Anda di halaman 1dari 20

CHAPTER REPORT

MEKANIKA GERAK
FISIKA UNTUK KIMIA
Dosen Pengampu : Drs. Susilawati, M. Pd

Oleh :
Nama : ALI SYAIFUDIN(2208076032)
DJALU RIZKY.W(2208076033)
Kelas : PK 1B
Kelompok : 1

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2022
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1..................................................................................................................................1
1.1.Besaran,Satuan dan Dimensi....................................................................................1
1.2. Besaran Vektor........................................................................................................1
1.3.Gerak,Posisi kedudukan,jarak perpindahan ,kecepatan dan kelajuan.....................4
1.4.GLB(Gerak lurus beraturan).....................................................................................6
1.5.GLBB(Gerak lurus berubah beraturan).....................................................................7
1.6.GVA(Gerak vertical atas)..........................................................................................8
3.7.GVB(Gerak vertical bawah)......................................................................................8
1.8.GJB(Gerak jatuh bebas )...........................................................................................9
1.9. Gerak parabola......................................................................................................10
BAB 2................................................................................................................................12
2.1.Latihan soal............................................................................................................12
2.2. Pembahsaan..........................................................................................................13
BAB 3................................................................................................................................17
3.1.DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................17

2|Page
BAB 1
RINGKASAN MATERI

1.1.Besaran,Satuan dan Dimensi


Besaran adalah sesuatun yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka-
angka.Satuan adalah ukuran suatu besaran,Dimensi merupakan suatu symbol
untuk menunjukan cara suatu besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokok.

No Satuan
Besaran Pokok Nama Lambang Dimensi
Panjang Meter M L
Massa Kilogram Kg M
Waktu Sekon s T
Kuat arus listrik Ampere A I
Suhu Kelvin K Ɵ
Kuat cahaya Kandela Cd J
Gram molekul Mole Mol N
`
8 Sudut datar Radian rad -
9 Sudut ruang Steradian sr -

1.2. Besaran Vektor


Besaran adalah suatu besaran yang memiliki nilai dan arah .Skalar adalah
besaran yang memiliki nilai saja ,Contoh besaran vector ;
Perpindahan ,gaya,kecepatan,momentum,dan lain-lain,Sedangkan contoh sekalar
jumlah siswa dalam kelompok ,waktu ,massa,laju,tekanan,dan lain-lain.
A. Resultan vektor
2 2
[ F R ] =[ F 1 + F2 ]=√ [ F 1 ] + [ F 2 ] +2 [ F 1 ][ F 2 ] cos α
 Dua vektor F 1 dan F 2 searah: [ F R ] ¿ [ F1 + F 2 ]=[ F1 ]+ [ F 2 ]

 Dua vector F 1 dan F 2 Berlawanan arah |F R |¿ |F 1−¿

1|Page
 Resultan gaya-gaya sebidang datar
Dapat ditentukan dengan beberapa cara, yaitu:
1) Cara Segitiga

2) Cara Jajaran Genjang


Nilai resultan kedua gaya tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan
rumus cosinus:

3) Cara Poligon
Metoda poligon atau segi banyak adalah suatu cara penjumlahan
vector dengan cara meminah-mindahkan vektor ke ujung vektor lainnya
dengan selalu memperhatikan ketentuan bahwa: panjang (nilai) dan arah
vektornya tidak berubah,

4) Metode Analitis (cara matematis)


Metode analitis adalah suatu cara penjumlahan gaya (vektor)
dengan lebih dulu menguraikan gaya-gayanya ke sumbu-sumbu yang
saling tegak lurus.
Perhatikan gambar berikut ini.

2|Page
Nilai gaya total pada masing-masing sumbu ( Fx dan Fy), dapat
kita tentukan dengan cara menjumlahkan secara aljabar komponen-
komponen gaya pada setiap sumbu ( Fx = F1x + F2x +…+ Fnx dan Fy=
F1y + F2y +…+Fny).

Komponen gaya pada masing-masing sumbu dapat ditentukan dengan


menggunakan persamaan:
F 1x = F 1 cos 1 ; F 2x = F 2 cos 2 ; F nx = Fn cos n
F 1y = F 1sin 1 ; F 2y = F 2 sin 2 ; F ny = Fn sin n
Untuk praktisnya dalam mengerjakan soal dapat menggunakan tabulasi
seperti berikut.

Selanjutnya untuk menentukan Nilai resultan gaya dapat


ditentukan dengan menjumlahkan gaya-gaya total pada masing-masing
sumbu dengan
menggunakan persamaan:

Komponen vector sebuah vector dapat diuraikan menjadi dua buah vector
yang saling tegak lurus .Vektor-vektor hasil penguraian sebuah vector disebut
komponen-komponen vektor.

3|Page
1.3.Gerak,Posisi kedudukan,jarak perpindahan ,kecepatan dan kelajuan

Gerak adalah perubahan posisi atau kedudukan terhadap titik acuan


tertentu. Gerak juga dapat dikatakan sebagai perubahan kedudukan suatu benda
dalam selang waktu tertentu.

Posisi merupakan besaran vektor yang menyatakan kedudukan suatu


benda terhadap titik acuan. Kedudukan tersebut dinyatakan dalam besar dan arah.

jarak adalah total panjang lintasan tempuh suatu benda pada selang waktu
tertentu. Jarak termasuk besaran skalar yang berarti memiliki nilai. Sedangkan
perpindahan merupakan perubahan posisi suatu benda pada selang waktu tertentu.

Kecepatan merupakan perpindahan yang ditempuh tiap satuan waktu,


sedangkan kelajuan didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh tiap satuan waktu.
Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:

Perpindahan (meter )
Kecepatan =
Selang waktu (detik )

Jaraj( meter)
Kecepatan =
Selang waktu ( detik )

Kecepatan rata-rata v didefiniskan sebagai perpindahan yang ditempuh


terhadap waktu. Jika suatu benda bergerak sepanjang sumbu-x dan posisinya
dinyatakan dengan koordinat-x, secara matematis persamaan kecepatan rata-rata
dapat ditulis sebagai berikut:

4|Page
∆x
v=
∆t
Keterangan
V = Kecepatan rata-rata(m/s)
∆𝑥 = x akhir = perpindahan
∆𝑡 = perubahan waktu (s)

Percepatan merupakan besaran vektor sehingga nilainya bisa positif atau


negatif.
Percepatan positif artinya bahwa arah percepatan searah dengan arah perpindahan
benda, dengan kata lain gerakannya akan dipercepat. Sedangkan percepatan yang
bernilai negatif artinya bahwa gerakan benda sedang diperlambat. Besarnya
percepatan dinamakan sebagai perlajuan. Perlajuan merupakan besaran skalar.

Percepatan rata-rata ( a ) adalah hasil bagi antara perubahan kecepatan


( Δv ) dengan selang waktu yang digunakan selama perubahan kecepatan
tersebut (Δt). Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
∆ v v 2−v 1
a= =
∆ t t 2−t 1
Keterangan:
a : perceptan rata-rata (m/s2)
Δv : perubahan kecepatan (m/s)
Δt : selang waktu (s)
v1 : kecepatan awal (m/s)
v 2 : kecepatan akhir (m/s)
t 1 : waktu awal (s)
t 2: waktu akhir (s)

Percepatan sesaat adalah perubahan kecepatan dalam waktu yang sangat


singkat. Seperti halnya menghitung kecepatan sesaat, untuk menghitung
percepatan sesaat, kita perlu mengukur perubahan kecepatan dalam selang waktu
yang singkat (mendekati nol). Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
∆v
a= dengan ∆ t sangat kecil
∆t
Percepatan sesaat dapat didefinisikan sebagai percepatan rata-rata pada
limit Δt yang menjadi sangat kecil, mendekati nol. Percepatan sesaat (a) untuk
satu dimensi dapat dituliskan sebagai berikut:

∆v
a= lim
∆ t →0 ∆ t

Dalam hal ini Δv menyatakan perubahan yang sangat kecil pada kecepatan
selama selang waktu Δt yang sangat pendek. Perhatikan dengan teliti bahwa

5|Page
kecepatan menunjukkan seberapa cepat posisi berubah sementara seberapa cepat
kecepatan berubah disebut sebagai percepatan.

Perpindahan adalah perubahan posisi pada benda. Ukuran perpindahan


sama dengan jarak terpendek dari posisi akhir dan posisi awal oleh suatu titik P
yang bergerak
∆ x =v rata−rata
1
t= ( va+ v ) t
2
Fungsi posisi adalah suatu kondisi vector yang mempresentasikan
keberadaan satu titik terhadap titik lainnya yang bisa dijawabarkan dengan
koordinat kartesius.
x=x a + v 0 t

Kecepatan akhir adalah kecepatan maksimum atau puncak suatu proses


percepatan
x=v 0 + 2a ∆ . v
2

1.4.GLB(Gerak lurus beraturan)


Gerak lurus beraturan atau bisa disingkat GLB adalah gerak suatu benda
pada lintasan lurus dan mengalami kecepatan konstan atau tetap.Karena suatu
benda tersebut mengalami kecepatan yang tetap maka dengan begitu nilai
percepatan yang dialami benda tersebut bernilai 0 karena tidak mengalami
percepatan atau perlambatan sama sekali.

Glb mempunyai rumus 1


s=v .t
Keterangan
s : Jarak
v : Kecepatan /kecepatan sesaat.
t : Waktu

Rumus 2

∆ x=v .t

6|Page
Keterangan
∆ x : Perpindahan
v : Kecepatan rata-rata
t : Waktu

1.5.GLBB(Gerak lurus berubah beraturan)


Gerak lurus berubah beraturan atau bisa disingkat GLBB adalah gerak
benda dalamlintasan garis lurus dengan percepatan tetap. Jadi, ciri utama GLBB
adalah bahwa dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin
lama semakin cepat atau semakin lama semakin lambat.

Untuk rumus Glbb :


1. v t=v o +a . t

1 2
2 . s=v o t+ . a . t
2

3. v 2t =v 2o +2. a . s

Keterangan
v t = Kecepatan pada saat detik tertentu
v o= Kecepatan awal
a = Percepatan

7|Page
T = Waktu
s = Jarak

1.6.GVA(Gerak vertical atas)


Gva(gerak vertical atas) adalah pergerakan benda dimulai dari kecepatan
awal dan lintasan lintasan benda vertical ke atas.

Gva mempuyai rumus


v t=v o−g . t
1 2
y=v o t− g . t
2
2 2
v t =v o −2. g . y
v t=v o−g . t
1
y=v o t− g t 2 + y 0
2

3.7.GVB(Gerak vertical bawah)


Gvb(gerak vertical bawah) adalah pergerakan benda dimulai dari
kecepatan awal dan lintasan lintasan benda vertical ke bawah.

Gvb mempunyai rumus


t t=v 0 + g .t

8|Page
1 2
y=v 0 t+ g . t
2
2 2
v t =v 0 +2. g . y

Keterangan
g = Gravitasi(10 m/ s2)
y = sumbu Y(ketinggihan)
t = waktu
vt = Kecepatan pada saat detik tertentu
vo =Kecepatan awal

1.8.GJB(Gerak jatuh bebas )


Gjb(gerak jatuh bebas) adalah pergerakan benda dimulai dari kecepatan
awal dan lintasan lintasan benda jatuh ke bawah .
Gjb mempunyai rumus.

v t=¿
1 2
y= g t
2
2
v t =2. g . y
Keterangan
g = Gravitasi(10 m/ s2)
y = sumbu Y(ketinggihan)
t = waktu
vt = Kecepatan pada saat detik tertentu

1.9. Gerak parabola


Gerak parabola adalah gerak dimana lintasannya tidak bergerak lurus tapi
membentuk parabola. Hal ini terjadi karena adanya perpaduan antara gerak lurus
beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB).Kedua gerak tersebut

9|Page
membentuk suatu sudut elevasi pada sumbu x (horizontal) dan sumbu y (vertikal),
di mana sumbu x merupakan GLB dan sumbu y merupakan GLBB. Dengan
begitu, keduanya membentuk lintasan melengkung yang disebut gerak parabola.

Rumus gerak parabola terbagi ke dalam dua sumbu yaitu sumbu x dan
sumbu y. Komponen pada gerak ini yaitu titik O yang merupakan titik awal
benda. Kecepatan titik ini yaitu kecepatan awal (V0) yang akan mencapai
komponen kecepatan awal pada sumbu x (V0x) dan kecepatan awal pada
sumbu y (V0y).

Berikut ini rumus gerak parabola sumbu x berupa Gerak Lurus Beraturan (GLB)
ditulis sebagai berikut:

Jika kecepatannya konstan dan bukan fungsi waktu, maka rumusnya

Vx = v ox = V0 cos α
Jika jarak dalam arah sumbu x dapat diperoleh dengan rumus

X = v ot

Keterangan:

Vx = kecepatan ke arah sumbu X (m/s)


V0 = adalah kecepatan awal (v0)
X = adalah jarak dalam arah sumbu X (m)
t = adalah waktu (s)

Sedangkan rumus gerak parabola pada gerak sumbu Y yang merupakan Gerak
Lurus Berubah Beraturan (GLBB) yaitu:

Jika kecepatan berupa fungsi waktu (berubah tergantung waktu)

Vy = V0 sin α – gt

Jarak dalam arah sumbu Y dapat ditentukan dengan rumus berikut

y = V0 sin α t - ½ gt2

Keterangan:

Y = jarak dalam arah sumbu y (m)


Vy = kecepatan ke arah sumbu y (m/s)
g = percepatan gravitasi (ms2)

10 | P a g e
11 | P a g e
BAB 2
LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN
2.1.Latihan soal

1. Mobil bergerak pada lintasa lurus dengan kecepatan tetap 72 km/jam.Jarak


yang dtempuh mobil setelah melaju 20 menit adalah.
2. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 60 m/s,tiba-tiba direm sehingga
dalam waktu 6s kecepatannya menjadi 30 m/s kemudian
berhenti.Hitunglah waktu yang diperlukan sepeda motor saat direm
hingga berhenti.
3. Sebuah benda dari permukaan bumi dilempar vertikal ke atas dengan
kecepatan awal 200 m/s (g = 10 m/s).hitunglah ketinggian benda saat
kecepatannya 100 m/s.
4. Sebuah peluru ditembakan keatas secara vertical keatas dari puncak
Menara yang tingginya 80m.Bila keceoatan awal peluru 40 m/s ,maka
tentukan tinggi maksimum yang dicapai peluru dihitung dari tanah dan
waktu peluru sampai ke tanah.
5. Sebuah benda jatuh bebas dari ketinggian 125 meter di atas permukaan
tanah.Hitunglah kecepatan dan tinggi benda saat 3 detik dan waktu yang
dibutuhkan untuk sampai ke tanah .
6. Mobil bergerak dari tempat petama ke tempat ke dua dengan perpindahan
1,5i + 6 j +2k km,kemudian mobil bergerak dari tempat ke 2 ke tempat ke
tiga dengan vector perpindahan -4i +3j +1k km.Berapa perpindahan mobil
dari tempat pertama ke tempat ke dua.
7. Pada suatu saat posisi sepeda motor dijalan adalah 4i+5j+08k km,beberapa
saat kemudian sepeda motor melewati jalan berliku dan menanjak
sehingga posisinya berubah menjadi 2i+3j+1k km.Berapa perpindahan
mobil tersebut
8. Dua buah mobil yang terpisah ssejauh 75km bergerak saling mendekati
pada saat yang bersamaan ,masing masing dengan kecepatan 90 km/jam
dan 60 km/jam .Maka waktu mereka berpapasan adalah.
9. Sebuah benda dari permukaan bumi dilempar dengan kecepatan awal 100
m/s(g = 10 m/s) .Hitunglah ketinggihan benda saat kecepatan 50 m/s dan
tinggi maksimum yang dicapai oleh benda
10. Sebuah benda dilempar ke atas dan mengenai papan yang terletak 2m di
atas titik pelemparan.Jika kecepatan awal batu adalah 7 m/s. maka
kecepatan batu Ketika mengenai papan adalah.
11. Sebuah bola ditendang dengan sudut elevasi terhadap sumbu X sebesar 15.
Kecepatan awal benda adalah 10 m/s. Berapakah jarak jauh yang mungkin
ditempuh oleh benda?
12. Sebuah target terletak pada suatu tempat yang 200m dan jarak
mendatarnya 400m.Seseorang ingin menembak target itu dengan sudut
elevasi 37 o.Hitunglah kecepatan awal peluru yang harus diberikan.

12 | P a g e
2.2. Pembahsaan
1. Diketahui =
v=72kg
t=20 menit
Ditanya = s
s=v ∙t
¿ 72 kg ×20 menit
1
¿ 72 kg × jam
3
¿ 24 km
2. Diketahui =
A→B
v t=30
v o=60
T=6
B→ C
v o=30
A=5
Ditanya = t total
Dijawab =
A→B B→ C
v t=v o +a ∙ t v t=v o +a ∙ t
30=60+a ∙ 6 0=30−5 ∙ t −30=6 a
5 t=30
a=−5 m/s t=6 detik
t total=6+6=12 detik
3. Diketaui=
v t=100 m
v 2=200m
g= 10 m/s
Ditanya= y

13 | P a g e
Dijawab=
2 2
v t =v o −2 ∙ g ∙ y
2 2
100 =200 −2∙ 10 ∙ y
20 y=40000−10000
20 y=30000
y=1500 m
4. Diketahui
g = 10m/s
v o=40
y max → v t=0
Ditanya =Y max dan t peluru ssmpai tanah .
Dijawab=
1 2
y=v o ∙t− ∙ ¿ + yo v t=v o ∙ g ∙t
2
1
y=40 ∙ 4− ∙10 ∙ 4 2+ 80 0=40−10 t
2
y=160−80+80 10 t=40
y=160 t=4 s
5. Diketahui=
g=10 m/s
t=3m
Ditanya= t sampai tanah
1 2
v t=g ∙ t y= ¿
2
1 2
¿ 10 ∙3 ¿ ∙10 ∙ ( 3 ) =45
2
¿ 30 m/s h tanah=125−45=80 m
waktu yang dibutuhkan untuk sampai ketanah
1
y= g ∙ t 2
2
2
125=5∙ t
2
t =25
t=5 sekon

14 | P a g e
6. Posisi awal r 1=4 i+3 j+1 k
r 2=1,5 i+6 j+2 k
jawab : D r 1 r 2=r 2 r 1
¿(1,5 i+6 j+2 k )−(−4 i+3 j+ 1 k)
¿(1,5 i−4 i)+(6 j−4 j)+(2 k−1 k )
¿ √ (−2,5) +(2) +(1)
2 2 2

¿ √ 6,25+4 +1
¿ √ 11,25 km
7. Posisi awal r 1=2i+3 j+k
r 2=4 i+5 j+0,8 k
jawab Dr 2 r 1=r 2 −r 1
¿( 4 i+5 j+0,8 k )−(2 i+3 j+1 k )
¿( 4−2)+(5−3)+(0,8−1)
¿ √ 2+2+0,2
¿ √ 4,2 km

8. Diketahui=
v1 =90
v 2=60
stotal=75
Ditanya=t
Dijawab=
v1 ∙ t+ v 2 ∙ t=Stotal
90 t+ 60 t=75
150 t=75
75
t=
150
t=0,5 jam
9. A) v1t =v 20−2 g ∙ y B) y max → v t =0
2 2
502=100 2−2∙ 10 ∙ y vt =v 0−2 g ∙ y
20 y=7500 2 2
0 =100 −20 y
y=375 m y max =500 m

15 | P a g e
C) mencapai tanah→ y=0
1 2
y=vot− ¿
2
2
0=100 t−5t
0=5 t(20−t)
t=0 t=20 detik
10. Diketahui=
vo2=7 2m
b=3m
g=10 m/s
Ditanya = vt 2
Dijawab=
2 2
vt =vo −2. g . b
2
¿ 7 −2∙ 10∙ 3
¿ 49−40=9 vt
2

¿ √ 9=3 m/ s
11. Diketahui : sin 30 °
v 0=20 m/s
g = 10 m/s
Ditanya: y max
Dijawab :
V 0 2 ∙ sin 2 α
y max =
2y
2 2
(20) ∙ sin (30)
=
2 ∙10
= 400 ∙ ¿ ¿
1
= 20∙( )
4
= 5m
12. Diketahui : x = 400
cos 37°
y = 200
g = 10 m/s

16 | P a g e
Ditanya : v 0
Di jawab :
x = v0 ∙ t
400 = v 0 ∙ cos α ∙ t
400 = v 0 ∙ cos 37 °∙ t
4
400 = v 0 ∙ t ∙( )
5
v 0 ∙ t=500
1 2
y= y 0+ v oy ∙ t− ∙¿
2
2
200=0+ v 0 sin 37 ° ∙ t−5 t
3
200=500( )−5 t 2
5
2
200=300−5 t
5 t 2 =100
2
t =20
t=2 √ 5 v 0 ∙ 2 √5=500

v 0= √
5
√5
v 0=50 √5 m/ s

BAB 3
DAFTAR PENTING
3.1.DAFRTAR PUSTAKA
Abdullah, Mikrajudin. . Fisika Dasari 1. Bandung: ITB,2016.

Saroja, Gancang, and Setyawan P. Sakti. Mekanika I. Universitas Brawijaya


Press, 2017.

Rismaningsih, Febri, et al. Fisika Dasar Mekanika. Media Sains Indonesia,


2021.

17 | P a g e
18 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai