Anda di halaman 1dari 18

Inflasi dan Pengangguran

(Di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Makro)

Purnaning Hastuti Trisnanto


205231175
PBS 4 E
INFLASI

Pengertian Inflasi :
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara
umum dan terus menerus berkaitan dengan mekanisme pasar
yang disebabkan oleh berbagai faktor.
❑ Meningkatnya harga tersebut bukan terjadi sesaat (Lebaran,
natal, tahun baru)
❑ Kenaikan harga secara umum Kenaikan harga hanya
pada salah satu jenis barang tidak termasuk jenis inflasi.
INFLASI

Teori Inflasi :
❑Teori Kuantitas : Tingkat harga ditentukan oleh jumlah
uang yang beredar
❑Teori Keynes : Keinginan memenuhi kebutuhan
secara berlebihan
❑Teori Struktural : Produsen tidak dapat mengantisipasi
kenaikan permintaan
INFLASI

• Penghitungan inflasi didasarkan pada sekelompok barang


dan jasa yang dikonsumsi sebagian besar masyarakat.
• Di Indonesia, total produk yang disurvei sebanyak 744
komoditas, di 45 kota; Rata-rata tiap kota bervariasi antara
283 s/p 399 komoditas.
Inflasi Indonesia dan beberapa negara

Tahun
Negara 2004 2005
2000 2001 2002 2003
Q1 Q4 Q1 Q2
Indonesia 9,35 12,55 10,00 5,1 5,1 6,4 8,8 7,8
Malaysia 1,5 1,2 1,7 1,2 1,0 2,1 2,6 3,2
Thailand 1,5 0,8 1,6 1,8 2,3 2,9 3,2 5,3
Filipina 4,3 3,9 2,6 3,1 3,8 7,9 8,5 7,1

Korea selatan 2,2 3,2 3,2 3,4 3,1 3,0 3,1 2,5
Hongkong -3,7 -1,2 -1,5 -1,9 -2,1 0,2 0,8 1,2
Taiwan 1,3 -1,7 0,8 -0,1 0,9 1,6 2,3 2,4
Singapura 1,4 0,6 0,4 0,7 1,3 1,5 0,4 -0,2
Penghitungan Inflasi

Penghitungan inflasi didasarkan atas perubahan harga:


IInflasi = (P1 –P0)/P0

P1 : harga barang atau jasa di akhir periode


P0 : harga barang dan jasa di awal periode

Penghitungan inflasi dengan barang dan jasa yang banyak :


Inflasi = ( IHK 1Januari 2012 - IHK 1 Januari 2011 )/ IHK 1 Januari 2011
INFLASI

Jenis Inflasi:
Menurut besarnya:
1. Inflasi ringan ( dibawah 10%)
2. Inflasi sedang ( antara 10% s/p 30%)
3. Inflasi berat ( 30% s/p 100%)
4. Hiperinflasi ( di atas 100%)
Samuelson dan Nordhaus mengkategorikan:
1. Low inflation (single digit inflation)→di bawah 10%
2. Galloping inflation (double digit bahkan triple digit
inflation) → 20% -- 200%
3. Hiperinflation → di atas 200%
INFLASI

Berdasarkan sumber inflasi:


1. Demand pull inflation, inflasi karena tarikan permintaan.
2. Cost push inflation, inflasi karena dorongan biaya.

Berdasarkan asal inflasi:


1. Domestic inflation
2. Foreign atau imported inflation
PENGANGGURAN
o Salah satu ukuran keberhasilan pengelolaan ekonomi suatu
negara → tingkat pengangguran

o Pengangguran (unemployment), tidak berkaitan dengan


mereka yang tidak bekerja, tetapi dengan mereka yang
belum mendapatkan pekerjaan.

Pengangguran adalah mereka yang ingin bekerja, sedang


berusaha mendapatkan (mengembangkan) pekerjaan tetapi
belum berhasil mendapatkannya.
Penduduk, angkatan kerja, dan
pengangguran

Tahun
Uraian
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Total penduduk (000) 213.734 216.372 219.010 221.496 223.962 226.468 226.954
Penduduk usia kerja (000) 151.936 154.858 157.780 160.550 163.320 166.090 168.880
Angkatan kerja (000) 103.416 105.678 107.940 110.064 112.228 114.372 116.516
Penduduk bekerja (000) 92.057 94.048 96.310 99.984 101.941 105.254 108.969
Penganggur (000) 11.359 11.630 11.630 10.080 10.287 9.118 7.547
Penganggur (%) 11,0 % 11,0 % 10,8 % 9,2 % 9,2 % 8,0 % 6,5 %

dikutip dari: Bramantyo Djohanputra, MBA, Ph.D.,


Prinsip-prinsip Ekonomi Makro, h.71
Kategori penganggur

Berdasar alasan mengapa menganggur.


1.Penganggur friksional → menganggur karena sedang dalam proses
peralihan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lainnya. Alasan: pindah
perusahaan, pindah lokasi/kota → penganggur sukarela (voluntary
unemployment).
2.Penganggur Struktural → belum bisa mendapatkan pekerjaan karena
ketidakcocokkan keahlian yang dimiliki dengan jenis kebutuhan tenaga
kerja yang dicari. → sarjana peternakan, tapi lowongan yang tersedia
bukan untuk sarjana peternakan.
3.Penganggur musiman → karena kondisi ekonomi sedang mengalami
resesi atau dalam kondisi menurun.
Berdasar seberapa intensif dia menganggur.

1.Penganggur penuh → tidak mendapatkan pekerjaan sama sekali, (tidak


melakukan aktivitas yang menghasilkan)
2.Setengah Penganggur → bekerja kurang dari 35 jam seminggu (tidak
sepenuhnya menganggur).
3.Penganggur terselubung → seperti bekerja untuk mendapatkan upah
tapi pekerjaan yang dilakukannya tidak produktif.
Bagaimana pengangguran diukur?

Bekerja Angkatan kerja (umur 15-64)


(131,5 juta) (137,7)
Populasi
Orang dewasa Tingkat pengangguran
Tingkat pengangguran
(205,2 juta) ==(jumlah
(jumlahpenganggur/angkatan
penganggur/angkatan kerja) xx 100
100
Tidak Bekerja (6,2 jt) = (6,2/137,7) x100 = 4,5
4,5 %
%

Tidak berada dalam


angkatan kerja Tingkat
Tingkatpartisipasi
partisipasiangkatan
angkatankerja
kerja
(67,5 juta) (anak sekolah = (angkatan kerja/populasi
= (angkatan orang
kerja/populasi dewasa)
orang x 100
dewasa) x
Ibu RT, dll) = (137,7/205,2) x100 = 67,1 %
100
= (137,7/205,2) x100 = 67,1 %
Mengapa setiap negara selalu ada
pengangguran?

1.Pencarian kerja → proses yang dilakukan oleh pekerja dalam rangka


menemukan pekerjaan yang sesuai dengan selera keahlian mereka
2.Peraturan upah minimum yang tdk bisa dipenuhi
3.Serikat pekerja dan tawar menawar kolektif → tawar menawar
menyangkut gaji dan kondisi kerja, pemogokan
4.Teori upah efisiensi → upah diatas tingkat ekuilibrium yang dibayarkan
oleh perusahaan dalam rangka menaikkan produktivitas pekerja.
• Kesehatan kerja
• Perputaran pekerja
• Kualitas pekerja
Penanggulangan Pengangguran.
• Setiap tahun sekitar 1,3 juta penduduk tamat sekolah dan masuk
ke bursa kerja.
• Untuk menyerap itu perlu pertumbuhan ekonomi → 1 %
pertumbuhan ekonomi diperkirakan hanya mampu menyerap
200 ribu tenaga kerja.
• Untuk menyerap angkatan kerja baru setidaknya diperlukan
pertumbuhan ekonomi 6,5% per tahun.
• Mendorong laju investasi → efek penggandaan
Alternatif strategi mengatasi
Pengangguran

1. Peningkatan investasi kerjasama dengan pihak swasta →


diperlukan kondisi lingkungan yang kondusif untuk berusaha.
2. Peningkatan kualitas SDM, pembenahan sektor pendidikan→
adanya kesesuaian dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia
kerja.
3. Memotivasi masyarakat untuk berwiraswasta pada berbagai
bidang yang memiliki prosfek perkembangan.
4. Mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk
Link Youtube :

https://youtu.be/EbGtZTxtwmM
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai