H. Syamsuddin. HM
Dosen Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi
Universitas Jambi
ABSTRAC
Kesenjangan distrbusi pendapatan merupakan konsekwensi dari suatu pembangunan
yang berorientasi pada pertumbuhan. Hasil studi menunjukkan bahwa Gini ratio selama
periode 2006-2010 cenderung meningkat dari 0,288 pada tahun 2006 menjadi 0,321 pada
tahun 2010 sehingga ketimpangan distribusi pendapatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
termasuk kategori sedang. Kriteria Bank Dunia (relative inequality), tingkat ketimpangan
distribusi pendapatan Kabupaten ini selama lima tahun terakhir tergolong relatif rendah (low
inequality). Hal ini ditunjukan kelompok 40 % dari penduduk berpendapatan rendah dapat
menikmati pendapatan rata-rata diatas 20 persen, baik di wilayah pedesaan maupun di
wilayah perkotaan. Akan tetapi porsi pendapatan yang diterima golongan penduduk
berpendapatan rendah tersebut, secara konsisten semakin menurun, yang berarti tingkat
ketimpangan pendapatan masyarakat selama periode tersebut semakin meningkat.
Keywords : Distribution of income, employment and growth.
Halaman 83
Halaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)
Halaman
Halaman 8676
Halaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)
Halaman 87
Halaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)
Gambar 1
Kurva Pembagian Pendapatan
Selalu Melenceng ke Kanan
c
a
Halaman 88
Halaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)
Gambar. 2
Kurva Kelompok Pendapatan Pareto
N
H
b
h Y
Y
a A B
Gambar 2 dibagi atas tiga daerah yang 3. Penduduk yang tinggal di daerah
mempunyai implikasi sbb : Bbc, mempunyai distribusi
pendapatan yang relatif baik dan
1. Garis ah adalah batas pendapatan
mempunyai daya tahan yang
kelompok orang yang mempunyai
tinggi, sehingga terhindar dari
pendapatan terendah, sehingga bila
berbagai kelemahan fisik. Bila
dihubungkan dengan kebutuhan
kelompok atas dan bawah tidak
masih berada di bawah kebutuhan
berada dalam kmondisi
subsisten. Daerah ahHA merupakan
seimbang, maka akan
kelompok penduduk yang sangat
mengakibatkan terjadinya
miskin dengan tingkat mortalitas
keresahan sosial.
tinggi.
Penjelasan di atas merupakan
2. Penduduk yang bermukim di gambaran pertama teori Pareto
wilayah AHbB mempunyai tentang distribusi pendapatan
distribusi pendapatan yang belum personal. Selanjutnya Pareto
begitu cukup tangguh untuk menurunkan sebuah hukum
menghadapi perjuangan untuk pembagian pendapatan yang sangat
hidup, sehingga kelompok ini terkenal sebagai hukum Pareto.
mempunyai tingkat kematian anak-
anak yang cukup tinggi.
Halaman 89
alaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)
Gambar 3
100 Kurva Gini
Garis Gini
Garis Sama Rata
G S
100
0
Halaman 90
8
Halaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)
Halaman 91
9
Halaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)
Halaman 92
Halaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)
Halaman 93
Halaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)
Akan tetapi porsi kepala rumah pada tingkat SD serta yang tidak
tangga di pedesaan yang berjenis pernah bersekolah terutama terjadi
kelamin perempuan lebih tinggi di wilayah pedeaan yang porsinya
dibandingkan di perkotaan, perbedaan mencapai sekitar 56.78 persen dari
tersebut bisa jadi disebabkan karena total kepala rumah tangga di
porsi kepala rumah tangga yang pedesaan.
berstatus cerai (terutama cerai mati) Karakteristik kepala rumah
di pedesaan lebih tinggi tangga penduduk di Kabupaten
dibandingkan di perkotaan. Tanjung Jabung Barat
Dari aspek perkawinan tampak menunjukkan bahwa sekitar 92.57
bahwa kepala rumah di Kabupaten persen kepala rumah tangga
Tanjung Jabung Barat sebagian besar memiliki kemampuan membaca
(84,63 %) berstatus kawin, tidak ada huruf latin, bahkan di wilayah
perbedaan yang berarti antara mereka pedesaan, kepala rumah tangga
yang tinggal di pedesaan dan yang memiliki kemampuan
perkotaan. Namun cerai mati membaca huruf latin hanya sekitar
proporsinya jauh lebih besar (10,62 89.38 persen, artinya lebih 10
%) di pedesaan dibanding perkotaan. persen kepala rumah tangga di
Hal ini diduga karena beratnya wilayah pedesaan ini buta huruf.
pekerjaan kepala rumah tangga di Kemampuan membaca huruf arab
pedesaan tidak sebanding dengan juga lebih rendah diwilayah
asupan gizi yang masuk, sehingga pedesaan di bandingkan di
probalitas terkena berbagi penyakit perkotaaan.
sangat besar. Sementara kemampuan Selanjutnya dilihat dari aspek
finansial untuk berobat sangat lapangan pekerjaan utama
terbatas. menunjukkan bahwa, sebagian
Dilihat dari aspek jenjang dan bear kepala rumah tangga di
jenis pendidikan tertinggi yang daerah ini bekerja di usaha
pernah di duduki kepala rumah tangga pertanian, khususnya tanaman
di Kabupaten Tanjung Jabung Barat perkebunan. Secara total porsi
menunjukkan bahwa secara rata-rata kepala rumah tangga berusaha di
sekitar separuh dari kepala rumah bidang perkebunan mencapai 42.31
tangga ini hanya memiliki persen. Jenis pekerjaan terbesar
pengalaman pendidikan pada tingkat berikutnya adalah sektor
SD atau sederajat saja, bahkan perdagangan dengan porsi sekitar
terdapat sekitar 6.39 persen kepala 12.44 persen dan jasa
rumah tanga tidak pernah bersekolah. kemasyarakatan, pemerintah dan
Porsi kepala rumah tangga yang perorangan dengan porsi sekitar
hanya memiliki pengalaman sekolah 10.88 persen.
Halaman 94
Halaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)
Gambar. 4
Perkembangan Proporsi Pengeluaran Rumah Tangga
di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2006-2010
Halaman 96
Halaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)
Halaman 97
Halaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)
Halaman 98
Halaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)
Halaman 99
Halaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)
Halaman 100
Halaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)
Halaman 101
Halaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)
DAFTAR PUSTAKA
Bowman, Mary Jean. 1974. “ A Kakwani and N. Podder. “ On The
Graphical of Personal Estimation of Lorenz Curves
Income Distribution The From Grouped Observations”.
United States. American International Economic
Economic Review. Review. 14 hal. 278-291.
Chenery, Hollis, et.al. 1978. Landreth, Harry. 1976. History of
Redistribution With Growth. Economic Theory, Houghton
Oxford University Press, Mifflin Company. Boston.
London. Marshall, Alfred. 1959. Principle of
Esmara, Hendra. 1977. Economics, Cetak Ualang,
Pertumbuhan Ekonomi, Macmillan, , London.
Pembagian Pendapatan dan Mill, John Stuart. 1976. Principle of
Tingkat Kemiskinan di Jawa- Political Economy, August M.
Madura 1967-1976. Lembaga Kelly, New York
Penelitian Ekonomi Regional
Salim, Emil. 1983. Kualitas
FE Univesitas Andalas.
Kependudukan dan
Padang
Kebijaksanaan Pemerataan.
Esmara, Hendra. 1979. Perkiraan Pidato Pada Upacara
Pembagian Pendapatan di Lustrum/Dies Natalis ke-30
Indonesia. Lembaga Penelitian FE. Sriwijaya, Palembang
Ekonomi Regional FE
Univesitas Andalas. Padang
Hasibuan, Nuriman. 1981.
Pertumbuhan dan Pembagian
Pendapatan Masyarakat
Indonesia. Pascasarjana FE
Halaman 101Universitas Gajah Mada.
Yogyakarta.
Hasibuan, Nurimansjah. 1993.
Pemerataan dan
Pembangunan Ekonomi.
Teori dan Kebijaksanaan.
Universitas Sriwijaya,
Palembang.
Halaman 102