Anda di halaman 1dari 74

Masalah dan Kebijakan

Pembangunan
PERTEMUAN KEENAM & KETUJUH

JALU AJI PRAKOSO, SE., M.EC.DEV.


Bahan Kajian
Kemiskinan, Ketimpangan, dan Pembangunan
1. Mengukur ketimpangan dan kemiskinan
2. Kemiskinan, ketimpangan dan kesejahteraan social
3. Kemiskinan absolut
4. Karakteristik ekonomi kelompok masyarakat miskin
5. Pilihan kebijakan dalam ketimpangan pendapatan dan kemiskinan
Mengukur Ketimpangan
Pendapatan • Pendapatan
perkapita
Nasional masyarakat

• Analisis untuk
Mengukur mengetahui kondisi
distribusi pendapatan
Ketimpangan di masyarakat

• Hasil analisis ketimpangan


dapat digunakan untuk
Welfare mengetahui tingkat
ketimpangan di suatu
negara
Mengukur Ketimpangan
Distribusi Pendapatan
• Mengukur ketimpangan dari nilai pendapatan

Distribusi Fungsional
• Mengukur ketimpangan dengan persamaan fungsi
Teknik Mengukur Ketimpangan
(Distribusi Pendapatan)
Rasio Kuznet
• Distribusi ukuran pendapatan individu di Negara Berkembang
berdasarkan pangsa pendapatan ke dalam kuintil dan desil
Kurva Lorenz
• Grafik yang menggambarkan perbedaan distribusi ukuran
pedapatan dari kondisi adil
Distribusi Pendapatan (Rasio Kuznet)

Rasio ketimpangan pendapatan dari 20 %


orang dengan pendapatan tinggi (51)
dibandingkan dengan 40 % orang
berpendapatan rendah (14) adalah 3,64
Kurva Lorenz

Titik A, B, C dst menunjukkan prosentase


pendapatan total dari desil. Ketika kurva
Lorenz menunjukkan garis yang semakin
melengkung keluar maka ketimpangan
pendapatan semakin besar
Perbandingan Kurva Lorenz
Koefisien Gini
Teknik Mengukur Ketimpangan
(Distribusi Fungsional)
Ukuran kedua yang digunakan dalam mengukur distribusi pendapatan adalah distribusi
pendapatan fungsional/distribusi pendapatan pangsa faktor, yang berupaya menjelaskan pangsa
pendapatan nasional keseluruhan yang diterima dari penggunaan faktor produksi.

Faktor
Pendapatan
Produksi

Lahan Rent

Tenaga
Wage
Kerja

Modal Interest
Distribusi Fungsional
Kemiskinan, Ketimpangan, dan
Kesejahteraan Sosial
Mengapa ketimpangan harus diminimalisir?
1. Ketimpangan yang ekstrem akan menimbulkan inefisiensi perekonomian
2. Ketimpangan yang tinggi akan berdampak terhadap rendahnya tingkat tabungan nasional
3. Ketimpangan menyebabkan inefisiensi alokasi aset
Kemiskinan, Ketimpangan, dan
Kesejahteraan Sosial
Masalah ketimpangan akan berdampak terhadap kemiskinan yang pada akhirnya akan
menurunkan drajat kesejahteraan sosial, menurut Gary Fields untuk mengatasi masalah tersebut
dapat dijelaskan dari kurva Lorenz dengan pembangunan dualistis:
1. Tipologi pertumbuhan perluasan sektor modern
2. Tipologi pertumbuhan pengayaan sektor modern
3. Tipologi pertumbuhan pengayaan sektor tradisional
Kemiskinan Absolut
Karakteristik Ekonomi Kelompok
Masyarakat Miskin
Kemiskinan di Pedesaan

Perempuan dan Kemiskinan

Etnis Minoritas, Penduduk Pribumi, dan Kemiskinan


Pilihan Kebijakan dalam Ketimpangan
Pendapatan dan Kemiskinan
Intervensi Pemerintah
• Mengubah distribusi fungsional
• Pemerataan distibusi
• Mengubah distribusi ukuran di tingkat atas
• Mengubah distribusi ukuran di tingkat bawah
Mengubah Distribusi Pendapatan Fungsional melalui Harga Relatif
• Upaya mengubah distribusi pendapatan masyarakat melalui harga2 yang
dikenakan atas faktor produksi yg dimiliki
Pilihan Kebijakan dalam Ketimpangan
Pendapatan dan Kemiskinan
Mengubah Distribusi Ukuran melalui Peningkatan Aset
Kaum Miskin
• Masyarakat miskin dibekali dengan kepemilikan asset, misalkan lahan
pertanian

Pajak Penghasilan Progresif dan Kekayaan

• Pengenaan pajak progresif bagi masyarakat yang lebih kaya


Pilihan Kebijakan dalam Ketimpangan
Pendapatan dan Kemiskinan

Pembayaran Transfer Langsung dan Penyediaan


Barang / Jasa Publik
• Transfer langsung terhadap masyarakat miskin berupa subsidi
orang bukan barang
• Penyediaan barang / jasa publik untuk masyarakat
Bahan Kajian
Model Kotemporer Pembangunan
1. Keterbelakangan sebagai Kegagalan Koordinasi
2. Memulai Pembangunan Ekonomi: Model Dorongan Besar
3. Masalah Lanjutan dari Equilibrium Jamak
Keterbelakangan sebagai Kegagalan
Koordinasi
Pembangunan dalam dasawarsa 1990-an dan awal tahun di abad kedua puluh satu cenderung
mengedepankan komplementaritas sebagai salah satu syarat perlu bagi pembangunan yang
berhasil.
Komplementaritas merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan, pekerja, atau
organisasi yang memperkuat dorongan bagi agen lain untuk melakukan tindakan serupa.
Komplementaritas sering mencakup kegiatan investasi yang hasilnya bergantung pada investasi
yang dilakukan agen perekonomian lainnya
Pembangunan yang mengedepankan komplementaritas sering menemui kendala berupa
kegagalan informasi. Kondisi ini menunjukkan hubungan dimana ketidakmampuan para agen
untuk mengkoordinasi perilaku pilihan mereka, menimbulkan hasil (ekuilibrium) yang membuat
para agen berada di situasi buruk
Komplementaritas
Apabila pembangunan mengedepankan komplementaritas, maka suatu tindakan yang dilakukan
oleh agen ekonomi akan berpengaruh terhadap agen ekonomi lainnya. Adanya kegiatan tersebut
membentuk jaringan (network), dalam bab ini kita bicarakan dua contoh penting:

Dorongan Besar (Big Push)


• Keputusan produksi perusahaan-perusahaan sektor modern akan saling
menguatkan

Model Cincin-O (O-ring Model)


• Peningkatan keterampilan atau kualitas akan bergantung pada upaya peningkatan
serupa oleh agen lainnya
Hambatan Komplementaritas
Kedua pemicu pembangunan sebelumnya telah ditunjukkan pola hubungan sebab-akibat yang
bersifat sirkuler dari adanya rangsangan positif dan berakibat positif. Akan tetapi, bagaimana
dengan:
Pendapatan Menengah
• Pembangunan dapat tercapai dengan model pembangunan yg digunakan, tetapi
sering mengalami kegagalan karena kemampuan inovasi yg kurang
Keterbelakangan
• Perangkap pembangunan selanjutnya adalah keterbelakangan, kondisi ini terjadi
karena kondisi yg dianggap nyaman selama beberapa tahun
Intervensi Mendalam  Kebijakan pemerintah mengatasi pembangunan
Memulai Pembangunan Ekonomi: Model
Dorongan Besar (Paul Rosentein-Rodan)
Model dorongan besar dimulai dari pemikiran bahwa perekonomian subsiten, tidak ada pekerja
yang memiliki uang untuk membeli barang baru. Dampaknya tidak ada siklus ekonomi karena
penawaran tidak diimbangi dengan permintaan. Konsep dorongan besar dijelaskan dalam
diagram berikut:
Kegagalan Pasar

Kebutuhan Perekonomian
yg Terencana

Kebijakan Pemerintah
Teori Cincin-O Pembangunan Ekonomi
•Ciri penting dari model cincin O adalah caranya dalam membuat model produksi yang memiliki
komplementaritas kuat antar input. Komplementaritas kuat antar input dalam teori model
cincin-O dapat diwujudkan ke dalam fungsi produksi cincin-O, sebuah fungsi produksi dengan
komplementaritas kuat antar inputnya.
•Salah satu hal penting dalam pemilihan model cincin-O adalah pemilihan kecocokan positif,
artinya kecocokan dengan input berkualitas bagus akan mengelompk dengan input yang
berkualitas bagus, dan sebaliknya.
Implikasi Teori Cincin-O
a. Kecenderungan memilih faktor produksi terbaik saja untuk menghasilkan output maksimal
b. Faktor produksi (TK) dengan kualitas yang bagus akan mendapatkan hasil lebih baik
c. Pertumbuhan pendapatan TK sebanding dengan peningkatan kemampuan
d. Investasi kemampuan TK cinderung melihat dari kondisi TK lainnya, apakah melakaukan
investasi / tidak
e. Terjebak dalam kondisi TK kualitas rendah
f. Teori ini mendorong terjadinya kemandegan pembangunan
g. Kemandegan mendorong rendahnya investasi dan berdampak terhadap pembangunan yg
rendah
Masalah Lanjutan dari Ekuilibrium Jamak
Ekuilibrium terganggu karena kegiatan industri modern menghasilkan
semakin baik, bagaimana kondisi industri lama

Menuju ekuilibrium baru dituntut untuk memperbaiki perilaku dan


norma, karena kendala tersebut menghambat pembangunan

Dorongan pembangunan dipilih melalui kegiatan industri yang


terkait

Jangan melupakan ketimpangan akibat dari pembangunan:


Masalah kemiskinan
Bahan Kajian
Teori Pembangunan Ekonomi: Empat Pendekatan
1. Pembangunan sebagai Pertumbuhan (Teori Tahapan Linier)
2. Model Perubahan Struktural
3. Revolusi Ketergantungan Internasional
4. Kontrarevolusi Neoklasik
Pendekatan Eklektik untuk saat ini
Pertumbuhan dan Pembangunan
Ekonomi
Pertumbuhan EKonomi
• Proses peningkatan kondisi perekonomian
• Luaran: Peningkatan pendapatan dan output
Pembangunan Ekonomi
• Proses multidimensi yang mencakup reorganisasi dan reorientasi
seluruh sistem ekonomi dan social
• Luaran: peningkatan pendapatan dan output, struktur lembaga, social
dan administrasi
Perkembangan Pemikiran Pembangunan
Ekonomi
1950 - 1960 Pembangunan Ekonomi Tahapan Linier
• Tahapan pembangunan yg berurutan, pembangunan didasarkan atas adanya kuantitas serta kombinasi
tabungan, investasi dan bantuan luar negeeri

1970-an Perubahan Struktural & Ketergantungan Internasional


• Perubahan Struktural: berdasarkan pada teori ekonomi modern & analisis statistic dalam upaya perubahan
structural perekonomian di negara berkembang
• Ketergantungan internasional: menekankan pada kendala lembaga dan politik baik internal maupun eksternal

1980 - 1990 Neo klasik (Neoliberal)


• Peran menguntungkan dari sisi pasar bebas, perekonomian terbuka, dan privatisasi badan usaha milik negara
yang tidak efisien.
Pembangunan Tahap Linier
Tahap Pertumbuhan Model Pertumbuhan
Rostow (Walt W Rostow) Harrod-Domar

Pembangunan negara berkembang ke maju harus Pembangunan ekonomi membutuhkan tabungan dari
dilalui dari serangkaian langkah atau tahap , sbg sebagian GDP dan investasi untuk meningkatkan
berikut: persediaan modal
∆𝑌 𝑠
1. Masyarakat tradisional = Pertumbuhan GDP ditentukan oleh rasio
𝑌 𝑐
2. Prakondisi sebelum lepas landas tabungan nasional neto dan rasio modal output
nasional
3. Lepas landas Dengan tidak adanya peran pemerintah maka tingkat
4. Tahap kematangan ekonomi pertumbuhan pendapatan nasional scr langsung akan
5. Tahap konsumsi masal yg semakin tinggi positif akan berkaitan dengan rasio tabungan
Hambatan dan Kendala
Implementasi model pembangunan tahap linier:
∆𝑌 𝑠
=
𝑌 𝑐
Untuk meningkatkan GDP, maka harus ada peningkatan jumlah tabungan neto agregat. Semakin
besar tabungan neto, dan rasio modal-output nasional tetap maka GDP semakin meningkat.
Namun, model ini tidak kompetibel di negara berkembang karena terdapat hambatan yaitu
“kendala modal”.

Untuk mengatasi kendala pembangunan ekonomi tersebut, maka harus ada:


1. Syarat perlu: kondisi yg harus ada meskipun tidak cukup.
2. Syarat cukup: kondisi yg harus terpenuhi
Model Perubahan Struktural
Teori Perubahan Struktural berfokus pada perubahan mekanisme struktur pekonomian
domestic negara terbelakang, dari pertanian tradisional menjadi industri manufaktur dan jasa yg
lebih beragam.
Pendekatan teori perubahan structural:
1. Pendekatan Neoklasik : penetapan harga dan sumber daya
2. Pendekatan ekonometri: menjelaskan proses transformasi

Model yg mewakili dari teori perubahan structural:


1. Surplus tenaga kerja 2 sektor ( W. Arthur Lewis)
2. Pola pembangunan (Hollis B. Chennery dkk)
Model Pembangunan Struktural
Teori Pembangunan Lewis Teori Pola Pembangunan

Perubahan mendasar dari mekanisme perekonomian, Perubahan dimulai dari proses internal dan mendasar
dari tradisional pertanian menjadi industri dan jasa yg untuk proses menghasilkan dan melanjutkan
modern (dua sektor) pertumbuhan ekonomi
Perubahan mendasar dilakukan hampir terhadap
Sektor pertanian yg tradisional cenderung surplus
semua fungsi perekonomian: transformasi produksi
tenaga kerja, perlu pengalihan surplus tersebut ke
dan perubahan permintaan serta social: urbanisasi,
sektor yg lebih produktif
pertumbuhan dan distribusi penduduk
Perluasan kesempatan kerja diasumsikan terus
Teori ini sangat mendasarkan perubahan terhadap
berlanjut sampai semua tenaga kerja di serap ke dalam
masyarakatnya
sektor industri baru
Pola
2 Sektor Akumulasi modal Pembangunan
tidak sepenuhnya
utk pembukaan
lapangan kerja baru,
Kendala domestik
perlu perawatan
barang modal

Asusmsi surplus
Kendala
tenaga kerja di desa
tidak sahih internasional

Meragukan asumsi
bahwa pola surplus
tenaga kerja di desa
dapat terserap
melalui kegiatan
perekonomian yg
produktif di kota

Tingkat Hasil yg
semakin menurun
tidak
diperhitungkan
Revolusi Ketergantungan Internasional
Model ketergantungan internasional memandang negara-negara berkembang sebagai korban
kekakuan lembaga, politik, dan ekonomi baik domestik maupun internasional serta terjebak
dalam perangkap ketergantungan dan dominasi negara kaya.
Tiga aliran utama dalam pendekatan ini:
1. Ketergantungan neokolonial
2. Model paradigm palsu
3. Pembangunan dualistis
Ketergantungan Internasional
Ketergantungan Neoklasikal Paradigma Palsu Pembangunan Dualistis

• Keterbelakangan • Kesalahan pembangunan • Dualisme kondisi ekonomi


perekonomian disebabkan akibat implementasi saran dan social
kolonial yg tidak tepat • Adanya negara kayaraya dan
• Maka muncul istilah negara • Saran yg diberikan bertujuan negara miskin
Pusat dan Pinggiran kebaikan namun tidak tepat • Terdapat segelintir
• Kekuasaan perekonomian diterapkan di NB mayarakat kaya di tengah
negara berkembang • Salah satu contoh, ketika gelimang oran miskin
ditangan komprador menerapkan teori akumulasi
modal (lewis) tanpa melihat
perubahan sosialnya
Kelemahan Teori Ketergantungan
Internasional
Pertama: meskipun teori ini mengajukan penjelasan menarik ttg banyaknya negara miskin yang
tetap miskin, tidak ada gagasan tentang bagaimana negara-negara ini memulai dan
mempertahankan pembangunan.
Kedua: Kampanye revolusi nasionalis industri dan melaksanakan kegiatan industri yg dikelola
badan usaha milik negara ternyata hasilnya tidak memuaskan
Kontrarevolusi Neoklasik
Argumen utama teori kontrarevolusi neoklasik menyatakan bahwa keterbelakangan merupakan
akibat dari pengalokasian sumber daya yang buruk karena kebijakan penetapan yang tidak tepat
dan terlalu banyak campur tangan negara yg diwakili oleh pemerintah negara berkembang yg
terlalu aktif.
Tiga komponen pendekatan kontrarevolusi neoklasik:
1. Pendekatan pasar bebas
2. Pilihan public
3. Pendekatan ramah pasar
Kontrarevolusi neoklasik
Pasar bebas Piliha publik Ramah pasar

• Sistem perekonomian • Pemerintah tidak dapat • Terdapat banyak


yg melangsungkan melakukan apapun kelemahan didalam
pasar bebas dengan benar pasar output dan faktor
• Pasar akan bekerja • Asumsi, politikus, • Peran pemerintah
lebih baik ketika tidak birokrat dan adalah intervensi
ada regulasi masyarakat yg kelemahan tersebut
pemerintah tergabung dlm lembaga • Contohnya, penyediaan
hanya memenuhi barang publik dilakukan
kebutuhan pribadi pemerintah
Keterbatasan Kontrarevolusi Neoklasik
Monopoli

Disparitas

Kemiskinan
Teori Pembangunan Klasik
Bahan Kajian
1. Karakteristik negara berkembang
2. Perbedaan negara berpendapatan rendah dan maju
3. Pembangunan jangka panjang komparatif
Karakteristik Negara Berkembang:
Keragaman dalam Kesamaan
1. Standar Hidup dan Produktivitas yang lebih rendah

Perbedaan produktivitas yg sangat besar antara negara maju dan negara berkembang.
Contohnya Amerika Serikat dan India. Perbedaan terletak pada tingkat produktivitas yang
dihasilkan masyarakat atas outputnya. Selain itu, ukuran standar hidup yang identik dengan
tingkat pendapatan, negara maju cenderung memiliki tingkat pendapatan yg tinggi dan negara
berkembang memiliki pendapatan rendah. Bagaimana dengan negara berpendapatan tinggi
namun jumlah penduduknya banyak?
Karakteristik Negara Berkembang:
Keragaman dalam Kesamaan
2. Tingkat Modal Manusia yang Lebih Rendah

Modal utama manusia adalah kesehatan, pendidikan, dan ketrampilan. Telah diketahui bahwa
negara maju lebih baik dari sisi modal manusia dibanding negara berkembang.

3. Tingkat Ketimpangan dan Kemiskinan Absolut yg Lebih Tinggi

Ketimpangan berkaitan erat dengan pendapatan. Orang dengan pendapatan yg rendah akan
memiliki kualitas hidup rendah. Akibat dari rendahnya pendapatan dan upaya untuk
memperbaiki kehidupan tidak dimiliki dari factor modal manusia maka menyebabkan
kemiskinan
Karakteristik Negara Berkembang:
Keragaman dalam Kesamaan
4. Tingkat Pertumbuhan Penduduk yg Lebih Tinggi

Negara berkembang memiliki tingkat kelahiran kasar (perkiraan jumlah anak yg lahir hidup
setiap tahun per 1000 penduduk) yang tinggi. Jumlah kelahiran yg semakin meningkat dan tidak
dikuti dengan perbaikan modal manusia maka akan berdampak terhadap meningkatknya beban
ketergantungan. Hal inilah yang menghampat laju pertumbuhan ekonomi

5. Fraksionalisasi Sosial yang Lebih Besar

Perbedaan signifikan dalam hal keragaman etnis, Bahasa, dan bentuk pengelompokan sosial di
suatu negara
Karakteristik Negara Berkembang:
Keragaman dalam Kesamaan
6. Jumlah Penduduk di Pedesaan Besar dan Laju Migrasi Tinggi

Masalah timbul ketika masyarakat yg banyak hidup di desa tidak mendapatkan akses informasi yang
berhubungan dengan program pembangunan oleh Pemerintah. Timbul keinginan untuk memperbaiki
kehidupan dengan pergi ke kota. Namun, dengan modal manusia yg rendah di kota tidak semua
berhasil dan menjadi beban di kota

7. Tingkat Industrialisasi dan Ekspor Barang yang Lebih Rendah

Modal SDA dan SDM yg dimiliki tidak mendukung untuk kegiatan industrialisasi. Padahal industri
merupakan lokomotif perekonomian yg mampu meningkatkan nilai tambah dari kegiatan ekspornya.
Karakteristik Negara Berkembang:
Keragaman dalam Kesamaan
8. Kondisi Geografis yang Menghambat

Negara dengan kontur peggunungan curam yang merujuk pada negara agraris memiliki tingkat
kesulitan akses untuk pembangunan ekonomi. Contoh di Provinsi Papua, untuk membangun
jalan biayanya akan sangat berbeda bila membangun jalan di wilayah Jawa.

9. Pasar yang Terbelakang

Harga di negara berkembang tidak mampu menyelesaikan persoalan kebutuhan. Hal ini terjadi
karena system pasar yang tidak mampu berjalan sesuai dengan kaidah efisiensi (informasi yg
tidak sempurna). Dampaknya terlihat jelas di pasar produksi, faktor, uang, dan modal
Karakteristik Negara Berkembang:
Keragaman dalam Kesamaan
10. Dampak Kolonial dan Hubungan Internasional yang Tidak Setara

Faktor historis penjajahan menjadikan negara berkembang seperti dibuat / diciptakan oleh
negara penjajah. Kondisi ini akan memberikan dampak traumatit yang tercermin dari sikap
perilaku masyarakat. Ketika di kancah internasional maka akan menimbulkan ketidak setaraan
antara negara berkembang dan negara maju.
Perbedaan antara Negara Berpendapatan
Rendah dan Maju: Awal Mula
Identifikasi diperlukan untuk mengetahui perbedaan penting antara negara berpendapatan rendah dan maju. Unsur yang membedakan antara lain:

1. Anugerah sumber daya alam

2. Pendapatan perkapita dan tingkat GDP

3. Iklim

4. Jumlah, distribusi, pertumbuhan penduduk

5. Peran historis migrasi internasional

6. Perdagangan internasional

7. Kemampuan penelitian dan pengembangan ilmu dasar dan teknologi

8. Efektivitas lembaga domestik


Kondisi Negara Berkembang dan Maju
Pada awal era industrialisasi, perbedaan standar hidup di negara kaya dan misikin tidak lebih
dari 3 kalinya. Namun, untuk saat ini perbedaan sangat tajam, mencapai 100 banding 1. Laju
pertumbuhan ekonomi karena dampak industrialisasi sangat dirasakan oleh negara maju dan
negara berkembang memiliki dua keadaan, tumbuh atau stagnan. Untuk menelaah
pembangunan negara2 berkembang terdapat dua istilah penting:
Divergensi: Tren pendapatan rata2
Industrialisasi
perkapita yg semakin menjauh antara
negara maju dan berkembang

Konvergensi: Tren pendapatan rata2


perkapita di negara berkembang lebih
tinggi dari negara maju, sehinggga
akan timbul kondisi setara.
Divergensi Konvergensi
Konvergensi
Konvergensi Relatif

Konvergensi Absolut

Konvergensi Relatif yg Disetimbangkan dengan Populasi

Konvergensi Dunia sbg Satu Negara


Pembangunan jangka panjang
komparatif
Pembangunan Komparatif merupakan usaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara
menyeluruh yang didasarkan pada masalah-masalah yg dihadapi oleh negara berkembang.
Aspek utama untuk mempelajari pembangunan komparatif adalah:

1. Memetakan dan mengatasi masalah dasar negara2 berkembang

2. Menguatkan peran lembaga ekonomi dalam menyusun rencana pembangunan

3. Pengawasan system pasar agar terjadi proses pemenuhan kebutuhan secara adil dan merata

4. Peningkatan pendapatan perkapita


Bahan Kajian
1. Mendefinisikan negara-negara berkembang
2. Indikator dasar pembangunan
3. Ukuran holistic taraf hidup dan kapabilitas
Mendefinisikan Negara-negara
Berkembang
Mendefinisikan negara berkembang adalah dengan menggunakan pendapatan per kapita.
Menurut Bank Dunia, klasifikasi negara diperingkatkan berdasarkan tingkat pendapatan
nasional bruto (GNI) per kapita. Dengan klasifikasi:
1. Negara berpendapatan rendah ($976) / Rp.11.429.936
2. Negara berpendapatan sedang ($976-$11.906) / Rp.139.431.166
a. Negara berpendapatan menengah-bawah
b. Negara berpendapatan menengah-atas
3. Negara berpendapatan tinggi
Negara berpendapatan tinggi memiliki ciri salah satu atau dua sektor ekspor berkembang pesat
dan masyarakatnya cenderung sedikit yang memiliki tangkat pendidikan dan kesehatan yg rendah
Negara menengah bawah dan tinggi, apa
bedannya?

Menengah Atas

Menengah Bawah
Indikator Dasar Pembangunan:
Pendapatan Nasional Bruto (GNI) = PDB + (Nilai tambah
– Penyusutan)
Total output yang dihasilkan penduduk suatu negara yg
ada di dalam dan luar negeri
Produk Domestik Bruto (PDB)
Produk yg dihasilkan oleh penduduk asli dan asing di
Pendapatan Riil suatu negara
Nilai Tambah
Nilai akhir dari kegiatan produksi
Penyusutan
Berkurangnya nilai aset
Indikator Dasar Pembangunan:
Harapan Hidup
Rata-rata usia anak-anak setelah memperhitungkan
risiko kematian yang sering terjadi pada bayi baru lahir
Kekurangan Nutrisi
Tingkat konsumsi makanan yang terlalu sedikit untuk
Kesehatan keberlangsungan hidup/ kelaparan
Mortalitas Anak dibawah 5 tahun
Tingkat kematian bayi dalam satu tahun/ periode
MA = Jumlah kematian bayi dlm 1 tahun/ jumlah
penduduk
Indikator Dasar Pembangunan:
Literacy
Jumlah laki-laki dan perempuan dewasa yang dilaporkan
memilki kemampuan dasar untuk membaca dan menulis

Pendidikan
Ukuran Holistik Taraf Hidup dan
Kapabilitas
Dimensi Pendapatan
(log(𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛) −log(𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ))
Indeks Pendapatan =
(log 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 −log(𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ))

Dimensi Kesehatan
(𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑎𝑛 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 −𝑢𝑠𝑖𝑎 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ)
Indeks Kesehatan =
(𝑢𝑠𝑖𝑎 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 −𝑢𝑠𝑖𝑎 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ)

Dimensi Pendidikan
(𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑙𝑒𝑘 ℎ𝑢𝑟𝑢𝑓 −𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑙𝑒𝑘 ℎ𝑢𝑟𝑢𝑓 0)
Indeks Pendidikan =
(𝑡𝑖𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑙𝑒𝑘 ℎ𝑢𝑟𝑢𝑓 100 −𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑙𝑒𝑘 ℎ𝑢𝑟𝑢𝑓 0)
Indeks Pembangunan Manusia
Human Development Indeks
1 1 1
HDI = (indeks pendapatan) + (indeks kesehatan) + (indeks pendidikan)
3 3 3
Pembangunan?
Kita samakan persepsi sebelum memahami arti “pembangunan”, dari definisi
dan perspektif inti/kriteria pengukuran dari makna pembangunan.

1. Pandangan Ekonomi Tradisional

2. Pandangan Ekonomi Baru tentang Pembangunan


Ekonomi Tradisional
Pembangunan biasa diartikan sebagai upaya mencapai tingkat pertumbuhan Pendapatan Per
Kapita yang berkelanjutan agar negara dapat memperbanyak output yang lebih cepat
dibandingkan laju pertumbuhan penduduk.

Tingkat dan laju pertumbuhan pendapatan per kapita riil digunakan untuk mengukur
kesejahteraan penduduk melalui mekanisme seberapa banyak barang dan jasa riil yang tersedia
untuk dikonsumsi dan diinvestasikan.
Pembangunan di masa lalu cenderung menekankan perubahan yang terstruktur atas
peningkatan produksi dan kesempatan kerja. Hasil akhirnya adalah peningkatan GDP (Gross
Domestic Product) / Produk Domestik Bruto secara cepat dan memberikan dampak (trickle
down) terhadap sektor lainnya.

Perubahan yang dianggap memberikan hasil penambahan GDP yang lebih cepat melalui
industrialisasi dan cenderung menepikan sektor pertanian. Akan tetapi, dampaknya adalah
merugikan sektor pertanian dan pedesaan
Trickle Down Effect
Faktannya, ekonomi tradisional hanya menekankan
terhadap pertumbuhan output GDP, tanpa melihat
manfaat sosial dari pembangunan. Disisi lain, masalah
kemiskinan, diskriminasi, pengangguran, dan distribusi
pendapatan diabaikan.
Pandangan Ekonomi Baru
Kegagalan proses pembangunan ekonomi tradisional menjadi pemicu paradigma baru atas
pembangunan ekonomi yang lebih memberikan efek sosial. Ekonom dan pembuat kebijakan di
era sekarang lebih mengutarakan pembangunan ekonomi yang mampu mengurangi masalah:

Distribusi Pendapatan Meningkatnya


Kemiskinan Absolute
tidak Merata Pengangguran
Pembangunan Ekonomi baru
Pembangunan dipandang sebagai peroses multidimensi yang melibatkan berbagai perubahan
mendasar dalam struktur sosial, sikap masayarakat, dan lembaga nasional; serta percepatan
pertumbuhan, pengurangan ketimpangan pendapatan, dan penanggulangan kemiskinan.

Pada hakikatnya pembangunan haruslah mencerminkan perubahan system sosial secara total
sesuai dengan berbagai kebutuhan dasar, serta upaya menumbuhkan aspirasi individu dan
kelompok kedalam system.
Pembangunan dan Kebahagiaan
Peningkatan tingkat pendapatan akan Namun, peningkatan tingkat pendapatan
berdampak positif terhadap peningkatan tidak berdampak positif terhadap
kebahagiaan masyarakat di negara peningkatan kebahagiaan masyarakat di
berkembang. negara maju.
Tiga Nilai Inti Pembangunan
Kecukupan • Memenuhi kebutuhan layanan dasar
• Makanan, pakaian dan tempat tinggal

• Kepuasan yang dinikmati masyarakat dari lembaga sosial, ekonomi dan


Harga Diri politik atas layanan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
• Seperti: kehormatan, martabat, integritas, dan kemandirian

Kebebasan • Demokrasi
Let’s Speak out for MDGs
Komitmen untuk mengentaskan kemiskinan dan kelaparan ekstrem; mewujudkan pendidikan
dasar universal; meningkatkan kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan; mengurangi
tingkat mortalitas anak; meningkatkan kesehatan ibu; memerangi HIV/AID, malaria dan penyakit
lainnya; menjaga kelestarian lingkungan hidup; dan membina kerjasama global bagi
pembangunan pada tahun 2015 yang digagas oleh 189 anggota PBB.
Milenium Development Goals (MDGs)
Poin Program Sasaran
1 Memberantas Kemiskinan dan Kelaparan • Mengurangi setengah jumlah orang yang hidup dengan pendapatan kurang dari $2 per hari
• Mengurangi separuh jumlah orang yang menderita kelaparan
2 Mewujudkan Pendidikan Dasar Untuk Semua Memastikan bahwa semua anak laki-laki dan anak perempuan mengikuti pendidikan dasar

3 Mendorong Kesetaraan Gender dan Meniadakan disparitas gender dalam pendidikan dasar dan menengah pada tahun 2005, dan
Pemberdayaan Perempuan semua level di tahun 2015
4 Menurunkan Angka Kematian Anak Mengurangi sebanyak dua per tiga tingkat mortalitas anak-anak dibawah usia 5 tahun

5 Meningkatkan Kesehatan Ibu Mengurangi tiga perempat jumlah kematian ibu

6 Memerangi HIV/AIDS, Malaria serta Penyakit • Menahan dan mulai mengurangi penyebaran HIV/AIDS
lainnya • Menghentikan dan mulai mengurangi jumlah orang yang terjangkit malaria dan penyakit
utama lainnya
7 Memastikan Kelestarian Lingkungan • Mengitegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam kebijakan dan program
negara
• Mengurangi setengah jumlah orang yang tidak memiliki akses untuk mendapatkan air minum
8 Membina Kerjasama Global bagi • Sistem perdagangan yang terbuka
Pembangunan • Kebijakan peniadaan tariff
• Menangani kebutuhan khusus negara terluar dan negara kecil yang sedang berkembang
• Menangani masalah utang
• Strategi lapangan kerja
• Strategi pengembangan farmasi
• Penyediaan teknologi
MDGs, berhasilkah? Kelanjutannya?

MDGs SDGs
Sustainable Development Goals

5
3 Kerjasama
1
2 Perubahan 4 global
Memperkuat
Pembangunan dan Institusi publik
komitmen
Berkelanjutan Pembangunan for peace
MDGs
Ekonomi

Anda mungkin juga menyukai