CP (Capaian Pembelajaran)
Fase F
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor kedalam
kinematika dan dinamika gerak partikel, usaha dan energi, fluida dinamis, getaran harmonis,
gelombang bunyi dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan
prinsip dan konsep energi kalor dan termodinamika dengan berbagai perubahannya dalam mesin
kalor. Peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan (baik statis maupun
dinamis) dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi,
menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan
masalah. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara berbagai besaran fisis pada teori
relativitas khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan
radioaktivitas dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. Peserta didik mampu memberi
penguatan pada aspek fisika sesuai dengan minat untuk ke perguruan tinggi yang berhubungan
dengan bidang fisika. Melalui kerja ilmiah juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar
pancasila khususnya mandiri, inovatif, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong.
TP (Tujuan Pembelajaran)
1. Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan jarak, perpindahan, kelajuan dan kecepatan
lewat bahan ajar dengan tepat.
2. Diberikan bahan ajar, peserta didik dapat menguraikan definisi percepatan dengan tepat.
3. Diberikan bahan ajar, peserta didik dapat mengidentifikasi perbedaan GLB dan GLBB
dalam konteks kinematika dengan benar,
4. Diberikan bahan ajar, peserta didik dapat menjabarkan karakteristik Gerak lurus
beraturan (GLB) dan GLBB dengan tepat..
5. Peserta didik dapat memecahkan soal tentang persamaan Gerak pada GLB hubungan
jarak, waktu, dan kecepatan melalui bahan ajar yang diberikan dengan benar.
6. Peserta didik dapat memecahkan soal tentang persamaan kecepatan pada GLBB melalui
bahan ajar yang diberikan dengan tepat.
7. Diberikan bahan ajar, peserta didik dapat Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak
lurus dengan kecepatan konstan (tetap) dan gerak lurus dengan percepatan konstan (tetap)
dengan benar.
8. Diberikan bahan ajar, peserta didik dapat menghubungkan konsep GLB dan GLBB
dengan kehidupan sehari-hari dengan tepat.
Peta Konsep
Kinematika
Terbagi menjadi
Gerak
Gerak Lurus
Melingkar
Memiliki besaran
Posisi Percepatan
Uraian Materi
Pengantar
Dalam aktivitas kita sehari-hari, kita tidak pernah terlepas dari yang namanya gerak. Kita
berangkat dan pulang sekolah dikatakan bergerak. Menulis, berjalan, berlari, bersepeda, olahraga
dan aktivitas lainnya tidak lepas dari gerak. Lalu apa yang dimaksud dengan gerak itu?
Bilamanakah suatu benda dikatakan bergerak? Bilamanakah suatu benda dikatakan tidak
bergerak? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, simak baik-baik penjelasan berikut
ini.
a. Pengertian Gerak
Benda yang ada di sekitar kita adakah yang diam? Atau yang bergerak? rumah-rumah di
sekitar kita diam terhadap pohon-pohon di sekelilingnya, seseorang berlari pagi di taman,
dikatakan orang tersebut bergerak terhadap jalan, batu-batu, rumah-rumah, maupun pohon-
pohon yang dilewatinya, dan masih banyak lagi. Jadi apakah yang disebut gerak itu?
Suatu benda dikatakan bergerak jika benda itu mengalami perubahan kedudukan terhadap
titik tertentu sebagai acuan. Jadi, gerak adalah perubahan posisi atau kedudukan terhadap titik
acuan tertentu. Gerak juga dapat dikatakan sebagai perubahan kedudukan suatu benda dalam
selang waktu tertentu.
b. Posisi atau Kedudukan
Posisi merupakan besaran vektor yang menyatakan kedudukan suatu benda terhadap titik
acuan. Kedudukan tersebut dinyatakan dalam besar dan arah.
c. Jarak dan Perpindahan
Jarak dan perpindahan mempunyai pengertian yang berbeda. Misalkan Kira bersepeda ke
utara sejauh 4 km dari rumahnya, kemudian 3 km ke timur. Titik Acuan sudah berjalan
menempuh jarak 7 km dari rumahnya, sedangkan perpindahannya sejauh 5 km (Gambar 1).
Berbeda halnya dengan contoh berikut. Seorang siswa berlari mengelilingi lapangan satu kali
putaran. Berarti ia menempuh jarak sama dengan keliling lapangan, tetapi tidak menempuh
perpindahan karena ia kembali ke titik semula
Gambar 1
e. Percepatan
Sebuah benda yang bergerak dengan kecepatan konstan pasti benda akan
mengalami perlambatan atau penambahan kecepatan (dipercepat) dalam selang waktu
tertentu. Perubahan kecepatan dalam selang waktu tertentu inilah kemudian kita namakan
sebagai percepatan. Percepatan merupakan besaran vektor sehingga nilainya bisa positif
atau negatif. Percepatan positif artinya bahwa arah percepatan searah dengan arah
perpindahan benda, dengan kata lain gerakannya akan dipercepat. Sedangkan percepatan
yang bernilai negatif artinya bahwa gerakan benda sedang diperlambat. Besarnya
percepatan dinamakan sebagai perlajuan. Perlajuan merupakan besaran skalar.
Percepatan adalah perubahan kecepatan dan atau arah dalam selang waktu
tertentu. Percepatan merupakan besaran vektor. Percepatan berharga positif jika
kecepatan suatu benda bertambah dalam selang waktu tertentu. Percepatan berharga
negatif jika kecepatan suatu benda berkurang dalam selang waktu tertentu. Perubahan
kecepatan (yaitu, kecepatan akhir dikurangi kecepatan awal) dan perubahan waktu (yaitu,
waktu akhir dikurangi waktu awal).
Jarak (meter )
Per𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 =
Selang waktu (detik )
∆ v v 2−v 2
a= =
∆ t t 2−t 1
Keterangan:
a : perceptan rata-rata (m/s2)
Δv : perubahan kecepatan (m/s)
Δt : selang waktu (s)
v1 : kecepatan awal (m/s)
v2 : kecepatan akhir (m/s)
t1 : waktu awal (s)
t2 : waktu akhir (s)
Percepatan Rata-rata
Tiap benda yang mengalami perubahan kecepatan, baik besarnya saja atau arahnya saja
atau kedua-duanya, akan mengalami percepatan. Percepatan rata-rata ( a ) adalah hasil
bagi antara perubahan kecepatan ( Δv ) dengan selang waktu yang digunakan selama
perubahan kecepatan tersebut ( Δt ). Percepatan juga termasuk besaran vektor, tetapi
untuk gerak satu dimensi kita hanya perlu menggunakan tanda positif (+) atau negatif (-)
untuk menunjukkan arah relatif terhadap sistem koordinat yang dipakai.
Percepatan Sesaat
Percepatan sesaat adalah perubahan kecepatan dalam waktu yang sangat singkat. Seperti
halnya menghitung kecepatan sesaat, untuk menghitung percepatan sesaat, kita perlu
mengukur perubahan kecepatan dalam selang waktu yang singkat (mendekati nol).
Percepatan sesaat dapat didefinisikan sebagai percepatan rata-rata pada limit Δt yang
menjadi sangat kecil, mendekati nol.
∆v
a= , dengan ∆ t sangat kecil
∆t
Gerak Lurus
a. Pengertian
Pernahkah kamu melihat lintasan kereta api? Bagaimana bentuk lintasannya?
Bahwasannya lintasan kereta api adalah garis lurus, maka akrena itu kereta api bergerak
pada lintasan yang lurus dan mengalami gerak lurus.
https://asset-2.tstatic.net/newsmaker/fo
Benda yang bergerak dengan kecepatan tetap dikatakan melakukan gerak lurus beraturan,
jadi syarat benda bergerak lurus beraturan apabila gerak benda menempuh lintasan lurus
dan kelajuan benda tidak berubah.
https://i0.wp.com/ahmaddahlan.net/wp-con
Dimana :
𝑣𝑡 = kecepatan akhir (m/s)
𝑎 = percepatan (m/s2)
𝑣0 = kecepatan awal ( m/s)
t = selang waktu (s)
Ismawati, I., Mutia, N., Fitriani, N., & Masturoh, S. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran
Fisika Berbasis Web Menggunakan Google Sites Pada Materi Gelombang Bunyi.
Schrodinger Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Fisika, 2(2), 140–146.
https://doi.org/10.30998/sch.v2i2.4348
Josephine, N. E. (2020). Gerak Lurus Fisika Kelas X. Modul Pembelajaran SMA Fisika, 1–39.
https://indprestasi.com/wp-content/uploads/2021/11/X_Fisika_KD-3.4.pdf
Kirby, D. (2019). High School. In The Missouri Review (Vol. 42, Issue 2).
https://doi.org/10.1353/mis.2019.0036
Mukrimaa, S. S., Nurdyansyah, Fahyuni, E. F., YULIA CITRA, A., Schulz, N. D., د,غسان.,
Taniredja, T., Faridli, E. M., & Harmianto, S. (2016). . Jurnal Penelitian Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, 6(August), 128.
Radjawane, M. M., Tinambunan, A., & Jono, S. (2022). Fisika untuk SMA/MA Kelas XI.