Anda di halaman 1dari 46

Pengantar Makroekonomi

Introduction
Manajemen dan Akuntansi
STIE BANTEN

Vadilla Mutia Zahara SE.,ME. 1


STIE Banten
Penilaian
• Uas = 40%
• UTS = 30%
• Tugas = 10%
• Kuis = 10%
• Absensi = 10%

Vadilla Mutia. STIE Banten 2


Referensi dan Sumber Materi
Perkuliahan
• Makroekonomi. Teori Pengantar.
Sadono sukirno. Penerbit Raja Grafindo
Persada
• Pengantar Ilmu ekonomi (Makro dan
Mikro). Pratama Rahardja-Mandala
Manurung. Lembaga Penerbit FEUI
• Pengantar Ekonomi Makro. N. Gregory
Mankiw. Penerbit Erlangga

Vadilla Mutia. STIE Banten 3


Materi Perkuliahan
Makroekonomi
• Ruang lingkup analisis ekonomi
• Perhitungan Pendapatan Nasional
• Teori Konsumsi
• Keseimbangan ekonomi 2 sektor
• Keseimbangan ekonomi 3 sektor
• Keseimbangan ekonomi 4 sektor
• Teori Investasi
• Keseimbangan Pasar barang
• Keseimbangan psar Uang
• Keseimbangan IS-LM
• Kebijakan fiskal dan Moneter
• Perdagangan internasional model ekonomi terbuka

Vadilla Mutia. STIE Banten 4


Ruang Lingkup Analisis
Makroekonomi
• Teori atau analisis dasar dalam ilmu
ekonomi dibedakan menjadi 2 bentuk :
1. Mikroekonomi
2. Makroekonomi

Vadilla Mutia. STIE Banten 5


BAB 1 Lingkup dan Metode dari Ilmu Ekonomi

PERMASALAHAN DALAM LINGKUP ILMU EKONOMI


Produksi Harga Pendapatan Pekerjaan
Mikroekonomi Produksi/ Harga dari Distribusi Pekerjaan
output dari barang dan jasa pendapatan dan dalam bisnis
industri dan individu kekayaan dan industri
bisnis individu individu

Jumlah bahan Harga Upah industri Pekerjaan


mentah, kantor, perawatan mobil, upah dalam industri
kendaraan medis, bahan minimum, gaji baja, jumlah
bakar, pangan, eksekutif, karyawan
dan sewa kemiskinan dalam
apartemen perusahaan
Makroekonomi Produksi/ Tingkat harga Pendapatan Pekerjaan dan
output nasional agregat nasional pengangguran

Output industri Harga Upah dan gaji Jumlah total


total, produk konsumen, total, laba pekerjaan,
domestik bruto, harga perusahaan tingkat
pertumbuhan produsen, total pengangguran
output tingkat inflasi

Vadilla Mutia. STIE Banten 6


Teori Ekonomi Mikro
Suatu bidang ilmu ekonomi yang
menganalisis mengenai bagian-bagian
kecil dari keseluruhan kegiatan
perekonomian.
Aspek yang diterangkan dalam analisisnya
adalah;
1. Kegiatan suatu pasar barang
2. Kegiatan dipasaran faktor-faktor produksi
3. Tingkah laku penjual dan pembeli

Vadilla Mutia. STIE Banten 7


Masalah Utama Perekonomian
- Masalah pertumbuhan ekonomi
- Masalah Pengangguran
- Masalah kenaikan harga (Inflasi)
- Masalah neraca pembayaran dan neraca perdagangan

A. Masalah Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan Ekonomi = Perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang
diproduksikan bertambah.
Pendapatan nasional potensial = tingkat pendapatan nasional
yang dicapai apabila tenaga kerja sepenuhnya digunakan.
Konjungtur / siklus kegiatan perusahaan = pergerakan naik
turun kegiatan perusahaan – perusahaan di dalam jangka
panjang

Vadilla Mutia. STIE Banten 9


Pendapatan Nasional: Potensial dan Aktual

Pendapatan Nasional

Pendapatan Nasional
Sebenarnya

Periode
2001 2002 2003 2007 2008

Konjungtur atau siklus kegiatan perusahaan (business cycle),


merupakan pergerakan naik turun kegiatan perusahaan di dalam
jangka panjang
Vadilla Mutia. STIE Banten 10
Pembangunan & Pertumbuhan
Pembangunan Ekonomi :
Proses pertumbuhan ekonomi yg disertai dengan penurunan kemiskinan,
ketimpangan dlm distribusi pendapatan, pengangguran dan peningkatan
percaya diri (self reliance)

Pertumbuhan Ekonomi :
Perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang
dan jasa yang diproduksikan bertambah.
Proses kenaikan produksi nasional dan pendapatan perkapita.

Vadilla Mutia. STIE Banten 11


Lingkaran Setan Kemiskinan/ Perangkap Kemiskinan
SDA dan SDM Kurang
Laju Pertumbuhan Dimanfaatkan
Pengangguran Kekurangan
Penduduk/Penawaran
Terbuka dan Modal
Tenaga Kerja Tinggi
Tersembunyi
Tinggi
Investasi
Rendah

Produktivitas Rata2
Tenaga Kerja/Angkatan
Gizi dan Kesehatan Kerja Rendah
Pendidikan
Rendah
Rendah

Tingkat Kelahiran Pendapatan Tabungan dan


Tinggi Rendah Permintaan Rendah

Lingkaran Tak Berujung Pangkal (vicious circle)


Vadilla Mutia. STIE Banten 12
Provinsi Termiskin di Indonesia
1. Papua barat 36,80%
2. Papua 34,88%
3. Maluku 27,74%
4. Sulawesi barat 23,19%
5. NTT 23,03%

Vadilla Mutia. STIE Banten 13


Alat Pengamat Prestasi
Kegiatan Ekonomi (indikator)
1. Pendapatan nasional, pertumbuhan
ekonomi dan perdapatan perkapita
2. Penggunaan tenaga kerja dan
pengangguran
3. Tingkat perubahan harga-harga dan
inflasi
4. Kedudukan neraca perdagangan dan
neraca pembayaran
5. Kestabilan nilai mata uang domestik
Vadilla Mutia. STIE Banten 14
Lanjut...
 Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari adanya
peningkatan di dalam GDP ( Gross Domestic
Product ) atau GNP ( Gross National Product ).
 Adanya peningkatan dalam GDP berarti
menunjukkan adanya peningkatan pendapatan
per kapita.
 Pendapatan per kapita merupakan pendapatan
masyarakat per individu.

Vadilla Mutia. STIE Banten 15


Contoh :
Tingkat Pertumbuhan Ekonomi (PDB riil)
Ex : tahun 2011 PDB bernilai 130 triliun dan PDB
tahun 2010 bernilai 120 triliun, berapa tingkat
pertumbuhan ekonominya ?
PDBt – PDBt-1
g= x 100%
PDBt-1
130 T – 120 T
g= x 100% = 8,3%
120 T STIE Banten
Vadilla Mutia. 16
Vadilla Mutia. STIE Banten 17
Tingkat Pertambahan Kemakmuran
PDB per kapita t  PDB per kapita t -1
pertambahan PDB per kapita  x 100 %
PDB per kapita t -1
PDB
PDB per kapita  x 100 %
jumlah penduduk
a. Tingkat Pendapatan per kapita 2006
Rp.120 triliun
PDB per kapita 2006   Rp. 10 juta
12 juta
b. Tingkat Pendapatan per kapita 2007
Rp.130 triliun
PDB per kapita 2007   Rp. 10,656 juta
12,2 juta
c. Tingkat Pertambahan Kemakmuran pada 2007
Rp.10,656 juta - Rp. 10 juta
Pertambaha n PDB per kapita 2007  x 100 %  6,56%
Rp.10 juta
Vadilla Mutia. STIE Banten 18
 PENGANGGURAN
B. MASALAH = suatu keadaan dimana seseorang
PENGANGGURAN
yang tergolong dalam angkatan kerja ingin
mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat
memperolehnya.

 Penyebab terjadinya pengangguran yaitu :


1. Kekurangan pengeluaran agregat(pembelanjaan
masyrakat terhadap barang dan jasa)
2. Menganggur karena ingin mencari kerja lain yang
lebih baik
3. Penggunaan alat produksi modern/ mesin – mesin
4. Ketidaksesuaian antara keterampilan pekerja yang
sebenarnya dengan ketrampilan yang diperlukan
industri

Vadilla Mutia. STIE Banten 19


Akibat buruk pengangguran
1. Pengurangan pengeluaran konsumsinya

2. Menganggu taraf kesehatan keluarga

3. Menimbulkan efek psikologis yang buruk


4. Timbulnya kriminalitas

5. Terjadi kekacauan politik, ekonomi dan


sosial bagi negara

Vadilla Mutia. STIE Banten 20


Tipe Pengangguran
1. Pengangguran Friksional (Kebebasan
memilih pekerjaan dibarengi dg mobilitas
pindah pekerjaan)

2. Pengangguran Struktural(timbul akibat dari


adanya resesi, yg disebut dg pengangguran
karena kurangnya pengeluaran)

3. Pengangguran musiman (perubahan


musim)

Vadilla Mutia. STIE Banten 21


2. Tenaga Kerja dan Pengangguran

Pengangguran adalah perbedaan antara angkatan kerja dengan


penggunaan tenaga kerja sebenarnya.
Angkatan kerja adalah jumlah tenaga kerja yang terdapat dalam suatu
perekonomian pada suatu waktu tertentu. Untuk menentukan diperlukan
informasi mengenai:
1. Jumlah penduduk yang berusia 18 – 64 tahun (usia kerja)
2. Jumlah penduduk yang usia 18 - 64 yang tidak ingin bekerja (bukan
angkatan kerja)
Sehingga jumlah angkatan kerja adalah selisih usia – bukan angkatan kerja
Beberapa konsep penting:
angkatan kerja
a) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja,TPAK  usia kerja
x100 %

b) Jumlah pengangguran, pengangguran  angkatan kerja - orang bekerja


jumlah penganguran
c) Tingkat pengangguran = x100 %
angkatan kerja
Vadilla Mutia. STIE Banten 22
Contoh:
Negara ini memiliki penduduk usia kerja berjumlah
14.891.761 orang, 9.124.458 orang angkatan kerja tetapi
hanya 8.528.571 orang yang bekerja.
a) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
9.124.458
TPAK  x100%  61,3%
14.891.761

b) Jumlah Pengangguran
Jumlah pengangguran  9.124.458 - 8.528.571 595.887
c) Tingkat pengangguran
595.887
Tingkat Pengangguran  x100%  6,5%
9.124.458
Vadilla Mutia. STIE Banten 23
Latihan : TPAK 2010
Jumlah Angkatan Kerja

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja = Jumlah penduduk Usia Kerja X 100%

Negara ini memiliki penduduk usia kerja + 15


tahun berjumlah 172.070.339 orang,
116.527.546 orang angkatan kerja tetapi
hanya 108.207.767 orang yang bekerja.
a) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
b) Jumlah Pengangguran
c) Tingkat Pengangguran

Vadilla Mutia. STIE Banten 24


Penduduk Menurut Jenis Kegiatan Utama, 2009–2011
(juta orang)
Jenis Kegiatan Utama 2009 2010 2011

Februari Agustus Februari Agustus Februari


(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Angkatan Kerja 113,74 113,83 116,00 116,53 119,40

Bekerja 104,49 104,87 107,41 108,21 111,28

Penganggur 9,26 8,96 8,59 8,32 8,12


2. Tingkat Partisipasi Angkatan 67,60 67,23 67,83 67,72 69,96
Kerja (%)

3. Tingkat Pengangguran 8,14 7,87 7,41 7,14 6,80


Terbuka (%)
4. Pekerja tidak penuh 31,36 31,57 32,80 33,27 34,19

Setengah penganggur 15,00 15,40 15,27 15,26 15,73

Paruh waktu 16,36 16,17 17,53 18,01 18,46

Vadilla Mutia. STIE Banten 25


Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja
Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2009–2011
(juta orang)

2009 2010 2011


Lapangan Pekerjaan Utama Agustu
Februari Februari Agustus Februari
s
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pertanian 43,03 41,61 42,83 41,49 42,47
Industri 12,62 12,84 13,05 13,82 13,71
Konstruksi 4,61 5,49 4,84 5,59 5,58
Perdagangan 21,84 21,95 22,21 22,49 23,24
Transportasi, Pergudangan dan 5,95 6,12 5,82 5,62 5,58
Komunikasi
Keuangan 1,49 1,49 1,64 1,74 2,06
Jasa Kemasyarakatan 13,61 14,00 15,62 15,96 17,03
Lainnya *) 1,35 1,39 1,40 1,50 1,61
Jumlah 104,49 104,87 107,41 108,21 111,28
*) Lapangan pekerjaan utama/sektor lainnya terdiri dari: Sektoi Pertambangan, Listrik, Gas dan Air

Vadilla Mutia. STIE Banten 26


Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja
Menurut Status Pekerjaan Utama, 2009–2011
(juta orang)
2009 2010 2011
Status Pekerjaan Utama Februari Agustus Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Berusaha sendiri 20,81 21,05 20,46 21,03 21,15
Berusaha dibantu buruh tidak tetap 21,64 21,93 21,92 21,68 21,31
Berusaha dibantu buruh tetap 2,97 3,03 3,02 3,26 3,59
Buruh/Karyawan 28,91 29,11 30,72 32,52 34,51
Pekerja bebas di pertanian 6,35 5,88 6,32 5,82 5,58
Pekerja bebas di nonpertanian 5,15 5,67 5,28 5,13 5,16
Pekerja keluarga/tak dibayar 18,66 18,19 19,68 18,77 19,98

Jumlah 104,49 104,87 107,41 108,21 111,28

Vadilla Mutia. STIE Banten 27


Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja
Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2009–2011
(juta orang)

Pendidikan Tertinggi yang 2009 2010 2011


Ditamatkan Februari Agustus Februari Agustus Februari

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


SD Ke Bawah 55,43 55,21 55,31 54,51 55,12

Sekolah Menengah Pertama 19,85 19,39 20,30 20,63 21,22

Sekolah Menengah Atas 15,13 14,58 15,63 15,92 16,35

Sekolah Menengah Kejuruan 7,19 8,24 8,34 8,88 9,73

Diploma I/II/III 2,68 2,79 2,89 3,02 3,32


Universitas 4,22 4,66 4,94 5,25 5,54

Jumlah 104,49 104,87 107,41 108,21 111,28

Vadilla Mutia. STIE Banten 28


Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2009–2011
(persen)

Pendidikan Tertinggi yang 2009 2010 2011


Ditamatkan Februari Agustus Februari Agustus Februari

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


SD Ke Bawah 4,51 3,78 3,71 3,81 3,37
Sekolah Menengah Pertama 9,38 8,37 7,55 7,45 7,83

Sekolah Menengah Atas 12,36 14,50 11,90 11,90 12,17

Sekolah Menengah Kejuruan 15,69 14,59 13,81 11,87 10,00

Diploma I/II/III 15,38 13,66 15,71 12,78 11,59


Universitas 12,94 13,08 14,24 11,92 9,95
Jumlah 8,14 7,87 7,41 7,14 6,80

Vadilla Mutia. STIE Banten 29


C . MASALAH INFLASI

• Inflasi adalah kecenderungan dari harga-


harga untuk naik secara umum dan terus
menerus.
• Akan tetapi bila kenaikan harga hanya dari
satu atau dua barang saja tidak disebut
inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas
atau menyebabkan kenaikan sebagian besar
dari harga barang-barang lain

Vadilla Mutia. STIE Banten 30


Jenis Inflasi
Inflasi menurut sifatnya :
1. Inflasi Merayap
Kenaikan harga terjadi secara lambat, dengan
persentase yang kecil dan dalam jangka
waktu yang relatif lama (di bawah 10% per
tahun).
2. Inflasi Menengah
Kenaikan harga yang cukup besar dan
kadang-kadang berjalan dalam waktu yang
relatif pendek serta mempunyai sifat
akselerasi
Vadilla Mutia. STIE Banten 31
3. Inflasi Tinggi
Kenaikan harga yang besar bisa sampai 5
atau 6 kali.
Masyarakat tidak lagi berkeinginan
menyimpan uang.
Nilai uang merosot dengan tajam sehingga
ingin ditukar dengan barang.
Perputaran uang makin cepat, sehingga harga
naik secara akselerasi.

Vadilla Mutia. STIE Banten 32


 Inflasi Menurut Sebabnya
1. Demand Pull Inflasion.
Inflasi ini bermula dari adanya kenaikan
permintaan total (agregat demand).
Sedangkan produksi telah berada pada
keadaan kesempatan kerja penuh atau
hampir mendekati kesempatan kerja
penuh.
Apabila kesempatan kerja penuh (full
employment) telah tercapai, penambahan
permintaan selanjutnya hanyalah akan
menaikkan harga saja (sering disebut
dengan Inflasi murni).
Vadilla Mutia. STIE Banten 33
2. Cost Pust Inflation
Cost pust inflation ditandai dengan kenaikan harga serta
turunnya produksi. Jadi inflasi yang dibarengi dengan
resesi.
Keadaan ini timbul dimulai dengan adanya penurunan
dalam penawaran total (agregat supply) sebagai akibat
kenaikan biaya produksi.

Kenaikan produksi akan menaikkan harga dan turunnya


produksi. Serikat buruh yang menuntut kenaikan upah,
manajer dalam pasar monopolistis yang dapat menentukan
harga (yang lebih tinggi), atau kenaikan harga bahan baku,
misalnya krisis minyak adalah faktor yang dapat menaikkan
biaya produksi, atau terjadi penawaran total (aggregate
supply) sebagai akibat kenaikan biaya produksi. Jika
proses ini berlangsung terus maka timbul cost push
inflation.

Vadilla Mutia. STIE Banten 34


 Berdasarkan Parah Tidaknya Inflasi Tersebut

1. Inflasi ringan (dibawah 10% setahun)


2. Inflasi sedang (antara 10%-30% setahun)
3. Inflasi berat (antara 30%-100% setahun)
4. Hiperinflasi ( diatas 100% setahun )

Vadilla Mutia. STIE Banten 35


 Menurut Asalnya
Penggolongan Inflasi
1. Domestic Inflation
Inflasi yang berasal dari dalam negeri sendiri ini
timbul antara lain karena defisit anggaran belanja
yang dibiayai dengan percetakan uang baru, atau
bisa juga disebabkan oleh gagal panen.
2. Imported Inflation
Inflasi yang berasal dari luar negeri ini timbul karena
kenaikan harga-harga di luar negeri atau negara-
negara langganan berdagang. Penularan inflasi dari
luar negeri ke dalam negeri ini jelas lebih mudah
terjadi pada negara-negara yang menganut
perekonomian terbuka, yaitu sektor perdagangan
luar.
Vadilla Mutia. STIE Banten 36
Efek Inflasi
1. Efek Terhadap Pendapatan (Equity Effect)
2. Efek Terhadap Efisiensi (Efficiency Effects)
3. Efek Terhadap Output (Output Effects)

Vadilla Mutia. STIE Banten 37


Efek terhadap pendapatan
• Efek terhadap pendapatan sifatnya tidak
merata, ada yang dirugikan tetapi ada pula
yang diuntungkan dengan adanya inflasi.
Misalnya; Seseorang yang memperoleh
pendapatan tetap akan dirugikan oleh adanya
inflasi. Demikian juga orang yang menumpuk
kekayaannya dalam bentuk uang kas akan
menderita kerugian karena adanya inflasi.

Vadilla Mutia. STIE Banten 38


Efek terhadap pendapatan
• Sebaliknya, pihak-pihak yang mendapatkan
keuntungan dengan adanya inflasi adalah
mereka yang memperoleh kenaikan
pendapatan dengan prosentase yang lebih
besar dari laju inflasi, atau mereka yang
mempunyai kekayaan bukan uang dimana
nilainya naik dengan prosentase lebih besar
dari pada laju inflasi.

Vadilla Mutia. STIE Banten 39


Efek terhadap pendapatan

 Dengan demikian inflasi dapat menyebabkan


terjadinya perubahan dalam pola pembagian
pendapatan dan kekayaan masyarakat.

Vadilla Mutia. STIE Banten 40


Efek Terhadap Efisiensi (Efficiency Effects)
 Inflasi dapat pula mengubah pola alokasi faktor-faktor
produksi. Perubahan ini dapat terjadi melalui kenaikan
permintaan akan berbagai macam barang yang
kemudian dapat mendorong terjadinya perubahan
dalam produksi beberapa barang tertentu.

 Dengan adanya inflasi permintaan akan barang tertentu


mengalami kenaikan yang lebih besar dari barang lain,
yang kemudian mendorong terjadinya kenaikan
produksi barang tertentu.

Vadilla Mutia. STIE Banten 41


Efek Terhadap Output (Output Effects)
 Inflasi mungkin dapat menyebabkan terjadinya
kenaikan produksi. Alasannya dalam keadaan
inflasi biasanya kenaikan harga barang
mendahului kenaikan upah sehingga
keuntungan pengusaha naik.

 Kenaikan keuntungan ini akan mendorong


kenaikan produksi. Namun apabila laju inflasi ini
cukup tinggi (hyper inflation) dapat mempunyai
akibat sebaliknya, yakni penurunan output.

Vadilla Mutia. STIE Banten 42


Efek Terhadap Output (Output Effects)

• Dalam keadaan inflasi yang tinggi, nilai uang riil


turun dengan drastis, masyarakat cenderung tidak
mempunyai uang kas, transaksi mengarah ke
barter, yang biasanya diikuti dengan turunnya
produksi barang.

Vadilla Mutia. STIE Banten 43


Mengukur tingkat inflasi
Indeks Harga dan Tingkat Inflasi
Untuk mengukur tingkat inflasi, salah satu indeks harga yang biasanya
digunakan adalah indeks harga konsumen (IHK) atau juga dikenal dengan
instilah consumer price index (CPI), yaitu indek harga dari barang-barang
yang selalu digunakan para konsumen.

Menentukan tingkat inflasi dengan IHK:


IHK t  IHK t 1
Tingkat Inflasi  x100
IHK t 1

Ex: IHK 2000 = 231, IHK 2001 = 240


240  231
Tingkat Inflasi  x100  3.9%
231
Vadilla Mutia. STIE Banten 44
Kasus
 IHK 2010 = 720.000,
 IHK 2011 = 800.000
 Hitung tingkat inflasinya...!

Vadilla Mutia. STIE Banten 45


d. Neraca pembayaran
• Neraca pembayaran merupakan informasi
keadaan keuangan satu negara secara umum.
Jika negara tersebut memiliki kondisi yang
surplus berarti negara itu memiliki cadangan
devisa yang besar.

Vadilla Mutia. STIE Banten 46


Bagaimana cara memperbesar cadangan?

• Pertama adalah dengan melakukan ekspor.


Semakin besar ekspor, maka cadangan negara
itu semakin besar.
• Kedua, adalah dengan mengundang investor
asing agar mau melakukan investasi di negara
kita.
• Ketiga, merupakan cara yang paling tidak
disenangi sebenarnya yaitu dengan melakukan
pinjaman luar negeri.
Vadilla Mutia. STIE Banten 47

Anda mungkin juga menyukai