Anda di halaman 1dari 10

PENYUSUNAN ATLAS WISATA MUSEUM BERBASIS WEB

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


Tendriana Daru Prasetyaningrum
tendriana.daru.p@mail.ugm.ac.id

Noorhadi Rahardjo
noorhadi@ugm.ac.id

R. Ibnu Rosyadi
Ibnu_rosyadi@yahoo.com

Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

ABSTRACT
This study aimed to develop a web-based museums travel atlas of Daerah Istimewa
Yogyakarta in the form of web equipped with daily tour packages.Maps within the museums
travel atlas were made using Mapbox Software. The maps then compilled in a website
together with pictures and narration of the museums, and available travel packages.The
result show that the museum travel atlas can be displayed on the website address
sahabatmusea.com. maps the location of the museum is shown by calling the data through
id_map and id_token Mapbox then displayed on web pages. Location museums spread
subsequently grouped into eight daily museum tour package that comes with the hotel's
location and transportation around the museum.

Keywords : Tourism Atlases, Website of Atlas Museum, Daerah Istimewa Yogyakarta


INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun atlas wisata museum Daerah Istimewa
Yogyakarta dalam bentuk web dilengkapi dengan paket wisata harian. Pembuatan peta-peta
pada atlas museum dilakukan dengan menggunakan software Mapbox. Website Atlas
Museum dibuat dengan menghubungkan peta-peta yang dibuat pada Mapbox ke dalam
halaman website yang dilengkapi dengan narasi, gambar serta paket wisata.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penyusunan atlas wisata museum dapat ditampilkan pada alamat website
sahabatmusea.com. peta-peta lokasi museum ditampilkan dengan cara pemanggilan data
melalui id_map dan id_token Mapbox untuk kemudian ditampilkan pada halaman website.
Lokasi museum yang menyebar kemudian dikelompokkan menjadi 8 paket wisata museum
harian yang dilengkapi dengan lokasi hotel maupun transportasi disekitar museum.

Kata Kunci: Atlas Wisata, Website Atlas Museum, Daerah Istimewa Yogyakarta

PENDAHULUAN generalisasi sesuai dengan maksud dan


tujuan pembuatan peta tersebut. Tujuan
Peta merupakan gambaran
pembuatan peta menurut Aryono
sebagian atau seluruh permukaan bumi
Prihandito (1988) :
pada suatu skala dan sistem proyeksi
tertentu. Peta menyajikan unsur-unsur di 1. Untuk mengkomunikasikan informasi
muka bumi dengan cara memilih atau ruang.

1
2. Untuk menyimpan informasi. juga menjadi salah satu sarana pendidikan
3. Digunakan untuk membantu suatu dan pengetahuan yang dapat
pekerjaan (misalnya untuk konstruksi memproyeksikan peradaban. Benda yang
jalan, navigasi, perencanaan, dll). disimpan di museum sebenarnya adalah
4. Digunakan untuk membantu dalam benda pilihan untuk menjadi wakil masa
suatu desain (misalnya desain jalan). lampau di masa kini yang mana benda
5. Untuk analisis data spasial (misalnya tersebut tentu tidak akan dibiarkan rusak
perhitungan volume, dsb). dan akan dijaga kelestariannya.
Berdasarkan prinsip tersebut, dapat TUJUAN
diketahui bahwa peta dibuat tidak hanya Tujuan dari penelitian ini adalah:
untuk menunjukkan orientasi atau sarana
navigasi untuk mencapai suatu lokasi, a. Menyusun Atlas wisata Museum
tetapi juga digunakan untuk perencanaan Daerah Istimewa Yogyakarta dalam
pembangunan dan pengambilan keputusan. bentuk web yang dilengkapi dengan
Sehingga dalam hal ini peta berkembang paket wisata harian.
sebagai alat analisis dan visualisasi data
spasial, dan peranan kartografi sangat TINJAUAN PUSTAKA
penting dalam pembuatan peta agar
pengguna dapat menangkap kesan KARTOGRAFI
keseluruhan dari tampilan data. Definisi mengenai Kartografi telah
Kartografi merupakan ilmu untuk mengalami perkembangan dari masa ke
mempersiapkan peta mulai dari tahap masa. Definisi kartografi menurut Taylor
survei hingga proses percetakan. Peta yang (1991) (dalam Kraak dan Ormeling: 2007)
dihasilkan dapat berupa kertas (hardcopy) adalah “sebagai organisasi, presentasi,
maupun dalam bentuk digital (softcopy). komunikasi, dan penggunaan geo-
Peta hardcopy mudah untuk dibawa dan informasi dalam bentuk grafis, digital atau
dilipat, peta hardcopy pada peta Topografi format nyata”. Proses kartografi tersebut
dapat dijadikan sebagai peta dasar untuk meliputi semua langkah-langkah dari
membuat peta-peta lain sesuai dengan persiapan data sampai ke penggunaan
tujuan pembuatan. Sedangkan peta digital akhir dengan penciptaan peta-peta dan
(softcopy) memudahkan pembuat peta hasil-hasil yang terkait dengan informasi
dalam inventarisasi data serta pengerjaan spasial.
hasil akhir peta. Peta digital dinilai lebih Kartografi memasukkan setiap
efektif karena dapat disajikan dalam kegiatan pemetaan mulai dari penyiapan,
berbagai media, seperti pada layar pelaksanaan, hingga evaluasi. Peta yang
monitor, CD, dan media web. dibuat dan didesain dengan baik akan
“Media CD dan media berguna untuk kepentingan :
WEB/Internet, dipandang sebagai cara - Melaporkan (recording)
yang paling efektif. Hal ini disebabkan - Memperagakan (displaying)
karena pengguna peta dapat berinteraksi - Menganalisis (analysing)
secara aktif dengan peta yang - Memahami hubungan antar
dihadapinya.....” (William: 2000, dalam keruangan (spatial-relationship).
Noorhadi Rahardjo: 2004).
Kemunculan teknologi komputer
Museum merupakan salah satu dan perangkat lunak grafis kini
bangunan yang menyimpan benda sejarah mempermudah pekerjaan kartografi. Data
yang menjadi aspek yang tidak kalah yang dikumpulkan dapat disimpan dalam
penting dalam sektor pariwisata. Selain basisdata digital dan dapat diperbarui
menyimpan peninggalan sejarah, museum secara mudah, penyajian tata letak pada

2
peta dapat dibuat dalam waktu yang 2. Peta Tematik. Peta Tematik dibuat dan
singkat. Perangkat lunak grafis didesain untuk menggambarkan
mempermudah proses penyusunan data, konsep/ kenampakan khusus yang ada
pembuatan model analisis, hingga layout hubungannya dengan detail Topografi
peta. tertentu.
3. Chart dan peta jalan. Merupakan peta
PETA
yang disusun dengan tujuan sebagai
Peta menyajikan data dan informasi alat bantu navigasi udara, laut,
yang diharapkan dapat digunakan dengan maupun udara, biasanya dibuat dalam
baik oleh pengguna peta. Penyajian peta skala menengah atau kecil ( skala 1:
secara mendasar dari pembuatan peta 250.000 atau lebih kecil) dan hanya
adalah mengadakan reduksi/memperkecil mencerminkan kenampakan yang
bentuk ruang/spasial dari daerah yang luas, menarik untuk pengguna peta (pilot,
sebagian atau seluruh bumi menjadi suatu navigator).
bentuk yang mudah digunakan (dipelajari,
Komponen yang terdapat dalam
dibaca, diukur) sehingga memudahkan si
peta terdiri dari :
pembaca peta mempunyai pandangan yang
luas tentang suatu wilayah yang lebih luas 1. Judul peta. Judul mencerminkan isi dan
dengan hubungan-hubungannya di dalam jenis peta yang ditunjukkan. Biasanya
ruang. Peta yang baik adalah peta yang judul peta diletakkan di bagian tengah
mudah dibaca, dimengerti dan digunakan atas peta.
oleh si pembaca peta. Secara mendasar, 2. Penunjuk arah. Digunakan sebagai
fungsi peta adalah sebagai alat, dokumen orientasi peta untuk memudahkan
ilmiah, sebagai referensi/ sumber, serta pengguna peta dalam menentukan arah.
sebagai cara untuk penekanan terhadap 3. Skala peta. Skala peta merupakan
suatu topik. Sedangkan fungsi peta dalam perbandingan jarak pada peta dengan
bidang penelitian, yaitu: jarak horizontal sebenarnya di
lapangan. Berdasarkan jenisnya, skala
1. Sebagai alat bantu untuk memperoleh
peta dibedakan menjadi dua macam,
gambaran tentang daerah yang akan
yaitu :
diteliti.
a. Skala angka atau numeris, yaitu
2. Sebagai alat yang digunakan selama
skala yang dinyatakan dalam
penelitian.
bentuk bilangan bulat/pecahan.
3. Sebagai alat untuk melaporkan hasil
Contoh : skala 1: 25.000 berarti
penelitian.
1 cm jarak di peta = 25.000 cm
Tidak ada suatu peta yang lengkap (250 m) jarak di lapangan.
dan dapat memenuhi segala macam b. Skala grafis digambarkan
kebutuhan dan dapat digunakan untuk dengan blok garis yang dibagi
seluruh kebutuhan. Peta selalu merupakan dalam bagian yang sama dan
penyederhanaan dari data yang setiap bagian menunjukkan
sebenarnya. Sukwardjono (1997) membagi kesatuan panjang yang sama.
jenis peta sebagai berikut : 4. Simbol peta. Simbol peta merupakan
1. Peta Rupabumi/Topografi. Peta tanda khusus yang digunakan untuk
Rupabumi/ Topografi menyajikan mewakili keadaan sebenarnya.
gambaran permukaan bumi dengan Pembuatan desain simbol peta
teliti sejauh skalanya memungkinkan merupakan pekerjaan yang penting dan
dan menunjukkan elemen- elemen sangat berpengaruh terhadap hasil akhir
alami maupun buatan manusia (man yang akan diterima oleh pengguna peta.
made features). Terdapat 6 (enam) variabel visual dalam
pembuatan peta yaitu bentuk (shape),

3
ukuran (size), orientasi (orientation), harga pengguna peta dapat melakukan
(value), tekstur (texture), dan warna analisis sesuai dengan tujuan yang
(colour). ingin dicapai.
c. Gambar/video
KARTOGRAFI MULTIMEDIA
Menghubungkan video atau gambar
Data dan informasi geografis pada peta akan memberikan
disimpan dalam bentuk digital dalam gambaran nyata pada pengguna,
komputer dengan kapasitas yang sangat sehingga pengguna akan lebih
besar. Dengan kemajuan teknologi tertarik untuk mempelajari dan
komputer, data yang tersimpan dapat melakukan tindakan lebih lanjut
ditransfer dengan mudah melalui jaringan mengenai atlas yang dibuat.
internet. Internet (interconnection d. Animasi
networking) dapat dikatakan sebagai Animasi adalah sarana yang
perpustakaan besar yang berisi berbagai sempurna untuk memperkenalkan
informasi atau data yang berupa teks, data komponen geospasial temporal,
grafik, audio, maupun animasi dalam seperti sejarah pertempuran serangan
bentuk media elektronik. Dahulu internet umum 1 Maret 1949.
hanya digunakan untuk kepentingan
militer yang kemudian berkembang dan
WWW (World Wide Web)
dapat dinikmati oleh semua kalangan.
merupakan sistem pada internet yang
Informasi geografikal pada sistem digunakan untuk melakukan pencarian
digital dapat ditambahkan dengan berbagai informasi dalam bentuk hypertext.
media, seperti teks, audio, grafis, animasi, Hypertext dibuat menggunakan bahasa
dan video yang biasa kita sebut dengan pemrograman standar HTML (HyperText
multimedia. Multimedia didefinisikan Markup Language). HTML merupakan
sebagai integrasi yang interaktif dari suara, bahasa standar untuk membuat halaman-
animasi, teks, dan gambar/ video. halaman website.
Komponen tersebut memiliki hubungan
Abdul Kadir (2008) menjelaskan
dengan peta dan dapat diuraikan sebagai
model kerja HTML diawali dengan
berikut:
permintaan suatu halaman web oleh
a. Suara browser. Berdasarkan URL (Uniform
Peta dapat digunakan sebagai Resources Locator) atau dikenal dengan
perpustakaan suara yang mana pada sebutan alamat internet, browser
atlas elektronik terkadang mendapatkan alamat dari web server,
diperdengarkan lagu-lagu daerah mengidentifikasi halaman yang
ataupun percakapan dalam bahasa dikehendaki, dan menyampaikan segala
daerah. Dalam hal ini, pembuat peta informasi yang dibutuhkan oleh web
dapat menentukan aplikasi suara server (informasi yang disampaikan ke
sebagai musik pendukung untuk web server antara lain adalah nama
menjelaskan fenomena yang browser, versi, dan sistem operasinya).
dipetakan. Selanjutnya web server akan mencarikan
b. Teks file yang diminta dan memberikan isinya
Atlas elektronik kadang mempunyai ke browser. Browser yang mendapatkan
semua jenis informasi ensiklopedia isinya segera melakukan proses
yang berhubungan dengan peta penerjemahan kode HTML dan
secara keseluruhan atau elemen peta menampilkannya ke layar monitor. Skema
secara indivisual. Untuk menambah kerja HTML dapat dilihat pada gambar
informasi pada peta, peran GIS berikut:
sangat dibutuhkan sehingga

4
dijadikan sebagai guide perjalanan dan
perencanaan wilayah.
2. Atlas Nasional.
Atlas Nasional menggambarkan
perpaduan antara elemen- elemen
geografis dan sosial ekonomi yang
mencirikan suatu negara, cakupan
wilayahnya dirinci hingga tingkat
provinsi.
Skema HTML (Abdul Kadir,2008) 3. Atlas Regional.
Atlas Regional menampilkan
Suatu Website biasanya memuat unsur perbedaan aspek wilayah yang dirinci
multimedia (teks, gambar, suara, animasi) hingga tingkat kota, karekteristik yang
sehingga menjadi media informasi yang ditonjolkan berupa karakter fisik,
menarik untuk dikunjungi oleh orang lain. sosial ekonomi, maupun politik.
Media yang dihubungkan dengan internet 4. Atlas Sekolah.
kini menjadikan peta lebih mudah diakses Atlas Sekolah digunakan untuk
dan dapat lebih interaktif karena keperluan pendidikan, berisi peta
penggunanya dapat terhubung dengan umum dan peta tematik yang
berbagai data dengan sekali “klik”. menggambarkan pola distribusi, relief,
Taylor (2003) (dalam Cartwright: iklim, penggunaan lahan, dan
2007) berpendapat bahwa meningkatnya fenomena geografi manusia.
penggunaan peta dan internet 5. Atlas Tematik
membutuhkan paradigma baru untuk Atlas Tematik dibuat untuk memenuhi
Kartografi. Taylor mengusulkan konsep permintaan masyarakat umum,
Cybercartography yang didefinisikan pendidikan maupun untuk kebutuhan
sebagai “ Organisasi, presentasi, analisis penelitian ilmiah.
dan komunikasi informasi spasial 6. Atlas Jalan.
direferensikan pada berbagai topik yang Atlas Jalan merupakan peta jalan yang
menarik dan digunakan untuk masyarakat dipotong atau disajikan dalam bagian-
secara interaktif, dinamis, multimedia, bagian tertentu yang kemudian
multi-inderawi dan multi-disiplin. dibendel dalam bentuk buku, peta ini
umumnya disajikan dalam skala yang
ATLAS DAN PERKEMBANGANNYA
sama dengan tambahan tentang flora,
Atlas memiliki susunan yang jelas fauna serta fasilitas umum, karena
yang dapat digambarkan dengan atlas ini berfungsi untuk guide
kenampakan dunia secara keseluruhan perjalanan (Noorhadi Rahardjo: 2012).
yang kemudian diperkecil pada tingkatan
Kraak dan Ormeling (2013)
negara, provinsi, kabupaten, kecamatan,
menyatakan tidak semua atlas elektronik
hingga kota. Tujuan dari pembuatan atlas
sesuai dengan definisi pada atlas kertas.
adalah untuk memperkenalkan atau
Atlas elektronik lebih memberikan
mengkomunikasikan tentang lingkungan
kebebasan kepada penggunanya untuk
sekitar, mengakses informasi global, serta
mengakses data yang diinginkan (dapat
mengetahui potensi suatu wilayah.
diakses secara acak). Tipe atlas elektronik
Terdapat 6 (enam) jenis atlas yakni:
menurut Kraak dan Ormeling (2013):
1. Atlas Referensi.
1. Atlas Paparan.
Atlas Referensi dibuat untuk
Merupakan versi elektronik dari atlas
membantu pengguna dalam mencari
kertas, pengguna dapat mengakses isi
lokasi dan mengidentifikasi
peta secara acak maupun secara
kenampakan geografis dan dapat pula

5
berurutan. Selain itu, pengguna juga warisan budaya. Pesan yang disampaikan
dapat melihat peta yang berbeda dalam komunikasi museum adalah
dalam secara bersama- sama hanya sejumlah informasi yang disusun dengan
dengan membagi ruang monitor. bentuk yang dapat berupa paduan antara
2. Atlas Elektronik Interaktif. verbal dan visual bahkan dapat juga
Atlas elektronik interaktif ditujukan pada indera penglihatan saja.
memudahkan pengguna untuk Syarat utama dalam penyusunan
memanipulasi kumpulan data yang komunikasi museum adalah tersedianya
ada. data informasi yang dapat
3. Atlas Elektronik Analitikal. dipertanggungjawabkan, berdasarkan
Atlas elektronik analitikal kaedah serta cara kerja ilmiah sesuai
menggabungkan fungsi query dengan disiplin ilmu yang menangani data
sehingga pengguna tidak terbatas pada informasi itu.
tema yang dibuat oleh kartografer.
MAPBOX
Perhitungan yang dibuat dapat
berpengaruh pada daerah, maupun Mapbox adalah sebuah platform
tema. Van Elzakker (1993) (dalam pemetaan open source yang bekerja dan
Kraak dan Ormeling: 2013) merilis sebagai kode sebanyak mungkin.
mendefinisikan atlas elektronik Sebagian besar data Mapbox
analitikal sebagai ‘suatu atlas menggunakan bantuan serta berinvestasi
elektronik adalah komputerisasi GIS pada berbagai macam sumber data
untuk wilayah tertentu atau tema yang misalnya OpenStreetMap, USGS, Landsat,
berkaitan dengan tujuan yang sudah dan OpenAddresses. Mapbox mendukung
diberikan dengan tambahan narasi berbagai macam aplikasi yang akan
dimana peta memegang peranan digunakan oleh penggunanya, baik mobile
penting’. maupun online. Produk yang tersedia di
Terdapat tiga hal penting yang Mapbox terdiri dari peta, satelit, server
harus ada pada Atlas elektronik yaitu atlas, geocoding, dll.
konten atlas, struktur atlas, dan Mapbox mendukung beberapa
fungsional/navigasi pada atlas. Konten aplikasi pengembang, diantaranya
merupakan penentuan peta-peta yang akan JavaScript, iOS, Android dan API.
digunakan sebagai isi atlas. Struktur atlas Mapbox telah digunakan untuk aplikasi
merupakan penyusunan isi atlas agar Foursquare, Pinterest dan Evernote yang
pengguna dapat membaca secara memudahkan penggunanya untuk
sistematis. menandai lokasi mereka kapanpun dan
MUSEUM dimanapun,. Pengguna Mapbox yang akan
mendaftar disediakan berbagai pilihan
Museum menurut Peraturan akses data dengan berbagai pilihan biaya
Pemerintah nomor 66 tahun 2015 adalah yang tentu saja mempengaruhi
lembaga yang berfungsi melindungi, keberagaman fasilitas yang di dapat oleh
mengembangkan, memanfaatkan koleksi, pengguna.
dan mengkomunikasikannya kepada
masyarakat. METODE PENELITIAN
Museum menjadi penting dalam Daerah yang dipilih sebagai lokasi
sebuah kemajuan negara, karena museum penelitian adalah Daerah Istimewa
mendokumentasikan peristiwa masa lalu, Yogyakarta. Lokasi tersebut dipilih karena
menjadi bangunan bersejarah ataupun Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki
sebagai monumen yang menandakan banyak potensi wisata yang semakin
bahwa suatu peristiwa pernah terjadi. berkembang dan banyak wisatawan yang
Museum berfungsi sebagai pengawal selalu berkunjung baik pada akhir pekan

6
maupun pada musim liburan. Jumlah Pembuatan website dimulai dengan
museum di DIY dapat dibilang cukup pembelian paket hosting dan domain ke
banyak, kurang lebih ada 37 museum yang penyedia jasa. Kemudian dilakukan
tercatat di dinas Pariwisata dan penyusunan kerangka database yang akan
Kebudayaan. Sedangkan berdasarkan dibangun pada website. Database dibuat
katalog museum BARAHMUS (Badan dengan membagi tiga tingkatan pada setiap
Musyawarah Musea) terdapat kurang lebih konten, selain berguna untuk memudahkan
33 museum yang telah terdaftar sebagai dalam aktifitas pada web juga berguna
anggota, bahkan kini terdapat beberapa pada segi keamanan web. Selanjutnya
pengajuan pendirian museum baru di dilakukan pengisian data berupa
Yogyakarta yang siap menambah keterangan pada kategori-kategori yang
keanekaragaman museum. Jenis museum sudah dibuat berupa deskripsi, gambar,
menurut BARAHMUS dikelompokkan serta link berupa id_token dan id_map
menjadi Museum Benda Budaya dan yang menghubungkan peta yang sudah
Kesenian, Museum Pendidikan dan Ilmu dibuat pada Mapbox dengan website.
Pengetahuan, serta Museum Sejarah dan
MENYUSUN PAKET WISATA
Perjuangan.
Paket Wisata pada penelitian ini
Kegiatan ini meliputi disusun dengan mengelompokkan museum
pengumpulan data sekunder dan dengan lokasi yang saling berdekatan.
melakukan kegiatan lapangan. Data Jarak tempuh dari satu museum ke
sekunder yakni data mengenai museum museum lain dalam satu paket dapat
diperoleh dari BARAHMUS, peta rute ditempuh kurang lebih 30 menit
trans jogja diperoleh dari Dinas (tergantung kondisi lalu lintas).
Perhubungan Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta, data hotel dan restoran Paket wisata dilengkapi dengan
diperoleh dari PHRI. Sedangkan kegiatan lokasi hotel terdekat dan fasilitas umum
lapangan meliputi plotting lokasi museum, lain yang tidak jauh dari museum. Paket
SPBU, hotel, restoran, halte trans jogja, wisata yang disajikan merupakan paket
dan ATM serta dokumentasi museum dan secara mandiri, dimana pengunjung dapat
hotel untuk melengkapi informasi peta. menentukan sendiri paket dan transportasi
yang akan digunakan karena keterangan
Setelah data primer dan sekunder dalam paket hanya berisi informasi tiket
terkumpul, selanjutnya dilakukan kegiatan masuk ke museum.
lapangan yang meliputi plotting lokasi Paket wisata pada web dibuat
museum, hotel, ATM, SPBU, rute dan dengan memanggil kembali lembar peta
halte Trans Jogja, dan rumah makan. Pada yang telah ditampilkan pada konten
lokasi museum dan hotel dilakukan koleksi peta yang kemudian
pengumpulan informasi koleksi maupun dikelompokkan ke dalam paket wisata.
sejarah dari setiap museum serta Input data pada website dilakukan dengan
pengumpulan informasi mengenai fasilitas cara mengisi kolom deskripsi paket,
dan harga menginap di hotel yang kemudian pengelompokan museum beserta
dilengkapi dengan foto pada museum dan fasilitas pendukungnya dilakukan dengan
hotel yang dikunjungi. cara mencentang pada pilihan yang
Data yang telah diperoleh tersedia.
kemudian dirubah menjadi format .kml
PEMBAHASAN
untuk memudahkan input pada website.
Input lokasi lapangan dilakukan dengan WEBSITE ATLAS WISATA MUSEUM
digitasi on screen pada software Mapbox Melalui website, Atlas dibuat
yang berjalan secara online. dengan alur cerita yang diurutkan dengan

7
halaman-halaman website. Pembuatan buku tamu, dan isi konten Atlas. Website
website untuk atlas museum dimaksudkan sahabatmusea juga dilengkapi dengan
agar semua orang dapat lebih mengenal unsur multimedia untuk menambah
museum disekitar mereka, menambah keberagaman informasi.
wawasan tentang museum serta sebagai Website atlas wisata museum
referensi kunjungan wisata. Dengan termasuk dalam atlas paparan yang hanya
menggunakan media digital dengan dapat menvisualisaikan data hasil kegiatan
memanfaatkan jaringan internet, akan lapangan, pengguna peta tidak dapat
memudahkan siapa saja mengakses melakukan pemanggilan data untuk
informasi dimanapun dia berada. keperluan analisis lebih lanjut. Sehingga
Tampilan peta tematik pada peta-peta yang ditampilkan terkesan
website, selain diharapkan mudah kurang fleksibel. Kendala lain yang dapat
dimengerti oleh pengguna namun juga ditemui oleh pengunjung website adalah
harus memperhatikan unsur kartografis masalah kecepatan internet yang dapat
dalam penyajiannya. Peta dasar pada berpengaruh pada hasil tampilan peta.
Mapbox telah memasukkan berbagai unsur
PAKET WISATA MUSEUM
muka bumi antara lain, unsur jalan, sungai,
permukiman, serta tubuh air. Pembuatan Paket wisata museum Daerah
peta menggunakan projek Mapbox dengan Istimewa Yogyakarta berisi kelompok-
cara digitasi on screen dilakukan dengan kelompok museum berdasarkan letak
memasukkan koordinat yang telah didapat museum dengan jarak antar museum yang
dari kegiatan lapangan, kemudian relatif berdekatan. Paket wisata dilengkapi
ditentukan simbol serta warna yang akan dengan lokasi hotel yang berada disekitar
mewakili obyek. Atribut data yang bisa museum. Berdasarkan pengelompokan
dimasukkan pada saat digitasi hanya tersebut, diperoleh 8 paket wisata yang
keterangan nama obyek dan juga deskripsi dirinci pada tabel berikut:
singkat mengenai obyek. Daftar Paket Wisata Museum Daerah
Istimewa Yogyakarta
No Nama Lokasi
Paket
1 Paket 1 • Museum Ullen
Sentalu
• Museum Monumen
Jogja Kembali
• Museum Gunungapi
Merapi
• Hotel Hyatt
• Hotel Tentrem
2 Paket 2 • Museum Sasana
Wiratama
Tampilan Peta Pada Website • Museum Bahari
• Museum Memorial
Struktur atlas disusun secara deep
Jend H.M Soeharto
organisation yaitu dengan tingkat detail • Hotel Dermaga
yang berbeda pada setiap isi konten. Keluarga
Fungsional atlas / Navigasi pada website • Hotel Zodiak
atlas berfungsi memudahkan pengguna • Hotel Cavinton
untuk mencari atau menelusuri isi atlas,
pilihan tombol navigasi atlas berada pada 3 Paket 3 • Museum Perjuangan
• Museum Tembi
sisi sebelah kiri frame website, terdiri dari Rumah Budaya
sitemap yang berupa menu utama, Log in • Museum Tani Jawa

8
• Museum Gumuk Pakualaman
Pasir • Hotel Wisanti
• Penginapan Tembi • Fave Hotel
Rumah Budaya 8 Paket 8 • Museum Benteng
• Adinda Hotel Vredeburg
• Matahari Hotel • Museum Anak
• Hotel Indah Palace Kolong Tangga
4 Paket 4 • Museum • Museum Keraton
Geoteknologi • Museum Kereta
Mineral UPN • Museum Sonobudoyo
• Museum TNI AU Unit I
Dirgantara Mandala • Museum Sonobudoyo
• Museum Kekayon Unit II
• Museum Kayu • Abadi Hotel
Wanagama • Hotel Arjuna
• Hotel Sahid Raya • Hotel Tentrem
5 Paket 5 • Museum Affandi • Hotel Dafam Fortuna
• Museum Pergerakan • Hotel Grand Zuri
Wanita • Hotel Ibis
• Museum TNI AD • Hotel Ibis Styles
Dharma Wiratama • Hotel Inna Garuda
• Museum Batik • Pop Hotel
• Museum Sandi • Whiz Hotel
• Hotel Grand Aston • Hotel 101
• Hotel New Saphir
• Hotel Novotel
• Royal Ambarukmo Peta yang ditampilkan pada website
Hotel juga diurutkan berdasarkan nama paket
• Hotel Sri Wedari yang berisi peta persebaran lokasi yang
• Tickle Hotel kemudian dipecah per lokasi pada setiap
• Wisma Arimbi
paket wisata. Paket wisata pada website
• Wisma Djoglo
• Wisma Nendra Hotel dibuat dengan men-sinkron-kan peta yang
Santika sudah di-input pada website, sehingga peta
6 Paket 6 • Museum Monumen dapat terkelompokkan sesuai dengan
Pahlawan Pancasila cakupannya.
• Museum Peta
Fakultas Geografi Secara keseluruhan, paket wisata
• Museum RS dr. YAP yang dibuat dengan pertimbangan untuk
• Museum Pendidikan dikunjungi dalam kurun waktu satu hari.
Indonesia
Lokasi museum yang tersebar akan lebih
• Museum UGM
• Hotel Aryuka mudah dijangkau apabila dikelompokkan
• Hotel Cakra Kusuma dalam paket kunjungan ini. Paket wisata
• Hotel Cakra satu hari ini memungkinkan wisatawan
Kembang untuk mengunjungi lokasi museum pada
• Hotel Ishiro beberapa paket wisata selama
• UNY Hotel kunjungannya ke Daerah Istimewa
7 Paket 7 • Museum
Yogyakarta. Jarak tempuh satu museum ke
Gembiraloka
• Museum Dewantara museum lain pada setiap paket dapat
Kirti Griya dikatakan memiliki jarak yang cukup
• Museum Sasmitaloka dekat.
Pangsar Jend
Sudirman
• Museum Biologi
• Museum Puro

9
KESIMPULAN Martha dkk. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Kesimpulan yang dapat diambil
Kraak, Menno-Jan; Ferjan Ormeling.
dari penelitian ini adalah :
2010. Cartography: Visualization of
1. Penelitian dengan judul ‘Penyusunan Geospatial Data. Third Edition.
Atlas wisata museum berbasis Web England: Pearson Education
Daerah Istimewa Yogyakarta’ Limited.
menghasilkan Atlas yang disusun pada Prihandito, R. Aryono. 1988. Kartografi.
website sahabatmusea.com. Yogyakarta.
2. Atlas wisata museum belum dapat Rahardjo, Noorhadi. 2012. Materi Kuliah
menampilkan analisis data secara Atlas dan Navigasi. Jurusan Sains
lebih detail karena keterbatasan Informasi dan Pembangunan
fasilitas yang diberikan pada saat Wilayah. Universitas Gadjah Mada
berlangganan Software Mapbox. Soendjojo, Hadwi; Akhmad Riqqi. 2012.
3. Informasi pada website Kartografi. Penerbit ITB Bandung
sahabatmusea.com sudah dapat Tim Penerbit. 1997. Bunga Rampai
dimengerti oleh pengunjung web Permuseuman. Direktorat
namun masih memerlukan berbagai Permuseuman. Jakarta.
perbaikan dalam hal tampilan website Tim Penerbit. 2011. Statistik Pariwisata
maupun kelengkapan penyajian sesuai Kota Yogyakarta 2011. Badan
konsep atlas. Pariwisata Kota Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA Utami, Westi. 2005. Model Visualisasi
Data Pariwisata Secara Spasial dan
Azis, T. Lukman dan Ridwan Rachman. Paket Wisata Berbasis Web
1977. Peta Tematik. Departemen Kawasan Pantai Parangtritis
Geodesi. Fakultas Teknik Sipil dan Kabupaten Bantul. Skripsi. Fakultas
Perencanaan. Institut Teknologi Geografi UGM. Yogyakarta.
Bandung. Yunus, Hadi Sabari. 2010. Metodologi
Cartwright, William; Michael P. Peterson. Penelitian Wilayah Kontemporer.
2007. Multimedia Cartography. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Second Edition. New York :
Springer
Indriastuti, Risti. 2004. Penyusunan Atlas
Pariwisata Kabupaten Gunungkidul,
Daerah Istimewa Yogyakarta
Menggunakan Teknik Otomasi
Kartografi. Skripsi. Fakultas
Geografi UGM. Yogyakarta.
Kadir, Abdul. 2008. Dasar Pemrograman
Web Dinamis Menggunakan PHP.
Penerbit Andi Yogyakarta.
Kraak, Menno-Jan; A. Brown. 2001. Web
Cartography: Development and
Prospects. London and New York :
Taylor and Francis
Kraak, Menno-Jan; Ferjan Ormeling.
2003. Kartografi: Visualisasi Data
Geospasial. Edisi kedua.
Diterjemahkan oleh: Sukendra

10

Anda mungkin juga menyukai