas geografis akan tampak. Dengan demikian
kerangka letak (sebagai peta dasar) mudah dilacak atau ditelusuri lewat citra
tersebut. Berbeda bisa melalui bantuan pantograf Jika mempunyai sarana komputer
yang dilengkapi software (perangkat lunak) program berbasis peta, maka langsung
dapat dilakukan dijitasi pada obyek di layar monitor (digitasi on screen) atau dengan
meja digitizer.

Penetuan Arah/orientasi peta Perlu kita ketahui bahwa orientasi atau


penunjukkan arah pada peta, tidak selamanya peta berorientasi utara (utara di
sebelah atas). Kadang ada pula peta berorientasi selatan, barat, atau timur, sesuai
dengan kepentingannya. Selain itu pula perlu diperhatikan bahwa utara yang
dipakai dalam peta ada tiga arah utara yaitu: utara geografis, utara magnitis, dan
utara meridian. Utara geografis (true north/TN/US) adalah utara yang melalui kutub
utara dan kutub selatan bumi. Utara magnitis (magnetic north/MN/UM) adalah
utara yang melalui kutub magnit bumi. Sedangkan Utara Meridian (Grid
North/Meridian North/GN/UTM) adalah utara yang sejajar dengan meridian sentral
dan tegak lurus standar paralel setempat.

Dalam implementasinya di dalam pembuatan peta kita dapat menggunakan


ketiga-tiganya (Peta RBI), tetapi juga dapat diambil salah satu dari padanya. Sebab
jika suatu tempat satu sudah diketahui arahnya, maka arah yang lain dapat diketahui
pula. Contoh arah dalam Peta RBI Tegal Lembar 1309-314 US = Utara Sebenarnya
(Geografi) UG= Utara grid (UTM) UM= Utara magnetic.

Merancang Simbol Peta Tematik Setelah kerangka letak/lokasi tersedia,


maka langkah selanjutnya adalah melakukan perancangan simbol-simbol yang akan
digunakan untuk penggambaran peta tematik. Perlu diketahui bahwa peta adalah
suatu media komunikasi grafis, dengan demikian informasi yang ditampilkan dalam
peta berupa simbol-simbol. Bahkan untuk peta tematik, simbol merupakan

5
informasi pokok, karena untuk menunjukkan tema suatu peta. Hal-hal yang penting
dalam merancang simbol peta tematik, antara lain: menentukan jenis simbol,
besaran/ukuran simbol, warna simbol, jumlah simbol dan posisi simbol akan
diletakkan.

Simbol yang baik adalah yang mudah dikenal sekalipun tanpa menggunakan
suatu keterangan/legenda. Selain itu simbol hendaknya kecil, terang, dan mudah
digambar. Dalam pemetaan tematik penggambaran simbolnya tidaklah seketat pada
simbol peta-peta umum atau peta Rupabumi (RBI). Simbol peta tematik lebih
sederhana dan dibolehkan untuk merancang simbol sendiri sepanjang simbol
tersebut memiliki relevansi dengan unsur atau obyek yang digambarkan.
Sedangkan symbol untuk peta umum (RBI atau Topografi) sudah ada pembakuan
secara khusus (seragam berdasarkan konvensi asosiasi kartografi Internasional).
Telah kita ketahui bersama bahwa peta merupakan citra geospasial yang dapat
mempengaruhi konsepsi orang tentang ruang Pengaruh peta ini sebagian karena
adanya kesepakatan konvensi dan sebagian lain karena adanya karakteristik umum
grafik yang digunakan.

Konvensi memegang peranan penting terutama dalam pemetaan topografis.


Sebagian besar symbol yang digunakan dalam peta RBI atau topografi telah
diwariskan kepada kita semenjak abad 18. Di antara konvensi tersebut adalah
bahwa perairan digambarkan dengan warna biru, hutan dengan hijau tua, daerah
permukiman dan perkotaan disimbolkan dengan warna merah, abu-abu, atau warna
merah jambu. Data yang harus divisualisasikan akan selalu mengacu kepada obyek
atau fenomena nyata. Ia dapat dalam bentuk ketinggian yang diukur sepanjang
jaringan lalu lintas, jumlah penduduk yang tinggal di daerah tersebut, atau volume
sebuah bukit dalam ribuan meter kubik. Dalam kartografi kita menggunakan simbol
titik (dot), symbol garis (dash) dan simbol bidang (patches) untuk

6
mempresentasikan lokasi dan atributatribut data titik, garis, wilayah dan volume
obyek.

Persoalan penting lagi yang perlu diperhatikan ketika akan merancang


simbol peta tematik adalah melakukan analisis data-data sekunder atau data primer
yang akan dituangkan ke dalam peta. data sekunder biasanya berupa datadata
statistik yang telah tersedia di buku-buku laporan BPS. Sedangkan data primer
adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan secara langsung di lapangan oleh si
pembuat peta. Pada saat melakukan analisis data tersebut harus dikaitkan secara
langsung dengan unsur, besaran dan sifat data yang akan dipetakan. Apakah unsur
data berupa unsur buatan manusia (manmade features), unsur perairan
(hydrography), unsur relief (hypsography), atau unsur tumbuh-tumbuhan
(vegetation). Sedangkan besaran data sangat tergantung data sekunder atau data
statistik yang tersedia; ditinjau dari sifatnya, data dapat berupa data kuantitatif
maupun data kualitatif.

Tata letak/layout Peta Tematik Merancang tata letak peta merupakan


tahapan kerja yang penting diperhatikan bagi setiap orang yang akan menggambar
peta. Hal itu dimaksudkan agar peta benar-benar komunikatif, mudah dibaca dan
ditafsirkan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengguna peta. Adapun unsur-
unsur peta yang perlu ditata posisinya adalah: judul peta, skala peta,
keterangan/legenda, koodinat lintang dan bujur, inset peta, sumber data, dan
informasi-informasi lain.

Unsur-unsur tersebut sedapat mungkin ditempatkan pada komposisi yang


seimbang (balance) dalam tata letak informasi tepi. Selain itu ukuran huruf (text),
tipe huruf (style) perlu dipertimbangkan besarkecilnya. Pada umumnya peta
tematik meng-gambarkan daerah yang berbentuk pulau, propinsi, kabupaten,
kecamatan, desa, suatu negara atau dapat pula kawasan hutan, daerah aliran sungai,
dan lain-lain. Daerah atau wilayah tersebut memiliki variasi bentuk kerangka letak

7
yang bermacam-macam. Oleh karena itu penyu sunan tataletak informasi tepi peta
harus menyesesuaikan, dengan tetap berpedoman pada prinsip keseimbangan.

Pencetakan Peta Setelah pekerjaan ploting simbol dan penyusunan


komposisi informasi peta dilakukan, dan sudah dianggap cukup, maka dilakukan
pencetakan peta. Teknologi pencetakan peta ternyata sekarang mengalami
kemajuan yang luar biasa. Dahulu bila ingin mencetak atau menggandakan peta,
maka diperlukan proses yang relatif panjang, karena harus melewati proses
pembuatan film terlebih dahulu. Sekarang cetak peta dapat dilakukan tanpa film.
Berkat kemajuan teknologi dijital gambar peta dapat langsung dicetak dengan biaya
yang relatif lebih efisien dan kualitas hasil peta yang lebih bagus.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Peta adalah suatu gambaran


atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan
Bumi, yang digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil dengan meng guna
kan skala tertentu. Langkah-langkah atau prinsip-prinsip dalam pembuatan peta,
yaitu, menentukan daerah yang akan dipetakan; membuat peta dasar (base map),
yaitu peta yang belum diberi simbol; mencari dan mengklasifikasikan
(menggolongkan) data sesuai dengan kebutuhan; membuat simbol-simbol yang
mewakili data; menempatkan simbol pada peta dasar; membuat legenda
(keterangan); dan melengkapi peta dengan tulisan (lettering) secara baik dan benar.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://utomogeo83.wordpress.com/2011/05/24/prinsip-prinsip-dasar-peta-
danpemetaan/

https://docplayer.info/46329667-Bab-1-menggenal-prinsip-dasar-peta-
danpemetaan.html

10

Anda mungkin juga menyukai