Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Usaha Kecil Menengah dan Mikro (UMKM) memegang peranan penting dalam
meningkatkan perekonomian daerah dan perekonomian suatu negara. Menurut Tambunan
(2012) di Indonesia, UMKM terbukti memiliki peran penting dalam mengatasi akibat dan
dampak dari krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 dimana banyak perusahaan besar
yang bangkrut, sedangkan UMKM mampu bertahan dari krisis tersebut. Selain itu, sektor ini
mampu meningkatkan pendapatan per kapita atau PDRB masyarakat karena mampu
menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mengatur. Dalam Bab Satu
(Ketentuan Umum) Pasal 1 undang-undang, Pasal 1 undang-undang tersebut menyebutkan
bahwa usaha mikro adalah perusahaan produksi yang dimiliki oleh orang perseorangan
dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur
dalam undang-undang. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau anak perusahaan yang dimiliki atau dikuasai atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari usaha kecil atau badan usaha besar yang
menyelenggarakan usaha. standar. Kecil seperti yang ditunjukkan dalam undang-undang.
Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau anak
perusahaan yang dimiliki atau dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha kecil atau badan usaha besar yang menyelenggarakan usaha. standar.
Kecil seperti yang ditunjukkan dalam undang-undang. Usaha Menengah adalah usaha
ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau anak perusahaan dari perusahaan yang
dimiliki atau dikendalikan atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari
usaha mikro, kecil, atau besar. yang memenuhi kriteria usaha menengah sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah. Dalam undang-undang, kriteria yang digunakan untuk mendefinisikan UMKM
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 adalah kekayaan bersih atau nilai kekayaan, bukan
kekayaan termasuk tanah dan bangunan untuk bangunan komersial, atau pendapatan
penjualan tahunan. Dengan standar ini, usaha kecil adalah unit usaha yang memiliki nilai aset
maksimal Rp. 50.000.000,00 atau dengan penjualan tahunan maksimum Rp. 300.000.000,00.
Usaha kecil dengan nilai aset lebih dari Rs. Maksimal Rp50.000.000,00. 500.000.000,00 atau
penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00 Rp. 2.500.000.000.000,00. Usaha
Menengah adalah perusahaan yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000,00
dengan maksimal Rp. 10.000.000.000,00 atau penjualan tahunan lebih dari Rp.
2.500.000.000.000,00 maks Rp. 50.000.000,00 (Tambonan, 2012). Pemerintah memberikan
perhatian yang besar terhadap perkembangan UMKM agar dapat bertahan di tengah krisis
global.
Banyak inisiatif yang selalu diupayakan oleh pemerintah melalui Kementerian Negara
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah agar semakin banyak individu yang mau menekuni
dunia wirausaha dalam bentuk mendirikan usaha kecil dan mikro. Ketertarikan pemerintah
pada usaha mikro, kecil dan menengah merupakan langkah strategis yang tepat yang
dibutuhkan masyarakat Indonesia. Keseriusan perhatian pemerintah terhadap usaha mikro,
kecil dan menengah yang memiliki program untuk pengembangan usaha mikro, kecil dan
menengah di Indonesia. Meski dukungan pemerintah Indonesia sangat besar terhadap
keberhasilan dan perkembangan UMKM, bukan berarti tanpa hambatan. Menurut Tambunan
(2002), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha adalah kualitas sumber
daya manusia, termasuk perilaku pelaku usaha dan modal usaha. Menurut Tambunan (2002),
kualitas sumber daya manusia termasuk perilaku para pelaku usaha dapat mempengaruhi
keberhasilan suatu usaha. Usaha Kasmir (2017) dapat dikatakan berhasil apabila pelaku usaha
memiliki karakteristik pribadi yang jujur, kreatif dan inovatif untuk membangun kepercayaan
konsumen, dan semakin tinggi motivasi dan perilaku baik pelaku usaha, maka semakin tinggi
kemungkinan berkembangnya UMKM. Untuk mengembangkan UMKM agar usahanya
berhasil, para pelaku usaha harus mampu berpikir kreatif dan inovatif untuk lebih
mengembangkan usahanya. Menurut Tambunan (2002), kekuatan modal dapat
mempengaruhi keberhasilan suatu usaha. Modal usaha mutlak diperlukan untuk menjalankan
kegiatan usaha. Oleh karena itu, diperlukan sejumlah uang sebagai dasar untuk mengukur
sumber daya keuangan dari usaha yang dijalankan. Sumber modal usaha dapat diperoleh dari
modal swasta, bantuan pemerintah, dan lembaga keuangan dari bank dan lembaga non-bank.
Modal merupakan faktor usaha yang harus tersedia sebelum melakukan kegiatan. Besarnya
modal akan mempengaruhi perkembangan usaha dalam menghasilkan pendapatan (Riyanto,
2001).
Berdasarkan data dari narasumber, terdapat kurang lebih 60 UMKM di desa Kalanganyar,
Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo. UMKM ini bergerak di bidang kuliner yakni
pengolahan ikan bandeng. Produk ikan bandeng diolah di rumah atau home industry dengan
cara dibakar dan diasap. Situasi dan kondisi lingkungan sekitar UMKM termasuk dalam
UMKM produktif dengan SDA yang mendukung karena berada di sekitar tambak. Adapun
kendala yang terlihat yakni mengenai packaging dan pemasaran, di era industri dengan
berbagai teknologi dan berbagai model pengemasan dengan gaya kekinian UMKM desa
Kalanganyar masih menerapkan gaya tradisional. Oleh karena itu, kelompok 6 berencana
untuk meningkatkan nilai jual produk UMKM desa Kalanganyar dengan memperbarui
kemasan dan memasarkan produk ikan bandeng UMKM desa Kalanganyar melalui project
berjudul “Strategi Pemasaran Ikan Bandeng Dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Sektor
Tambak”.

1.2 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini dibedakan menjadi 2 tujuan yaitu, tujuan umum dan
tujuan khusus:
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dilakukannya project ini adalah pemenuhan tugas kolaborasi dari
mata kuliah pengantar kolaborasi keilmuan.
2. Tujuan Khusus
Tujuan umum dilakukannya project ini adalah membangun perekonomian dengan
meningkatkan pendapatan tiap-tiap UMKM desa Kalanganyar dengan melakukan
pembaruan kemasan dan cara pemasaran.

Anda mungkin juga menyukai