KERJASAMA
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
KABUPATEN BOMBANA
DENGAN UNIVERSITAS HALU OLEO, 2017
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pengembangan
UMKM
Belum adanya model dan
Ind strategi pengembangan
ika UMKM untuk dapat
si
mendorong kesejahteraan
masyarakat, sehingga hal
tersebut menjadi titik lemah
pengembangan UMKM.
Teknis Kelemahan lainnya adalah belum
Masalah sepenuhnya diimplementasikannya UU
No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM dan
kebijakan pemerintah yang berkaitan
langsung dengan upaya pengembangan
dan pembangunan ekonomi yang
langsung bersentuhan dengan
pembangunan ekonomi rakyat,
sehingga pendekatan pemberdayaan
ekonomi kerakyatan dapat lebih
terarah dan konsisten, dan secara
sistematis dapat mendorong
percepatan pengembangan UMKM di
Kabupaten Bombana.
Solusi dan
Strategi Perlu kiranya dilakukan strategi pengembangan
program UMKM secara lebih komprehensif dan
terintegrasi serta terkoordinasi lintas instansi
terkait, agar UMKM di Kabupaten Bombana
dapat memainkan peranan penting dalam
pembangunan ekonomi dan terwujudnya
kesejahteraan masyarakat.
2. Rumusan Masalah
Potensi UMKM
Manajemen
Organisasi Dan Strategi Pemasaran
Keuangan
Strategi
Pengembangan
UMKM
Kesejahteraan
Masyarakat
METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
KAB.BOMBANA
PEMBAHASAN
1. Masalah Finansial
Gambar 6.1. Komposisi Modal Sendiri dan Pinjaman Bank Usaha Mikro Kabupaten Bombana (Rp 000,000) Gambar 6.2. Komposisi Modal Modal Sendiri dan Pinjaman Bank Usaha Kecil Kabupaten Bombana (Rp 000,000)
Berdasarkan Gambar 6.1, 6.2, dan Terdapat beberapa alasan yang dikemukakan
6.3 secara umum dapat oleh pelaku UMKM tersebut, yaitu sebanyak 45%
disimpulkan bahwa pelaku UMKM mengatakan bahwa kurangnya informasi dalam
di Kabupaten Bombana dalam mendapatkan pinjaman.kredit. factor lainya
menjalankan usahanya masih adalah kurangnya pengetahuan manajemen
mengandalkan modal sendiri atau keuangan/SDM sebanyak 30% dan kurangnya
dengan kata lain kurang aksesbilitas dalam mendapatakan pinjaman
menfaatkan fasilitas pendanaan sebesar 20%. Hanya 5% yang mengatakan bahwa
dari lembaga penyedia keuangan bunga pinjaman/kredit tinggi sepertin terlihat
seperti bank dan lainnya. pada Gambar 6.4
Gambar 6.5. Jumlah Omzet Per Tahun UMKM Kabupaten Bombana (Rp 000,000)
Dengan terbatasnya sumber pemodalan
sebagaimana yang telah dikemukakan, maka
tentunya hal tersebut akan berdampak pada
besarnya omset yang diperoleh oleh UMKM
Usaha Mikro; 20.00 tersebut. Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan
Usaha Kecil; 12,369.32
Koperasi, nilai omset UMKM Kabupaten Bombana
terlihat pada Gambar 6.5. Dengan hanya
mengandalkan sumber pendanaan sendiri, telihat
Usaha Menengah; 39,621.59
bahwa omset pelaku UMKM, untuk usaha mikro
hanya sebesar Rp. 20.000.000.- Pertahun, usaha
kecil sebesar Rp 12.369.320.000. per tahun dan
usaha menengah sebesar Rp 39.621.590.000.-per
No Kecamatan
Jumlah Tenaga Jumlah Investasi tahun.
Nilai Produksi (Rp.
Kerja (Rp. 000) 000)
1 Kabaena 313 330,750.00 5,034,000.00
2 Kabaena Utara 46 85,000.00 1,572.00
3 Kabaena Selatan 224 222,200.00 1,165,200.00
4 Kabaena Barat 170 471,200.00 2,326,800.00
5 Kabaena Timur 18 9,000.00 486.00
6 Kabaena Tengah 230 289,500.00 8,942,400.00
7 Rumbia 173 1,737,700.00 2,958,600.00
8 Mata Oleo 22 112,000.00 252.00
9 K. Masaloka Raya - - -
10 Rumbia Tengah 24 350,000.00 249.00
11 Rarowatu 88 259,500.00 1,346,000.00
12 Rarowatu Utara 114 494,500.00 839.00
13 Lantari Jaya 74 4,270,000.00
Prioritas Masalah
No Permasalahan UMKM Menurut Pelaku
IMKM
1 Dukungan Kebijakan Pemerintah 69.0%
2 Akses Tenaga Kerja 31.0%
3 Akses Modal 27.6%
4 Kemampuan Bersaing 27.6%
5 Akses Pasar 20.7%
6 Kualitas Produk 20.7%
Kekuatan (S)
1. Semangat dan motivasi yang tinggi dari pelaku UMKM.
2. Keragaman jenis produk yang dihasilkan UMKM bervariasi.
3. Pelaku-pelaku UMKM mulai muncul dari tokoh-tokoh muda yang mempunyai
visi kuat untuk maju.
Kelemahan (W)
1. Keterbatasan modal UMKM.
2. Kualitas SDM UMKM rendah.
3. Keterbatasan dan penguasaan teknologi UMKM
4. Leadership UMKM.
5. Keterbatasan akses pasar.
6. Kemampuan manajemen UMKM.
7. Pengetahuan tentang UMKM.
8. Kualitas bahan baku UMKM.
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Peluang (O)
1. Dukungan pemerintah baik daerah maupun pusat (Pembinaan).
2. Pengembangan ekonomi kerakyatan.
3. Dukungan anggaran pemerintah APBD.
4. Potensi SDA dan kearifan local.
5. Keinginan untuk berkembang
6. Potensi pasar domestik, regional, nasional, dan internasional
(MEA).
Ancaman (T)
1. Persaingan dengan pelaku ekonomi usaha besar
2. Kurangnya bahan baku yang berkualitas.
3. Lemahnya koordinasi antar instansi.
4. Lemahnya komitmen dari pemerintah daerah (Kebijakan Prasarana).
Matriks SWOT UMKM Kabupaten Bombana
Lima Strategi Pengembangan UMKM
Kabupaten Bombana HASIL
Strategi pengembangan UMKM Kabupaten Bombana pada PENELITIAN
DAN
dasarnya dapat dikelompokkan menjadi lima kegiatan PEMBAHASAN
utama, yaitu :
1. Peningkatan Kompetensi SDM UMKM
2. Penguatan Modal dan Kelembagaan UMKM Kabupaten
Bombana ,
3. Pembinaan UMKM Kabupaten Bombana
4. Pengembangan dan Penguatan Jaringan Pemasaran Hasil
UMKM Kabupaten Bombana
5. Penciptaan Iklim Bisnis yang Kondisif.
Kesimpulan
Strategi Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk
mengatasi persoalan yang dihadapi oleh UMKM yang ada di Kabupaten Bombana ,
yaitu: Peningkatan Kompetensi SDM UMKM, Penguatan Modal dan Kelembagaan
UMKM Kabupaten Bombana, Pembinaan UMKM Kabupaten Bombana, dan
Pengembangan dan Penguatan Jaringan Pemasaran Hasil UMKM Kabupaten
Bombana , serta Penciptaan Iklim Bisnis yang Kondisif.
Hal lain adalah meskipun strategi ini telah tersusun, akan tetapi dukungan
regulasi dari pemerintah Kabupaten Bombana akan memberikan peluang
berkembangnya UMKM terutama dukungan yang meliputi perbaikan sarana dan
prasarana, akses perbankan dan perbaikan iklim ekonomi yang lebih baik
untuk mendukung dan meningkatkan daya saing mereka serta untuk
meningkatkan pangsa pasar. Tetapi tidak hanya itu masih diperlukan pula
langkah-langkah yang lebih pragmatis, rencana aksi yang lebih konkrit sehingga
strategi ini dapat lebih diimplementasikan.
Saran (Rekomendasi)
Di bidang Kebijakan
Dari segi kebijakan, langkah yang mesti dilakukan oleh pemerintah Kabupaten
Bombana :
Peningkatan kompetensi SDM pelaku UMKM,
Perluasan akses pembiayaan,
Peningkatan nilai tambah dan jangkauan pemasaran UMKM,
Penguatan kelembagaan UMKM dan Koperasi, dan
Peningkatan Kemudahan, Kepastian dan Perlindungan Usaha.
Di bidang Program
Dari sisi program Dinas Koperasi dan UKM dan pemerintah Kabupaten Bombana
dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
Penataan peraturan daerah yang berkaitan dengan UMKM,
Pemberian bantuan sarana produksi bagi pelaku UMKM,
Peningkatan kapasitas SDM UMKM yang berbasis Teknologi,
Pembentukan dan Pengembangan kemitraan dengan pelaku usaha besar,
Peningkatan sarana dan prasarana pendukung UMKM,
Penataan kelembagaan UMKM,
Penguatan Koperasi sebagai akses modal UMKM, dan
Pemberian jaminan pinjaman/KUR.