BENDA TEGAR
FIS104-Pembahasan Kinematika dan Dinamika
Pokok Bahasan
• Kesetaraan Translasi-Rotasi Benda Tegar
• Torka
• Dinamika Rotasi dan Momen Inersia
• Kesetimbangan Benda Tegar
• Pusat Gravitas
• Mesin Mekanik
BENDA TEGAR
Benda tegar didefinisikan sebagai kumpulan dari banyak sekali titik massa yang jarak
antara tiap titik massa adalah tetap.
Benda tegar yang dikatakan translasi murni jika masing-masing partikel mengalami
pergeseran partikel lainnya pada benda itu dalam selang waktu tertentu.
Pembahasan gerak yang lain yang dapat dianalogikan dari gerak translasi tersebut
adalah Gerak Rotasi
Gerak benda tegar yang umum merupakan gabungan dari gerak translasi dan rotasi.
Pada gerak translasi, letak benda dapat ditentukan dengan mengambil koordinat
sumbu x, y, z kepada sembarang titik di dalamnya. Tetapi pada gerak rotasi
dibutuhkan koordinat lainnya, misalnya sudut.
GERAK TRANSLASI MURNI DAN
GERAK UMUM BENDA TEGAR
Jumlah putaran yang ditempuh per 1 revolusi (rev) = 3600 = 2 radian (rad)
menit disebut rpm (jumlah rotasi atau 1 rad = 3600/2 = 57.30
revolusi per menit). Satuan kelajuan 1 rpm = 1 rev/menit = 3600/menit = 60/detik = 0.1047 rad/s
sudut adalah radian per detik (rad/s).
KESETARAN TRANSLASI-ROTASI
Kecepatan sudut didefinisikan dengan analoginya terhadap kecepatan linier.
Dengan demikian kecepatan sudut rata-rata didefinisikan sebagai :
𝜃2 − 𝜃1 ∆𝜃 𝜔2 − 𝜔1 ∆𝜔
𝜔= = ; 𝛼= =
𝑡2 − 𝑡1 ∆𝑡 𝑡2 − 𝑡1 ∆𝑡
Percepatan sudut sesaat didefinisikan dengan cara biasa (analog dengan percepatan
sesaat linier) adalah :
(Dalam radian per detik kuadrat)
KESETARAN TRANSLASI-ROTASI
Untuk gerak rotasi berubah beraturan, percepatan sudut tetap :
1 2
𝛼 = tetap ; ω = 𝜔0 + 𝛼𝑡 ; 𝜃 = 𝜃0 + 𝜔0 𝑡 + 𝛼𝑡
2
Setiap benda tegar yang berotasi memiliki kecepatan linier dan percepatan linier.
Basaran-besaran itu dapat dihubungkan dengan besaran-besaran rotasi sebagai satu
kesatuan.
KESETARAAN TRANSLASI-ROTASI
Gerak translasi Gerak Rotasi
Posisi 𝑥 Sudut 𝜃
Newton
Energi 𝐾𝑡𝑟𝑎𝑛 = 12𝑚𝑣 2 Energi Kinetik 𝐾𝑟𝑜𝑡 = 12𝐼𝜔2
Kinetik
Momentu 𝑝 = 𝑚𝑣 Moment. sudut 𝐿 = 𝐼𝜔
m
TORKA
Pada awal terjadinya rotasi disebabkn oleh suatu gaya . Penyebab ini merupakan gaya
yang bekerja pada benda tegar tersebut. besar, arah dan posisi dari gaya ini sangat
menentukan pada proses rotasinya.
r r F
(A) (B)
A. Jika anda memberikan gaya pada arah sejajar bidang pintu, maka pintu tidak bergerak karena engsel
pintu menahan pintu tersebut
B. Jika anda memberikan gaya tegak lurus pintu seperti arah panah ke atas, anda akan melihat bahwa
semakin jauh gaya yang diberikan terhadap pintu dari sumbu maka semakin cepat pintu terbuka. Jika
anda mendorong pada jarak yang sangat dekat dengan pintu maka efek gaya itu sangat kecil sekali.
Dari kenyataan ini terlihat jelas bahwa kecepatan sudut tidak hanya dipengaruhi oleh besarnya gaya
tetapi jarak gaya dari sumbu juga berperan.
TORKA
Jika anda memberikan gaya tegak lurus bidang pintu anda akan mendapati bahwa
semakin jauh titik tangkap gaya yang diberikan dari sumbu maka semakin mudah pintu
terbuka
r r
τ rF ℓ
r r
F
=Fr F
= F r sin 90 Jika gaya F membentuk sudut θ terhadap r:
=Fr Lengan gaya ℓ = r sin θ
Torka : = F ℓ = F r sin θ
DINAMIKA ROTASI DAN MOMEN INERSIA
Pada pemaparan konsep hukum Newton diperkenalkan massa sebagai suatu ukuran
kelembaman yang mmenyatakan keengganan suatu benda atau keinginan untuk
mempertahankan keadaan semua. Pada dinamika rotasi pun diperkenalkan
kelembaman untuk melakukan proses rotasi.
v
Sebuah partikel bermassa m berotasi membentuk suatu
lingkaran dengan radius r di ujung sebuah pengikat yang
massanya dapat diabaikan, dan kita anggap F bekerja m
pada benda tersebut. Torsi yang menyebabkan r
percepatan sudut adalah r F. Dengan mengambil hukum
Newton kedua dan persamaan yang menghubungkan
percepatan sudut dengan linier tangensial percepatan
tangensial , atan = r α, maka:
kuantitas mr2 menyatakan inersia rotasi partikel dan disebut
momen inersia da dilambangkan dengan I.
𝐹= 𝑚𝑎 = 𝑚𝑟𝛼 ; kalikan dengan r
𝜏=𝑟𝐹 = 𝑚𝑟2𝛼 momen inersia I = m r2.
MOMEN INERSIA
r2 Momen inersia sistem dua
r1 partikel :
I = m1 r12 + m2 r22
m1 m2
Pada sistem kesetimbangan rotasi, suatu benda berada pada keadaan setimbang
jika S = 0, yaitu keadaan dimana jumlah dari semua momen gaya yang bekerja
sama dengan nol (momen gaya-momen gaya yang bekerja pada benda tersebut
saling meniadakan).
FX 0 FY 0 0
PUSAT GRAVITAS
W1 x 1 W2x 2
x PM
W1 W2
MESIN MEKANIK
• Mesin mekanik: perangkat yang mentransmisikan gaya atau
torka untuk suatu kepentingan tertentu.
• Pada dasarnya sebuah mesin merupakan kombinasi dari
tiga mesin dasar yaitu pengungkit, bidang miring dan
tekanan hidraulik.
• Keuntungan mekanik aktual (actual mechanical advantage,
AMA) dari suatu mesin adalah perbandingan antara gaya
keluaran Fout dan gaya masukan Fin.
Fout
AMA
Fin
MESIN MEKANIK
• Pada mesin ideal kehilangan energi karena adanya gesekan diabaikan
sehingga kerja oleh gaya keluaran Fout adalah sama dengan kerja oleh gaya
masukan Fin
Fout sin
Fout sout Fin sin IMA
Fout sin
Fin sout Fin sout
sin
Fout Mesin
Beban
sout Ideal Fin
EFISIENSI
• Pada mesin yang sebenarnya, keberadaan gesekan tidak
dapat dihindarkan sehingga Fin pada keadaan sebenarnya
lebih besar dibandingkan pada keadaan ideal. Dengan
demikian kerja masukan lebih besar dibandingkan kerja
keluaran karena ada energi yang hilang karena adanya
gesekan. Dengan demikian efisiensi dapat dituliskan
sebagai:
Lin Lout
Fin
Fout
Fin
Fout Lin Lout
AMA ; IMA
Fin Lout Lin
Fin
Fout
Lin
Lout
BIDANG MIRING
Fin
h
Fout W L
sin L h
2 2
AMA
Fout W
IMA
sout h Fin Fin
L
Jika L>>h IMA
h
TRANSMISI TORKA
Fin
Fout
rin
rout