Anda di halaman 1dari 41

Mata Kuliah : Masalah dan Kebijakan Pembangunan

Dosen Pengampu : Maulidia Imastary Tan, SE. MM

Semester : VII (Tujuh)


Nama : Mifta Hurrahma
NPM : 1810075602121

1
Masalah Pokok Pembangunan
1. Masalah Pertumbuhan Ekonomi
2. Masalah Distribusi Pendapatan
3. Masalah Kemiskinan
4. Masalah Pembangunan Dalam Negeri
5. Masalah Pembangunan Luar Negeri
6. Masalah Kependukan dan Ketenagakerjaan

2
1. Masalah Pertumbuhan Ekonomi
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah :
a. Akumulasi modal
Akan terjadi jika ada proporsi tertentu dari pendapatan untuk
diinvestasikan guna menigkatkan output pada masa yang akan
datang
b. Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk yang berlebihan (ledakan penduduk)
tentu akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
c. Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi merupakan faktor yang paling penting bagi
pertumbuhan ekonomi

3
Ada tiga macam klasifikasi kemajuan teknologi:
a. Netral yaitu kemajuan teknologi yang terjadi jika tingkat
output yang dicapai lebih tinggi pada kuantitas dan
kombinasi-kombinasi input yang sama
b. Hemat tenaga kerja (labor saving) yaitu tingkat output
yang lebih tinggi bisa dicapai dengan jumlah tenaga kerja
atau input modal yang sama
c. Hemat modal (capital saving) yaitu teknologi yang sangat
jarang terjadi karena hampir semua penelitian ilmiah dan
perkembangan teknologi yang dilakukan di negara maju
adalah bertujuan untuk menghemat tenaga kerja, bukan
modal

4
2. Masalah Distribusi Pendapatan
Delapan penyebab ketidakmerataan distribusi pendapatan di NSB (Irma
Adelman & Chynthia Taft Morris, 1973):
a. Pertambahan penduduk yang tinggi mengakibatkan menurunnya pendapatan
perkapita
b. Inflasi dimana pendapatan uang bertambah tetapi tidak diikuti secraa
proposional dengan pertambahan produksi barang-barang
c. Ketidakmerataan pembangunan anta daerah
d. Investasi sangat banyak dalam proyek–proyek padat modal sehingga persentase
pendapatan modal dari harta bertambah besar dibandingkan dengan persentase
pendapatan yang berasal dari kerja, mengakibatkan pengangguran bertambah
e. Rendahnya mobilitas sosial
f. Pelaksanaan kebijakan industri substitusi impor berakibat kenaikan harga-harga
barang hasil industri untuk melindungi usaha-usaha golongan kapitalis
g. Memburuknya nilai tukar (term of trade) perdagangan dengan negara-negara
maju sebagai akibat ketidakelastisan permintaan barang-barang eskpor NSB
h. Hancurnya industri-industri kerajinan rakyat seperti pertukangan , industri
rumah tangga

5
Distribusi Pendapatan Perorangan
Ukuran distribusi pendapatan perorangan
(personal distiribution) merupakan ukuran yang
paling umum digunakan para ekonom. Ukuran
sederhana ini menunjukkan hubungan antara
individu dengan pandapatan total yang mereka
terima

6
Distribusi Pendapatan Perorangan (Size Distribution) negara sedang berkembang
atas dasar pangsa (share) pendapatan secara hipotesis

Persentase pangsa (share) pendapatan


Pendapatan Perorangan
Individu
(satuan uang) Kuintil Desil

1 0,8
2 1,0 1,8%
3 1,4
4 1,8 5% 3,2%
5 1,9
6 2,0 3,9%
7 2,4
8 2,7 9% 5,1%
9 2,8
10 3,0 5,8%
11 3,4
12 3,8 13% 7,2%
13 4,2
14 4,8 9,0%
15 5,9
16 7,1 22% 13,0%
17 10,5
18 12,0 22,5%
19 13,5
20 15,0 51% 28,5%
20 (pendapatan 100,0 100% 100%
nasional)
Ukuran ketidakmerataan perbandingan antara 40% terendah dengan
20% tertinggi = 14/51 = 0,28

7
Distribusi Fungsional
Ukuran distribusi fungsional atau distribusi pangsa
faktor produksi menjelaskan pangsa (share)
pendapatan nasional yang diterima oleh masing-
masing faktor produksi. Disamping memandang
individu sebagai kesatuan yang terpisah, teori ukuran
distribusi pendapatan fungsional tersebut menyelidiki
persentase yang diterima tenaga kerja secara
keseluruhan dibandingkan dengan persentase dari
pendapatan nasional yang terdiri dari sewa, bunga dan
laba

8
Catatan:
Sayangnya, relevansi teori fungsional ini
dilemahkan oleh kegagalannya dalam
memperhitungkan peranan dan pengaruh penting
dari kekuatan-kekuatan ”non-pasar” seperti
kekuatan untuk memnentukan harga-harga faktor
produksi misalnya perjanjian bersama antara para
pekerja dan kekuatan para monopolis atau tuan
tanah dalam menetapkan tingkat upah

9
3. KEMISKINAN
 Menurut para ahli (antara lain Andre Bayo Ala, 1981)
Kemiskinan bersifat multi dimensional. Artinya, karena
kebutuhan manusia itu bermacam-macam, maka kemiskinan pun
memiliki banyak aspek
 Dilihat dari kebijakan umum, kemiskinan meliputi:
a. aspek primer yang berupa miskin akan aset, organisasi sosial
politik dan pengetahuan serta keterampilan dan
b. aspek sekunder yang berupa miskin akan jaringan sosial,
sumber keuangan dan informasi
Dimensi-dimensi kemiskinan tersebut termanifestasikan dalam
bentuk kekurangan gizi, air, perumahan yang sehat, perawatan
kesehatan yang kurang baik dan tingkat pendidikan yang rendah
 Dmensi-dimensi kemiskinan saling berkaitan, baik secara
langsung mapun tidak langsung. Hal ini berarti bahwa kemajuan
dan atau kemunduran pada salah satu aspek dapat
mempengaruhi kemajuan atau kemuduran pada aspek lainnya

10
Penyebab Kemiskinan
 Kemiskinan dapat diamati sebagai kondisi anggota masyarakat yang
tidak/belum ikut serta dalam proses perubahan karena tidak
mempunyai kemampuan, baik kemampuan dalam pemilikan faktor
produksi maupun kualitas faktor produksi yang memadai sehingga
tidak mendapatkan manfaat dari hasil proses pembangunan.
 Dengan kata lain, masalah kemiskinan ini bisa selain ditumbulkan
oleh hal yang sifatnya alamiah/kultural juga disebabkan oleh
miskinnya strategi dan kebijakan pembangunan yang ada, sehingga
para pakar/ pemikir tentang kemiskinan kebanyakan melihat
kemiskinan sebagai masalah struktural yaitu kemiskinan yang diderita
oleh suatu golongan masyarakat karena struktur sosial masyarakat
tersebut tidak dapat ikut menggunakan sumber-sumber pendapatan
yang sebenarnya tersedia bagi mereka.

11
Ukuran Kemiskinan
Dua macam ukuran kemiskinan yang umum digunakan:
a. Kemiskinan Absolut
Adalah kemiskinan yang diukur dengan membandingkan
tingkat pendapatan orang dengan tingkat pendapatan yang
dibutuhkan untuk memperoleh kebutuhan dasarnya.
Konsep ini dimaksud untuk menetukan tingkat pendapatan
minimum yang cukup untuk memenuhi kebutuhan fisik
terhadap makanan, pakaian dan perumahan untuk menjamin
kelangsungan hidup
Kesulitan utama dalam konsep kemiskinan absolut adalah
menetukan komposisi dan tingkat kebutuhan minimum karena
kedua hal tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh adat
kebiasaan saja, tetapi juga oleh iklim, tingkat kemajuan suatu
negara dan bernbagai faktor ekonomi lainnya

12
Tiga kelompok kebutuhan dasar manusia (United Research
Institute for Social Development/URISD):
1) Kebutuhan fisik primer yang terdiri dari kebutuhan gizi,
perumahan dan kesehatan
2) Kebutuhan kultural yang terdiri dari pendidikan, waktu
luang dan rekreasi serta ketenangan hidup
3) Kelebihan pendapatan untuk mencapai kebutuhan lain
yang lebih tinggi

13
b. Kemiskinan Relatif
Konsep kemiskinan relatif bersifat dinamis
sehingga kemiskinan akan selalu ada.
Oleh karena itu, Kincaid (1975) melihat
kemiskinan dari aspek ketimpangan sosial.
Semakin besar ketimpangan antara tingkat
penghidupan golongan atas dan golongan bawah,
maka akan semakin besar pula jumlah penduduk
yang dpaat dikategorikan selalu miskin

14
Indikator Kemiskinan
 Indikator kemiskinan ada bermacam-macam yakni
konsumsi beras per kapita per tahun, tingkat pendapatan,
tingkat kecukupan gizi, kebutuhan fisik minimum (KFM)
dan tingkat kesejahteraan
 Pada publikasi UN (1961) yang berjudul International
Definition and Measurement of Levels of Living : An
Interim Guide disarankan 9 komponen kesejahteraan
yaitu kesehatan, konsumsi makanan dan gizi, pendidikan,
kesempatan kerja, perumahan, jaminan social, sandang,
rekreasi dan kebebasan.

15
Lingkaran perangkap kemiskinan (The vicious cyrcle of poverty):
Suatu rangkaian kekuatan-kekuatan yang saling mempengaruhi
satu sama lain sedemikian rupa sehingga menimbulkan keadaan
dimana suatu negara akan tetap miskin dan akan mengalami
banyak kesukaran untuk mencapai tingkat pembangunan yang
lebih tinggi
R. Nurkse memberikan padangan tentang pembentukan modal di
Negara berkembang. Dalam teori lingkaran perangkap kemiskinan,
bahwa kemiskinan bukan saja disebabkan oleh ketiadaan
pembangunan pada masa lalu tetapi juga menghadirkan hambatan
kepada pembangunan di masa mendatang.
Jadi pandangan Nurkse: “Suatu Negara jadi miskin karena ia
merupakan Negara miskin “

16
Dua jenis lingkaran perangkap kemiskinan (Nurkse) :
1) Dari segi penawaran modal
Tingkat pendapatan masyarakat rendah karena produktivitas
rendah
2) Dari segi permintaan modal
Disebabkan oleh luas pasar berbagai jenis barang terbatas

Peningkatan pembentukan modal bukan hanya dibatasi oleh


lingkaran perangkap kemiskinan, tetapi juga oleh
INTERNATIONAL DEMOSTRATIVE EFECT, yaitu
kecenderungan untuk mencontoh corak konsumsi di kalangan
masyarakat lebih maju
Negara berkembang melakukan impor barang-barang dari negara
maju, menyebabkan pengeluaran meningkat dan tabungan berkurang

17
TEORI MENURUT MEIER & BALDWIN
Lingkaran perangkap kemiskinan timbul dari hubungan saling
mempengaruhi diantara keadaan masyarakat terbelakang dan tradisional
dengan kekayaan alam yang masih belum dikembangkan.
Penyebab adanya lingkaran perangkap kemiskinan :
1) Ketidakmampuan utk menyerahkan tabungan yang cukup
2) Kurangnya perangsang utk melakukan penanaman modal
3) Taraf pendidikan, pengetahuan dan keahlian masing-masing.
Pada umunya negara berkembang belum sepenuhnya mengembangnan
sumber daya alam, hal ini disebabkan oleh :
•Kurangnya pendidikan
•Tenaga ahli yang terbatas
•Mobilasi sumber daya terbatas

18
4. Masalah Pembangunan Dalam Negeri
a. Faktor Pertumbuhan penduduk
Dapat merupakan penghambat, karena:
- Bisa mengakibatkan pengangguran,
- Produktivitas rendah
- Jumlah pendapatan perkapita rendah
- Hasrat berinvestasi rendah
- Distribusi pendapatan semakin tidak merata komposisinya.
- Dapat menimbulkan urbanisasi
- Kemampuan ekspor menurun timbul keinginan utk impor
Dapat merupakan pendorong pembangunan, karena:
- Memungkinkan bertambahnya tenaga kerja
- Memperluas perkembangan pasar
- Peningkatan teknologi terutama teknologi bahan pangan

19
Pengaruh langsung pertumbuhan penduduk terhadap
kesejahteraan (RR NELSON & H. Leibstein)
1) Jangka pendek
Pertumbuhan penduduk di negara berkembang
menyebabkan tingkat kesejahteraan masyarakat telah
mengalami perbaikan yg berarti.
2) Jangka panjang
Tingkat kesejahteraan menurun di mana tingkat pendapatan
= pendapatan cukup hidup.

20
Pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap faktor-
faktor penentu dalam pembangunan:
1) Mengurangi jumlah tabungan yang diciptakan
anggota masyarakat
2) Corak penanaman modal lebih banyak untuk
pendidikan dan sarana sosial
3) Pemerataan pendapatan terjadi jurang antara
golongan masyarakat
4) Strategi pemulihan teknologi yang akan digunakan
5) Mempercepat kenaikan produksi barang makanan
6) Perkembangan ekspor impor

21
5. Masalah Pembangunan Luar Negeri
Faktor Luar Negeri Penghambat Pembangunan:
a. Struktur Ekspor Kolonial
Sebagian ekspor adalah barang-barang hasil pertanian,
pertambangan, perikanan yg semuanya berbentuk bahan
mentah. Bahan baku tersebut jenisnya sangat terbatas
b. Proses Sebab Akibat Komulatif
Yaitu sebab-sebab dari bertambah buruknya perbedaan
dalam tingkat pembangunan di berbagai daerah, dalam
suatu negara

22
Ciri pokok dari struktur ekspor kolonial :
a. Sebagian besar barang yang diekspor merupakan
hasil industri primer
b. Jenis bahan mentah yang diekspor sangat terbatas
c. Sektor ekspor umumnya dikembangkan dari
pengusaha berasal dari negara penjajah

23
Pandangan Meier :
Bahwa perkembangan ekspor, secara langsung
menciptakan pembangunan ekonomi dan tidak
langsung akan menciptakan pertumbuhan lebih
lanjut melalui dorongannya kepada perkembangan
di sektor lain
Terdapat faktor lain yang menentukan pengaruh
terhadap perkembangan disektor lain, adalah :
- Sifat – sifat sektor ekspor itu sendiri
- Tingkat ketidaksempurnaan pasar dalam negeri

24
Sifat sektor ekspor
Laju pertumbuhan ekonomi akan meningkat sebagai akibat dari
tingkat perkembangan ekspor, akan semakin tinggi, jika berlaku
suatu keadaan :
a. Tingkat perkembangan ekspor bertambah tinggi
b. Akibat langsung dari kegiatan ekspor terhadap kesempatan kerja
adalah tinggi
c. Marginal propensity to import adalah tinggi
d. Penanaman modal dan dibiayai oleh tabungan sector ekspor
sangat produktif
e. Perkembangan ekspor diciptakan oleh perkembangan tehnologi
f. Hubungan antara sektor ekspor denan sektor lain sangat erat
g. Pendapatan ekspor tetap berada di dalam negeri

25
Ketidaksempurnaan Pasar
Disebabkan oleh perkembangan ekspor tidak menciptakan
perkembangan yang cukup laju pada sektor-sektor
ekonomi lainnya, seperti faktor :
• Mobilitas
• Produksi yang terbatas
• Tingkat pendidikan masyarakat sangat rendah
• Kurangnya pengembangan tehnologi
• Kurangnya tenaga wirausaha, dll
Faktor-faktor tersebut yang menyebabkan pasar dinegara
berkembang tidak sempurna

26
TEORI MENURUT MYRDAL
Mengemukakan sebab – sebab dari bertambah
memburuknya perbedaan pembangunan di berbagai
wilayah dalam suatu Negara
Myrdal berpendapat bahwa dalam proses
pembangunan ada factor-faktor yang akan
memperburuk perbedaan tingkat pembagunan antara
berbagai daerah atau Negara.
Hal ini terjadi dikarenakan dari suatu proses sebab-
akibat kumulatif – circular cumulative causation.

27
Pola sebab-akibat kumulatif
Pandangan Myrdal : Pembagunan di daerah yang lebih maju akan
menciptakan beberapa keadaan yang akan menimbulkan hambatan
yang lebih besar bagi daerah yang terbelakang untuk berkembang.
Dapat dikelompokan:
a. Back Wash Effect
Yaitu pembangunan di daerah maju akan menciptakan hambatan
yang lebih besar kepada daerah-daerah yang terbelakang.
Penyebabnya :
• Corak perpindahan penduduk yang masih muda dan lebih
terdidik
• Corak aliran modal, kurangnya aliran / permintaan modal di
daerah miskin. Karena modal lebih terjamin di daerah yg maju
• Jaringan transportasi, daerah maju yg lebih baik

28
b. SPREAD EFFECT
Yaitu perkembangan daerah yang lebih maju dapat
mendorong perkembangan di daerah yg miskin. Dengan
terbentuk tambahan permintaan dari daerah kaya terhadap
hasil produksi dari daerah miskin.
Permintaan ini terdiri dari :
• Timbulnya barang hasil pertanian dan kerajinan
• Barang industri rumah
• Hasil industri barang konsumsi
Laju spread effect lebih rendah dari backwash effect, hal ini
menyebabkan jurang kesejahteraan antara daerah yang kaya
dengan daerah miskin menjadi bertambah lebar

29
Tahap pembangunan dan proses sebab akibat
Myrdal berpendapat juga bahwa jurang pembanguna dapat
mengecil kembali, jika daerah yang kaya sudah semakin
berkembang, akan menimbulkan disekonomis ekternal
terhadap berbagai perusahaan dan industri, yang ditimbulkan
oleh kongesti-kongesti yang terjadi didaerah yang lebih maju .
Hal ini dapat menimbulkan pengurangan arus perpindahan
penduduk
Jadi dengan kata lain akan memunculkan mekanisme pasar
yang dengan sendirinya menyeimbangkan dan menghapuskan
perbedaan tingkat pembangunan antara daerah maju dengan
daerah yang relatif belum maju

30
Dapat disimpulkan :
• Daerah maju belum muncul kongesti, maka belum
menyeimbangkan tingkat perkembangan diberbagai wilayah
• Jika muncul kongesti dan menciptakan dis-ekonomi ekternal,
maka dengan sendirinya akan menyeimbangkan tingkat
perkembangan wilayah.
Kritikan Pandangan Myrdal
Kelemahannya pada misalkan bagaimana perpindahan tenaga
kerja dari negara berkembang ke negara maju.
Bagi negara berkembang ; Memunculkan kerugian :
• Tidak mempengaruhi tingkat upah pada dua negara
• Umumnya tenaga kerja yang migrasi adalah tenaga ahli
• Mengembangkan sektor industri
• Ekspor barang industri terbatas
• Penanaman modal pada pasar uang internasional

31
Dalam realitanya migrasi antara negara memunculkan
keuntungan :
•Mengurangi pengangguran
•Tambahan devisa
Mekanisme pasar dalam perdagangan antar negara tidak
sempurna perdagangan antar daerah, setiap negara
umumnya memiliki aturan yang mengatur :
•Aliran penduduk
•Aliran modal
•Aliran barang

32
6. Masalah Kependukan dan Ketenagakerjaan
a. Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk bisa menimbulkan masalah-masalah,
seperti:sruktur umur muda, jumlah pengangguran, urbanisasi, dan
lain-lain.
b. Struktur umur penduduk
 Tingkat pertumbuhan penduduk yang semakin cepat proporsi
penduduk yang belum dewasa menjadi bertambah tinggi dan
jumlah anggota keluarga bertambah besar
 Beban tanggungan (burden of dependency ratio)
Perbandingan antara orang-orang yang belum/tidak sanggup
bekerja dengan orang-orang dalam batas umur turut serta dalam
proses produksi

33
Umur Jumlah Penduduk Peresentase
0 - 14
15 – 64
65 keatas
Jumlah
Sumber:

34
c. Teori Perangkap Penduduk (Malthus)
 Malthus:

Kecenderungan umum penduduk suatu negara untuk


tumbuh menurut deret ukur yaitu menjadi dua kali
lipat setiap 30 – 40 tahun. Sementara itu pada saat
yang sama, karena hasil yang menurun dari tanah
persedian pangan hanya tumbuh menurut deret
hitung
 Perangkap penduduk pada tingkat keseimbangan
rendah (low level-equilibrium population trap),
secara singkat disebut “perangkap penduduk”:
melukiskan hubungan antara pertumbuhan penduduk
dan pembangunan ekonomi

35
d. Teori Transisi Penduduk
Negara-negara maju sekarang ini kurang lebih melalui tiga tahap
yang sama dalam sejarah kependudukan modern:
Tahap I: sebelum ada modernisasi perekonomiannya, negara
tersebut berabad-abad mengalami pertambahan penduduk
yang lambat sekali sebagai kombinasi dari tingginya tingkat
kelahiran yang hampir sama dengan tingkat kelahiran
Tahap II: peralihan penduduk yang stabil dan lambat ke
pertumbuhan yang cepat
Tahap III: terjadi pada saat kekuatan-keuatan dan pengaruh-
pengaruh modernisasi dan pembangunan menyebabkan
tingkat kelahiran menurun seimbang dengan tingkat
kematian sehingga pertumbuhan penduduk kecil sekali atau
bahkan tidak tumbuh sama sekali

36
 Tingkat kelahiran di negara-negara sedang
berkembang sekarang ini lebih tinggi dari pada
tingkat kelahiran pada masa pra-industri di Eropa
Barat. Karena sebagian besar anggota masyarakat di
negara-negara sedang berkembang kawin pada usia
lebih muda daripada di masa pra-industri Eropa
 Kapan dan pada keadaan seperti apa negara-negara
sedang berkembang mengalami penurunan
penurunan tingkat kelahiran dan perkembangan
penduduk yang lambat

37
e. Migrasi dan Pembangunan
 Migrasi dari desa ke kota dipandang sebagai hal
yang menguntungkan dalam kajian pembangunan
ekonomi. Migrasi internal dianggap sebagai suautu
proses yang alamiah dimana surplus tenaga kerja
secara perlahan ditarik dari sektor pedesaan untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja bagi
pertumbuhan industri perkotaan

38
 Migrasi juga sering dianggap sebagai suatu proses yang
bisa menghilangkan ketidakseimbangan struktural
antara desa-kota dengan dua cara langsung
Pertama, dari sisi penawaran, migrasi internal yang
tidak proporsional meningkatkan pertumbuhan pencari
kerja perkotaan sehubungan dengan adanya
pertumbuhan penduduk perkotaan, karena proporsi dari
orang muda yang berpendidikan tinggi cukup baik
mendominir arus migrasi ini.
Kedua, dari sisi permintaan, penciptaan lapangan
pekerjaan perkotaan adalah lebih sulit dari penciptaan
lapangan kerja pedesaan karena kebutuhan sumberdaya-
sumberdaya kompelementer di sektor industri

39
f. Pengangguran dan Pembangunan
Macam-macam pengangguran
Dimensi-dimensi yang perlu diperhatikan (Edwards):
1) Waktu (banyak diantara mereka yang bekerja ingin
bekerja lebih lama, misalnya jam kerjanya per hari,per
minggu, atau per tahun)
2) Intensitas pekerjaan (yang berkaitan dengan kesehatan
dan gizi makanan)
3) Produktivitas (kurangnya produktivitas seringkali
disebabkan oleh kurangnya sumberdaya-sumberdaya
kompelementer untuk melakukan pekerjaa

40
Lima bentuk penggangguran (Edwards):
1) Pengangguran terbuka
2) Setengah menganggur (underemployment)
3) Tampak bekerja secara penuh:
a) Pengangguran tak kendara (disguised
unemployment)
b) Pengangguran tersembunyi (hidden
unemployment)
c) Pensiun lebih awal
4) Tenaga kerja yang lemah (impaired)
5) Tenaga kerja yang tidak produktif

41

Anda mungkin juga menyukai