Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PERPETAAN

PERPETAAN

Oleh:

Muhammad Fahry Prayoga


2315051009
Kelas A

Dosen Pengampu: Sandri Erfani,.S.Si

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Perpetaan dengan tepat waktu. Meskipun masih banyak kesalahan
didalamnya. Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Sandri Erfani,.S.Si yang
telah memberikan tugas ini kepada kami agar lebih memahami lagi Pepetaan.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita tentang Perpetaan, kami juga menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna.

Oleh karena itu, kami harap adanya kritik dan saran demi perbaikan
masalah dalam makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi diri sendiri dan
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan laporan yang akan datang.

Bandar Lampung, 04 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ii
DAFTAR ISI .........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
A. Latar Belakang ............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................2
C. Tujuan .........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................3
A. Terkait Unsur-unsur Peta .............................................................................3
B. Informasi Peta .............................................................................................4
C. Diagram Inklinasi dan Deklinasi .................................................................6
BAB III PENUTUP ...............................................................................................8
A. Kesimpulan .................................................................................................8
B. Saran ............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. latar Belakang
Pemetaan topografi merupakan suatu pekerjaan yang memperlihatkan posisi
keadaan planimetris di atas permukaan bumi dan bentuk diukur dan hasilnya
digambarkan di atas kertas dengan simbol-simbol peta pada skala tertentu
yang hasilnya berupa peta topografi. Workshop memahami peta topografi dan
kontur ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam
membaca dan membuat peta topografi dan kontur. Pemahaman yang baik akan
peta topotgrafi dan kontur sangat berperan penting dalam proses perencanaan
dan perancangan arsitektur khususnya desain arsitektur lansekap. Metode
Pelaksanaan pada kegiatan ini bersifat kualitatif interaktir yaitu suatu metode
yang melibatkan audiensi terhadap permasalahan yang diciptakan sebagai
model latihan untuk diselesaikan yang diharapkan menjadi jejak keterampilan
tersendiri dalam mengolah dan mengadaptasi tapak yang sesuai dengan ide
dan gagasan perencanaan dan perancangan yang telah ditetapkan. Materi yang
ditawarkan sebagai tindak lanjut melingkupi pengenalan dan daya olah dasar
peta topografi dan kontur pada tapak yang dapat dijadikan referensi dan ilmu
dsasar untuk beranjak adaptif studi yang memiliki tingkat kesulitan lebih
tinggi. (Humaro, R., dkk., 2023).

Peta konvensional merupakan peta yang pembuatannya dilakukan


menggunakan teknologi analog dan disajikan dalam bentuk media kertas,
salah satunya berupa peta topografi. Peta topografi dalam bentuk media kertas
dapat dengan mudah mengalami kerusakan secara fisik. (Widyastuti, E. D.,
2022).

Topografi adalah bentuk benda-benda di permukaan bumi yang terdiri dari


benda-benda alam dan benda-benda buatan manusia. Pemetaan topografi
diperlukan untuk menghasilkan peta berskala menengah dan atau besar yang
dapat memberikan informasi rinci mengenai permukaan bumi yang dapat
digunakan sebagai dasar perencanaan pembangunan daerah. (Effendi, M.,
2023).
Penciptaan arsip peta topografi telah terwujud sejak Belanda menguasai
wilayah nusantara, Hindia Belanda, pada awal abad ke-19 hingga pertengahan
abad ke-20. Hal ini dapat menimbulkan dampak positif bagi generasi
sekarang, terutama untuk kepentingan penelitian dan pelestarian budaya pada
khususnya. Belanda telah menyadari pentingnya pengarsipan sistematis yang
menjadikan mereka teladan bagi seluruh dunia. Peta topografi ini digolongkan
ke dalam arsip khusus karena keunikannya dibandingkan dengan arsip
konvensional dalam hal isinya. Peta mempunyai fungsi untuk memahami
batas suatu wilayah dan juga memberikan informasi toponim. Kedua elemen
tersebut pasti ada pada peta topografi manapun. Pembuatan rangkaian peta
topografi secara sistematis telah dilakukan sejak zaman Hindia Belanda. Peta-
peta tersebut dapat menjadi media untuk menganalisis dinamika batas wilayah
dan toponim di nusantara. (Apriadsa, A., dkk).

B. Rumusan Masalah
1. Unsur-unsur yang terdapat pada Peta?
2. Informasi yang terdapat pada Peta?
3. Diagram Inklinasi dan Deklinasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Unsur-unsur yang terdapat pada peta
2. Untuk mengetahui Informasi Peta
3. Untuk mengetahui diagram Inklinasi dan Deklinasi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Terkait Unsur-unsur Peta


Peta adalah representasi visual dari permukaan bumi atau wilayah tertentu.
Unsur-unsur peta yang penting mencakup:

1. Judul Peta: Ini menjelaskan topik atau area yang direpresentasikan oleh
peta.

2. Legenda: Legenda atau kunci peta menjelaskan simbol-simbol dan warna


yang digunakan pada peta. Ini membantu pembaca memahami makna simbol-
simbol tersebut.

3. Skala: Skala mengukur hubungan antara jarak pada peta dengan jarak
sebenarnya di lapangan. Ini penting untuk mengukur jarak dan menghitung
area dengan akurat.

4. Garis lintang dan bujur: Ini adalah garis horizontal dan vertikal yang
membantu menentukan lokasi suatu tempat di permukaan bumi. Garis lintang
mengukur jarak utara-selatan dari garis khatulistiwa, sedangkan garis bujur
mengukur jarak timur- barat dari meridian utama.

5. Simbol Geografis: Simbol-simbol ini digunakan untuk menggambarkan


berbagai fitur geografis seperti sungai, gunung, dan kota.

6. Warna: Pemilihan warna pada peta dapat digunakan untuk menyoroti


berbagai fitur atau area, seperti perbedaan ketinggian, iklim, atau administrasi
politik.
7. Grid Koordinat: Ini adalah jaringan garis horizontal dan vertikal yang
digunakan untuk menentukan koordinat suatu lokasi dengan akurat.

8. Rose Angin: Ini adalah diagram yang menunjukkan arah mata angin (utara,
selatan, timur, barat, dsb.) dan digunakan untuk navigasi.

9. Tanggal Pembuatan: Ini menunjukkan kapan peta tersebut dibuat atau


diperbarui. Ini penting karena informasi geografis dapat berubah seiring
waktu.

10. Sumber Data: Ini mencantumkan sumber-sumber data yang digunakan


untuk membuat peta, sehingga pemirsa dapat memverifikasi keakuratannya.

Semua unsur-unsur ini penting dalam membantu pembaca memahami dan


menginterpretasikan informasi yang disajikan dalam peta. Pemahaman tentang
unsur-unsur ini memungkinkan kita untuk menggunakan peta sebagai alat
yang efektif dalam navigasi, perencanaan, dan analisis geografis.

B. Informasi Yang Terdapat Pada Peta


Informasi yang terkandung dalam sebuah peta dapat sangat bervariasi
tergantung pada tujuan dan jenis peta tersebut. Berikut adalah beberapa
informasi penting yang dapat ditemukan dalam sebuah peta:
1. Geografi Fisik: Peta sering kali menyajikan informasi tentang geografi fisik,
seperti bentuk daratan, gunung, lembah, sungai, dan danau. Informasi ini
membantu kita memahami topografi suatu wilayah.

2. Batas Administratif: Peta administratif menunjukkan batas- batas negara,


provinsi, kabupaten, kota, dan lain-lain. Ini berguna untuk tujuan administratif
dan politik.
3. Perairan: Informasi tentang laut, samudra, dan perairan dalam lainnya
penting dalam peta navigasi dan peta laut.

4. Jaringan Jalan dan Transportasi: Peta kota dan negara dapat mencakup
jaringan jalan, kereta api, pelabuhan, dan bandara. Ini membantu dalam
perencanaan perjalanan dan transportasi.

5. Informasi Cuaca: Peta cuaca menyajikan informasi tentang cuaca saat ini
atau perkiraan cuaca di wilayah tertentu, termasuk suhu, kelembaban, dan
kondisi cuaca lainnya.

6. Peta Tematik: Peta tematik fokus pada satu tema tertentu, seperti penduduk,
iklim, vegetasi, atau sebaran penyakit. Mereka menggunakan simbol-simbol
dan gradasi warna untuk menyoroti pola dan tren dalam data tersebut.

7. Kepadatan Penduduk: Peta ini


menunjukkan sebaran penduduk dalam wilayah tertentu, membantu dalam
perencanaan pembangunan dan layanan publik.

8. Informasi Sejarah: Peta sejarah dapat menunjukkan perubahan wilayah,


perang, migrasi, dan perkembangan sejarah lainnya.

9. Peta Navigasi: Peta navigasi seperti peta laut atau peta penerbangan
menyediakan informasi penting untuk navigasi, termasuk garis-garis
lintang dan bujur, titik-titik referensi, dan arah angin.

10. Koordinat dan Skala: Peta selalu memiliki skala yang menunjukkan
perbandingan antara ukuran pada peta dengan ukuran sebenarnya di lapangan.
Koordinat geografis juga dapat digunakan untuk menentukan lokasi dengan
akurat.
11. Simbol dan Legenda: Informasi tentang simbol-simbol yang digunakan
pada peta dan legenda yang menjelaskan maknanya sangat penting untuk
interpretasi peta.

Semua informasi ini pada dasarnya bertujuan untuk memberikan pemahaman


yang lebih baik tentang dunia fisik atau fenomena tertentu yang ada di
permukaan bumi. Peta adalah alat yang kuat untuk navigasi, perencanaan,
analisis, dan pemahaman geografi dalam berbagai konteks.

C. Diagram Inklinasi dan Deklinasi


Diagram inklinasi dan deklinasi digunakan dalam ilmu geologi dan geofisika
untuk memvisualisasikan orientasi relatif lapisan batuan atau medan magnetik
bumi. Ini adalah dua konsep penting yang sering digunakan dalam pemetaan
geologis dan penelitian magnetik. Mari bahas keduanya secara terpisah:

1. Diagram Inklinasi:

Apa itu Inklinasi?: Inklinasi mengacu pada sudut kemiringan dari lapisan
batuan terhadap permukaan horizontal. Ini adalah ukuran sejauh mana lapisan
batuan cenderung miring atau - tegak lurus terhadap permukaan bumi.

Diagram Inklinasi: Diagram inklinasi biasanya digambarkan sebagai lingkaran


atau diagram bola dengan dua sumbu. Satu sumbu adalah sumbu horizontal
yang mewakili arah geografis, dan yang lain adalah sumbu vertikal yang
mewakili inklinasi.

Interpretasi: Diagram inklinasi memungkinkan geolog untuk


memvisualisasikan hubungan antara lapisan batuan di lapangan dan orientasi
relatifnya. Ini membantu dalam pemahaman tentang sejarah geologi suatu
wilayah.

2. Diagram Deklinasi:
Apa itu Deklinasi?: Deklinasi adalah sudut antara arah utara geografis dan
arah utara magnetik di suatu lokasi tertentu pada permukaan bumi. Ini penting
dalam penelitian magnetik bumi.

Diagram Deklinasi: Diagram deklinasi sering kali digambarkan sebagai


lingkaran atau diagram bola dengan dua sumbu. Satu sumbu adalah sumbu
horizontal yang mewakili arah geografis, dan yang lain adalah sumbu vertikal
yang mewakili deklinasi magnetik.

Interpretasi: Diagram deklinasi membantu peneliti memahami variasi dalam


medan magnetik bumi di berbagai lokasi. Ini berguna dalam pemetaan
sumber-sumber medan magnetik seperti bijih atau lapisan batuan yang
mengandung mineral magnetik.

Kedua jenis diagram ini membantu ilmuwan bumi dan geolog untuk
menggambarkan dan menganalisis data lapangan yang diperoleh selama survei
geologis atau magnetik. Diagram ini memfasilitasi interpretasi data dan
membantu dalam pembuatan model geologis atau magnetik yang lebih akurat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Legenda atau kunci peta menjelaskan simbol-simbol dan warna yang
digunakan pada peta. Garis lintang dan bujur: Ini adalah garis horizontal dan
vertikal yang membantu menentukan lokasi suatu tempat di permukaan bumi.
Semua unsur-unsur ini penting dalam membantu pembaca memahami dan
menginterpretasikan informasi yang disajikan dalam peta. Pemahaman tentang
unsur-unsur ini memungkinkan kita untuk menggunakan peta sebagai alat
yang efektif dalam navigasi, perencanaan, dan analisis geografis.

B. Informasi Yang Terdapat Pada Peta Informasi yang terkandung dalam


sebuah peta dapat sangat bervariasi tergantung pada tujuan dan jenis peta
tersebut. Perairan: Informasi tentang laut, samudra, dan perairan dalam
lainnya penting dalam peta navigasi dan peta laut. Informasi Cuaca: Peta
cuaca menyajikan informasi tentang cuaca saat ini atau perkiraan cuaca di
wilayah tertentu, termasuk suhu, kelembaban, dan kondisi cuaca lainnya. Peta
Navigasi: Peta navigasi seperti peta laut atau peta penerbangan menyediakan
informasi penting untuk navigasi, termasuk garis-garis lintang dan bujur, titik-
titik referensi, dan arah angin. Koordinat dan Skala: Peta selalu memiliki skala
yang menunjukkan perbandingan antara ukuran pada peta dengan ukuran
sebenarnya di lapangan. Simbol dan Legenda: Informasi tentang simbol-
simbol yang digunakan pada peta dan legenda yang menjelaskan maknanya
sangat penting untuk interpretasi peta. Peta adalah alat yang kuat untuk
navigasi, perencanaan, analisis, dan pemahaman geografi dalam berbagai
konteks.

C. Diagram Inklinasi dan Deklinasi Diagram inklinasi dan deklinasi


digunakan dalam ilmu geologi dan geofisika untuk memvisualisasikan
orientasi relatif lapisan batuan atau medan magnetik bumi. Satu sumbu adalah
sumbu horizontal yang mewakili arah geografis, dan yang lain adalah sumbu
vertikal yang mewakili inklinasi. Satu sumbu adalah sumbu horizontal yang
mewakili arah geografis, dan yang lain adalah sumbu vertikal yang mewakili
deklinasi magnetik. Kedua jenis diagram ini membantu ilmuwan bumi dan
geolog untuk menggambarkan dan menganalisis data lapangan yang diperoleh
selama survei geologis atau magnetik. Diagram ini memfasilitasi interpretasi
data dan membantu dalam pembuatan model geologis atau magnetik yang
lebih akurat.

B. Saran
Penggunaan terhadap Peta dapat melihat skala perbandingan dengan ukuran
sesuai, Garis Bujur Lintang, dan lain-lain. Untuk melihat keberadaan kita
disuatu wilayah, dan Memberikan Pemahan lebih jelas tentang suatu Daerah
yang sedang kita singgahi.
DAFTAR PUSTAKA

Humaro, R., Karsono, B., Deni, D., Aiyub, H., & Saputra, E. (2023).
Workshop: Memahami Peta Topografi dan Kontur Bagi Pelajar Kota
Lhokseumawe. Jurnal Solusi Masyarakat Dikara, 3(1), 22-27.

Widyastuti, E. D. (2022). Meremajakan Peta Topografi Menggunakan Konsep


3D Map Art (Studi Kasus: Kota Sabang, Provinsi Aceh Tahun 1982)
(Doctoral dissertation, UPN Veteran Yogyakarta).

Effendi, M. (2023). PEMETAAN TOPOGRAFI WILAYAH SMAN 17


SAMARINDA KELURAHAN MANGKUPALAS KABUPATEN
SAMARINDA SEBERANG (Disertasi Doktor POLITEKNIK PERTANIAN
NEGARA SAMARINDA).

Apriadsa, A., Laksono, R., & Pamungkas, KA Pemanfaatan Arsip Peta


Topografi Era Hindia Belanda pada Platform Digital Perpustakaan
Universitas Leiden sebagai Bahan Referensi Kajian Batas Daerah dan
Toponim di Indonesia. WEBINAR ARSIP , 54.

Anda mungkin juga menyukai