Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH AGRIBISNIS INTERNASIONAL

INDIKATOR PERTUMBUHAN EKONOMI DAN SOCIOCULTURAL

(Untuk memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Agribisnis Internasional)

MUHAMMAD BAYRUNI IRSYAD

150610170065

KELAS AGRIBISNIS INTERNASIONAL A

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

SUMEDANG

2020

1
DAFTAR ISI

BAB I . . . . . . . . . . 3

LATAR BELAKANG . . . . . . 3

BAB II . . . . . . . . . . 4

A. INDIKATOR PERTUMBUHAN EKONOMI . . . 4

B. SOCIOCULTURAL . . . . . . 7

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . 10

2
BAB I

A. LATAR BELAKANG

Ekonomi adalah sebuah studi sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang
berhubungan dengan jual beli, produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa.
Kata ekonomi berasal dari Yunani. yaitu Oikos yang berarti keluarga atau rumah
tangga, dan Nomos yang berarti hukum atau peraturan. Ekonomi banyak dibahas
dalam ilmu khusus yang disebut ilmu ekonomi, yang didalamnya mencakup
sosiologi, antropologi, geografi, dan sejarah.

Perekonomian adalah salah satu faktor pendorong untuk menjadikan sebuah


negara menjadi negara maju. Setiap negara akan selalu berusaha untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi yang optimal untuk membawa negaranya kepada kehidupan
yang lebih baik. Setiap pemerintahan akan selalu mengukur keberhasilan ekonomi
negaranya dengan berbagai metode dan indicator yag paling representative terhadap
perubahan perekonomian yang sedang terjadi. Istilah pertumbuhan ekonomi sering
digunakan untuk menyatakan perkembangan ekonomi, kesejahteraan ekonomi,
kemajuan ekonomi, dan perubahan fundamental ekonomi jangka panjang suatu
negara.

Pertumbuhan ekonomi adalah pertambahan pendapatan nasional atau


pertambahan output dalam periode tertentu. Atau dengan kata lain, pertumbuhan
ekonomi menunjukan peningkatan kapasitas produksi barang dan jasa secara fisik
dalam kurun waktu tertentu. Dalam kegiatan perekonomian yang sebenarnya,
pertumbuhan ekonomi menunjukan peningkatan secara fisik dalam produksi barang
dan jasa yang berlaku di suatu negara. Peningkatan ini dapat dilihat dari
bertambahnya produksi barang industri, berkembangnya infrastruktur, bertambahnya
jumlah sekolah, bertambahnya sektor jasa, dan bertambahnya produksi barang modal.
Pertumbuhan ekonomi memiliki beberapa indicator. Indicator ini menunjukan sejauh
mana perekonomian suatu negara bertumbuh.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. INDIKATOR PERTUMBUHAN EKONOMI

Indikator Pertumbuhan Ekonomi adalah variable- variable yang bisa


menunjukan atau mengindikasikan bahwa ada pertumbuhan ekonomi yang terjadi
disuatu negara. Variable- variable yang bisa dijadikan indikator dalam pertumbuhan
ekonomi adalah:

1. Ukuran Ekonomi
Ukuran ekonomi adalah variable yang melihat potensi suatu negara sebagai
pasar untuk produk- produk MNC (Multinational Corporation). Ukuran
ekonomi bisa diukur menggunakan Pendapatan Nasional Bruto (Gross
National Income) atau GNI, yaitu ukuran penting karena menunjukan tingkat
total aktivitas ekonomi dalam suatu negara. Cara pengukuran dalam GNI
adalah “Jumlah total yang diproduksi dalam suatu ekonomi, termasuk
transaksi bersihyang dimilikinya dengan sektor eksternal/ asing”.
Ukuran alternative pada ukuran ekonomi adalah Produk Domestik Bruto
(PDB/ Gross Domestic Product), dengan cara pengukuran “Jumlah bruto
barang dan jasa yang diproduksi didalam negeri”. Namun dalam
pengukuran ini, PDB tidak memperhitungkan kontribusi sektor eksternal
dalam ekonomi.
2. Tingkat Penghasilan
Tingkat penghasilan warga suatu negara adalah indikator ekonomi yang
penting bagi perusahaan multinasional, karena hal ini mempengaruhi strategi
pengembangan bisnis mereka. Tingkat penghasilan yang berlaku
mempengaruhi sifat potensi yang ditawarkan suatu negara sebagai pasar untuk
berbagai jenis barang. Bank Dunia telah merumuskan empat kategori negara
berdasarkan Gross National Income per kapita mereka :

4
a. Negara berpenghasilan rendah, dengan GNI sebesar 765 USD atau kurang.
b. Negara berkembang dengan penghasilan menengah kebawah, dengan GNI
sebesar 765 USD dan 3.305 USD
c. Negara berpenghasilan menengah keatas, dengan GNI sebesar 3.305 USD
dan 9.385 USD
d. Negara Maju, dengan GNI sebesar 9.385 USD atau lebih.
3. Distribusi Pendapatan
Gross National Income per kapita sebenarnya dalah ukuran yang sangat luas,
tetapi GNI per kapita tidak memperhitungkan distribusi pendapatan suatu
negara. Suatu negara mungkin memiliki GNI yang besar, namun GNI per
kapitanya rendah dikarenakan populasi di negara tersebut juga besar, contoh
negaranya adalah Indonesia. Di sebagian negara berkembang terdapat
ketimpangan sosial yang sangat tajam, dan persentase besar dari total
kekayaan negara terkonsentrasi di tangan persentase populasi yang cukup
kecil. Karena itu, diperlukan strategi segmentasi pasar untuk mengembangkan
bisnis di negara berkembang. Jika suatu negara memiliki populasi 400 juta
dan hanya 5 persen warganya yang cukup kaya untuk memenuhi syarat
sebagai segmen pasar potensial untuk Multinational Corporation, total pasar
masih akan menjadi 20 juta orang, yang merupakan ukuran dari seluruh
populasi dari beberapa negara industri.
4. Konsumsi Pribadi
Statistik distribusi pendapatan dapat memberikan informasi- informasi tentang
bagaimana dan kepada siapa pendapatan diperoleh, data tentang konsumsi
pribadi menunjukkan bagaimana pendapatan ini digunakan untuk barang dan
jasa. Data konsumsi pribadi menunjukan kebiasaan membeli barang dalam
suatu negara, meliputi apa yang mereka beli, jumlah barang yang dibeli,
dibagian mana dari suatu negara yang membeli, dsb. Meskipun dicirikan oleh
tingkat konsumsi yang rendah, suatu negara mungkin memiliki segmen pasar
substansional yang terdiri dari orang- orang dengan berpendapatan
diskresioner yang besar (Modifikasi Pendapatan yang besar).

5
5. Pola Pertumbuhan dan Stabilitas
Indikator- indikator diatas adalah indikator statis, karena mereka mewakili
posisi suatu negara pada titik waktu tertentu. Multinational Corporation yang
merenungkan jangka waktu yang panjang di suatu negara baik sebagai
eksportir ke negara itu atau sebagai investorlangsung juga harus
memperhatikan trend ekonomi sebelum, saat ini, dan yang diproyeksikannya.
Salah satu contohnya adalah Seven Eleven yang tidak memperhatikan tren
bisnis yang sedang berkembang. Trend yang harus diperhatikan dalam pola
pertumbuhan dan stabilitas ada seluruh kegiatan ekonomi, meliputi:
Transportasi, Pola Makanan, Pola kerja, Pola budaya tiap suku dan etnis,
akses komunikasi, dll.
6. Populasi
Populasi suatu negara merupakan statistic yang cukup penting. Karena, faktor
ini yang mempengaruhi ukuran potensi pasar dalam jumlah besar pada barang
dan jasa, terutama barang konsumsi pribadi. Kepadatan populasi yang tinggi
dapat memiliki kesimpulan negative atau positif, karena dapat mengurangi
biaya transportasi dalam pemasaran produk, kumpulan tenaga kerja yang
mudah diakses, dan ketersediaan konsumen yang besar. Distribusi geografis
penduduk juga penting. Area dengan konsentrasi populasi tinggi di dalam
negara secara umum menawarkan pasar swalayan dan kemungkinan yang
lebih besar untuk melayani kebutuhan tenaga kerja untuk fasilitas manufaktur
luar negeri. Hal yang penting selanjutnya adalah tingkat pendidikan
penduduk. Pola konsumsi, standar hidup, dan sebagainya sangat bervariasi
dengan tingkat melek huruf. Sebuah negara dengan tingkat melek huruf yang
tinggi kemungkinan akan menawarkan potensi yang lebih besar untuk produk-
produk MNC karena individu cenderung memiliki pandangan yang lebih luas
mengenai jenis- jenis produk yang mereka konsumsi. Usia penduduk juga
mempengaruhi jenis barang yang dikonsumsi.
7. Analisa Sektor

6
Analisi sektor memberikan keadaan perkembangan ekonomi keseluruhan
suatu negara. Dari sudut pandang ekonomi makro, kegiatan ekonomi dibagi
menjadi 3 kategori besar, yaitu Sektor Primer, Sektor Sekunder, Sektor
Tersier. Sektor ekonomi tertentu memberikan petunjuk untuk kebutuhan
produknya dan kemungkinan meyediakan impor yang diperlukan dan
dukungan untuk pendirian operasi manufaktur oleh perusahaan luar negeri.

B. SOCIOCULTURAL
Sosiokultural adalah letak suatu wilayah atau negara berdasarkan keadaan sosial dan
budaya daerah yang bersangkutan dengan daerah di sekelilingnya. Ada beberapa
aspek yang menjadi penilaian dalam sosiokultural.
1. Sikap dan Keyakinan.
Di setiap masyarakat ada norma-norma perilaku berdasarkan pada sikap, nilai-
nilai, dan kepercayaan yang merupakan bagian dari budayanya. Sikap dan
kepercayaan suatubudaya, yang bervariasi dari satu negara ke negara lain,
mempengaruhi hampir semua aspek perilaku manusia, memberikan pedoman
dan organisasi kepada masyarakat dan individu- individu. Mengidentifikasi
sikap dan kepercayaan masyarakat, dan bagaimana atau apakah mereka
berbeda dari budaya sendiri, akan membantu pengusaha lebih mudah
memahami perilaku orang.
2. Sikap Terhadap Waktu
Dalam bisnis internasional, sikap terhadap waktu sangatlah penting. Karena di
beberapa negara, waktu sangat berharga. Sikap terhadap waktu dapat
diperlihatkan seperti ketepatan waktu, respon terhadap komunikasi bisnis,
respon terhadap tenggat waktu, dan waktu yang dihabiskan saat diluar kantor.
3. Sikap terhadap Kerja dan Rekreasi.
Sikap terhadap pekerjaan dan prestasi merupaka indikasi pandangan terhadap
perolehan kekayaan dan materi. Sikap ini mempengaruhi jenis, kualitas, dan
jumlah individu yang mengejar karir kewirausahaan dan manajemen serta cara
pekerja merespon insentif material. Contohnya adalah orang Eropa dan

7
Amerika biasanya mematuhi etos kerja, karena mereka umumnya memandang
pekerjaan sebagai kebajikan moral dan memandang menganggur dengan tidak
baik. Berbeda dengan orang asia yang relative lebih memilih mengurangi
upaya kerja apabila tujuannya sudah tercapai
4. Sikap terhadap Pencapaian
Perbedaan budaya dalam sikap umum terhadap pekerjaan juga disertai dengan
perbedaan nasional yang signifikan dalam motivasi berprestasi. Masyarakat
yang sangat berstruktur dan hierarkis, ada kecenderungan untuk menghindari
tanggung jawab pribadi dan bekerja sesuai dengan instruksi yang tepat, diikuti
dengan surat, yang diterima dari pengawas. Dalam banyak masyarakat
industri, sikap terhadap prestasi pribadi sangat berbeda. Tanggung jawab
pribadi dan kemampuan untuk mengambil risiko demi potensi keuntungan
dianggap sebagai instrumen berharga dalam mencapai tujuan yang lebih
tinggi.
5. Sikap terhadap Perubahan
Manajer internasional harus memahami aspek budaya apa yang menolak
perubahan, bagaimana bidang- bidang perlawanan itu berbeda di antara
budaya, bagaimana proses perubahan terjadi dalam budaya yang berbeda, dan
berapa lama waktu yang diperlukan untuk menerapkan perubahan. Orang-
orang berusaha untuk melindungi dan melestarikan budaya mereka dengan
serangkaian sanksi dan hukum yang rumit terhadap mereka yang menyimpang
dari norma mereka.
6. Sikap terhadap Pekerjaan
Di banyak negara, perusahaan multinasional mampu mengimbangi gengsi
bisnis yang lebih rendah sebagai profesi dengan menawarkan gaji tinggi dan
bentuk kompensasi lain. Ada beberapa jenis pekerjaan yang dianggap lebih
bergengsi daripada yang lain, dan pekerjaan tertentu membawa persepsi
imbalan yang lebih besar daripada yang lain, yang mungkin karena faktor
ekonomi, sosial, atau tradisional.
7. Pengaruh Agama terhadap Commerce

8
Bisnis internasional dipengaruhi oleh kepercayaan agama dalam banyak hal,
karena agama dapat memberikan landasan spiritual suatu budaya. Misalnya,
MNC akan mengalami masalah dengan anak perusahaan di mana karyawan
secara tradisional menikmati liburan keagamaan selama sebulan. Agama juga
dapat memaksakan norma-norma moral pada budaya. Contoh lain dari bisnis
yang bertentangan dengan agama adalah pengembangan kampanye promosi
untuk kontrasepsi di negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama
Katolik Roma.
8. Etika
Estetika berkaitan dengan rasa keindahan dan selera yang baik dari suatu
budaya dan termasuk mitos, dongeng, dramatisasi legenda, dan ekspresi seni
yang lebih modern. Seperti drama, musik, lukisan, patung, arsitektur, dan
sebagainya. Salah satu contoh adalah warna dan bentuk sangat menarik bagi
bisnis internasional karena dalam kebanyakan budaya elemen-elemen ini
digunakan sebagai simbol yang menyampaikan makna tertentu. Contohnya
adalah hijau, warna yang popular di banyak negara Muslim tetapi sering
dikaitkan dengan penyakit di negara-negara dengan hutan hijau yang lebat.
9. Budaya Material
Budaya material berbeda sangat signifikan karena tradisi, iklim, status
ekonomi, dan sejumlah faktor lainnya. Teknologi adalah faktor penting yang
mempengaruhi budaya material suatu masyarakat. Karena semakin banyak
produk dan proses baru disediakan oleh teknologi, dan jika mereka cukup
digunakan oleh orang-orang, mereka akhirnya menjadi bagian dari budaya
material.
10. Pendidikan dan Tingkat Melek Huruf
Tingkat melek huruf menjadi potensi pasar luar negeri atau menjadi fasilitas
yang bisa digunakan oleh banyak bidang perusahaan bisnis internasional.
Manajer personalia menggunakannya sebagai panduan dalam memperkirakan
jenis orang yang tersedia untuk staf operasi. Negara- negara dengan tingkat
melek huruf yang rendah cenderung memberikan MNC dengan semua

9
personel yang berkualifikas iyang diperlukan untuk mengelola operasi
lokalnya dan akan memerlukan transfer sejumlah besar manajer asing.

DAFTAR PUSTAKA
2020. Agribisnis Internasional Chapter 7 & 8 : Indikator Pertumbuhan Ekonomi dan
Sociocultural. Materi dipresentasikan pada kelas Agribisnis Internasional, Mei,
Kabupaten Bandung.
2018. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi, Ciri, Indikator, Cara mengukur & Faktornya,
dalam https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/03/pengertian-pertumbuhan-
ekonomi-ciri-ciri-indikator-cara-mengukur-faktor.html, diakses pada 17 Mei 2020.

10

Anda mungkin juga menyukai