NIM : 2892150302
Bab 6
Tujuan Pembelajaran :
I.Pendahuluan
Pada Tahun 1980-an titik perhatian ekonomi dunia ditujukan pada upaya untuk meningkatkan pendapatan rill .
Hal ini dikarenakan para ekonom beranggapan bahwa pertumbuhan pendapatan nasional rill tersebut bisa
digunakan sebagai ukuran kinerja (performance) perekonomian suatu negara . Oleh karena itu , kita perlu
mempelajari hal - hal yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi .
Melihat kondisi tersebut , di bab ini akan dibahas tentang pertumbuhan ekonomi dengan faktor - faktor yang
mempengaruhinya dan karakteristik pertumbuhannya , distribusi pendapatan , dan ketidakmerataan
pendistribusiannya , serta penyebab terjadinya kemiskinan dan bagaimana cara mengukur indikatornya .
2. Pertumbuhan Ekonomi
A. Faktor Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Modern
- Akumulasi Modal , termasuk investasi baru yang berwujud tanah (lahan) , peralatan fiskal , dan sumber daya
Manusia (Human Resources).
- Pertumbuhan Penduduk , dan hal hal yang berhubungan dengan jumlah angkatan kerja (Labor force) yang
secara umum dianggap sebagai faktor yang positif dalam merangsang pertumbuhan ekonomi .
- Kemajuan Teknology , merupakan faktor yang paling penting bagi pertumbuhan ekonomi . Kemajuan
Teknology dikelompokkan terdapat tiga hal yaitu : Netral , Hemat Tenaga Kerja (Labor Saving) , dan Hemat
Modal (Capital Saving).
Dalam Analisisnya , Kuznets memisahkan 6 karakteristik yang terjadi dalam proses pertumbuhan hampir
disemua negara maju , yaitu :
2. Tingginya tingkat kenaikan produktivitas faktor produksi secara keseluruhan , terutama produktivitas
tenaga kerja
1. Kecenderungan negara - negara maju secara ekonomi untuk menjangkau seluruh dunia untuk
mendapatkan pasar dan bahan baku .
Banyak NSB yang mengalami tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada tahun 1980-an mulai
menyadari bahwa pertumbuhan itu hanya sedikit manfaatnya dalam memecahkan masalah kemiskinan .
Ratusan juta rakyat diberbagai negara tingkat hidupnya tampak menurun bahkan tingkat pengangguran
menjadi meningkat . Distribusi pendapatan antara kaya dan miskin menjadi tidak merata .
3. Distribusi Pendapatan
A. Ketidakmerataan Distribusi Pendapatan
Suatu Cara untuk mendeteksi masalah distribusi pendapatan dan kemiskinan adalah dengan cara
menggunakan kerangka kemungkinan produksi . Untuk menggambarkan analisis tersebut , produksi
barang dalam perekonomian dibagi menjadi dua macam barang yaitu yang pertama adalah barang
barang kebutuhan pokok (necessity goods) , dan kedua adalah barang mewah .
Penyebab ketidakmerataan Distribusi pendapatan di NSB , menurut Irma Aldeman dan Chyntia Taft
Morries tahun 1973 , ada 8 sebab yaitu :
2. Inflasi , dimana pendapatan uang bertambah tapi tidak diikuti secara proposional dengan
pertambahan produksi barang - barang .
4. Investasi yang sangat banyak dalam proyek-proyek yang padat modal (Capital intensive) sehingga
persentasi pendapatan harta lebih besar daripada pendapatan kerja.
6. Pelaksanaan kebijakan industri subsitusi import yang mengakibatkan kenaikan harga barang hasil
produksi .
Ukuran distribusi Pendapatan (personal distribution) adalah ukuran yang paling umum digunakan oleh
ekonom . Ukuran ini menunjukan hubungan antara individu dengan pendapatan total yang mereka
terima .
C. Kurva Lorenz
Kurva Lorenz berbentuk bujur sangkar , dimana jumlah pendapatan digambarkan pada sumbu Horizontal (BC)
Tidak dengan angka mutlak , tetapi dalam persentasi relatif . Sedangkan Sumbu Vertical (AB) menunjukkan
pangsa (share) pendapatan yang diterima oleh masing masing persentase jumlah penduduk . Kemudian Garis
Diagonal (kemerataan sempurna) digambarkan dengan titik origin menuju sudut kanan atas (BD) dari bujur
sangkar tersebut . Kurva Lorenz menunjukkan hubungan kuantitatif antara persentase penduduk dengan
persentase yang diterima dalam kurun waktu tertentu .
D. Konfisien Gini
Konfisien Gini merupakan kelanjutan dari Kurva Lorenz . Dimana untuk menghitungnya dengan
kuantitas yang digunakan , dengan anggapan penggunaan faktor produksi secara efisien (biaya minimun)
akan didapatkan jumlah pembayaran dari masing masing faktor produksi . Asumsi pasar persaingan ,
permintaan akan tenaga kerja ditentukan oleh produk Marginal (Marginal Product) dari tenaga kerja
tersebut (MPL).
4. Kemiskinan
A. Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan dapat dilihat dari keadaan masyarakat dengan tingkat ekonomi yang lemah . Dengan
demikian Kemiskinan merupakan kondisi masyarakat yang tidak/belum ikut serta dalam proses
perubahan karena tidak mempunyai kemampuan .
1. Secara mikro kemiskinan , timbul karena adanya ketidaksamaan pola kepemilikan sumber daya .
B. Ukuran Kemiskinan
✓ Kemiskinan Absolut , dapat diukur dengan membandingkan tingkat pendapatan orang dengan
tingkat pendapatan yang dibutuhkan .
✓ Kemiskinan Relatif , seseorang yang memiliki tingkat pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan
dasar , namun jauh lebih rendah dari masyarakat sekitar .
C. Indikator Kemiskinan
Indikator Kemiskinan , yaitu tingkat konsumsi beras perkapita pertahun , tingkat pendapatan , tingkat
kecukupan gizi , kebutuhan fisik minimun (KFM) dan tingkat Kesejahteraan .
A. Pembangunan Pertanian
Ada tiga Aspek dari pembangunan Pertanian Yaitu Revolusi Teknologi Pertanian , Pembangunan Irigasi
dan Pertanian diluar Pulau Jawa dengan Pola Transmigrasi .
Pembangunan Sumber Daya Manusia dapat dilakukan dengan perbaikan Akses terhadap pelayanan
sosial (pendidikan , kesehatan dan gizi) merupakan strategi pemerintah untuk mengurangi Kemiskinan
dan memperbaiki kesejahteraan penduduk Indonesia .