Anda di halaman 1dari 10

PERKEMBANGAN UMKM

(USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH) DI INDONESIA

Siti Namira1, Yeni Apriyani2,


Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang
e-mail: 1mirifnamira@gmail.com, 2yeniapriyan@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan pertumbuhan UMKM di Indonesia.
Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling
besar Mempunyai peran yang strategis dalam penyerapan tenaga kerja dan terbukti tahan terhadap
goncangan krisis ekonomi.Pasca krisis ekonomi tahun 1997-1998 jumlah UMKM tidak berkurang,justru
meningkat bahkan mampu menyerap 85 juta hingga 107 juta tenaga kerja.Sampai saat ini umkm memiliki
kontribusi sebesar 60,3% dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia,dan UMKM menyerap 97% dari
total tenaga kerja pada 2018 UMKM tercatat sebanyak 64 juta unit.

Kata kunci: UMKM,tenaga kerja,PDB

Abstract
PENDAHULUAN
Indonesia pada awal abad ke 21 berkembang menjadi kekuatan ekonomi terbesar di Asia
Tenggara, sekaligus sebagai kekuatan ekonomi berkembang dunia mengantarkan Indonesia menjadi
anggota G 20 dan masuk sebagai negara industri baru.Dalam perjalanannya Indonesia mengalami pasang
surut pertumbuhan ekonomi,namun kondisi perekonomian Indonesia sekarang dinilai sudah stabil setelah
mengalami kejatuhan pada tahun 1998.

Usaha mikro kecil dan menengah telah mampu membuktikan eksistensinya dalam perekonomian
di Indonesia.Ketika badai krisis moneter melanda di Indonesia di tahun 1998 usaha bersekala kecil dan
menengah yang relatif mampu bertahan dibandingkan perusahaan besar,karena mayoritas usaha bersekala
kecil tidak terlalu tergantung pada modal besar atau pinjaman dari luar dalam mata uang asing,sehingga
ketika ada fluktuasi nilai tukar, perusahaan bersekala besar yang secara umum selalu berurusan dengan
mata uang asing adalah yang paling berpotensi mengalami imbas krisis (Bank Indonesia,2015).

UMKM sangat membantu dalam penciptaan lapangan pekerjaan, mampu menggerakan roda
perekonomian bangsa dan mengurangi jumlah pengangguran.Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) ada
sebanyak 116.978.631 orang tenaga kerja terserap di UMKM,dari jumlah tersebut ,sebayak 89% ada pada
usaha mikro.Sedangkan industri bersekala besar hanya menyerap tenaga kerja sekitar 3,6 juta orang
pekerja.

Kontribusi yang besar terhadap penyerapan tenaga kerja menunjukan bahwa UMKM mempunyai
peran penting di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi baik di negara berkembang maupun di
negara maju.UMKM berkontribusi terhadap pembentukan dan pertumbuhan Produk Domestik Bruto
(PDB) paling besar dibandingkan kontribusinya dari usaha besar (Tambunan,2012)

Berdasarkan hasil estimasi tenaga kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
pendapatan nasional pada sektor UMKM di Indonesia.Tenaga kerja merupakan faktor paling penting
dalam proses produksi pangaruh tenaga kerja yang positif terhadap pendapatan nasional sektor UMKM
menunjukan bahwa setiap peningkatan tenaga kerja sektor umkm akan menyebabkan pendapatan nasional
mengalami peningkatan (Lies Maria H dan Devi Agustien,2019)

TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI UMKM
UMKM adalah usaha yang memiliki peranan penting dalam perekonomian negara Indonesia baik
dari sisi lapangan kerja yang tercipta maupun dari sisi jumlah usahanya.UMKM telah diatur didalam
Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 mengenai Usaha Mikro Kecil dan Menengah, definisi dari UMKM
tersebut sebagai berikut :

1. Usaha Mikro, yaitu usaha produktif milik orang perorangan atau badan usaha milik perorangan
yang memenuhi kriteria:
a) Memiliki kekayaan bersih paling besar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah).
2. Usaha Kecil, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki,dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari
usaha menengah maupun usaha besar. Kriteria Usaha Kecil (KUK) sebagai berikut:
a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai
dengan paling banyak 500.000.000,-(lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha; atau
b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,-(tiga ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,- (dua miliyar lima ratus juta rupiah).
3. Usaha Menengah,yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi baik bagian langsung maupun tidak langsung dengan usaha
kecil atau usaha besar yang memenuhi kriteria:
a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,- (sepuluh miliyar rupiah) tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha, atau
b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,- (dua miliyar lima ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.00,- (lima puluh miliyar
rupiah).

Secara lebih rinci tipe UMKM berdasarkan UU NO 20 TAHUN 2008 UMKM dapat dilihat pada
Table 1.

Tabel 1. Tipe UMKM berdasarkan indikator dalam UU NO 20 TAHUN 2008 UMKM

Tipe Kekayaan Bersih Hasil penjualan tahunan


(tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha)
Mikro <Rp 50 juta >Rp 300 juta
Keci Rp 50 juta s/d 500 juta Rp 300 juta s/d RP 2,5 miliyar
Menengah Rp 500 juta s/d 50 miliyar Rp 2,5 miliyar s/d Rp 50 miliyar
Sumber Undang-Undang UMKM

KEBIJAKAN PEMERINTAH
Pemerintah memberikan keberpihakan kepada para pelaku Usaha Keci Dan Menengah (UMKM)
untuk mengangkat kinerja para pelaku UMKM mulai dari pemangkasan suku bunga Kredit Usaha
Rakyat (KUR), memberi bantuan pemasaran dan pelatihan, dan menurunkan pajak UMKM.Pemerintah
memotong aturan pajak penghasilan (PPH) final bagi UMKM dari 1% menjadi 0,5% agar UMKM bisa
lebih cepat naik kelas.Dan kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah adalah berupa sejumlah
peraturan perundang-undangan, yang merupakan paying hukum untuk melindungi,mempersiapkan dan
menjamin kelancaran serta pengembangan para UMKM kita di dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA) (Wiknyo,2015).Beberapa peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk melindungi
UMKM diantaranya UUD 1945 merupakan pondasi dasar hukum di Indonesia Pasal 5 ayat (1), Pasal 20,
Pasal 27 ayat (2), Pasal 33, UU No.9 Tahun 1995, Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia Nomor XVI/MPR-RI/1998 tentang Politik ekonomi dalam rangka Demokrasi Ekonomi, Usaha
Mikro, Kecil dan Mwnengah perlu diberdayakan sebagai bagian integral ekonomi rakyat yang
mempunyai kedudukan,peran untuk mewujudkan struktur perekonomian yang seimbang.

PERAN UMKM
Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam perekonomian dapat dilihat dari : (a)
kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor (b) penyediaan
lapangan kerja yang besar (c) pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan
pemberdayaan masyarakat (d) penciptaan pasar baru dan sumber inovasi ,serta (e) sumbangannya dalam
menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor (KEMEN KUKM,2005). Dapat dilihat peran
UMKM sangat banyak, secara ekonomi, politik dan budaya bahkan usaha mkro kecil dan menengah
memiliki keunggulan dalam bidang yang memanfaatkan sumber daya alam dan padat karya, seperti:
pertanian tanaman pangan, perkebunan, perternakan, perikanan, perdagangan dan restoran. (Adnan
Husada Putra,2017)

PENYERAPAN TENAGA KERJA


Penyerapan tenaga kerja merupakan jumlah tertentu dari tenaga kerja yang digunakan dalam
suatu unit usaha tertentu atau dengan kata lain penyerapan tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang
bekerja dalam suatu unit usaha.(Gusti Marliani,2018).The Organisation for Economic Co-operation and
Development (OECD) menyebutkan bahwa UMKM adalah perusahaan independen yang
memperkerjakan karyawan kurang dari jumlah tertentu.Batasan jumlah ini bervariasi antarnegara, dimana
paling umum UMKM adalah perusahaan yang mempekerjakan karyawan kurang dari 250 karyawan,
seperti di Uni Eropa.Di beberapa negara lain ditetapkan batasan kurang dari 200 karyawan. Di Amerika
Serikat perusahaan yang termasuk UKM yaitu perusahaan dengan jumlah karyawan kurang dari 500
orang.Usaha kecil umumnya adalah usaha yang mempekerjakan karyawan kurang dari 50
karyawan,sementara usaha mikro adalah usaha yang mempekerjakan karyawan paling banyak 10 orang
(OECD,2005). Namun menurut kabar media (Republika,2017) Organisation of Economic Co-operation
and Development (OECD) menunjukan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah menyerap paling
banyak di Indonesia, menyerap sekitar 70,3 % tenaga kerja.

Hasil penelitian (Rowita Hafni dan Ahmad Rozali,2015) menunjukan bahwa peran umkm dalam
penyerapan tenaga kerja sangatlah besar,karena dapat dilihat dari perkembangan UMKM yang terus
menerus mengalami peningatan yang cukup signifikan,hal tersebut juga akan mempengaruhi tingkat
penyerapan tenaga kerja.

PDB
Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Poduct (GDP) adalah nilai pasar semua barang dan jasa
yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu.Menurut Prasetyo (2011:28) Produk Domestik
Bruto (PDB) adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan atau diproduksi oleh seluruh warga pada
suatu wilayah negara yang bersangkutan dalam periode tertentu.Ada dua macam PDB yaitu :
a. PDB harga berlaku: nilai barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam suatu tahun dinilai
menurut harga yang berlaku pada tahun tersebut.
b. PDB dengan harga konstan: nilai barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam suatu tahun
dinilai menurut harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu yang digunakan untuk menilai
barang dan jasa yang dihasilkan pada tahun-tahun lainnya.
Nilai PDB merupakan hasil perkalian antara harga barang yang diproduksi dengan jumlah barang yang
dihasilkan pada periode yang sama (Nur Hasanah Bustam,2013).

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif,dengan analisis deskriptif, studi literature dari
permasalahan yang terkait. Dan sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari
Bank Indonesia (BI), Badan Pusat Statistk, Kementrian Koperasi dan UMKM.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perkembangan UMKM semakin meningkat, sebagian besar usaha di Indonesia merupakan Usaha
Mikro Kecil Dan Menengah.Dapat dilihat dari Tabel 2 Perkembangan jumlah sektor Usaha Mikro Kecil
dan Menengah lebih banyak dibandingkan Usaha Besar,dari data Kementrian Koperasi dan UMKM RI,
pada tahun 2018 jumlah UMKM sudah mencapai 64,194,057 unit sedangkan jumlah UB 5,550 atau 0,01
% dari 99,9 % dari jumlah UMKM.

TABEL 2. PERKEMBANGAN DATA USAHA MIKRO,KECIL,MENENGAH (UMKM) DAN USAHA


BESAR (UB)

Tahun Total Jumlah Unit Pangsa % Total Jumlah Unit Pangsa %


( Usaha Mikro ( Usaha Besar)
Kecil dan
Menengah)
2010 52.769.425 99,9% 4.676 0,01%
2011 54.111.971 99,9% 5.150 0,01%
2012 55.211.396 99,9% 4.952 0,01%
2013 56.539.560 99,9% 4.968 0,01%
2014 57.900.787 99,9% 5.066 0,01%
2015 59.267.759 99,9% 4.987 0,01%
2016 61.656.547 99,9% 5.370 0,01%
2017 62.928.077. 99,9% 5.460 0,01%
2018 64.194.057 99,9% 5,550 0,01%
Sumber Kementrian Koperasi dan UMKM
Berdasarkan Tabel 2 dapat disimpulkan UMKM telah berperan penting dalam Sistem
Perekonoian Indonesia,hal tersebut dikarenakan unit UMKM lebih banyak dan Jumlah UMKM di
Indonesia setiap tahunnya meningkat.Hal ini berpengaruh dalam menopang pertumbuhan ekonomi
Indonesia UMKM dapat menyerap tenaga kerja dan terbukti mengurangi jumlah
pengangguran,penyerapan tenaga kerja membawa dampak yang positif upaya mengatasi kemiskinan di
Indonesia.Dapat di lihat di Tabel 3 UMKM sejak krisis ekonomi menyerap sekitar 107 juta tenaga kerja
dan tahun 2018 Menganalisis dari data Kementrian Koperasi dan UMKM tercatat 116.978.631 tenaga
kerja.

TABEL 3. PERKEMBANGAN DATA TENAGA KERJA USAHA MIKRO,KECIL,MENENGAH


(UMKM) DAN USAHA BESAR (UB)

Tahun Total Jumlah Pangsa % Total Jumlah Pangsa %


Tenaga Kerja Tenaga Kerja
( Usaha Mikro ( Usaha Besar)
Kecil dan
Menengah)
2010 96.193.623 97,28% 2.692.374 2,72%
2011 98.238.913 97,27% 2.753.049 2,73%
2012 101.722.458 97,24% 2.891.224 2,76%
2013 107.657.509 97,16% 3.150.645 2,84%
2014 114.144.082 96,99% 3.537.162 3.01%
2015 123.229.387 96,71% 1.501.677 3,29%
2016 112.828.610 97,04% 3.444.746 2,96%
2017 116.431.224 96,82 % 3.586.769 2,98%
2018 116.978.631 97,00 % 3.619.507 3,00%
Sumber Kementrian Koperasi dan UMKM

Indonesia memiliki populasi penduduk terbesar ke empat di Dunia dengan jumlah penduduk
secara data Ditjen Dukcapil pada Triwulan 2018 mencapai 263,9 juta Penduduk.Pengangguran masih
menjadi masalah perekonomian Indonesia, walaupun Usaha Mikro Kecil Dan Menengah belum dapat
sepenuhnya mengatasi pengangguran, namun UMKM sangat berpengaruh dalam penyerapan tenaga
kerja.UMKM mampu menyerap banyak tenaga kerja di Indonesia, di lihat di Tabel 3 UMKM setiap
tahunnya mengalami penaikan walaupun setelah mengalmi kenaikan penyerapan tenaga kerja yang sangat
pesat pada tahun 2015 sebanyak 123.229.387 dan di tahun 2016 mengalami penurunan, akan tetapi di
tahun selanjutnya stabil mengalami kenaikan kembali.Sejauh ini UMKM menyerap tenaga kerja sebanyak
kurang lebih 116.978.631 tenaga kerja, sementara Usaha Besar sebanyak 3.619.507 tenaga kerja.Dari data
angka tersebut UMKM belum dapat sepenuhnya menjadi solusi dari ketenaga kerjaan di Indonesia yang
demikian komplek hal tersebut karena UMKM memiliki tingkat upah yang murah.Minimnya modal usaha
mengakibatkan para pengusaha tidak bisa menaikan jumlah produksinya untuk mencapai omzet lebih
banyak dan menjadi salah satu penyebab UMKM memiliki tingkat upah yang tidak produktif dan upah
yang murah.

Dengan Meningkatkan tenaga kerja sektor UMKM akan menyebabkan peningkatan dalam
Pendapatan Nasional (Lies Maria H dan Devi Agustien,2019). UMKM memiliki kontribusi besar
terhadap Pendapatan Nasional, Berikut data pertumbuhan UMKM terhadap PDB di Tabel 4.

TABEL 4. DATA PERTUMBUHAN UMKM TERHADAP PDB.


TAHUN PDB ATAS PANGSA % PDB ATAS PANGSA %
DASAR HARGA DASAR NILAI
BERLAKU KONSTAN

2010 2.969.346,2 56,18% 1.212.599,3 58,05%


2011 3.411.574,7 56,22% 1.282.571,8 57,83%
2012 4.321.830,0 59,05% 1.369.326,0 57,60%
2013 4.869.568,1 58,08% 1.451.460,2 57,48%
2014 5.440.007,9 60,34% 1.536.918,8 57,56%
2015 6.228.285,0 61,41% 1.655.430,0 57,75%
2016 7.009.283,0 59,84 5.171.063,6 57,17%
2017 7.704.635,0 60,00 5.425.414,7 57,08%
2018 8,573.895,3 61,07 5.721.148,1 57,24%
Sumber Kementrian Koperasi dan UMKM

Berdasarkan Tabel 4 menunjukan UMKM menyumbang terhadap PDB mengalami naik turun
dari tahun 2010 sampai 2015 memiliki kenaikan dari 56,18% sampai 61,41% sedangkan pada tahun 2016
mengalami penurunan yaitu 59,84% tetapi mengalami kenaikan kembali di tahun 2017
60,00%,selanjutnya pada tahun 2018 UMKM menyumbang hingga Rp. 8,573.895,3 ke PDB Indonesia
(atas dasar hrga berlaku).Dari data tersebut UMKM masih memerlukan dukungan dari pemerintah dan
perlu perhatian.Dengan menyalurkan dana tambahan,mendampingi umkm platprom digital dan pasar
ekspor.Upaya tersebut untuk meningkatkan pertumbuhan PDB di Indonesia.

KESIMPULAN
UMKM telah berkembang pesat, Usaha Mikro,Kecil, dan Menengah di Indonesia memegang
peran yang cukup besar dalam pertumbuhan dan perkembangan perekonomian Indonesia.UMKM mampu
menyerap banyak tenaga kerja dari penduduk Indonesia bahkan UMKM berkontribusi besar terhadap
Produk Domestik Bruto (PDB) nasional maupun ekspor.Terlepas dari Perkembangan Usaha MIkro,Kecil
dan menengah yang semakin baik dari tahun ke tahun, UMKM masih mempunyai masalah eksternal
maupun internal, UMKM memerlukan dukungan Pemerintah untuk menyelesaikan masalah tersebut
salah satunya dengan cara memberikan modal tambahan, percepatan perizinan, bunga pinjaman ringan,
dan perluas akses pasar.Selain Pemeintah, untuk meningkatkan sektor UMKM diperlukan para pelaku
UMKM (Masyarakat) agar mengembangkan jiwa kewirausahaannya dan menumbuhkan rasa semangat
untuk usaha yang dilakukannya lebih maju dan lebih baik, guna untuk bekerjasama dalam meningkatkan
UMKM di Indonesia.

SARAN
1. Diharapkan Pemerintah sebaiknya lebih memperhatikan UMKM dan memberi bantuan berupa
Dana Modal, maupun dalam hal perizinan sebaiknya lebih dipercepat, agar UMKM dapat
meningkat usahanya dan mampu memberikan kontribusi besar pada PDB
2. Kepada pelaku UMKM diharapkan lebih aktif dan inovatif dalam strategi pemasaran agar mampu
menguasai pasar domestik dan mampu bersaing secara global.

Anda mungkin juga menyukai