Anda di halaman 1dari 26

Peranan UKM Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Posted: Maret 12, 2012 in tulisan Heri yang lainnya,,click this

Abstrak

Pada pasca krisis tahun 1997 di Indonesia, UKM dapat membuktikan bahwa sektor ini dapat menjadi
tumpuan bagi perekonomian nasional. Hal ini dikarenakan UKM mampu bertahan dibandingkan dengan
usaha besar yang cenderung mengalami keterpurukan. Hal tersebut dibuktikan dengan semakin
bertambahnya jumlah UKM setiap tahunnya. Pada tahun 2005 jumlah unit UKM sebanyak 47,1 juta unit
dengan proporsi 99,9 persen dari total unit usaha yang ada di Indonesia dan pada tahun 2006 jumlah
UKM meningkat menjadi sebanyak 48,9 juta unit. Seiring dengan peningkatan jumlah usaha UKM, maka
turut meningkatkan jumlah tenaga kerja yang diserap. Pada tahun 2005, jumlah tenaga kerja yang
diserap UKM sebanyak 83,2 juta jiwa kemudian meningkat pada tahun 2006 menjadi sebanyak 85,4 juta
jiwa. UKM menyerap 96,18 persen dari seluruh tenaga kerja di Indonesia (BPS, 2007). Posisi tersebut
menunjukan bahwa UKM berpotensi menjadi wadah pemberdayaan masyarakat dan penggerak
dinamika perekonomian.

Akan tetapi disisi lain, terdapat hambatan internal dan eksternal dari UKM. Sehingga hal tersebut
mengakibatkan produktivitas UKM sangat rendah dalam menciptakan nilai tambah. Hal ini dapat dilihat
dari sumbangannya terhadap PDB yang belum cukup tinggi. Meskipun secara unit usaha merupakan
usaha yang dominan di Indonesia, akan tetapi sektor ini masih kalah bersaing dengan usaha besar yang
jumlahnya sangat sedikit, akan tetapi sumbangannya terhadap PDB sangat besar. Dalam menyikapi hal
ini, strategi pengembangan UKM yang dikaji yaitu dari sisi perbankan melalui bantuan keuangan.
Lembaga keuangan dalam sektor perbankan mempunyai fungsi sebagai intermediasi dalam aktifitas
suatu perekonomian. Hal tersebut ditinjau dengan adanya Kredit Usaha Kecil (KUK) melalui Kredit Modal
Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI). Jika fungsi dari kredit ini berjalan cukup baik maka hal tersebut
dapat menciptakan nilai tambah. Sehingga dalam penelitian ini akan dilihat sejauh mana strategi
pengembangan UKM dapat mempengaruhi kinerja UKM dari sisi penyerapan tenaga kerja. Selain itu,
dilihat bagaimana peranan UKM terhadap pertumbuhan ekonomi.

1. Pendahuluan
Krisis ekonomi merupakan musibah yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi yang melamban.
Pertumbuhan ekonomi yang melamban. Pertumbuhan ekonomi yang melamban bukan berakar pada
masalah karena kelemahan pada sector moneter dan keuangan saja, melainkan pada tidak kuatnya
struktur sector ekonomi di riel dalam menghadapi gejolak dari luar (external shock) atau gejolak dari
dalam (internal shock). Sebelum krisis prioritas industry pemerintah lebih memprioritaskan untuk
mendahulukan industry hulu namun mengabaikan industry hilir. Ada semacam statement bahwa kalau
industry hulu terbangun maka industry hilir akan mengikuti. Namun dalam kenyataanya pemerintah
mengabaikan konsep membangun industry hilir yang dapat dilaksanakan

Sementara itu industry industry besar yang terbangun tetap rawan gejolak luar tersebut tidak memiliki
suatu keterkaitan yang kuat baik kebelakang penyediaan imput (backward linkage) maupun
kedepan(forward linkage). Terlambatnya dipromosikan UMKM dalam program membangun industry
hilir dan pemihakan pemerintah terhadap pengembangan usaha besar berakibat peran yang menonjol
pada usaha besar. Dengan terlambatnya dipromosikan industry hilir terjadi kepincangan yang cukup
parah ketika krisis asia melanda ekonomi. Ketika terjadi krisis industry besar mengahadapi masalah
serius sedangkan UMKM bekerja menurut ritme keunggulannya. Dua pola pertumbuhan industry
berbeda karena antara lain mengunakan bahan baku bersumber dari dalam negeri, pemakaian tenaga
kerja dengan upah yang rendah dan relative cepat bergerak kearah penyesuaian pemakaian bahan baku
dan berorientasi pasar.

Ketiga faktor diatas menempatkan UKM disalah satu pihak mampu menunjukkan diri menjadi usaha
yang memiliki keunggulam daya saing dan dinamika dalam pertumbuhan ekonomi bahkan para ahli
melihat kenyataan dan berpendapat bahwa proses pemulihan ekonomi yang ditunjang oleh
meningkatnya peran UKM secara signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan terpisahnya faktor
pengerak UKM dari industry besar merupakan suatu kerapuhan dalam struktur industry yang yang ada
sekarang. Hal ini menjadi buktiatas potensi UKM dalam pemulihan krisis ekonomi, yang muncul akibat
kemampuannya untuk secara cepat mengubah dan mengalihkan pasar input outputnya dari input yang
mahal ke yang secara relative lebih murah.hal inilah menjadi menunjukkan bahwa selain sebagai
penangkal krisis juga memiliki peeran yang sangat strategis dalam ekonomi suatu negara.

Pada pasca krisis tahun 1997 di Indonesia, UKM dapat membuktikan bahwa sektor ini dapat menjadi
tumpuan bagi perekonomian nasional. Hal ini dikarenakan UKM mampu bertahan dibandingkan dengan
usaha besar lainnya yang cenderung mengalami keterpurukan. Hal tersebut dibuktikan dengan semakin
bertambahnya jumlah UKM setiap tahunnya. Usaha skala kecil dan menengah (UKM) di negara
berkembang hampir selalu merupakan kegiatan ekonomi yang terbesar dalam jumlah dan
kemampuannya dalam menyerap tenaga kerja. Begitu pula dengan kondisi yang ada di Indonesia,
meskipun dalam ukuran sumbangan terhadap PDB belum cukup tinggi, sektor ini dapat tetap menjadi
tumpuan bagi stabilitas ekonomi nasional. Sehingga perannya diharapkan dapat menciptakan
kesejahteraan kepada masyarakat Indonesia.

2. Pembahasan

2.1 Pengertian UKM

Usaha Kecil didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah
tangga maupun suatu badan bertujuan untuk memproduksi barang atau jasa untuk diperniagakan
secara komersial dan mempunyai omzet penjualan sebesar 1 (satu) miliar rupiah atau kurang.
Sementara Usaha Menengah didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan
atau rumah tangga maupun suatu badan bertujuan untuk memproduksi barang atau jasa untuk
diperniagakan secara komersial dan mempunyai omzet penjualan lebih dari 1 (satu) miliar.

Menurut Departemen Perindustrian (1993) UMKM didefinisikan sebagai perusahaan yang dimiliki oleh
Warga Negara Indonesia (WNI), memiliki total asset tidak lebih dari Rp 600 juta (diluar area perumahan
dan perkebunan). Sedangkan definisi yang digunakan oleh Biro Pusat Statistik (BPS) lebih mengarah
pada skala usaha dan jumlah tenaga kerja yang diserap. Usaha kecil menggunakan kurang dari lima
orang karyawan, sedangkan usaha skala menengah menyerap antara 5-19 tenaga kerja.

Ciri-ciri perusahaan kecil dan menengah di Indonesia, secara umum adalah:

Manajemen berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang tegas antara pemilik dengan
pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola dalamUKM.

Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal.

Daerah operasinya umumnya lokal, walaupun terdapat juga UKM yang memiliki orientasi luar negeri,
berupa ekspor ke negara-negara mitra perdagangan.

Ukuran perusahaan, baik dari segi total aset, jumlah karyawan, dan sarana prasarana yang kecil.

Usaha Kecil Menengah tidak saja memiliki kekuatan dalam ekonomi, namun juga kelemahan, berikut ini
diringkas dalam bentuk tabel:
Tabel 1. Kekuatan dan Kelemahan UKM

Kekuatan Kelemahan

KEBEBASAN UNTUK BERTINDAK

MENYESUAIKAN KEPADA KEBUTUHAN SETEMPAT

PERAN SERTA DALAMMELAKUKAN USAHA/TINDAKAN RELATIF LEMAH DALAM

SPESIALISASI

MODAL DALAMPENGEMBANGAN

TERBATAS

SULIT UNTUK MENDAPAT KARYAWAN YANG CAKAP

Pandangan umum bahwa UKM itu memiliki sifat dan jiwa entrepreneurship (kewiraswastaan) adalah
kurang tepat. Ada sub kelompok UKM yang memiliki sifat entrepreneurship tetapi ada pula yang tidak
menunjukkan sifat tersebut. Dengan menggunakan kriteria entrepreneurship maka kita dapat membagi
UKM dalam empat bagian, yakni :

(1) Livelihood Activities


UKM yang masuk kategori ini pada umumnya bertujuan mencari kesempatan kerja untuk mencari
nafkah. Para pelaku dikelompok ini tidak memiliki jiwa entrepreneurship. Kelompok ini disebut sebagai
sektor informal. Di Indonesia jumlah UKM kategori ini adalah yang terbesar.

(2) Micro enterprise

UKM ini lebih bersifat artisan (pengrajin) dan tidak bersifat entrepreneurship (kewiraswastaan).
Jumlah UKM ini di Indonesia juga relatif besar.

(3) Small Dynamic Enterprises

UKM ini yang sering memiliki jiwa entrepreneurship. Banyak pengusaha skala menengah dan besar yang
tadinya berasal dari kategori ini. Kalau dibina dengan baik maka sebagian dari UKM kategori ini akan
masuk ke kategori empat. Jumlah kelompok UKM ini jauh lebih kecil dari jumlah UKM yang masuk
kategori satu dan dua. Kelompok UKM ini sudah bisa menerima pekerjaan sub-kontrak dan ekspor.

(4) Fast Moving Enterprises

Ini adalah UKM tulen yang memilki jiwa entrepreneurship yang sejati. Dari kelompok ini kemudian akan
muncul usaha skala menengah dan besar. Kelompok ini jumlahnya juga lebih sedikit dari UKM kategori
satu dan dua.

2.2 UKM Kebal Terhadap Krisis

Usaha Kecil, dan Menengah (UKM) memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Karena
dengan UKM ini, pengangguran akibat angkatan kerja yang tidak terserap dalam dunia kerja menjadi
berkurang.

Sektor UKM telah dipromosikan dan dijadikan sebagai agenda utama pembangunan ekonomi Indonesia.
Sektor UKM telah terbukti tangguh, ketika terjadi Krisis Ekonomi 1998, hanya sektor UKM yang bertahan
dari kolapsnya ekonomi, sementara sektor yang lebih besar justru tumbang oleh krisis. Mudradjad
Kuncoro dalam Harian Bisnis Indonesia pada tanggal 21 Oktober 2008 mengemukakan bahwa UKM
terbukti tahan terhadap krisis dan mampu survive karena, pertama, tidak memiliki utang luar negeri.
Kedua, tidak banyak utang ke perbankan karena mereka dianggap unbankable. Ketiga, menggunakan
input lokal. Keempat, berorientasi ekspor. Selama 1997-2006, jumlah perusahaan berskala UKM
mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha di Indonesia. Sumbangan UKM terhadap produk domestik
bruto mencapai 54%-57%. Sumbangan UKM terhadap penyerapan tenaga kerja sekitar 96%. Sebanyak
91% UKM melakukan kegiatan ekspor melalui pihak ketiga eksportir/pedagang perantara. Hanya 8,8%
yang berhubungan langsung dengan pembeli/importir di luar negeri.1

kualitas jasa juga dapat dimaksimalkan dengan adanya penguasaan teknologi. Penguasaan teknologi ini
dapat memberikan kontribusi positif dalam pengelolaan, sehingga organisasi dapat lebih terkontrol
dengan mudah. Oleh sebab itu, organisasi harus selalu mengikuti dinamika perubahan teknologi yang
terjadi

Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu bagian penting dalam membangun
perekonomian suatu negara ataupun daerah, tidak terkecuali di Indonesia. Usaha mikro krcil menengah
menjadi salah satu prioritas dalam agenda pembangunan di Indonesia hal ini terbukti dari bertahannya
sector UKM saat terjadi krisis hebat tahun1998, bila dibandingkan dengan sector lain yang lebih besar
justru tidak mampu bertahan dengan adanya krisis. Mudradjad Kuncoro dalam Harian Bisnis Indonesia
pada tanggal 21 Oktober 2008 mengemukakan bahwa UKM terbukti tahan terhadap krisis dan mampu
survive karena, pertama, tidak memiliki utang luar negeri. Kedua, tidak banyak utang ke perbankan
karena mereka dianggap unbankable. Ketiga,menggunakan input lokal. Keempat, berorientasi ekspor.

Pada masa krisis ekonomi yang berkepanjangan, UKM dapat bertahan dan mempunyai potensi untuk
berkembang. Dengan demikian UKM dapat dijadikan andalan untuk masa yang akan datang dan harus
didukung dengan kebijakan-kebijakan yang kondusif, serta persoalan-persoalan yang menghambat
usaha-usaha pemberdayaan UKM harus dihilangkan. Konstitusi kebijakan ekonomi Pemerintah harus
menempatkan UKM sebagai prioritas utama dalam pemulihan ekonomi, untuk membuka kesempatan
kerja dan mengurangi jumlah pengangguran.

Sebagai gambaran, kendati sumbangannya dalam output nasional (PDRB) hanya 56,7 persen
dan dalam ekspor nonmigas hanya 15 persen, namun UKM memberi kontribusi sekitar 99 persen
dalam jumlah badan usaha di Indonesia serta mempunyai andil 99,6 persen dalam penyerapan tenaga
kerja (Kompas, 14/12/2001). Namun, dalam kenyataannya selama ini UKM kurang mendapatkan
perhatian. Dapat dikatakan bahwa kesadaran akan pentingnya UKM dapat dikatakan barulah muncul
belakangan ini saja.
Dilihat dari pembinaan yang efektif maka sebaiknya pemerintah memusatkan perhatiannya pada UKM
kategori tiga dan empat. Kelompok ini juga dapat menyerap materi pelatihan. Tujuan pembinaan
terhadap UKM kategori tiga dan empat adalah untuk mengembangkan mereka menjadi usaha sekala
menengah. Secara konseptual penulis menganggap ada dua faktor kunci yang bersifat internal yang
harus diperhatikan dalam proses pembinaan UKM. Pertama, sumber daya manusia (SDM), kemampuan
untuk meningkatkan kualitas SDM baik atas upaya sendiri atau ajakan pihak luar. Selain itu dalam SDM
juga penting untuk memperhatikan etos kerja dan mempertajam naluri bisnis. Kedua, manajemen,
pengertian manajemen dalam praktek bisnis meliputi tiga aspek yakni berpikir, bertindak, dan
pengawasan.

Dapat dilihat dari statistik yang dikeluarkan oleh UKM, bahwa 5 sektor yang memiliki porsi terbesar
adalah UKM yang terkait dengan industri makanan dan minuman. Sektor ini membentuk rantai makanan
yang berupa input bahan baku dan output jadi makanan dan minuman. Industri Pertanian, Peternakan,
Kehutanan, dan Perikanan menyumbang bahan baku untuk pembuatan makanan dan minuman,
sementara Industri Perdagangan, Hotel, dan Restoran menjual makanan dan minuman jadi hasil
pengolahan dari industry sebelumnya. Sehingga jika ditotal, sektor makanan dan minuman memiliki
proporsi unit usaha UKM lebih dari 80%.

Alasan-alasan UKM bisa bertahan dan cenderung meningkat jumlahnya pada masa krisis adalah :

1. Sebagian besar UKM memperoduksi barang konsumsi dan jasa-jasa dengan elastitas permintaan
terhadap pendapatan yang rendah, maka tingkat pendapatan rata-rata masyarakat tidak banyak
berpengaruh terhadap permintaan barang yang dihasilkan. Sebaliknya kenaikan tingkat pendapatan juga
tidak berpengaruh pada permintaan.

2. Sebagian besar UKM tidak mendapat modal dari bank. Implikasinya keterpurukan sektor perbankan
dan naiknya suku bunga, tidak banyak mempengaruhi sektor ini. Berbeda dengan sektor perbankan
bermasalah, maka UKM ikut terganggu kegiatan usahanya. Sedangkan usaha berkala besar dapat
bertahan. Di Indonesia, UKM mempergunakan modal sendiri dari tabungan dan aksesnya terhadap
perbankan sangat rendah.

3. UKM mempunyai modal yang terbatas dan pasar yang bersaing, dampaknya UKM mempunyai
spesialisasi produksi yang ketat. Hal ini memungkinkan UKM mudah untuk pindah dari usaha yang satu
ke usaha lain, hambatan keluar-masuk tidak ada.
4. Reformasi menghapuskan hambatan-hambatan di pasar, proteksi industri hulu dihilangkan, UKM
mempunyai pilihan lebih banyak dalam pengadaan bahan baku. Akibatnya biaya produksi turun dan
efisiensi meningkat. Tetapi karena bersamaan dengan terjadinya krisis ekonomi, maka pengaruhnya
tidak terlalu besar.

5. Dengan adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan menyebabkan sektor formal banyak
memberhentikan pekerja-pekerjanya. Para penganggur tersebut memasuki sektor informal, melakukan
kegiatan usaha yang umumnya berskala kecil, akibatnya jumlah UKM meningkat.

Mudradjad Kuncoro mengatakan bahwa dua langkah strategis yang bisa diusulkan untuk pengembangan
sektor UKM, yaitu demand pull strategy dan supply push strategy. Demand pull strategy mencakup
strategi perkuatan sisi permintaan, yang bisa dilakukan dengan perbaikan iklim bisnis, fasilitasi
mendapatkan HAKI (paten), fasilitasi pemasarandomestik dan luar negeri, dan menyediakan peluang
pasar. Langkah strategis lainnya adalah supply push strategy yang mencakup strategi pendorong sisi
penawaran. Ini bisa dilakukan dengan ketersediaan bahan baku, dukungan permodalan, bantuan
teknologi/ mesin/alat, dan peningkatan kemampuan SDM. Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia
UKM selalu digambarkan sebagai sektor yang mempunyai peranan yang penting, karena sebagian besar
jumlah penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik disektor
tradisional maupun modern. Peranan usaha kecil tersebut menjadi bagian yang diutamakan dalam
setiap perencanaan tahapan pembangunan yang dikelola oleh dua departemen. 1. Departemen
Perindustrian dan Perdagangan; 2. Departemen Koperasi dan UKM, namun demikian usaha
pengembangan yang telah dilaksanakan masih belum memuaskan hasilnya, karena pada kenyataannya
kemajuan UKM sangat kecil dibandingkan dengan kemajuan yang sudah dicapai usaha besar.
Pelaksanaan kebijaksanaan UKM oleh pemerintah selama Orde Baru, sedikit saja yang dilaksanakan,
lebih banyak hanya merupakan semboyan saja, sehingga hasilnya sangat tidak memuaskan. Pemerintah
lebih berpihak pada pengusaha besar hampir disemua sektor, antara lain : perdagangan, perbankan,
kehutanan, pertanian dan industri. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, karena semakin
terbukanya pasar didalam negeri, merupakan ancaman bagi UKM dengan semakin banyaknya barang
dan jasa yang masuk dari luar dampak globalisasi. Oleh karena itu pembinaan dan pengembangan UKM
saat ini dirasakan semakin mendesak dan sangat strategis untuk mengangkat perekonomian rakyat,
maka kemandirian UKM dapat tercapai dimasa mendatang .

2.3 PERANAN UKM DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KESEMPATAN KERJA


Peranan UMKM terlihat cukup jelas pasca krisis ekonomi, yang dapat dilihat dari besaran pertambahan
nilai PDB, pada periode 1998 2002 yang relative netral dari intervensi pemerintah dalam
pengembangan sector sector perekonmian karena kemampuan pemerintah yang relative terbatas,
sector yang menunjukkan pertambahan PDB terbesar berasal dari industry kecil, kemudian diikuti
industry menengah dan besar. Hal ini mengindikasikan bahwa UKM mampu dan berpotensi untuk
mewujudkan pertumbuhan ekonomi pada masa akan dating.

Dari aspek penyerapan tenaga kerja, sector pertanian secara absolute memiliki kontribusi lebih besar
dari pada sector pertambangan, sector industry pengolahan dan sector industry jasa. Arah
perkembangan ekonomi seperti ini akan menimbulkan kesenjangan pendapatan pendapatan yang
semakin mendalam antara sector yang menghasilkan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dan menyerap
tenaga kerja lebih sedikit.

2.4 PERAN UMKM DALAM PENCIPTAAN DEVISA NEGARA

UKM juga berkontribusi terhadap penerimaan ekspor, walaupun kontribusi UKM jauh lebih kecil jika dibandingkan
dengan kontribusi usaha besar (table 5.1). pada tahun 2005 nilai ekspor usaha kecil mencapai 27.700 milyar dan
menciptakan peranan sebesar 4,86 persen terhadap total ekspor. Padahal pada tahun 2002 nilai ekspor skala usaha
yang sama sebesar 20.496 milyar dan menciptakan peranan sebesar 5,13% terhadap total ekspor. Artinya terjadi
peningkatan pada nilai walaupun peranan ekspor pada UK sedikit mengalami penurun. Untuk UM, nilai ekspor UM
juga meningkat dari 66,821 milyar di tahu 2002 (16,74%) naik menjadi 81.429 milyar dengan peranan yang
mengalami penurunan yang mengalami penurunan yaitu sebesar 14,30% ditahun 2005.

Berdasarkan distribusi pendapatan ekspor menurut skala usaha (table 5.2), maka periode 2003 2005 sektor
pengerak ekspor terbesar secara total adalah industry pengolahan, dan penyumbang ekspor terkecil adalah sector
pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan. Khusus pada UK, penymbang terbesar ekspor ekspor nonmigas
adalah sector industry pengolahan yang diikuti oleh sector pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan dan
terakhir adalah sector pertambangan dan penggalian. Sedangkan untuk UM sumbangan terbesar terhadap ekspor
adalah sector industry pengolahan.

Table 5.1 perkembangan Ekspor Non Migas Menurut Skala Usaha Tahun 2002 2005

Merintis Usaha Studio Foto? Jangan


Lewatkan 7 Langkah ini
USAHA STUDIO FOTO
28/11/2015 webbisniscom ide Bisnis 0

Merintis usaha studio foto bisa menjadi satu cara untuk membisniskan hobi, khususnya bagi mereka yang
memiliki hobi fotografi. Usaha ini bisa dirintis mulai dari bisnis kecil-kecilan dengan peralatan secukupnya
atau bisa juga dengan membuat usaha tingkat menengah maupun besar yang dilengkapi dengan berbagai
peralatan fotografi canggih.

Memang, semakin besar usaha yang dirintis maka akan membutuhkan biaya yang lebih banyak, apalagi saat ini
harga perlalatan dan perlengkapan fotografi dengan kualitas yang terbaik harganya juga tidak murah. Mulai
dari peralatan pokok seperti kamera, aneka lampu, background foto, maupun biaya sewa tempat untuk merintis
usaha studio foto.

Untuk merintis usaha studio foto, sebenarnya kebutuhan peralatannya juga hampir sama dengan kebutuhan
ketika akan merintis usaha foto pernikahan. Perbedaannya hanya terletak pada kebutuhan sarana perlengkapan
pemotretan yang lebih banyak dan juga jenis layanan yang akan dijalankan. Maka sudah sewajarnya jika
mereka yang merintis usaha studio foto juga akan melayani jasa pemotretan untuk kebutuhan pernikahan.
(baca juga : Usaha Foto Pernikahan, Modal Minimal Hasil Maksimal)

7 langkah strategis merintis usaha studio foto :


1. Menentukan jenis produk dan layanan studio foto
Merintis Usaha Studio Foto (ilustrasi)/CC BY/Louish Pixel

Menentukan jenis produk dan layanan fotografi sejak awal, menjadi salah satu hal penting dalam merintis
usaha studio foto. Dengan adanya produk dan layanan yang telah ditentukan secara jelas, maka kita akan
semakin mudah dalam melakukan berbagai aktivitas, khususnya promosi.

Untuk dapat menentukan jenis produk dan layanan secara tepat, bisa dilakukan dengan cara riset pasar
terhadap target market dimana studio foto tersebut dirintis. Dari hasil riset pasar inilah akan bisa ditentukan
produk dan layanan apa saja yang bisa dijalankan. (baca juga : Tips Agar Produk Baru Siap Bersaing di
Pasaran)

Pada umumnya, seseorang merintis usaha studio foto dia sudah mempunyai gambaran tentang apa yang akan
dikerjakan. Beberapa contoh layanan jasa di usaha studio foto ini misalnya jasa cetak foto, pemotretan pas foto
untuk dokumen resmi, foto dokumentasi event, dokumentasi pernikahan, jasa foto prewedding, pembuatan foto
produk, foto model, retouchfoto, digital imaging, dan lain sebagainya.

Selain melayani jasa fotografi, biasanya beberapa studio foto juga akan menjual berbagai perlengkapan dan
aksesoris fotografi, misalanya jual-beli kamera dan lensa second, menjualmemorycard, tripod, lampu, album
foto, pigura foto, dan lain-lain. Bahkan beberapa studio foto ada juga yang melayani jasa fotocopy dan
penjilidan.
Tak hanya sebatas pada jenis produk dan layanan yang sudah disebutkan diatas, beberapa studio foto yang
kreatif juga melayani produksi beberapa barang yang masih ada kaitannya dengan fotografi, misalnya
pembuatan kartu nama yang ada fotonya, membuat kalender, mug, gantungan kunci dan lain-lain.

Adanya beraneka ragam produk yang ditawarkan ini seringkali digunakan untuk menembak pasar yang sama
dengan varian produk yang berbeda.

Untuk dapat menentukan jenis produk dan layanan studio foto memang tidak mudah. Oleh karena itu harus
disesuaikan dengan kondisi modal yang ada.

Tidak harus semua dilakukan dan dijual dalam studio foto, karena beberapa studio yang memiliki omset besar
seringkali justru karena dia fokus pada salah satu atau beberapa produk layanan. Misalnya studio foto yang
khusus melayani foto-foto produk, khusus melayani wedding, dan lain sebagainya.

Apapun jenis layanan dan produk yang akan dijual di pasaran, pastikan produk dan layanan tersebut adalah
yang terbaik dan telah disesuaikan dengan target pasar yang dituju. (Baca juga : Strategi Menentukan Target
Pasar Secara Tepat)

2. Menetapkan harga produk dan layanan

Menetapkan harga layanan fotografi sangat penting (Ilustrasi)/CC BY/Adam Cohn


Hingga saat ini, harga masih menjadi satu hal yang sensitif dan sangat dipertimbangkan oleh konsumen dalam
mengambil keputusannya untuk menggunakan produk dan layanan fotografi. Oleh karena itu ketika merintis
usaha studio foto perlu mempertimbangkan secara dalam menentukan harga produk dan layanannya.

Ada banyak cara untuk melakukan penetapan harga. Penetapan harga bisa dilakukan berdasarkan pendekatan
biaya-biaya yang dikeluarkan, bisa berdasar besarnya kebutuhan atau permintaan konsumen, dan penentapan
harga bisa dilakukan berdasar kuatnya persaingan usaha studio foto yang telah ada. (Baca juga : Strategi
Penetapan Harga Produk Dalam Pemasaran)

Setelah harga-harga produk telah ditetapkan, usahakan untuk terbuka kepada konsumen dengan memajang
daftar harga secara lengkap dan rinci. Daftar harga ini bisa dibuat dalam bentuk katalog, maupun papan
pengumuman yang di tempel di area studio.

Selain dengan cara membuat daftar harga, bisa juga harga-harga produk yang akan dijual ditempel dengan
label harga. Pemberian label harga ini bisa dilakukan pada berbagai barang misalnya frame foto, album foto,
asesoris kamera, dan lain-lain.

3. Menentukan tempat usaha studio foto

Contoh ruang pemotretan mini untuk foto produk /CC BY/Lionel Allorge
Tempat memang menjadi salah satu yang penting dalam merintis usaha studio foto, hal ini berbeda dengan
mereka yang hanya menyediakan jasa foto panggilan. Dalam membuat studio foto dibutuhkan beberapa ruang
yang bisa digunakan untuk berbagai kegiatan usaha.

Beberapa ruang yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha studio foto ini misalanya ruang pemotretan
(studio), ruang penyimpanan peralatan, ruang layanan, ruang pajang berbagai barang yang dijual, dan lain
sebagainya.

Kebutuhan ruang dalam merintis usaha studio foto bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Semakin besar usaha
yang dijalankan secara otomatis juga akan membutuhkan ruang yang lebih luas. Misalnya antara ruang
pemotretan model dan pemotretan produk dipisahkan, di bagian depan ada ruang tunggu, tersedianya ruang
ganti/berhias, maupun ruang-ruang kantor lainnya yang hanya diisi oleh beberapa staf maupun karyawan yang
khusus mengurusi hal-hal administratif.

Bagi banyak pengusaha foto, tempat merupakan salah satu faktor penting untuk membentuk citra perusahaan
di mata konsumen. Oleh karena itu dalam membuat stodio foto usahakan di-setting semenarik mungkin agar
memiliki karakter yang kuat. Adapun tujuan dari membangun karakter studio foto ini tak lain adalah untuk
membangun brand usaha agar mampu berbeda dengan studio foto lainnya. (baca juga : Branding Usaha, Ini
Fungsinya Bagi Produk dan Usaha)

4. Melakukan promosi
Melakukan promosi studio fotografi/CC BY/mkhmarketing

Setelah produk dan layanan telah ditentukan, harga sudah ditetapkan, dan lokasi usaha sudah jelas, maka
ketiga hal tersebut sudah bisa dijadikan sebagai bahan dan modal untuk melakukan promosi.

Dalam mlerintis usaha studio foto, melakukan promosi sejak awal bisa menjadi langkah yang strategis.
Kegiatan promosi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari hal-hal kecil misalnya dengan
memberitahukan kepada saudara, teman, rekan kerja, atau dengan dengan melakukan promosi secara besar-
besaran dengan menggunakan strategi bauran promosi(Promotion mix).

Promotion mix adalah berbagai perangkat komunikasi yang dirancang untuk berbagai kegiatan promosi.
Adapun perangkat-perangkat yang masuk dalam bauran promosi ini diantaranya adalah
periklanan (Advertising), promosi penjualan (Sales Promotion), Hubungan massa (Public Relation),
Publisitas (Publisity), Penjualan perorangan (Personal selling), dan pemasaran langsung (Direct Selling).
(Baca juga : Bauran Promosi (Promotion Mix) Dalam Pemasaran)

Dari banyaknya komponen yang ada dalam bauran pemasaran ini, dalam konteks merintis usaha studio foto
dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan biaya promosi yang ada.

5. Menyiapkan peralatan yang digunakan


Peralatan fotografi yang digunakan untuk membuat studio foto/CC0/Unsplash

Disela-sela melakukan kegiatan promosi, satu hal yang tidak kalah penting adalah menyiapkan berbagai
peralatan yang dibutuhkan dalam merintis usaha studio foto. Alat-alat ini bisa berupa peralatan untuk
pemotretan, peralatan display, belanja barang-barang yang akan dijual, peralatan kantor, dan lain sebagainya.

Untuk mendirikan usaha studio foto mini, peralatan yang digunakan tidak harus tidak harus sekompleks
peralatan yang digunakan studio foto besar. Untuk jaman sekarang untuk mendirikan usaha studio foto mini
bisa hanya cukup menyediakan peralatan kamera DSLR, eksternal flash, tripod, background foto, reflektor
payung, dan satu unit komputer untuk mengolah hasil pemotretan. Sedangkan untuk mencetak foto bisa
menggunakan printer biasa atau mencetakkan hasil pemotretan ke studio foto yang lebih besar. (Baca juga
: Daftar Peralatan Fotografi Pernikahan)

Kebutuhan peralatan untuk mendirikan usaha studio foto kecil memang sangat jauh berbeda jika dibandingkan
dengan usaha studio foto besar. Perbedaan ini sangat terlihat pada jumlah dan merek peralatan yang digunakan.
Bisa saja untuk belanja peralatan studio foto yang ideal akan menghabiskan biaya ratusan juta. Untuk itu,
belilah peralatan sesuai dengan keperluan, target konsumen, dan kapasitas studio foto yang akan dijalankan.

6. Memiliki SDM yang terampil dan profesional


Memiliki SDM yang termpil dan profesional (ilustrasi) /CC BY/Buenosdeseos

Merintis usaha studio foto agar lebih cepat berkembang sangat membutuhkan sumber daya manusia yang
terampil dan profesional. Baik dia sebagai fotografer, editor foto, tim pemasaran maupun bagian administrasi
kantor. Usaha yang didukung oleh sumberdaya yang mumpuni bisa dipastikan kelangsungan usaha bisa
berjalan lebih baik jika dibandingkan dengan SDM yang apa adanya.

Untuk fotografer misalnya, setidaknya ia harus menguasai peralatan kamera yang digunakan, teknik
pemotretan, pengaturan pencahayaan, dan kreatif. Sedangkan untuk editor foto, dia harus paham tentang
pengolahan image foto menggunakan komputer, terampil menggunakan software digital imaging, memiliki
kepekaan artistik cukup baik, kreatif, dan lain sebagainya.

Selain hal-hal teknis, memang kreativitas bisa menjadi salah satu modal besar untuk merintis usaha studio foto.
Dengan kreativitas inilah produk-produk maupun layanan yang dihasilkan akan mempunyai ciri khas yang
kuat dan mampu dibedakan dengan produk dan layanan pesaing.

7. Manajemen usaha yang baik


Membuat alur kerja yang jelas akan meningkatkan produktivitas/CC BY/ Public Domain

Berbicara tentang pengelolaan kerja, maka tak bisa dilepaskan dengan adanya fungsi manajemen. Adapun
fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan diantaranya adalah; perencanaan (Planing),
pengorganisasian (Organizing), pelaksanaan (Actuating), dan pengawasan (Controlling). (Baca juga : Fungsi
Manajemen Dalam Menjalankan Usaha)

Fungsi manajemen ini akan lebih baik jika dilakukan disetiap bagian/lini usaha studio foto. Misalnya saja
untuk order pemotretan dokumentasi pernikahan, fotografer bisa melakukan keempat fungsi manajemen tadi
sehingga semua bisa berjalan dengan lancar. Begitu juga bagian keuangan, bagian pemasaran, dan lain
sebagianya. (Baca juga : Menjadi Fotografer Pernikahan? Ini yang Harus Dilakukan)

***

Bisa merintis usaha studio foto memang menjadi harapan banyak fotografer, jika Anda memiliki ketertarikan
dengan usaha ini tak ada salahnya jika dimulai dari sekarang, mulai dari studio foto sederhana, mulai dari job-
job kecil, namun harus dimulai dari niat yang besar Semoga sukses.
Pengertian UMKM Menurut Para Ahli Ekonomi Ekonomi dan kehidupan selalu berkaitan satu sama
lain. Ekonomi yang baik dapat digunakan sebagai penunjang taraf kehidupan manusia. Setiap orang
tentunya menginginkan kehidupan ekonomi yang baik dan mencukupi. Segala upaya dan usaha pun
dillakukan untuk mendapatkan peningkatan ekonomi. Salah satu usaha yang banyak dilakukan oleh
masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah adalah UMKM. Tulisan kali ini akan membahas tentang
UMKM. Jika anda ingin mengetahui lebih dalam tentang UMKM, maka jangan lewatkan artikel berikut
ini. artikel kali ini akan membahas tentang seluk beluk UMKM yang berkaitan dengan pengertiannya,
tujuannya dan juga manfaatnya. Semuanya akan dibahas di sini khusus untuk anda.

Pengertian UMKM yang pertama dikemukakan oleh Rudjito. Beliau mengemukakan bahwa Usaha Mikro
Kecil dan Menengah adalah usaha yang memiliki peran yang penting dalam perekonomian Indonesia,
baik ditinjau dari segi jumlah usaha maupuan dari segi penciptaan lapangan kerja. Pengertian yang
kedua dikemukakan oleh Ina Primiana. Beliau mengatakan bahwa 1) Usaha Mikro Kecil dan Menengah
adalah pengembangan empat kegiatan ekonomi utama yang menjadi motor penggerak pembangunan,
yaitu; agribisnis, industri manufaktur, sumber daya manusia, dan bisnis kelautan. 2) Usaha Mikro Kecil
dan Menengah adalah pengembanagn kawasan andalan untuk mempercepat pemulihan perekonomian
melalui pendekatan wilayah atau daerah, yaitu dengan pemulihan wilayah atau daerah untuk mewadahi
program prioritas dan pengembangan sektor-sektor dan potensi. 3) usaha kecil adalah peningkatan
upaya-upayapemberdayaan masyarakat.

pengertian UMKM menurut para ahli ekonomi yang selanjutnya dikemukakan oleh M. Kwartono. Beliau
mengatakan bahwa usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki kekayaan bersih paling
banyak Rp. 200.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Atau yang memiliki hasil
penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000 dan milik warga negara Indonesia. (Adi, 2007:12).
Dari pendapat-pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa UMKM memberikan sumbangsih
yang besar bagi pendapatan ekonomi negara. Hal ini tentunya sangat penting bagi peningkatan ekonomi
suatu negara, teruata negara berkembang.

Nah itulah sekelumit informasi tentang UMKM yang berhasil dihimpun khusus untuk anda, jika anda
adalah seseorang yang ingin berusaha, akan tetapi terbentur dengan modal, maka UMKM adalah salah
satu alternatif yang bisa anda coba. Dengan demikian, anda bisa menaikkan taraf ekonomi anda sedikit
demi sedikit. Satu hal yang terpenting dari usaha kecil ini adalah kegigihan dan kerja keras. Karena,
setiap usaha tanpa kerja keras adalah sia-sia. Jangan mudah menyerah dan putus asa. Karena setiap
usaha yang mulia pasti ada hasilnya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk meningkatkan wawasan anda
tentang pengertian UMKM menurut para ahli ekonomi. Sampai jumpa pada artikel menarik lainnya dan
salam sukses.
wednesday, october 28, 2009

MEMBUKA USAHA PHOTO STUDIO MINI

Peluang

usaha memang selalu ada. Contohnya dengan makin maraknya HP berkamera

yang dijual dengan harga murah, menjadikan trend dikalangan remaja, ini

bisa menjadi peluang usaha yang sangat menguntungkan bila kita pandai

memanfaatkan momen ini, seperti dengan membuka Studio Photo

kecil-kecilan. Bidang usaha cetak photo digital adalah bisnis yang

sangat prospektif dan menguntungkan. Apalagi dengan teknologi digital

saat ini, foto dengan mudah dapat dimanipulasi, retouch (diperbaiki)

diberikan variasi disain, huruf dsb sehingga dapat lebih menarik

lagi.Dengan teknologi digital, hasil foto fotografer amatir-pun dapat

berkesan professional.

Sayangnya

investasi mesin cetak, konvensional maupun digital sangatlah mahal,

berkisar ratusan juta hingga milyaran rupiah. Dengan investasi yang

sangat besar, tentu saja akan memakan waktu yang cukup lama bagi anda

untuk mencapai break event point (kembali modal).

Belum lagi faktor lain seperti service, perawatan & spare parts mesin yang tidaklah murah.

Dalam

blog ini, saya menawarkan solusi berbisnis berupa suatu paket usaha

studio photo mini, ongkos produksi yang sangat rendah, produk

berkualitas tinggi namun dengan investasi yang sangat murah dan


terjangkau.

Saya sendiri awalnya coba-coba

membuka usaha ini, tapi setelah 2 tahun berjalan, hasilnya lumayan.

saya bisa mendapatkan keuntungan bersih 2 - 3 juta / bulan, usaha ini

diberi nama GUNS Photo Studio, Spesialis menawarkan paket photo hemat

dan murah, yaitu di Photo+Cetak 2R hanya 1.000,- dengan trik seperti

ini ternyata menarik banyak kalangan terutama konsumen menegah bawah,

seperti anak-anak, remaja dan orang tua yang ingin mengabadikan photo

anaknya, karena dengan harganya yang 1000 rupiah sangat murah. akan

tetapi kenyataannya 1 orang konsumen minimal 4 - 6 x photo, ya mungkin

karena murah tadi, jadi mumpung harganya murah dan mumpung di studio kata konsumen.

Selain

menawarkan paket hemat photo 1.000 dan PAS PHOTO 5.000 langsung jadi ,

saya juga menerima cetak dari HP, kamera, Flashdisk dll, dan ini juga

menarik minat konsumen karena dengan spanduk nama STUDIO PHOTO,

terkesan usaha saya ini spesialis dalam mencetak photo, ditambah dengan

berbagai vareasi Frame yang bagus dan lucu-lucu sehingga mereka lebih

tertarik.

Untuk bisa

memulai usaha ini tidaklah rumit, anda tinggal belajar sedikit

mengoprasikan program photo editing, lalu memberikan vareasi frame pada

photo yang akan dicetak.


ANALISIS PELUANG USAHA

INVESTARI AWAL

1 Set Komputer Core to Duo 5400 Rp. 4.000.000,-

Kamera Digital Poket 7MegaPixel, Rp. 1.000.000,-

Priter Photo EPSON R230, Rp. 1.800.000,-

Alat Trasfer dari HP (Bluetooth, InfraRed, CardRider,dll), Rp. 200.000,-

Partisi Tempat, Meja Komputer dan Layar Background Rp. 1.000.000,-

Jasa Pelatihan dan Manajemen Usaha Rp. 2.000.000,-

Total Biaya INVESTASI Rp. 10.000.000,-

BIAYA OPERASIONAL / BULAN

Tinta Printer 1 set (6 warna/100ml) Rp. 150.000,-

Kertas Photo ukrn A4 300lbr Rp. 250.000,-

Listrik Rp. 50.000,-

Total Biaya Operasional Rp. 450.000,-

PENDAPATAN / BULAN

1 lbr A4 = 12 lbr ukrn 2R,

Harga Jual ukuran 2R Rp. 1.000

12 x Rp. 1.000 = Rp. 12.000,-

Jadi Kalo 1 hari bisa menjual 10 lbr A4 = Rp. 120.000/hari

30 hari x Rp. 120.000,- = Rp. 3.600.000,- / bulan


KEUNTUNGAN TIAP BULAN

Pendapatan Bulanan - Biaya Operasional

Rp. 3.600.000 - Rp. 450.000 = Rp. 3.150.000,-

LAMA KEMBALI MODAL

Biaya INVESTASI : Keuntungan bulanan

10.000.000 : 3.150.000 = 3,5 bulan

JUAL PAKET CD PELATIHAN STUDIO PHOTO MINI

Anda bisa memesan CD Tutorial Pelatihan Studio Photo Mini

Yang di buat Audio Visual berbahasa Indonesia, yang mudah dipelajari

Harga Rp.400.000,- (sudah termasuk ongkos kirim)

anda akan mendapatkan 7 CD :

CD

Tutorial Corel & Adobe CS2 berupa Audio Video, yang menjelaskan

tahap demi tahap cara mengedit photo, memperbaiki, mencetak berbagai

ukuran, menambahkan frame, dan cara membuat frame sendiri.

CD

Kumpulan frame photo, frame kalender, ukuran-ukuran photo, format pas

photo, serta contoh2 untuk promosi dan peralatan yang digunakan.

CD Ratusan file Gambar untuk Background Photo, Gambar ClipArt lucu untuk membuat frame photo
sendiri (contoh lihat gambar).

CD
Tutorial CorelDraw Lanjutan, berupa Audio Video berbahasa Indonesia

yang bisa membantu anda membuat kartu nama, kopsurat, kartu undangan,

membuat desain logo, dll.

CD Tutorial

Adobe Lanjutan, berupa Audio Video berbahasa Indonesia berisi panduan

lebih detail tentang Adobe CS serta 41 Trik mengolah photo.

CD Installer Program CorelDraw 11.

CD Installer Program Adobe PhotoShop CS2.

Untuk pemesanan silahkan KLIK PEMESANAN

(untuk pemesanan paket CD, minimal anda bisa / terbiasa mengoprasikan komputer)

Jika anda berminat untuk membuka usaha ini

Anda bias berkonsultasi terlebih dahulu

Silahkan menghubungi saudara :

Bakhtiar Wijayanto

SMS: 085643095013

Email:tiar.blogger@gmail.com

TIPS MEMILIH TEMPAT USAHA DAN CARA BERPROMOSI


Cari tempat yang lokasi padat penduduk, dekat dengan anak-anak sekolah SD, SMP, SMA.

Kalau bisa dekat jalan yang jangan terlalu ramai (Jalan Raya).

Bikin

spanduk fleksi Full Color dan tampilkan contoh-contoh Desain Framenya,

bikin spaduk fleksi yang kecil-kecil atau brosur dengan mencantumkan

harga cetak yang ditawarkan, tempelkan di depan sekolah-sekolah,

kelurahan atau tempat yang banyak dilalui orang. (lihat gambar 01)

Bikin contoh sebanyak mungkin dan pajang di dinding studio mini, bikin kreasi dan inovasi baru. (lihat
gambar 02).

Ramah, sering memuji misalnya wah tambah cantik kalau pakai bingkai, fotonya lebih cantik dari aslinya.

Hasil

foto anak/remaja dipajang sebagai contoh, maka mereka akan bangga, dan

temenya akan pingin contoh, selalu bikin contoh-contoh frame unik

lainya setiap beberapa bulan, tampilkan bingkai-bingkai yang jarang di

pilih.

Kecepatan adalah factor utama,

kalau ada dana pakai computer pentum 4, dan printer photo merk EPSON

R230 yang sudah di modifikasi infus, agar hasil lebih bagus dan cepat

mencetaknya, ingat. Binis adalah kecepatan.

PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMBUKA USAHA STUDIO PHOTO MINI

Set Komputer Core Duo 4400 mhz, Memory 1G, HardDisk 80G, VGA G-force

256 Mhz, DVD Combo, Monitor 15 inch, InfraRed, BlueTooth, USB Card

Rider, Scaner (klo perlu). (lihat gambar 03).

Printer
jenis spesialis cetak photo yang mengunakan 6 tinta warna contohnya :

EPSON R230, R270, R290 sistem infuse (tinta diluar), kalo pun bujet

yang minim bisa mengunakan printer biasa seperti EPSON C90, T11, T20. (lihat gambar 04).

Alat

pemotong kertas, cukup mengunakan pisau cutter, penggaris besi dan kaca

sebagai alas, untuk mendapatkan hasil potongan yang bagus dan tidak

merusak kertas photo, sehingga sisa potongan masih bias dipakai lagi.

Jangan gunakan gunting untuk memotong karena tidak akan rapih. (lihat gambar 05).

Ruang

Untuk Photo, menempati ruangan ukuran 1,5 x 2 Meter atau 2 x 3 Meter

disesuaikan dengan ruangan yang ada di tempat anda, gunakan kain putih

polos jenis katun atau kanpas sebagai latar belakangnya, nanti proses

ganti background dengan motof bias di lakukan di computer (edit photo),

sediakan juga kain latar warna Merah, Biru, Hijau (ukuran 1 x 0.9

meter) untuk keperluan Pas Foto, gunakan Tripot (dudukan kamera) untuk

memotret biar hasil gambar Fokos dan tidak goyang, untuk pencahayaan

ruangan, cukup sedehana saja gunakan lampu 20 watt sebanyak, 2-3 buah

yang dipasang di tengah, kiri dan kanan ruangan. watt lampu bisa

disesuaikan dengan besar kecilnya luas ruangan, kuncinya agar hasil

photo dapat maksimal pencahayaannya, karena salah satu kelemahan kamera

poket digital kurang bagus klo memotret di dalam ruangan.

Anda mungkin juga menyukai