Dosen Pengampu:
Tri Ratna Saridewi, S.Pi., M.Si.
Dr . Dayat, SP. M.Si
OLEH :
Nama : Shafa Radizta Dewantara
NIRM : 02.01.20.189
Tingkat : 1B
JURUSAN PERTANIAN
PROGRAM STUDY PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Keberhasilan pembangunan suatu wilayah dapat dilihat dari beberapa tolok ukur,
diantaranya dengan mengukur tingkat pendapatan, tingkat kemiskinan dan tingkat
pemerataan di wilayah tersebut. Dalam pembangunan pemerataan merupakan hal yang
sangat berpengaruh besar terhadap tercapainya tujuan dari pembangunan serta berhasilnya
pembangunan suatu wilayah. Upaya untuk memeratakan pembangunan dan hasil-hasilnya
baru nyata tampak sejak Pelita III, dimana strategi pembangunan diubah dengan
menempatkan pemerataan sebagai aspek pertama dalam trilogi pembangunan yang dikenal
dengan delapan jalur pemerataan yaitu : (1) pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak,
berupa pangan, sandang dan perumahan; (2) kesempatan memperoleh pendidikan dan
pelayanan kesehatan; (3) pembagian pendapatan; (4) kesempatan kerja; (5) kesempatan
berusaha; (6) kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan, khususnya bagi generasi
muda dan kaum wanita; (7) penyebaran pembangunan; dan (8) kesempatan memperoleh
keadilan (Dumairy, 2004 Dalam journal Shita Tiara).
Dalam realitasnya sering terdapat kegagal pada pembangunan karena negara yang
kurang dalam memperhatikan pemerataan pendistribusian pendapat masyarakat terutama
pada wilayah pedesaan, seringkali para masyarakat kelas bawah mendapatkan pendapatan
dari usahanya dengan sangat sedikit, dapat dilihat bagaimana pekerja-pekerja honorer
mendapatkan gajinya tidak sebanding dengan apa yang dikerjakannya. Kegagalan
pemerataan distribusi pendapatan tidak hanya berpengaruh buruk terhadap bidang
perekonomian saja, tetapi juga sosial, politik dan keamanan. Ketimpangan pendapatan
akan menyebabkan tumbuhnya kecemburuan sosial dan kemiskinan yang nantinya dapat
berujung pada resiko terbesar seperti kerusuhan dan gerakan separatis (Sofyan, 2010).
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Indeks gini dapat berkisar dari 0 hingga 1, sesuai dengan tingkat ketimpangannya.
Jika indeks gini menunjukan pada angka 0 maka pemerataan pendapatan disuatu wilayah
terjadi merata secara sempurna, jika indeks gini menunjukan angka pada 1 maka
ketimpangan di wilayah tersebut benar-benar sempurna. Dalam indeks gini terdapat
tingkatan indeks yang menunjukan merata atau terjadinya ketimpangan. Jika indeks gini
masuk pada kurang dari 0,3 maka masuk kedalam ketimpangan yang rendah, jika
ketimpangan pada 0,3 hingga 0,5 merupakan ketimpangan yang moderat, dan pada 0,6
ketimpangan yang tinggi. Untuk lebih jelasnya disajikan dalam tabel 2, berikut ini :
k
IG 1 Pj ( j j 1 )
j 1
Diketahui :
IG = indeks gini
P = Peluang
= n/k
k = Jumlah contoh
Kegiatan praktikum dimulai pada tanggal 11 Juni 2021dan berakhir dengan deadline
pengumpulan laporan pada 17 Juli 2021. Pelaksanaan praktikum dilakukan di Desa Caracas,
Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang.
Dalam kegiatan praktikum ini membutuhkan alat dan bahan sebagai kelengkapan
dalam kegiatan praktikum. Alat dan bahan adalah sebagai, berikut :
a. Alat :
- Laptop dengan jaringan internet
- Alat tulis lengkap
b. Bahan :
Data Pendapatan Masyarkat di Desa Caracas.
Desa Caracas awalnya masuk dalam wilayah Kecamatan Pabuaran. Caracas hanya terpisah
dari Pabuaran pada tahun 1884. Tiga tahun lalu, Caracas hanya memasuki jalan kalijati, dengan
jumlah penduduk 3.496 orang. Pemerintah desa Caracas baru saja mengadakan pemilihan kepala
desa baru dan mulai menjabat pada Desember 2012. Desa Caracas terbagi menjadi tiga bagian
yaitu desa kecil Caracas I, desa kecil Caracas II dan desa kecil Kareo, dan pusat pemerintahan
terletak di Caracas II.
4.1.3 Perhubungan
Transportasi : masih terbatas, namun terdapat angkutan desa sebanyak 2 unit.
Komunikasi : TV, sinyal HP (Handphone) cukup baik. Tidak ada saluran telepon rumah,
namun memiliki wartel di Desa Caracas.
Jarak tempuh dari Kecamatan Kalijati : 7 km
Jarak tempuh dari Kabupaten Subang : 26 km
Jarak tempuh dari provinsi : 85 km
0 – 17 18 – 65 66 – 79 80 – 99
Dst
Berdasarkan tabel 2., rentang umur di Desa Caracas didominasi pada kelompok umur 18-
65 tahun. Artinya, Desa Caracas telah didominasi oleh masyarakat pada usia produktif, sehingga
dapat berperan aktif pada peningkatan dan pembangunan desa khususnya pada sektor pertanian,
serta dapat menghasilkan barang dan jasa dalam menunjang kehidupannya. Secara psikologis,
pada kelompok umur 18-65 tahun sudah seharusnya mampu mengendalikan emosi, hawa nafsu,
dan pemikirannya, serta mampu membedakan antara yang benar dan salah. Pada rentang umur 18-
65 tahun, masyarakat di Desa Caracas sudah dapat dikatakan orang dewasa pada fase dewasa awal,
madya, dan lanjut.
Pada umur 0-17 tahun merupakan kelompok umur yang disebut dengan kelompok anak-
anak dan remaja, yang dimana masyarakat tersebut merupakan calon generasi penerus di Desa
Caracas. Kelompok umur 0-17 tahun ini diperlukan bekal ilmu pengetahuan dan pengalaman yang
cukup dalam menjadikannya kader-kader di masa depan.
dst
Dst
Berdasarkan tabel 4., persebaran jenis kelamin di Desa Caracas didominasi oleh wanita,
yaitu 1854 orang. Berbeda tipis dengan total masyarakat berjenis kelamin laki-laki, yaitu 1777
orang. Berdasarkan stratifikasi sosial yang ada di Desa Caracas, bahwa laki-laki dinilai lebih tinggi
kedudukannya dibandingkan dengan wanita. Maka dari itu, secara ekonomi dan psikologis laki-
laki dewasa diharapkan mampu mencari nafkah dan memiliki penghasilan, serta mampu
mengedepankan trinitas sebagai manusia atau hakikat sebagai manusia dewasa.
Berdasarkan tabel 5., diperoleh data pekerja yang ada di Desa Caracas, Kec. Kalijati,
didominasi oleh masyarakat yang bekerja pada sektor pertanian. Hal tersebut didukung dan sesuai
dengan pada data Tabel 1. Potensi Sumber Daya Desa Caracas yang menunjukkan luas lahan
persawahan sekitar 81 Ha.
Dalam praktikum ini dilakukan wawancara terhadap 5 jenis pekerjaan, yaitu petani, PNS,
tukang ojeg, pedagang, dan karyawan pabrik. Pendapatan tersebut dapat disajikan dalam tabel
berikut :
Peluang Kumulatif
Jumlah Penduduk
Pendapatan (ribu
(ribu rupiah)
pendapatan
Pi-(Фi+Фi-1)
Peluang
rupiah)
Фi+Фi-1
No
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwasanya nilai indeks gini sebesar 0.65506588 yang
berarti nilai ini >0,5 yang menunjukkan bahwa ketimpangan yang terjadi di Desa Caracas
merupakan ketimpangan tingkat tinggi, hal tersebut mengakibatkan tidak meratanya pendapatan
yang diterima oleh masyarakat di Desa Caracas. Faktor yang mempengaruhi terjadinya
ketimpangan yang tinggi ialah Upah murah yang menyebabkan masyarakat bawah tidak mampu
mengangkat diri dari jurang kemiskinan, belum lagi dari adanya pembatasan mobilitas masyarakat
di suatu wilayah tertentu. Jika terus-terusan seperti ini masyarakat miskin atau masyarakat yang
mempunyai usaha kecil tidak akan dapat menikmati hasil keuntungan secara bersama-sama.
Untuk dapat mengatasi hal tersebut sebaiknya pemerintah mengkaji ulang dan
memperhatikan upah yang diberikan kepada masyarakat kelas bawah, selain itu perusahaan atau
pedagang menentukan harga berpedoman kepada Undang-undang yang berlaku. Dalam
masyarakat, perlunya diadakan pelatihan-pelatihan bagi masyarakat yang memiliki potensi
sehingga masyarakat dapat meningkatkan taraf hidup dan kesehatannya secara mandiri. Membuka
lapangan kerja juga dapat menjadi solusi yang cukup berpengaruh pada pendapatan masyarakat
dan Upah Minimum Regional (UMR) daerah setempat.
Dari berbagai uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa keadaan penduduk sangat
memengaruhi dinamika pembangunan dalam suatu negara. Hal ini dikarenakan penduduk
merupakan titik sentral dari seluruh kebijakan dan program pembangunan yang sedang dan akan
dilakukan oleh pemerintah. Dengan kata lain, dalam konsep pembangunan, penduduk adalah
subjek dan sekaligus objek pembangunan.
Di satu sisi jumlah penduduk yang besar merupakan modal dan potensi yang dapat
meningkatkan produksi nasional apabila dapat dibina dan dikerahkan sebagai tenaga kerja yang
efektif sehingga sangat menguntungkan bagi usaha pembangunan di segala bidang. Sebaliknya
penduduk dengan mutu dan kualitas yang rendah yang tidak mampu bersaing karena minimnya
kesempatan kerja yang tersedia, akan menjadi beban dan penghambat pembangunan. Oleh karena
itu, sebagai subjek pembangunan, penduduk harus terus dibina dan dikembangkan sehingga
mampu menjadi motor penggerak dan modal dasar pembangunan. Selain itu, pembangunan juga
harus dikembangkan dengan memperhitungkan kondisi dan kemampuan penduduk sehingga
penduduk dapat berpartisipasi aktif dalam dinamika pembangunan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Desa Caracas dengan mayoritas penduduk adalah seorang petani dan kondisi demografi
yang berada pada rentang umur 18-65 tahun, memiliki kondisi perekonomian berada pada rata-
rata pendapatan yang rendah. Nilai indeks gini sebesar 0.65506588 yang berarti nilai ini berada
pada rentang nilai > 0,5 menunjukkan bahwa ketimpangan yang terjadi di Desa Caracas
merupakan ketimpangan klasifikasi tingkat tinggi, hal tersebut mengakibatkan tidak meratanya
dan rendahnya pendapatan yang diterima oleh masyarakat di Desa Caracas, serta pendapatan yang
fluktuatif.
5.2 Saran
Daftar Pustaka
Kurnia Nia Sari. 2021. PROGRAMA DESA CARACAS 2021. BPP Kalijati, Kecamatan Kalijati,
Kabupaten Subang.
Ratna Tri Saridewi. 2021. Buku Panduan Praktikum Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor,
Mata Kuliah Perencanaan Pembangunan Wilayah Pedesaan. POLBANGTAN BOGOR