Anda di halaman 1dari 4

Anggota Kelompok 6 Performance Appraisal :

Yokito Aprilo Subagyo 195020200111004


Kelvin Allen Juliano 195020200111033
M. Wahyu Priyambudi 195020207111004

RESUME

OJK Mengajar

“ Dampak Pandemi terhadap Perekonomian dan Sistem Keuangan, serta Peran Otoritas
Jasa Keuangan dalam Pemulihan Ekonomi Nasional “

 Dampak covid pada perekonomian

Kondisi covid di indonesia sudah membaik, kasus aktif sudah menurun/landai dan ini
merupakan pencapaian luar biasa berkata kepatuhan masyarakat dalam menjalankan
potokol kesehatan. dampak yang cukup terasa dari adanya covid ini diantaranya tingkat
pengangguran yang meningkat, tingkat kemiskinan akan diusahakan untuk diturunkan, dan
rasio gini berdampak pada seluruh lapisan masyarakat. dimana 84% UMKM mengalami
penurunan pendapatan, 78% UMKM mengalami penurunan permintaan, dan lain
sebagainya. ini menunjukkan bagaimana COVID sangat memengaruhi perekonomian
masyarakat. Hal ini juga berlaku dan menimbulkan dampak luar biasa di seluruh dunia.

Grafik PDB indonesia tumbuh 3.51% dimana sedikit mengalami penurunan daei q2 yaitu
7.07%. indek penjualan riil meningkat, inflasi umum terjaga di level 1.3% dan masyarakat
mulai mengalihkan porsi pendapatan dari tabungan ke konsumsi dan ke cicilan.
penghimpunan dana dalam pasar modal masih cukup tinggi sebesar 264,52T. dan ini
diharapkan menjadi sinyal kuat untuk pasar modal. untuk reksadana juga mengalami
peningkatan sebesar 551,76T. kemudian untuk sektor perbankan, dari segi intermediasi,
profitabilitas, permodalan, dan profil resiko mengalami hasil positif dari sebelumnya.
Restrukturisasi kredit pada saat Covid-19 menunjukkan tren menurun. pada saat awal
tahun 2021, KUR sudah terealisasikan sebesar 51% dari total target pada Tahun 2021.
 Stabilitas sector jasa keuangan

Performa pasar modal menunjukkan sinyal yang positif, optimisme masyarakat untuk
berbisnis masih sangat tinggi dan para korporasi mampu menghimpun dana yang cukup
memuaskan per September 2021. Yoy sempat menurun pada tahun 2020 karena
masyarakat menekan tingkat konsumsi sangat ketat sehingga perputaran uang menumpuk
di pihak ketiga, yaitu perbankan. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR)
perbankan mengalami kenaikan sebesar 25,24% dan (Non Performing Loam/NPL) relatif
turun 1,04% dibanding bulan Agustus 2021, namun angka tersebut masih dalam takaran
manageable. Piutang sudah mengalami perbaikan dibandingkan tahun 2020. OJK selaku
regulator akan senantiasa memantau dari setiap performance aspek keuangan di Indonesia
untuk memastikan resiliansi.

 Peran OJK dalam menghadapi Covid-19 untuk perekonomian

Melakukan restrukturisasi, melakukan kebijakan kebijakan yang masif, menambah kredit


modal kerja. kemudian kebijakan dari pemerintah adalah subsidi bunga dan penjaminan.
dan juga adanya kebijakan dari BI berupa skema likuiditas dan Easing Kuantitatif. dengan
adanya skema yang komprehensif ini, diharapkan semua sektor masih tetap berjalan dan
sehat. Adanya sinergi dari kebijakan OJK, Pemerintah, dan BI berupa fase pertumbuhan
ekonomi dengan kebijakan restrukturisasi sampai 2023. stabilisasi pasar (Shor selling ban,
trading halt, penyesuaian limit auto reject, buyback saham tanpa RUPS), digitalisasi
UMKM, Kredit Rumah Tinggal, Kredit Kendaraan Bermotor, dan Kredit Sektor Kesehatan
(ATMR sebesar 50%). dukungan OJK pada ekosistem UMKM adalah melakukan
pembiayaan (adanya program, pembiayaan, dan asuransi serta penjaminan), pembinaan
(pembinaan UMKM dan IJK), dan penjualan (paltform pemasaran). adanya juga Security
Crowdfunding sebagai alternatif sumber pendanaan bagi UKM dan diharapkan adanya
muncul unicorn-unicorn baru.

Strategi dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi adalah dengab


mempertahankan dan meningkatkan konsumsi domestik (mengawal PPKM, Mempercepat
vaksinasi, mempertahankan kebijakan stimulis di sektor properti, dll). OJK menganut
prinsip zero tolerance terhadap perilaku memberikan atau menerima suap yang dilakukan
oleh insan OJK atau orang lain yang bertindak atas nama OJK.

 Strategi menjaga momentum pertumbuhan ekonomi

Selain melakukan stimulus lanjutan, OJK juga berupaya untuk mempertahankan dan
meningkatkan konsumsi domestik demi memulihkan perekonomian akibat pandemi.
Beberapa strategi yang dilakukan untuk menjaga momentum dalam pertumbuhan
ekonomi di Indonesia yaitu :
1. Mengawal pelaksanaan PPKM Darurat
2. Bekerja sama dengan SJK dan masyarakat untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi di
berbagai daerah
3. Mempertahankan kebijakan stimulus di sektor properti dan kendaraan bermotor yang
memiliki multiplier effect yang tinggi
4. Mendorong pembiayaan melalui pasar modal
5. Mendukung percepatan serapan belanja pemerintah, terutama APBD
6. Memperluas ruang pertumbuhan ekonomi baru yang tentunya sejalan dengan kebijakan
pemerintah

 Update Ekonomi Makro Indonesia

Saat ini, indonesia masih bergantung pada kondisi pandemi. dimana tingkat konsumsi
masyarakat menurun dan ini menjadi tantangan bagi dunia perbankan untuk bisa
mendorong perekonomian untuk dapat bertumbuh atau dipertahankan. dimana proyeksi
pertumbuhan ekonomi global masih solid meski risiko yang meningkat. inflasi global
makin tinggi dan berdampak pada Indonesia. namun masih aman karena ekspor negara
Indonesia masih banyak di komoditas. Resiko perekonomian dunia terkini adalah isu
perekonomian AS, Eropa, Tingkok, dan fluktuasi harga komoditas dan memiliki potensi-
potensi transmisi dampak adanya peningkatan volatilitas pasar keuangan (risiko penurunan
arus modal, penguatan Dollar AS, depresiasi mata uang EM termasuk Rupiah, penurunan
saham), perlambatan pertumbuhan global (terganggunya supply chain dalam negeri,
perlambatan pertumbuhan global, penurunan permintaan terhadap barang ekspor mitra
dagang), dan potensi inflasi impor (kenaikan harga komoditas energi dan pangan, naiknya
biaya input, dan kenaikan biaya impor).

Momentum pemulihan ekonomi tetap terjaga meskipun tertahan karena varian Delta
Covid-19. pada pelaksanaannya, peran APBN difokuskan untuk pengendalian Covid-19
Varian Delta di Q3. permintaan domestik menjadi tertahan namun sinyal pemulihan
tercermin dari indikator-indikator yang ada saat ini. untuk setiap daerah di Indonesia,
ekonomi nya bertumbuh lambat namun tetap positif. adanya pasar saham global dan tren
yang meningkat, indeks Dollar AS dalam tren meningkat, pasar keuangan domestik
terpantau meningkat, lukuiditas perbankan masih sangat solid. kondisi ketenagakerjaan
nasional membaik seiring program pemulihan ekonomi. dalam rangka fokus untuk
menyelamatkan masyarakat, akan dilakukan dengan menjaga konsistensi kebijakan fiskal
di masa pandemi.

Anda mungkin juga menyukai