Usaha Kecil Menengah dan Mikro (UMKM) memegang peranan penting dalam meningkatkan perekonomian daerah dan perekonomian suatu negara. Menurut Tambunan (2012) di Indonesia, UMKM terbukti memiliki peran penting dalam mengatasi akibat dan dampak dari krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 dimana banyak perusahaan besar yang bangkrut, sedangkan UMKM mampu bertahan dari krisis tersebut. Selain itu, sektor ini mampu meningkatkan pendapatan per kapita atau PDRB masyarakat karena mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mengatur. Dalam Bab Satu (Ketentuan Umum) Pasal 1 undang-undang, Pasal 1 undang-undang tersebut menyebutkan bahwa usaha mikro adalah perusahaan produksi yang dimiliki oleh orang perseorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau anak perusahaan yang dimiliki atau dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha kecil atau badan usaha besar yang menyelenggarakan usaha. standar. Kecil seperti yang ditunjukkan dalam undang-undang. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau anak perusahaan yang dimiliki atau dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha kecil atau badan usaha besar yang menyelenggarakan usaha. standar. Kecil seperti yang ditunjukkan dalam undang-undang. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau anak perusahaan dari perusahaan yang dimiliki atau dikendalikan atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha mikro, kecil, atau besar. yang memenuhi kriteria usaha menengah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Dalam undang-undang, kriteria yang digunakan untuk mendefinisikan UMKM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 adalah kekayaan bersih atau nilai kekayaan, bukan kekayaan termasuk tanah dan bangunan untuk bangunan komersial, atau pendapatan penjualan tahunan. Dengan standar ini, usaha kecil adalah unit usaha yang memiliki nilai aset maksimal Rp. 50.000.000,00 atau dengan penjualan tahunan maksimum Rp. 300.000.000,00. Usaha kecil dengan nilai aset lebih dari Rs. Maksimal Rp50.000.000,00. 500.000.000,00 atau penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00 Rp. 2.500.000.000.000,00. Usaha Menengah adalah perusahaan yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000,00 dengan maksimal Rp. 10.000.000.000,00 atau penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000.000,00 maks Rp. 50.000.000,00 (Tambonan, 2012). Pemerintah memberikan perhatian yang besar terhadap perkembangan UMKM agar dapat bertahan di tengah krisis global. Banyak inisiatif yang selalu diupayakan oleh pemerintah melalui Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah agar semakin banyak individu yang mau menekuni dunia wirausaha dalam bentuk mendirikan usaha kecil dan mikro. Ketertarikan pemerintah pada usaha mikro, kecil dan menengah merupakan langkah strategis yang tepat yang dibutuhkan masyarakat Indonesia. Keseriusan perhatian pemerintah terhadap usaha mikro, kecil dan menengah yang memiliki program untuk pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia. Meski dukungan pemerintah Indonesia sangat besar terhadap keberhasilan dan perkembangan UMKM, bukan berarti tanpa hambatan. Menurut Tambunan (2002), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha adalah kualitas sumber daya manusia, termasuk perilaku pelaku usaha dan modal usaha. Menurut Tambunan (2002), kualitas sumber daya manusia termasuk perilaku para pelaku usaha dapat mempengaruhi keberhasilan suatu usaha. Usaha Kasmir (2017) dapat dikatakan berhasil apabila pelaku usaha memiliki karakteristik pribadi yang jujur, kreatif dan inovatif untuk membangun kepercayaan konsumen, dan semakin tinggi motivasi dan perilaku baik pelaku usaha, maka semakin tinggi kemungkinan berkembangnya UMKM. Untuk mengembangkan UMKM agar usahanya berhasil, para pelaku usaha harus mampu berpikir kreatif dan inovatif untuk lebih mengembangkan usahanya. Menurut Tambunan (2002), kekuatan modal dapat mempengaruhi keberhasilan suatu usaha. Modal usaha mutlak diperlukan untuk menjalankan kegiatan usaha. Oleh karena itu, diperlukan sejumlah uang sebagai dasar untuk mengukur sumber daya keuangan dari usaha yang dijalankan. Sumber modal usaha dapat diperoleh dari modal swasta, bantuan pemerintah, dan lembaga keuangan dari bank dan lembaga non-bank. Modal merupakan faktor usaha yang harus tersedia sebelum melakukan kegiatan. Besarnya modal akan mempengaruhi perkembangan usaha dalam menghasilkan pendapatan (Riyanto, 2001). Berdasarkan data dari narasumber, terdapat kurang lebih 60 UMKM di desa Kalanganyar, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo. UMKM ini bergerak di bidang kuliner yakni pengolahan ikan bandeng. Produk ikan bandeng diolah di rumah atau home industry dengan cara dibakar dan diasap. Situasi dan kondisi lingkungan sekitar UMKM termasuk dalam UMKM produktif dengan SDA yang mendukung karena berada di sekitar tambak. Adapun kendala yang terlihat yakni mengenai packaging dan pemasaran, di era industri dengan berbagai teknologi dan berbagai model pengemasan dengan gaya kekinian UMKM desa Kalanganyar masih menerapkan gaya tradisional. Oleh karena itu, kelompok 6 berencana untuk meningkatkan nilai jual produk UMKM desa Kalanganyar dengan memperbarui kemasan dan memasarkan produk ikan bandeng UMKM desa Kalanganyar melalui project berjudul “Strategi Pemasaran Ikan Bandeng Dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Sektor Tambak”.
1.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini dibedakan menjadi 2 tujuan yaitu, tujuan umum dan tujuan khusus: 1. Tujuan Umum Tujuan umum dilakukannya project ini adalah pemenuhan tugas kolaborasi dari mata kuliah pengantar kolaborasi keilmuan. 2. Tujuan Khusus Tujuan umum dilakukannya project ini adalah membangun perekonomian dengan meningkatkan pendapatan tiap-tiap UMKM desa Kalanganyar dengan melakukan pembaruan kemasan dan cara pemasaran.
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro