Anda di halaman 1dari 7

KINERJA UKM DI INDONESIA

NAMA-NAMA KELOMPOK
1. Ferdiana Laia (2320103)  
2. Agus iman Gea (232003)  
3. Ester seniati Zebua (2320087)
4. Joni putra Bate’e (2320141)
5. Natalia minarti (2320196)
6. Marlansyah putra Draha (2319312)
7. Apriani Gea (2320022)
8. Iwarman Waruwu (2320137)
9. Berkat emanuael Hulu

Dosen Pengampung
Peringatan Harefa, S.E.,M.M
KONTRIBUSI UKM TERHADAP KESEMPATAN
KERJA DAN PDB
Pada dasarnya, UKM sudah diatur di dalam Undang-Undang No 20
Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Pasal 1 Ayat 2,
yang berbunyi “Úsaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari
usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil.”
UKM berperan dalam memperluas kesempatan kerja dan penyerapan
tenaga kerja. Peran vital UKM akan terasa dalam pembentukan PDB (Produk
Domestik Bruto). Peran UKM tidak hanya bisa dirasakan di negara
berkembang, melainkan di negara maju. UKM dapat menyerap banyak tenaga
kerja, lebih banyak dibanding usaha besar. Kontribusi UKM dalam PDB juga
lebih besar dibanding usaha skala besar. Kontribusi terhadap PDB mencapai
61.07% atau senilai Rp 8.573,89 triliun. UKM dan UMKM juga dapat
menyerap 97% dari total tenaga kerja dan menghimpun 60.4% dari total
investasi.
FUNGSI DAN ASPEK UKM DI INDONESIA
Terdapat beberapa fungsi utama UKM dalam menggerakan ekonomi Indonesia, yaitu
 Sektor UKM sebagai penyedia lapangan kerja bagi jutaan orang yang tidak
tertampung di sektor formal,
 Sektor UKM mempunyai kontribusi terhadap pembentukan Produk Domestik
Bruto (PDB), dan
 Sektor UKM sebagai sumber penghasil devisa negara melalui ekspor berbagai
jenis produk yang dihasilkan sektor ini.
Kinerja UKM di Indonesia dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu
Nilai tambah,
Unit usaha, tenaga kerja dan produktivitas,
Nilai eksport
PERKEMBANGAN UKM DAN PERMASALAHANNYA

Pengembangan UKM memiliki peran penting dalam pengembangan usaha


indonesia.
 Dilihat dari perkembangannya yang signifikan peran UKM juga sebagai
penyumbang PDB terbesar diindonesia. Pada tahun 2007 hingga tahun 2012
menunjukan peningkatan jumlah PDB UKM dari Rp 2,107,868.10 menjadi Rp
4,869,568.10 milyar.
 
Permasalahan dan penyebab kegagalan dari Usaha Kecil Menengah
Sulistyo (Permasalah usaha kecil dan menengah dengan basis ekonomi
kerakyatan) menyatakan bahwa secara umum permasalahan yang dihadapi
oleh sebagian besar contoh nya UKM di kabupaten malang adalah sebagai
berikut : a.Masalah faktor internal UKM Kurangnya permodalan Modal
sebagai faktor utama yang amat diperlukan dalam pengembangan suatu untuk
unit usaha. Sumber Daya Manusia (SDM) Yang Terbatas.
FACTOR-FAKTOR UKM DALAM PENENTUAN
PENGHASILAN USAHA

Ada beberapa factor UKM dalam penentuan keberhasilan usaha yaitu, sebagai
berik:
 Kemapuan mengembangkan dan mengimplementasikan rencana
perusahaan, baik  jangka pendek maupun panjang
 Kapabilitas dan kompotensi manajemen.
 Perusahaan dapat memenuhi kebutuhan modal untuk menjalankan usaha.
Ditengah krisis global yang melanda dunia tahun 2008-2009, indonesia
menjadi salah satu negara korban krisis global, walaupun kita telah belajar
dari pengalaman sebelumnya bahwa sektor UKM dalam menghadapi era
krisis global
 Tidak adanya pembagian tugas yang jelas antara bidang administrasi dan
operasi.
JENIS-JENIS UKM DI INDONESIA

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, UKM atau Usaha Kecil


Menengah dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu Mikro, Kecil, dan Menengah.
 Usaha Mikro

Usaha Mikro adalah usaha yang dimiliki oleh perorangan dan badan usaha milik
perorangan. Usaha Mikro memiliki aset maksimal Rp 50 juta (tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha). Usaha Mikro punya omset maksimal Rp 300 juta per tahun.
 Usaha Kecil

Usaha Kecil adalah usaha yang berdiri sendiri, bukan anak usaha atau cabang dari
usaha menengah atau besar. Usaha Kecil memiliki aset senilai Rp 50 juta sampai Rp
500 juta, di luar tanah dan bangunan. Hasil penjualan mencapai Rp 300 juta sampai Rp
2.5 miliar per tahun.
 Usaha Menengah

Usaha menengah juga dimiliki oleh perorangan atau badan usaha milik pribadi.
Usaha ini juga bukan cabang atau anak usaha perusahaan lain. Jumlah aset yang
dimiliki Usaha Menengah senilai Rp 500 juta sampai Rp 10 miliar. Sedangkan untuk
omset atau penjualan yang didapatkan sebesar Rp 2.5 miliar sampai 50 miliar per
tahun.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai