Anda di halaman 1dari 20

Departemen Ilmu Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan Manajemen


Institut Pertanian Bogor

Intervensi Pemerintah dalam Menghadapi Fluktuasi Ekonomi :

Kebijakan Stabilisasi
Harga
MK. Ekonomi (EKO101)
Departemen Ilmu Ekonomi-FEM-IPB
Topik
• Pengertian Stabilisasi Harga
• Penyebab Fluktuasi Harga
• Arti pentingnya Stabilisasi Harga
• Instrumen Kebijakan untuk Stabilisasi Harga

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Video https://youtu.be/R7Zgj5lVZC4

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Apakah Anda pernah
melihat kegiatan ini?

Jika Jawaban Anda ya: berarti Anda sudah mengetahui contoh


kebijakan stabilisasi harga yang dilakukan pemerintah
Apakah Anda pernah
melihat label harga seperti ini?

Jika Jawaban Anda ya: berarti Anda


sudah melihat contoh kebijakan
stabilisasi harga
Apakah stabilitas harga?
• Stabilisasi Harga adalah tindakan mempertahankan harga barang atau
jasa pada tingkat tertentu pada saat tingkat inflasi tinggi.
• Tujuan:
1. Inflasi yang stabil dan terjangkau
2. Menjaga dayabeli konsumen
3. Kesejahteraan produsen
4. Meningkatkan efisiensi distribusi dan pemasaran
5. Meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri.
Efektivitas kebijakan stabilisasi harga ditentukan oleh tersedianya informasi yang lengkap mengenai fluktuasi harga

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


(Sumaryanto, 2009)
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Penyebab Fluktuasi Harga
1. Fluktuasi produksi (panen tidak sepanjang bulan sehingga harga jatuh karena over
suplai, dan tinggi karena kekurangan suplai)
2. Masa Panen bertepatan dengan musim hujan ( harga jatuh karena kualitas rendah)
3. Lonjakan permintaan konsumen pada waktu lebaran
4. Lemahnya sistem informasi areal tanam dan kebutuhan konsumsi setiap bulan
5. Lemahnya sistem informasi dini tentang iklim (kekeringan, banjir, gempa)
6. Lemahnya sistem informasi dini tentang hama dan penyakit
7. Goncangan variabel makro ekonomi
8. Daya saing rendah sehingga rentan terhadap goncangan pasar dunia
9. Buffer stock Management kurang optimal
10. Lemahnya koordinasi antar petani, pedagang, dan konsumen

Department of Economics | Faculty of Economics and Management Sumber: Hanani


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
(2008)
Kebijakan Stabilisasi
1. Kebijakan fiskal, oleh pemerintah
2. Kebijakan moneter, oleh Bank Indonesia
Mengapa diperlukan kebijakan stabilisasi harga?
melindungi petani selaku produsen dari penurunan harga sehingga mereka dapat
berlaku lebih efisien
melindungi konsumen kelas menengah ke bawah yang berpendapatan rendah
(poor consumers) dari gejolak peningkatan harga sehingga kebijakan ini dapat
menjadi salah satu bentuk social safety net
menciptakan kondisi makroekonomi yang lebih stabil sehingga mendorong
investasi dan pertumbuhan ekonomi.
menjaga pendapatan riil (real wage) masyarakat sehingga diharapkan dapat
mendorong tingkat produktivitas higher wage may result in higher productivity.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb Sumber: Dawe (2001)
HARGA KOMODTAS MELAJU DI ATAS RATA-RATA
INFLASI

Komoditas-komoditas penyumbang terbesar terhadap Garis Kemiskinan


25 Mengalami kenaikan harga yang cenderung lebih besar dibadingkan 150

20 tingkat inflasi umum


100
15

10 50

0 0
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6
n-1 b-1 r-1 r-1 y-1 n-1 l-1 g-1 p-1 ct-1 v-1 c-1 n-1 b-1 r-1 r-1 y-1 n-1 l-1 g-1 p-1 ct-1 v-1 c-1 n-1 b-1 r-1 r-1 y-1 n-1 l-1 g-1 p-1 ct-1 v-1 c-1 n-1 b-1 r-1 r-1 y-1 n-1
-5
Ja Fe Ma Ap Ma Ju Ju Au Se O No De Ja Fe Ma Ap Ma Ju Ju Au Se O No De Ja Fe Ma Ap Ma Ju Ju Au Se O No De Ja Fe Ma Ap Ma Ju
-50
-10

-15 -100
Inflasi Umum (yoy) Inflasi Bahan Makanan (yoy) Kenaikan Harga Beras (yoy)

Kenaikan Harga Gula (yoy) Kenaikan Harga Telur (yoy) Kenaikan Harga Cabai Merah (yoy) (RHS)

 Kategori Rata-rata : Jan 2013-Sep 2014 (%) Rata-rata : Okt 2014-Juni 2016 (%)
Inflasi Umum (yoy) 6.59 5.70
Inflasi Bahan Makanan (yoy) 9.36 7.50
Kenaikan Harga Beras (yoy) 5.71 10.52
Sumber : KEIN (2016) Kenaikan Harga Gula (yoy) -2.41 10.50
Kenaikan Harga Telur (yoy) 6.63 9.27
Kenaikan Harga Cabai Merah (yoy) 13.40 24.10
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
30
Perbandingan Kenaikan Harga Beras Tahunan Indonesia dengan Beberapa Negara
Tetangga dan Dunia (%)
20

10
INDONESIA
0
Persen)

-10

-20

-30 Malaysia = Mendekati Nol


1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 3 13 1 3 1 3 1 3 1 3 1 4 14 1 4 1 4 1 4 1 4 1 5 15 1 5 1 5 1 5 1 5 1 6 1 6 1 6
Singapura = Stabil
n- r- y- l- p- v- n- r- y- l- p- v- n- r- y- l- p- v- n- r- y- l- p- v- n- r- y- Dunia = Hingga Awal 2016 Turun
Ja Ma Ma Ju Se No Ja Ma Ma Ju Se No Ja Ma Ma Ju Se No Ja Ma Ma Ju Se No Ja Ma Ma
Kenaikan Harga Beras Indonesia (yoy) Kenaikan Harga Beras Dunia (yoy)
Kenaikan Harga Beras Malaysia (yoy) Kenaikan Harga Beras Singapura (yoy)

Perbandingan Kenaikan Harga Gula Tahunan Indonesia dengan Beberapa Negara Tetangga dan Dunia
(%)
70 INDONESIA
50
30
10
(persen)
-10

Indonesia: Terus Naik Sejak Februari 2015 -30


Malaysia: Mendekati Nol -50
Singapura: Cenderung Turun 1 2 12 1 2 1 2 1 2 1 2 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 5 1 5 1 5 1 5 1 5 1 5 1 6 1 6 1 6
Dunia: Cenderung Turun, Mulai Naik Maret 2016 an- ar- ay- Jul- ep- ov- an- ar- ay- Jul- ep- ov- an- ar- ay- Jul- ep- ov- an- ar- ay- Jul- ep- ov- an- ar- ay-
J M M S N J M M S N J M M S N J M M S N J M M

Kenaikan Harga Gula Indonesia (yoy) Kenaikan Harga Gula Dunia(yoy)


Kenaikan Harga Gula Malaysia (yoy) Kenaikan Harga Gula Singapura (yoy)
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb Sumber : KEIN (2016)
• Konsumsi beras nasional Januari 2020 ditopang oleh Operasi Pasar (OP) atau Penyaluran Ketersediaan Pasokan
dan Stabilisasi Harga (KPSH) oleh BULOG yang meningkat di tengah musim produksi yang rendah (musim panen
kecil). Penyaluran KPSH oleh Perum BULOG di beberapa daerah terus dilakukan untuk menopang pasokan beras di
masyarakat.
• Penyaluran dengan mekanisme KPSH pada Januari 2020 ini tercatat sebesar 150.187 ton, meningkat sekitar 20.000
ton dari bulan Desember 2019 sebesar 129.996 ton. Dengan dukungan stok beras nasional yang mampu mendukung
konsumsi nasional tersebut, secara tahunan beras tercatat mengalami deflasi sebesar -1,07% (yoy) dengan level
harga pada akhir Januari 2020 mencapai Rp11.844/kg, jauh di bawah harga acuan Permendag sebesar Rp23.000/kg.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb Sumber: Tim Pengendali Inflasi Pusat, 2020
Pentingkah Menjaga Harga Pangan
Stabil?
• Alasan terpenting untuk menjaga harga pangan agar tetap stabil,
bahkan terjangkau, adalah masih tingginya jumlah orang miskin atau
mendekati miskin. Petani sebagai produsen pangan banyak yang net
consumer. Kedua kelompok ini rawan terhadap inflasi. Harga pangan
salah satu penyumbang inflasi penting.

• Di Indonesia, pengalaman menunjukkan jatuhnya dua Presiden yang


berkuasa lama karena inflasi (terlepas dari faktor lain seperti politik
dll.)

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb Sumber: Firdaus (2018)
Apa Penyebab Fluktuasi Harga Pangan?
• Kenaikan harga pangan di Indonesia secara dominan masih
disebabkan oleh kelangkaan persediaan. Ini dapat disebabkan
rendahnya produksi juga karena masalah distribusi. Untuk banyak
kasus, ada bulan-bulan tertentu produksi mengalami kelangkaan.
• Bila memang produksi cukup, seharusnya masalah ada di rantai
pasok
• Indikasi permainan harga oleh pedagang atau mafia perlu
diinvestigasi dengan mendalam.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb Sumber: Firdaus (2018)
Pengaruh Gagal Panen terhadap Harga Pangan dan
Harga Nonpangan
• Jika terjadi kegagalan panen pada suatu negara dimana
pengeluaran pangan masyarakatnya lebih tinggi dari
pengeluaran nonpangan, akan memberikan efek pada
ekonomi makro. Gagal panen cenderung akan
meningkatkan harga pangan. Dengan asumsi hanya
terdapat dua sektor dalam ekonomi, pangan dan
nonpangan, harga pangan akan meningkat dari P0P dan
P1P
• Implikasinya: pengeluaran untuk pangan meningkat dan
akan berimbas ke sektor nonpangan berupa penurunan
harga dan inflasi akan meningkat. Sebaliknya, jika ada
kenaikan produksi pangan. Dengan demikian, fluktuasi
panen akan menyebabkan instabilitas, baik bagi
konsumen beras, petani padi, maupun produsen
manufaktur.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management (Sumber: Dawe, 2002); Nyak dan Hermanto (2007)
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Instrumen Kebijakan Harga Gabah
• Stabilitas harga gabah:
1. Kebijakan harga dasar melindungi petani/produsen saat
kelebihan supply
• harga dasar pembelian pemerintah (HDPP)
2. Kebijakan harga maksimum melindungi konsumen terutama
dari lonjakan harga saat musim paceklik
• Harga Eceran Tertinggi (HET)

Kebijakan stabilisasi harga komoditas pangan dilakukan oleh Badan Urusan Logistik
(BULOG).

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Faktor Penyebab Kekakuan Harga Beras
• Meskipun secara teori, permintaan beras yang inelastis menyebabkan
OP akan efektif untuk menahan harga namun:
• HPP (Rp 3.700) tidak efektif, karena harga GKP jauh di atas.
• HET (Rp 9.450 dan Rp 12.800) tidak efektif, karena harga beras di
eceran lebih tinggi (ketik Informasi Pangan Jakarta di play store).
Dengan harga Rp 9.450, farmer’s share sebesar 75 persen (the best
hub in USA).
• Dualisme HET mendorong pedagang shifting ke premium.
• Perbedaan kualitas beras OP dengan yang dibeli konsumen.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb Sumber: Firdaus (2018)
Apa Yang Sudah Dilakukan?
• Pemerintah sudah menerbitkan Perpres no. 48 th 2016. Di dalam
perpres ini, selain Pajale yang wajib diurus oleh bulog, cabe dll. juga
termasuk dari 11 komoditi, yang bisa ke Bulog atau lembaga lain.
• Pembentukan Satgas Pangan
• Permendag tentang penetapan harga acuan, baik di tingkat produsen
maupun konsumen serta HET beras medium dan premium.
• BADAN PANGAN NASIONAL? Amanah UU Pangan, 18/2012.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb Sumber: Firdaus (2018)
Instrumen stabilisasi harga komoditas yang
digunakan oleh pemerintah dan Bulog
1. kebijakan harga dasar dengan menetapkan harga pembelian
pemerintah (HPP) gabah untuk melindungi petani
2. kebijakan buffer stock untuk mengantisipasi lonjakan permintaan
dan kekurangan pasokan karena ‘paceklik’ maupun bencana alam
3. kebijakan food subsidy dengan menjual harga lebih murah kepada
konsumen.
 Kebijakan buffer stock dan subsidi digunakan secara simultan karena
pemerintah memberikan subsidi melalui penjualan stok yang dimiliki
oleh Bulog

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Esensi dari penerapan HPP
1. memberikan insentif bagi petani padi dengan cara memberikan jaminan
harga di atas harga keseimbangan, terutama pada saat panen raya.
2. produksi padi dapat ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan pasokan
dalam negeri, terciptanya stabilitas harga padi dan meningkatkan
pendapatan usaha tani padi.
3. Kebijakan penetapan HPP gabah berdasarkan kadar air dan kadar
hampa, sedangkan HPP beras adalah kadar air dan butir patah beras.
1. Penerapan HPP dengan metode ini dipertahankan hingga kini dengan
pertimbangan bahwa sebagian besar petani memproduksi gabah pada kualitas
tersebut, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan sebagian
besar petani padi
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
Sumber: Sawit (2010).
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Rata-rata Harga Gabah Bulanan Menurut Kualitas, Komponen
Mutu dan HPP di Tingkat Petani (Rp/Kg)
7000

6000

5000

4000

3000

2000

1000

GKG GKP HPP Harga Gabah Kering Giling (GKG) (Rp/Kg)


Harga Gabah Kering Panen (GKP) (Rp/Kg)
Sumber: BPS (2020) Harga Pembelian Pemerintah (HPP) (Rp/Kg)
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb

Anda mungkin juga menyukai