Anda di halaman 1dari 32

Tugas Fisika Remedial

Ditulis : Rodi Permana


- Besaran dan Satuan
- Gerak
- Hukum Newton Tentang Gaya Gesek dan Koefisien
Gesek
- Usaha Energi Daya dan Efisiensi
- Sifat Mekanik Zat
- Impuls, Momentum dan Tumbukan
- Fluida
- Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegak
atau Momen Inersi dan torsi
BAB1. Besaran dan Satuan
Besaran Pokok
• Besaran ada 2 : Besaran Pokok dan Besaran Turunan.
• Besaran pokok adalah besaran yang sudah
ditetapkan dan tidak bergantung dengan besaran
lain.
Besaran Turunan
• Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan
dari besaran pokoknya. Misalnya :
Luas persegi = p x l
adalah hasil dari dua kali panjang dan menghasilkan
luas.
Besaran Skalar dan Vektor
• Besaran Skalar adalah besaran yang hanya memiliki
nilai saja.
• Besaran Vektor adalah besaran yang memiliki nilai
dan arah.
Cara Menghitung Besaran
Resultan dan selisih 2 vektor. Perkalian 2 vektor
Resultan dua vektor: • Perkalian Silang:
𝐹Ԧ3 = 𝐹Ԧ2 × 𝐹1 𝐹2 𝑠𝑖𝑛 ∝

• Penguraian vektor
Arah sumbu x :
Selisih 2 Vektor: 𝐴𝑥 = 𝐴𝑐𝑜𝑠 ∝
Arah sumbu y :
𝐴𝑦 = 𝐴𝑠𝑖𝑛 ∝
Besar vektor F :
• Perkalian titik:
𝐹Ԧ1 . 𝐹Ԧ2 = 𝐹1 𝐹2 𝑐𝑜𝑠 ∝ 𝐹=𝐹= (𝐹𝑥)2 (𝐹𝑥 2 )
Dimensi
Catatan : besaran pokok mempunyai 7 dimensi
besaran, dan 2 besaran tidak mempunyai dimensi yaitu
sudut datar dan sudut ruang.
Catatan : dimensi besaran turunan didapat dari
perhitungan besaran pokok.
BAB2. Gerak
• Benda bergerak jika mengalami perubahan posisi.
• Macam macam gerak : Gerak Lurus, Gerak Parabola,
Gerak Melingkar
• Suatu benda akan cenderung terus bergerak atau
diam jika tidak ada pengaruh gaya dari luar yang
memaksa mengubah keadaan benda.
• Benda bergerak dapat mengalami percepatan,
percepetanya berbanding lurus denganbesar gaya
yang memengaruhi benda tersebut dalam setiap
satuan massa.
Gerak Lurus
Jarak dan Perpindahan
Perpindahan adalah perunahan kedudukan suatau
benda dalam selang waktu tertentu tidak bergantung
pada lintasan / bisa berubah arahnya (besaran vektor).

𝑥 = 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 − 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑤𝑎𝑙

Jarak adalah panjang lintasan sesungguhnya yang


dalam waktu tertentu memperhatikan arahnya
(besaran skalar).
Kelajuan dan kecepatan
Kelajuan adalah hasil bagi dengan waktu tempuh
(besaran skalar).
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 (𝑠)
𝑘𝑒𝑙𝑎𝑗𝑢𝑎𝑛 =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ (𝑡)
Kecepatan adalah perbandingan antara perpindahan
dengan waktu tempuh (beasaran vektor).
𝑥Ԧ
𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛(𝑣)
Ԧ =
𝑡
∆𝑥Ԧ
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎(𝑣)
Ԧ =
∆𝑡
∆𝑥 = perubahan perpindahan
∆𝑡 = perubahan waktu
Percepatan
Percepatan adalah hasil bagi Dimana :
antara kecepatan (v) dengan 𝑎Ԧ =percepatan (m/S2)
waktu tempuh (t)
𝑎Ԧ
𝑝𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑥റ = 𝑣Ԧ =kecepatan (m/s)
𝑡

∆𝑣Ԧ t = waktu tempuh (s)


𝑝𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎Ԧ =
∆𝑡

𝑑 𝑣Ԧ
∆𝑣Ԧ = perubahan kecepatan (m/s)
𝑝𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑠𝑎𝑎𝑡 = 𝑎Ԧ = 2
𝑑𝑡
∆t = selang waktu (s)
GLB dan GLBB
• Gerak Lurus Beraturan • Gerak Lurus Berubah
adalah gerak yang Beraturan adalah gerak
lintasanya lurus dan pada lintasan lurus dan
mempunyai percepatan percepatanya tetap.
nol. 1 2
𝑠 = 𝑣𝑜 𝑡 ± 𝑎𝑡
𝑠 =𝑣×𝑡 2
s = jarak tempuh (m)
𝑣𝑡 = 𝑣𝑜 ± 𝑎𝑡
v = kecepatan (m/s)
t = waktu (s) 𝑣𝑡 2 = 𝑣𝑜2 ± 2𝑎𝑠
Gerak Parabola
• B. Rumus Gerak Parabola
• Karena dipengaruhi percepatan gravitasi maka kecepatan pada arah
ini akan selalu berubah. adapun nilai kecepatan pada arah vertikal
pada tiap saat adalah :
𝑣𝑦 = 𝑣𝑜𝑦 + 𝑐𝑜𝑠 ∝ −𝑔𝑡

• Semakin lama, kecepatan vertikal semakin berkurang dan akhirnya


berhenti. Titik dimana kecepatan vertikal nol di capai pada titik
tertinggi (titik B). Tinggi titik tersebut adalah :

𝑣0 2 𝑠𝑖𝑛2 𝜃
𝑌𝑚𝑎𝑥 =
2𝑔
• Adapun untuk mencapai titik tertinggi tersebut (titik B) adalah :
1
• 𝑦 = 𝑣0 sin 𝜃 𝑡 − 𝑔𝑡 2
2
GERAK MELINGKAR .

A. BESARAN DALAM GERAK MELINGKAR .


Kecepatan sudut () :
Adalah besar sudut yang ditempuh oleh jari-jari
lingkaran setiap sekon . B

2
 =
 T
A

R
rad/s  = 2 f
 Frekuensi putaran (f) :
Adalah jumlah putaran yang dilakukan setiap sekon .

1
f =
T Hz

Periode ( T ) :
Adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh
satu kali keliling t
T =
n

Jarak ( S ) dan perpindahan sudut (  ) : S =  R


Besar sudut yang ditempuh jari – jari (R)

 =  .t radian
Satu radian adalah sama dengan sudut yang direntangkan
oleh busur lingkaran yang panjangnya sama dengan jari-
jari lingkarannya. Hubungan kecepatan linier ( V ) dengan
kecepatan sudut (  ) : V =  R
Percepatan sudut : Adalah besar perubahan kecepatan
∆𝜔
sudut persatu satuan satuan waktu. = α = rad/ s2
∆𝑡
Hubungan percepatan linier dengan percepatan sudut

a = .R
2
V
Percepatan sentri petal ( aR ) : aR =
R
BAB3. Hukum Newton
• Gaya Gesek dan Koefisien Gesek

-Gaya gesek statis (fs) adalah gaya gesek yang bekerja


pada benda yang masih diam.
𝑓𝑠 = 𝑢𝑠 𝑁, dimana 𝜇𝑠 = koefisien gerak statis
Jika 𝐹 < 𝑓𝑠 = 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑑𝑖𝑎𝑚 𝑓𝑠 = 0𝑁
-Gaya gesek kinetis (fk) adalah gaya yang bekerja pada
saat benda bergerak.
Jika 𝐹 > 𝑓𝑠 = 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢 𝑟𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ
𝑓𝑘 = 𝑢𝑘 𝑁, dimana 𝑢𝑘 = koefisien gesekan kinetis.
BAB4. Usaha Energi Daya dan Efisiensi
• Usaha adalah perkalian antara gaya dengan
perpindahan benda.
𝑤 = 𝐹𝑥 ∙ 𝑠 = 𝐹𝑐𝑜𝑠 ∝∙ 𝑠
Dimana
W = usaha (J)
F = gaya pada benda (N)
S = jarak perpindahan (m).

catatan : 1 Joule = 0,42 kalori, 1 kalori = 4,2 joule


Energi
1. Energi potensial adalah energi yang dimiliki
benda karena kedudukanya (posisinya).
• 𝐸𝑝 =𝑚.𝑔.ℎ
• Dimana
• Ep = energi potensial
• m = massa benda (kg)
• h = ketinggian terhadap acuan (m).
Hubungan antara usaha dengan energi potensial
gravitasi.
𝑊 = 𝑚. 𝑔. ℎ2 . ℎ1
𝑊 = 𝐸𝑝2 − 𝐸𝑝1
𝑊 = ∆𝐸𝑝
2. Energi kinetik adalah 3. Energi mekanik adalah
energi yang dimiliki benda penjumlahan energi
karena geraknya. kinetik dan energi
1 potensial.
𝐸𝑘 = 𝑚. 𝑣 2
2 𝐸𝑚 = 𝐸𝑝 + 𝐸𝑘
Ek = energi kinetik (N)
V = kecepatan benda
(m/s)
Hubungan antara usaha
benda dengan energi
kinetik.
1 2 2
𝑊 = 𝑚 𝑣 −𝑣
2 1 2
𝑊 = 𝑒𝑘1 − 𝑒𝑘2
• Daya • Efisiensi
Daya adalah kelajuan atau
usaha per satuan waktu.
𝑊
𝑃= = 𝐹. 𝑣
𝑡
P = daya (watt)
W = usaha (joule)
T = waktu (sekon)
F = gaya (N)
V = kecepatan (m/s)
Catatan
1 hp (horse power) = 746 watt
1 kW = 1000 W
1 MW = 1000000 W
BAB4. Sifat Mekanik Zat
(tegangan, regangan, dan modulus elastisitas)

• Sifat mekanik zat adalah kemampuan suatu zat


dalam menahan gaya atau beban yana dikenakan
padanya.
• Tegangan dari suatu benda menyatakan kekuatan
dari gaya gaya yang dapat disebabkan oleh
penarikan, peremasan, pemuntiran.
• Regangan menyatakan hasil deformasi(perubahan
bentuk akibat gaya-gaya luar).
• Modulus Elastisitas adalah hasil perbandingan antara
tegangan terhadap reganganya.
RUMUS
Modulus Elastisitas • Hukum Hooke, “Jika
𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 gaya tarik tidak
𝑌=
𝑟𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 melewati bata elastis
pegas, maka
Tegangan pertambahan panjang
𝐺𝑎𝑦𝑎 𝐹 pegas berbanding lurus
𝜏𝑡 = =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴 dengan gaya tariknya”.
• 𝐹 = 𝑘 × ∆𝑥
Regangan
𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 • Selain itu terdapat 2
𝑒= jenis tegangan lagi
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑤𝑎𝑙
yaitu, tegangan puntir
∆𝑙 𝑙 − 𝑙0 ,tegangan geser dan
𝑒= = tegangan bengkok.
𝑙0 𝑙0
• Elastisitas dan Plastisitas
Untuk deformasi hanya dalam satu dimensi atau
hanya perubahan panjang saja, dari Hukum Hooke
kita dapat persamaan.
𝐹 = −𝑘𝑥

k = konsatanta gaya pemulih (N/m)


F = gaya pemulih (N)
x = pergeseran panjang (m)

Nilai negatif pada persamaan menunjukan gaya


pemulih berlawanan arah dengan gaya tarik.
Susunan Pegas
• Pegas dalam praktknya disusun menjadi 3 rangkaian,
yaitu susunan seri, paralel,dan kombinasi.
- Susunan Pegas seri
Konstanta pengantinya adlh
1 1 1 1 1
= ……
𝑘𝑥 𝑘1 𝑘2 𝑘3 𝑘𝑛

- Susunan Pegas Paralel


Konstanta pegas penggantinya
Adalah.
𝑘𝑥 = 𝑘1 𝑘2 𝑘3 … … 𝑘𝑛
BAB5. Impuls Momentum dan
Tumbukan
1. PENGERTIAN MOMENTUM
Momentum dapat didefinisikan sebagai perkalian
antara massa benda dengan kecepatan benda
tersebut. Ia merupakan besaran turunan dari
massa, panjang, dan waktu. Momentum adalah
besaran turunan yang muncul karena ada benda
bermassa yang bergerak. Dalam fisika besaran
turunan ini dilambangkan dengan huruf “P”. Berikut
rumus momentum
P = m.v
BAB 6. Fluida
• Fluida Statis dan Dinamis
1. Fluida Statis
Fluida adalah suatu zat yang dapat mengalir.
Tekanan Hidrostatis adalah tekanan dalam zat cair yang
disebabkan oleh berat zat cair itu sendiri. Secara singkat
dirumuskan.
𝑝 = 𝑝𝑔ℎ
Jika tekanan dipermukaan 𝑝0 , total tekanan disetiap titik
pada kedalaman h adalah :
𝑝 = 𝑝0 + 𝑝𝑔ℎ

P = tekanan hidrostatis (N/𝑚2 )


𝑝0 = tekanan udara dipermukaan (N/𝑚2
𝑝 = massa jenis fluida (kg/𝑚3 )
g = percepatan gravitasi (m/𝑠 2 )
h = kedalaman dari permukaan (m)
Hukum Pascal dan Archimedes
• Hukum Pascal, “Apabila suatu fluida cair dalam ruang
terisolasi diberi gaya dari luar, maka tekanan itu akan
diteruskan kesegala arah sama besar”.
𝐹
𝑃=
𝐴
• Hukum Archimedes, “Jika suatu benda dicelupkan kedalam zat
cair, maka benda tersebut akan mengalami gaya tekan keatas
yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan”.
Secara singkat kita tuliskan rumusnya.
Besar gaya berat benda : 𝑤𝑏 = 𝑝𝑏 𝑉𝑏 𝑔
Besar zat cair yang ditumpahkan : 𝑤𝑓 = 𝑝𝑓 𝑉𝑏𝑓 𝑔
Besar gaya tekan keatas : F = 𝑤𝑓 = 𝑝𝑓 𝑉𝑏𝑓 𝑔 dan 𝑤𝑏 = 𝑝𝑏 𝑉𝑏 𝑔
Hukum Archimedes
• Besar volume yang tercelup
𝜌𝑏
𝑉𝑏𝑓 = 𝑉𝑏
𝜌𝑓
Oleh karena itu 2 gaya yang saling berlawanan yang
bekerja terhadap benda ketika dicelupkan kedalam zat
cair yang sejajar dengan sumbu Y, maka ada tiga
kemungkinan yang dapat terjadi apabila suatu bend
dicelupkan kedalam zat cair.
1. Terapung = massa jenis benda < massa jenis zat cair
2. Melayang = massa jenis benda = massa jenis zat cair
3. Tenggelam = massa jenis benda > massa jenis zat cair
2. Fluida Dinamis

Anda mungkin juga menyukai